Substitusi Penyulihan Jenis Kohesi Gramatikal dalam

44 Pada contoh 14 penggunaan kata amarga ‘karena’ menandakan adanya penanda kohesi perangkaian. Konjungsi amarga ‘karena’ selain memiliki fungsi sebagai penanda kohesi perangkaian, juga merupakan penanda koherensi yang menyatakan sebab. Pada kalimat tersebut dijelaskan bahwa Waris tertangkap tanpa harus dicari sebelumnya, karena dia sudah menyerahkan dirinya sendiri.

4.1.4 Substitusi Penyulihan

Substitusi adalah proses penggantian unsur lain dalam satuan yang lebih besar untuk memperoleh unsur-unsur pembeda atau menjelaskan suatu struktur tertentu. Berikut contoh analisis wacana yang mengandung substitusi. 15 “Bisa wae, Pak Atmo. Pak Atmo selawase melu aku meh patang taun rak durung nate mrei. Karo maneh aku ya arep istirahat. Arang rasane bisa kumpul keluarga kanthi taneg. Nyoba rasane taun baru kumpul anak bojo komplit. Lha iki kebeneran. Sasongko rak bisa mulih saka Los Angeles.” BMW2 ‘Bisa jadi, Pak Atmo. Pak Atmo selama ikut saya hamper empat tahun kan belum pernah libur. Lagi pula saya juga akan istirahat. Rasanya jarang kumpul bersama keluarga komplit. Sasongko bias pulang dari Los Angeles.’ 16 Kabeh sing krungu crita kuwi ngguyu kemekelen. Pak Him, Bu Him, Mbak Wuri, Mas Sasongko. Mbok Rebi lan Yatun yen melu krungu ya mesthi melu kekelen. Tujune pembantu loro kuwi wis memburi. BMW19 ‘Semua yang mendengar ceritaku pada tertawa. Pak Him, Bu Him, Mbak Wuri, Mas Sasongko. Mbok Rebi dan Yatun seandainya ikut mendengar pasti juga akan tertawa. Untung dua pembantu itu sudah ke belakang.’ 17 Wis meh setaun anggone Kasno mergawe ing hotel. Bener kandhane Giman kepungkur. Yen dideleng saka jinise pakaryan, pancen gaweyane Kasno blas dudu pakarya bergengsi. Lha ya mung pelayan hotel. Gek ya mung hotel kelas mlathi, dudu bintang. Nanging jebule bab penghasilan banget fantastis. Ya bener ana ing tulisan gajine mung pitung puluh lima ewu. Nanging sing ditampa bisa tikel kaping papat utawa limane. Mula padha krasan. Lan aja selak kesusu nduga sing ora-ora. Dhuwit sakmono kuwi resmi. Lire ora olehe ngapusi utawa korupsi. Wong kuwi pinangka tip saka tamu sing kelegan nampa sevice. DL33 ‘Sudah hampir satu tahun Kasno bekerja di hotel. Benar perkataan Giman dulu. Jika dilihat jenis pekerjaannya, memang bukan pekerjaan bergengsi. 45 Hanya pelayan hotel. Hanya hotel kelas melati, buka bintang. Tetapi ternyata penghasilannya sangat fantastis. Memang benar ada tulisan kalau gajinya tujuh puluh lima ribu. Tetapi yang diterima bias empat bahkan lima kali lipat. Untuk itu pada betah. Dan jangan terburu-buru menganggap yang negative. Uang segitu itu resmi. Bukan karena membohongi atau korupsi. Itu semua hanya tip dari tamu yang puas menerima pelayanan.’ Pada contoh 15 terdapat penggunaan substitusi, yaitu keluarga merupakan unsur pengganti yang menjelaskan anak bojo komplit ‘anak istri lengkap’. Pada contoh 16 tampak penggunaan substitusi dengan penyebutan ulang secara definit penanda kabeh ‘semua’. Pak Him, Bu Him, Mbak Wuri, Mas Sasongko pada kalimat kedua disubstitusikan menjadi kabeh ‘semua’ pada yang disebutkan pada kalimat pertama. Kalimat pertama pada wacana di atas berkaitan dengan kalimat kedua yang ditandai dengan penggunaan substitusi dalam wacana tersebut. Pada contoh 17 terdapat penggunaan substitusi, yaitu sakmono ‘segitu’ pada kalimat kesebelas merupakan unsur pengganti pitung puluh lima ewu ‘tujuh puluh lima ribu’ pada kalimat ketujuh.

4.2 Jenis Kohesi Leksikal dalam