29
Tiang Jaring Tiang net adalah sebagai penunjang, bentuknya harus bulat dan licin,
dengan ketinggian 2,55 m dari permukaan lapangan dan masing-masingnya dipasang sejauh 0,5 m dari poros pertengahan garis tengah dan samping A.
Sarumpaet, Zulfar Djazet dkk, 1992: 79-80. c. Bola
Bola harus terbuat dari bahan yang lunak lentur, bentunya harus bulat bagian dalam tersebut dari bahan karet atau sejenisnya, bagian luar terbuat dari
kulit. Berwarna terang, keliling bola antara 65 sampai 67 cm, beratnya antara 260 sampai 280 gram, dengan tekanan udara di dalamnya antara 0,40 sampai
0,45 kgcm²
Gambar 2.6 bola voli Sumber:
http:feryhariyanto.blogspot.com201404sejarah-permainan-bola-volly- berserta.html
diunduh1322015 pk. 13.59
2.2 Kerangka Berfikir
Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari sistem pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu, pelaksanaan
pembelajaran pada penjasorkes harus diarahkan pada pencapaian tujuan pengembangan individu secara menyeluruh. Artinya cakupan penjasorkes tidak
hanya pada aspek jasmani saja, akan tetapi juga aspek mental, emosional, sosial dan spiritual.
30
Dalam proses pembelajaran guru diharap mengajarkan ketrampilan gerak yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik anak yang dikemas dengan
sedemikian rupa, sehingga dalam proses pembelajaran anak tidak cepat merasa jenuh atau bosan. Pada pembelajaran bola voli guru terfokus pada penguasaan
teknik dasarnya tetapi ketika bermain bola voli menggunakan fasilitas dan peraturan yang sebenarnya padahal penguasaan teknik siswa belum dapat
dikatakan baik, jika guru memaksakan bermain siswa kesulitan untuk memainkannya. Untuk itu peneliti berfikir melakuakan modifikasi pada permainan
bola voli agar dapat dimainkan dengan penguasaan teknik yang terbatas dan penyampaian tentang peraturan dapat diterima oleh siswa. Maka munculah ide
membuat permainan volibox ini. Pengembangan permainan volibox dalam penelitian ini diharapkan dapat
menjadi sarana siswa untuk melakukan aktivitas gerak dengan rasa senang yang sesuai dengan perkembangan anak. Pada penelitian ini, peneliti akan
mengajarkan pengalaman gerak teknik dasar bola volidan rotasi posisi pemain bola voli melalui permainan dalam bentuk olahraga. Tidak semua cabang
olahraga dapat dilakukan di sekolah dengan alasan bervariatifnya kemampuan siswa.Sehingga dibutuhkan kreatifitas guru untuk mengajarkan materi kepada
siswa dalam bentuk modifikasi permainan yang melibatkan seluruh siswa yang mengikuti pembelajaran.
31
BAB III METODE PENGEMBANGAN
3.1 Model Pengembangan
Penelitian pendidikan dan pengembangan, yang lebih kita kenal dengan istilah Reseaech Development R D. Penelitian dan pengembangan ini
kadang kala disebut juga suatu pengembangan berbasis pada penelitian atau disebut juga research-based development. Penelitian pengembangan adalah
suatu proses yang dipakai untuk mengembangakan dan memvalidasi produk pendidikan. Penelitian ini mengikuti suatu langkah-langkah secara siklus.
Langkah-langkah penelitian atau proses pengembangan ini terdiri atas kajian tentang temuan penelitian produk yang akan dikembangkan, mengembangkan
produk berdasarkan temuan-temuan tersebut, melakukan uji coba lapangan sesuai dengan latar dimana produk tersebut akan dipakai, dan melakukan revisi
terhadap hasil uji lapangan menurut Borg Gall dalam Puniji Setyosari, 2010:194-195
Langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan tujuh langkah utama, yaitu:
1 Melakukan penelitian pendahuluan dan pengumpulan informasi. Termasuk observasi lapangan dan kajian pustaka.
2 Mengembangkan bentuk permainan bola voli berupa model permainan volibox.
3 Evaluasi para ahli dengan menggunakan satu ahli permainan dan dua ahli penjas, serta uji coba kelompok kecil, dengan menggunakan
kuesioner serta evaluasi yang kemudian dianalisis.