bukan saja aspek pengetahuan yang baik moral knowing, akan tetapi juga merasakan dengan baik atau loving good moral feeling, dan perilaku yang baik
moral action. Pendidikan karakter menekankan pada habit atau kebiasaan yang terus-menerus dipraktikkan dan dilakukan, oleh karena itu pendidikan karakter
pada dasarnya adalah pengembangan nilai-nilai yang berasal dari pandangan hidup atau ideologi bangsa Indonesia, agama, budaya, dan nilai-nilai yang
terumuskan dalam tujuan pendidikan nasional. Pengembangan pendidikan karakter hanya dapat dilakukan melalui pengembangan karakter individu
seseorang. Dari pengertian pendidikan karakter di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter merupakan wadah atau sarana mendidik seseorang anak
sesuai dengan karakter yang diharapkan berdasarkan nila-nilai karakter budaya bangsa.
2.2.2.2 Tujuan pendidikan karakter
Pembangunan karakter
bangsa bertujuan
untuk membina
dan mengembangkan karakter warga negara sehingga mampu mewujudkan
masyarakat yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berjiwa persatuan Indonesia, berjiwa kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Tujuan pendidikan karakter yaitu mendorong lahirnya anak-anak yang baik. Begitu tumbuh dalam karakter yang baik, anak-anak akan tumbuh dengan
kapasitas dan komitmennya untuk melakukan berbagai hal yang terbaik dan melakukan segalanya dengan benar, dan cenderung memiliki tujuan hidup.
Manusia secara natural memang memiliki potensi di dalam dirinya untuk tumbuh dan berkembang mengatasi keterbatasan dirinya dan keterbatasan budayanya.
Dilain pihak manusia juga tidak dapat lalai terhadap lingkungan sekitar dirinya. Tujuan pendidikan karakter semestinya diletakkan dalam kerangka gerak dinamis
dialektis, berupa tanggapan individu atas impuls natural fisik dan psikis, sosial, dan kultural yang melingkupinya, untuk dapat menempa diri menjadi sempurna
sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara penuh yang membuatnya semakin menjadi manusiawi. Sangat jelas bahwa pendidikan
karakter mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembentukan perilaku anak, akan tetapi perlu diketahui juga bahwa anak membutuhkan sosok figur
keteladanan sebagai contoh bagi mereka. Sebuah lingkungan yang kondusif juga mempunyai peran penting dalam proses pembentukan perilaku anak.
Melalui pendidikan karakter semua berkomitmen dalam hal ini untuk menumbuhkembangkan
peserta didik
menjadi pribadi
utuh yang
menginternalisasikan kebajikan dan terbiasa mewujudkan kebajikan itu dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Agus Wibowo 2012, agar proses internalisasi
pendidikan karakter di sekolah bisa berlangsung secara efektif, maka perlu dilakukan pengembangan dan pembenahan pada beberapa aspek fundamental.
Menurut Kemendiknas 2010: 11, pengembangan kurikulum pendidikan karakter itu pada prinsipnya tidak dimasukkan sebagai pokok bahasan, tetapi terintegrasi
kedalam mata pelajaran, pengembangan diri, dan budaya sekolah.
2.2.2.3 Ruang Lingkup Pendidikan Karakter