48
BAB III METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah merupakan syarat mutlak dalam sebuah penelitian. Metode penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-
garis yang sangat keras, maksudnya adalah untuk menjaga agar pengetahuan yang dicapai dalam suatu penelitian dapat mempunyai harga nilai ilmiah yang setinggi-
tingginya. Dalam usaha meningkatkan susasana akademik di kampus serta dalam upaya penyajian pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan dan
keterampilan meneliti pada mahasiswa. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya Arikunto,
1996: 151. Penggunaan metode penelitian juga harus dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan aturan yang berlaku meliputi: jenis penelitian, populasi, sampel dan teknik penarikannya, instrumen penelitian, dan teknik analisa data.
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Penelitian penelitian kuantitatif adalah proses penemuan
pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat untuk menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui. Metode diskriptif
adalah pencarian fakta dengan interpresensi yang tepat. Penelitian diskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk
tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta
49
proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena. Whitney dalam Nasir, 2005: 54-55
B. Populasi
Dalam setiap pelaksanaan penelitian, populasi yang dipilih erat hubungan dengan masalah yang diteliti. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
Arikunto, 1996:108. Populasi adalah wilayah generilisasi yang terdiri atas subjek dan objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk kemudian ditarik kesimpulan yang menjadi populasi.
Populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksud untuk diselidiki disebut populasi atau universum. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk atau
individu yang paling sedidkit mempunyai sifat sama Hadi, 1988:220. Populasi dalam penelitian ini adalah Sekolah Menengah Pertama yang ada
di Kabupaten Bantul yang berjumlah 47 sekolah negeri pada tahun 20092010 yang terdiri atas 47 guru PKn dari masing-masing dari SMP Negeri yang terdapat
di Kabupaten Bantul Dalam Lampiran 13.
C. Sampel
Suatu penelitian tidak selalu perlu meneliti semua anggota populasi, karena disamping memakan biaya yang besar juga membutuhkan waktu yang
lama. Jadi penelitian hanya dilakukan terhadap sampel dari populasi dan tidak pada keseluruhan populasi.
50
Menurut Arikunto 2002 : 109 sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Pengambilan sampel ini dimaksudkan untuk memperoleh
keterangan mengenai obyek penelitian, dan mampu memberikan gambaran dari populasi. Sampel adalah sebagai bagian dari populasi Maman Rachman, 1999:
65. Sedangkan menurut Sugiono 2004: 56 sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Jenias teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel wilayah atau area probability sample adalah teknik sampling yang dilakukan
dengan mengambil wakil dari setiap wilayah yang terdapat dalam populasi. Sampel yang peneliti ambil dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah lulus sertifikasi SMP Negeri yang terdapat di Kecamatan Kabupaten Bantul yaitu 20 Sekolah Menengah Pertama
dengan guru mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang telah lolos sertifikasi sebanyak 38 guru.
. D.
Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat diartikan sebagai obyek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Arikunto, 1996:99. Variabel adalah
gejala yang bervariasi yang merupakan objek peneltian Sutisno Hadi, 1988:105. Variabel yang diteliti harus sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Kompetensi guru PKn pasca sertifikasi di SMP Negeri di Kabupaten Bantul.
51
Sesuai dengan penjelasan di atas, maka variabel dalam penelitian ini adalah: Kompetensi guru PKn pasca sertifikasi di SMP Negeri di Kabupaten
Bantul sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 tanggal 4 Mei tahun 2007 dengan indikator :
1. Kompetensi Pedagogik
a. Menguasai karakteristk peserta didik dari aspek fisik, moral,
spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. b.
Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
c. Menguasai kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan
yang diampu. d.
Terampil melakukan kegiatan pengembangan yang mendidik. e.
Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan pengembangan kegiatan yang
mendidik. f.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki.
g. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan peserta
didik terampil melakukan penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran.
h. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas
pembelajaran.
52
i. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan
pembelajaran. 2.
Kompetensi Profesional a.
Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.
b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata
pelajaran atau bidang mata pelajaran yang diampu secara kretif. c.
Mengembangkan materi pembelajaran secara kreatif. d.
Mengembangkan keprofesionalan, secara berkelanjutan dengan melakukan tindakan reflektif.
e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk
berkomunikasi dan mengembangkan diri. 3.
Kompetensi Kepribadian a.
Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia.
b. Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan
teladan bagi peserta didik dan masyarakat. c.
Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa.
d. Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga
menjadi guru, dan rasa percaya diri. e.
Menjunjung tinggi kode etik profesi guru.
53
4. Kompetensi Sosial
a. Bersifat inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif
karena pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi, fisik, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi.
b. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama
pendidik, tenaga kependidikan, orang tua, dan masyarakat. c.
Beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah Republik Indonesia yang memiliki keragaman sosial budaya.
d. Berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain
secara lisan dan tulisan atau bentuk lain.
E. Teknik Pengumpulan Data