4.2.2.4 Parent’s Attendance
Partisipasi orang tua di kelas sangat membantu anak dalam mengembangkan dan meningkatkan kemampuan bermusiknya, sehingga kegiatan belajar musik di kelas
juga dapat berlangsung optimal. Orang tua diharapkan untuk ikut serta dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Seperti yang telah dijelaskan
sebelumnya, belajar bersama orang tua akan memberi dampak positif atas kestabilan emosi anak-anak. Hubungan antara orang tua dan anak adalah dasar
dari semua hubungan dengan orang lain. Bila orang tua percaya atas nilai dan keuntungan sesungguhnya dari sekolah musik, arti penting dari proses belajar
melalui pendengaran dan belajar dalam kelompok, dan mereka memperlihatkan bahwa mereka benar-benar dapat menghargai kegembiraan bermusik, maka anak-
anak mereka pun akan didukung sepenuhnya dan merasakan bahwa ‘musik itu menyenangkan’, persis seperti yang dirasakan orang tuanya. Saat orang tua dapat
menghargai hal-hal penting yang bagus dari setiap lagu, arti pentingnya dan hal- hal penting dalam pengajaran, mereka dapat mengingat dan mengulangnya
kembali di rumah, apa yang telah diajarkan dikelas dengan baik dan dalam suasana yang sama menyenangkannya di kelas.
4.2.3 Karakteristik Perkembangan Anak-anak Usia 4-5 Tahun.
Metode pelajaran di kelas Piano Preparatory Grade disesuaikan dengan perkembangan fisik dan mental anak-anak pada umumnya. Anak-anak usia pra
sekolah yang memiliki kemampuan pendengaran yang sangat luar biasa akan didorong untuk lebih dekat dengan musik melalui pendengarannya dan tanpa
paksaan. Berikut adalah beberapa karakteristik anak berdasarkan aspek yang berbeda. Bagaimanapun juga, kecepatan dan tingkat perkembangan akan berbeda
antara anak yang satu dengan yang lainnya, jadi disini guru diharapkan untuk meneliti masing-masing anak satu per satu, kemudian berdasarkan itu dilakukan
pendekatan yang berbeda untuk masing-masing pribadi anak. 4.2.3.1
Perkembangan Fisik Kinetik Menurut Teaching Guide guru Maestro Musik School, anak pada usia 4
tahun suka bermain dan anak mampu menggerakkan badan badannya, kemudian menggerakan kedua tangan dan lengan dengan lembut namun tidak halus. Dalam
usia 4 tahun ini, anak dalam kemampuan pendengarannya sedang berkembang pesat. Sedangkan dalam usia 5 tahun, anak mampu menjaga keseimbangan otot
dan sendi tulangnya. 4.2.3.2
Perkembangan Intelektual Pengenalan terhadap sesuatu Siswa usia 4 tahun memiliki perbendaharaan kata +- 1600 kata, namun
dalam usia ini belum mampu memahami konsep abstrak. Anak akan memahami atau berpikir secara simbolik kemudian memahami lewat imajinasi. Anak kaya
akan imajinasi dapat berakting layaknya suatu karakter lain dibanding karakter dirinya sendiri, kemudian mampu menirukan dengan baik berdasarkan insting.
Sedangkan pada usia 5 tahun, anak memiliki perbendaharaan kata +- 2000 kata 5000 pada usia 6 tahun. Pada usia ini anak berpikir berdasarkan naluri dimana
dapat dengan mudah dipengaruhi oleh pemikiran-pemikiran subjektif, emosi dan penampilan. Mudah dipengaruhi oleh saran-saran dari orang lain, dan mempunyai
kesadaran akan hasil, karena anak sangat ingin dipuji.
4.2.3.3 Perkembangan Emosional Permintaan
Siswa usia 4 tahun dalam perkembangan emosionalnya, kertertarikannya akan memotivasi segala kegiatan, kemudian dapat menjaga konsentrasi bila
memiliki ketertarikan terhadap suatu hal. Sedangkan pada usia 5 tahun, keinginan anak mulai tumbuh untuk pengharapan, terutama dari ibunya, kemudian perasaan
cemburu mulai berkembang. 4.2.3.4
Perkembangan Tingkah Laku Dalam Bersosialisasi Mengenai perkembangan tingkah laku dalam bersosialisasi, siswa usia 4
tahun dapat menyadari apa yang orang lain pikirkan atau rasakan suka memperhatikan ekspresi dari orang tuanya, kemudian mampu menunggu
sementara waktu berdasarkan peraturan, memiliki ketergantungan pada orang tua, dan persahabatan dengan teman-teman telah berkembang. Pada usia 5 tahun anak
sedikit demi sedikit dapat bekerjasama dengan orang lain, kemudian memiliki keinginan untuk mengerjakan sesuatu berdasarkan keinginan diri sendiri, atau
independensi mulai dikembangkan, dimana aturan-aturan dan kebiasaan dasar mulai terbentuk, mampu melakukan rutinitas oleh diri mereka sendiri dan tidak
menginginkan bantuan dari orang tua. Kemudian mampu bertingkah laku sebagai anggota kelompok.
4.2.4 Konsep Pengajaran untuk Anak-anak Usia Pra Sekolah