Menurut Briggs Sugandi, 2007:9 menjelaskan pembelajaran adalah seperangkat peristiwa yang mempengaruhi si belajar sedemikian rupa sehingga si
belajar itu memperoleh kemudahan dalam interaksi berikutnya dengan lingkungan.
Menurut uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran adalah seperangkat perencanaan, pelaksanaan dan penilaian yang diberikan oleh guru
kepada siswa untuk memberi pengetahuan baru atau mengembangkan kemampuan yang sudah dimiliki oleh siswa agar menjadi lebih baik.
Tujuan proses pembelajaran adalah membantu para siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku siswa
dapat bertambah. Untuk itulah peran guru dalam pembelajaran sejarah sangat penting terutama dalam menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi,
sehingga siswa dapat tertarik dan termotivasi dengan mata pelajaran sejarah dan hasil belajar siswa dapat dicapai secara maksimal.
2.2.1.3 Pengertian Pembelajaran Sejarah
Pembelajaran sejarah adalah perpaduan antara aktivitas belajar dan mengajar yang di dalamnya mempelajari tentang peristiwa masa lampau yang erat
hubungannya dengan masa kini Widja, 1989:23. Pembelajaran sejarah memiliki nilai praktis dan pragmatis, untuk itu
pembelajaran sejarah juga menekankan keterkaitan dengan kehidupan sehari-hari siswa, pemahaman dan kesadaran akan karakteristik cerita sejarah yang tak pernah
final, dan perluasan tema sejarah politik dengan tema sejarah sosial, budaya, ekonomi dan teknologi. Dalam pembelajaran sejarah, siswa diajak memahami
makna perkembangan suatu masyarakat, baik secara global maupun di lingkungan sekitarnya serta proses penjatidirian Isjoni, 2007:42.
Menurut Kochhar 2008:27 pembelajaran sejarah mempunyai sasaran sebagai berikut.
a Mengembangkan pemahaman tentang diri sendiri,
b memberikan gambaran yang tepat tentang konsep waktu, ruang, dan
masyarakat, c
membuat masyarakat mampu mengevaluasi nilai-nilai dan hasil yang telah dicapai oleh generasinya,
d mengajarkan toleransi,
e menanamkan sikap intelektual,
f memperluas cakrawala intelektualitas,
g mengajarkan prinsip-prinsip moral,
h menanamkan orientasi ke masa depan,
i memberikan pelatihan mental,
j melatih siswa menangani isu-isu kontroversial,
k membantu mencarikan jalan keluar bagi berbagai masalah sosial dan
perseorangan, l
memperkokoh rasa nasionalisme, m
mengembangkan pemahaman internasional, n
mengembangkan ketrampilan-ketrampilan yang berguna. Menurut Hamalik 2005:65 pembelajaran memiliki ciri-ciri khusus, ada
tiga ciri khas yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu sebagai berikut.
a Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur, yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana khusus, b
saling ketergantungan interdependence, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan. tiap unsur bersifat
esensial, dan masing-masing memberikan sumbangannya kepada sistem pembelajaran,
c tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran sejarah adalah
serangkaian aktivitas belajar meliputi perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pada pelajaran sejarah yang menghubungkan antara keterkaitan masa lampau dengan
masa kini untuk dijadikan acuan pada masa mendatang.
2.2.1.4 Tujuan Pembelajaran Sejarah