Pendekatan ex post facto merupakan penelitian yang meneliti peristiwa yang telah terjadi dengan melihat kebelakang untuk mengetahui faktor-faktor yang
dapat menimbulkan kejadian tersebut, Sugiyono, 2012: 7. Sedangkan pendekatan survei yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-
fakta dan gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok atau
daerah, Nazir, 2003: 56.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyeksubyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono,
2013: 117. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh sales PT Inti Bharu Mas yang
berjumlah 57 orang.
2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif mewakili Sugiyono,2013: 118. Untuk
menentukan besarnya sampel pada populasi penelitian ini, dihitung berdasarkan rumus Slovin. Rumusnya adalah sebagai berikut:
= 1 +
Di mana: n = ukuran sampel
N = ukuran populasi e
2
= persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalah pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2.
Populasi pada penelitian ini adalah 57 orang dan presisi yang ditetapkan atau tingkat signifikansi yang diinginkan adalah 5, maka besarnya
sampel pada penelitian ini adalah: =
57 1 + 570,05
= 49, 89 50
Sudjarwo dan Basrowi, 2009: 269
3. Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan teknik probability sampling dengan simple random sampling. Di mana probability sampling adalah teknik pengambilan
sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel, sedangkan simple random
sampling karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara
demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen Sugiyono, 2013: 120.