2.1.9.3. Pengendalian Risiko Risk Control
Menurut Soehatman Ramli 2010: 102 pengendalian risiko merupakan langkah yang menentukan dalam keselurahan manajemen risiko. Berkaitan
dengan risiko K3, strategi dalam pengendalian risiko dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: menekan likelihood, menekan konsekuensi dan pengalihan risiko.
Gambar 2.4. Hirarki Pengendalian Risiko Sumber: Soehatman Ramli, 2010: 103
2.1.9.3.1. Menekan Likelihood
Strategi yang pertama dilakukan dalam pengendalian risiko adalah dengan menekan likelihood atau kemungkinan terjadinya kecelakaan. Strategi ini
dilakukan dengan berbagai pendekatan, yaitu:
1. Pendekatan Teknis Engineering Control
Sumber bahaya biasanya berasal dari peralatan atau sarana teknis yang ada di lingkungan kerja, sehingga pengendalian bahaya dapat dilakukan melalui
perbaikan pada desain, penambahan peralatan dan pemasangan peralatan pengaman Soehatman Ramli, 2010: 104. Pengendalian atau rekayasa teknik
Eliminasi Substitusi
Engineering Administratif
APD
termasuk dengan merubah struktur subjek untuk mencegah terpaparnya potensi bahaya, seperti pemberian pengaman mesin, penutup ban berjalan, pemberian alat
bantu mekanik dan lain sebagainya Tarwaka, 2014: 278. Pendekatan teknis dapat dilakukan dengan cara, antara lain:
1 Eliminasi
Eliminasi adalah suatu pengendalian risiko yang bersifat permanen dan harus dicoba untuk diterapkan sebagai prioritas pertama. Risiko dapat dihindarkan
dengan menghilangkan sumbernya, apabila sumber bahaya dihilangkan, maka risiko yang akan timbul akan dapat dihindari Soehatman Ramli, 2010: 107.
Eliminasi dapat lakukan dengan memindahkan objek kerja atau sistem kerja yang berhubungan dengan tempat kerja yang kehadirannya pada batas yang tidak dapat
diterima oleh ketentuan, peraturan atau standar baku K3 atau kadarnya melampaui nilai ambang batas NAB yang diperkenankan Tarwaka, 2014: 277.
2 Substitusi
Subtitusi adalah teknik pengendalian bahaya dengan mengganti alat, bahan, sistem atau prosedur yang berbahaya dengan yang lebih aman atau lebih
rendah bahayanya Soehatman Ramli, 2010: 104.
3 Isolasi
Kejadian kecelakaan dapat dikurangi atau dihilangkan dengan menggunakan teknik isolasi, yaitu dengan cara sumber bahaya dengan penerima
diisolir menggunakan penghalang barrier atau dengan pelindung diri. Kemungkinan bahaya dapat dikurangi, apabila sumber bahaya dan penerima
dipasang dengan barrier atau alat pelindung diri APD Soehatman Ramli, 2010: 107.
4 Pengendalian Jarak
Kemungkinan kecelakaan
dapat dikurangi
dengan melakukan
pengendalian jarak antara sumber bahaya energi dengan penerima. Kontak manusia atau pekerja dengan sumber bahaya dapat dikurangi dengan
menggunakan kontrol dari jarak jauh dari ruang kendali, sehingga semakin jauh manusia atau pekerja dari sumber bahaya, semakin kecil kemungkinan terjadinya
kecelakaan Soehatman Ramli, 2010: 108.
2. Pengendalian Administratif