Anak Usia Dini Kerangka Konsep

Sumaryanto membagi kemampuan menyanyikan not atau sight singing dalam tiga indikator, yaitu : a Kemampuan menyanyikan melodi atau rangkaian nada, b Kemampuan menyanyikan interval nada, c Kemampuan menyanyikan tangganada. Sumaryanto, 2005: 6. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan menyanyikan nada sight singing adalah tingkat kelancaran siswa untuk mengubah bentuk notasi menjadi suara atau vokal. Dari pemaparan di atas mengenai metode pembelajaran dan solfegio tersebut, dapat diketahui bahwa metode solfegio merupakan metode atau cara untuk melatih kepekaan manusia dalam hal kemampuan membaca, mendengar, dan menyanyikan not nada.

2.4 Anak Usia Dini

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan pendidikan anak usia dini tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang berbunyi “Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai enam tahun dan bukan merupakan Prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. Hal tersebut menegaskan kepada masyarakat tentang arti pentingnya pendidikan usia dini. Kerangka Berpikir Bagan: 2.1 Kerangka Berpikir

2.5 Kerangka Konsep

Dari kerangka konsep di atas, penulis akan mengemukakan deskripsi dari pembelajaran alat musik piano bagi siswa tingkat dasar anak usia dini di Maestro Music School dengan menjelaskan urutan dari pembelajaran alat musik piano dengan solfegio sebagai metode pembelajaran yang digunakan, sampai pada hasil belajar. Menggunakan metode solfegio sebagai metode yang diterapkan dalam pembelajaran piano, ini akan melalui tiga tahap sebelum mencapai hasil belajar, yaitu : 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, dan 3 Evaluasi. Dalam manajemen, perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari PEMBELAJARAN ALAT MUSIK PIANO METODE SOLFEGIO PERENCANAAN PELAKSANAAN EVALUASI HASIL BELAJAR EAR TRAINING SIGHT SIGHT READING semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan, tak akan dapat berjalan. Dalam hal pembelajaran alat musik piano, perencanaan di sini berarti sebuah proses mendefinisikan tujuan beserta mempersiapkan strategi untuk mengembangkan rencana aktivitas kerja. Setelah perencanaan, tahap yang harus dilalui selanjutnya adalah pelaksanaan. Menurut Frans 2003: 3 sebagaimana mengutip dari Westa mengemukakan bahwa implementasi atau pelaksanaan merupakan aktifitas atau usaha-usaha yang dilaksanakan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang telah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapi segala kebutuhan, alat-alat yang diperlukan, siapa yang melaksanakan, dimana tempat pelaksanaannya mulai dan bagaimana cara yang harus dilaksanakan. Seperti halnya menurut pendapat Westa dalam Frans 2003: 3 dalam kerangka konsep di atas diartikan sebagai semua aktifitas dan usaha yang dilaksanakan berdasar perencanaan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan dalam pembelajaran alat musik piano, akan melalui tiga poin penting yang merupakan aspek penting dalam solfegio, yaitu : 1 ear training, 2 sight singing, 3 sight reading. Setelah tahap pelaksanaan dalam kerangka konsep ini, selanjutnya adalah tahap evaluasi yang merupakan suatu proses menjelaskan, memperoleh dan menyediakan data yang berguna untuk menilai alternatif keputusan. Baik pengukuran maupun penilaian sangat esensial bagi pengambilan keputusan pendidik. Evaluasi merupakan kegiatan yang membandingkan antara hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilannya. Dari evaluasi kemudian akan tersedia informasi mengenai sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai sehingga bisa diketahui bila terdapat selisih antara standar yang telah ditetapkan dengan hasil yang bisa dicapai. Dalam pelaksanaannya, evaluasi yang digambarkan pada kerangka konsep ini, dilakukan sebagai suatu proses menjelaskan, memperoleh dan menyediakan data untuk penilaian alternatif keputusan atau kebijakan yang pada akhirnya akan diambil, dan yang terakhir adalah hasil belajar. Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri. Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik. Ada pun beberapa pengertian hasil belajar menurut para ahli: Menurut Hamalik 2001: 159 bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa. Menurut Nasution 2006: 36 hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Menurut Sudjana 2010: 22 hasil belajar adalah kemampuan-kemapuan yang dimiliki siswasetelah ia menerima pengalaman belajarnya, sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 36 hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran alat musik piano yang ditunjukkan dengan kelancaran atau skill siswa dalam bermain alat musik piano yang diberikan oleh pengajar setelah selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan atau materi ajar.

BAB 3 METODE PENELITIAN