Pendekatan Manusia Pendekatan Teknis Pendekatan Administratif Pendekatan Manajemen

Gambar 2.2. Strategi Pengendalian Bahaya Sumber: Soehatman Ramli, 2010: 38

2.1.8.2. Pendekatan Manusia

Pendekatan secara manusia didasarkan hasil statistik yang menyatakan bahwa 80 kecelakaan kerja disebabkan oleh faktor manusia dengan tindakan yang tidak aman. Karena itu, untuk mencegah kecelakaan kerja dilakukan berbagai upaya pembinaan unsur manusia untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga kesadaran K3 meningkat Soehatman Ramli, 2010: 39.

2.1.8.3. Pendekatan Teknis

Pendekatan ini berhubungan dengan kondisi fisik, peralatan, material, proses maupun lingkungan kerja yang tidak aman. Untuk mencegah kecelakaan yang bersifat teknis dilakukan upaya keselamatan antara lain: 1. Rancang bangunan yang aman yang disesuaikan dengan persyaratan teknis dan standar yang berlaku untuk menjamin kelayakan instalasi atau peralatan kerja. Pengendalian jalan energi Sumbe r Penerim a Pengendalian pada sumber energi Pengendalian pada penerima energi 2. Sistem penanganan pada peralatan atau intalasi untuk mencegah kecelakaan dalam pengoperasian alat atau instalasi, misalnya tutup pengaman mesin, sistem inter lock, sistem alarm, sistem instrumentasi dan lain sebagainya Soehatman Ramli, 2010: 39.

2.1.8.4. Pendekatan Administratif

Pendekatan secara administratif dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain: 1. Pengaturan waktu dan jam kerja, sehingga tingkat kelelahan dan paparan bahaya dapat dikurangi 2. Penyediaan alat keselamatan kerja 3. Mengembangkan dan menetapkan prosedur dan peraturan tentang K3 4. Mengatur pola kerja, sistem produksi dan proses kerja Soehatman Ramli, 2010: 40.

2.1.8.5. Pendekatan Manajemen

Banyak kecelakaan kerja yang disebabkan oleh faktor manajemen yang tidak kondusif, sehingga mendorong terjadinya kecelakaan. Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain: 1. Menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja SMK3 2. Mengembangkan organisasi K3 yang efektif 3. Mengembangkan komitmen dan kepemimpinan dalam K3, khususnya untuk manajemen tingkat atas Soehatman Ramli, 2010: 40. Manajemen risiko merupakan upaya untuk mencegah dan mengurangi risiko yang mungkin timbul akibat proses pekerjaan. Risiko yang timbul dapat diidentifikasi, dinilai dan dikendalikan sedini mungkin melalui pendekatan preventif, inovatif dan partisipatif Tarwaka, 2014: 264.

2.1.9. Manajemen Risiko HIRARC

Manajemen risiko adalah suatu upaya mengelola risiko K3 untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu sistem yang baik Soehatman Ramli, 2010: 39. Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control HIRARC atau yang disebut juga manajemen risiko merupakan elemen pokok dalam manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang berkaitan langsung sebagai upaya pencegahan dan pengendalian bahaya Soehatman Ramli, 2010: 79. Proses dalam manajemen risiko ada 3, yaitu:

2.1.9.1. Identifikasi Bahaya Hazard Identification

Identifikasi bahaya adalah suatu proses yag dapat dilakukan untuk mengenali seluruh situasi atau kejadian yang berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang mungkin timbul di tempat kerja Tarwaka, 2014: 267. Identifikasi bahaya dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui potensi bahaya dari suatu bahan, alat atau sistem Shandy Irawan, dkk, 2015: 16. Idententifikasi potensi bahaya ditempat kerja disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Kegagalan komponen 2. Kondisi yang menyimpang 3. Kesalahan manusia dan organisasi

Dokumen yang terkait

GAMBARAN PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) BERDASARKAN OHSAS 18001 2007 DI PT. ASIA PACIFIC FIBERS TBK. KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL TAHUN 2015

4 30 236

IDENTIFIKASI RISIKO BAHAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) PADA BAGIAN PRODUKSI LINEN DI CV.PRIMATEX LESTARI SEMARANG.

1 5 20

ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN UNTUK PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA Analisis Keselamatan Pekerjaan Untuk Penilaian Dan Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Di Bagian Produksi PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

1 4 17

ANALISIS KESELAMATAN PEKERJAAN UNTUK PENILAIAN DAN PENGENDALIAN RISIKO KECELAKAAN KERJA Analisis Keselamatan Pekerjaan Untuk Penilaian Dan Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Di Bagian Produksi PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Keselamatan Pekerjaan Untuk Penilaian Dan Pengendalian Risiko Kecelakaan Kerja Di Bagian Produksi PT Wijaya Karya Beton Tbk PPB Majalengka.

0 1 6

GAMBARAN POTENSI BAHAYA DI BAGIAN PRODUKSI PT. GEMILANG LESTARI TEKNINDO KABUPATEN TEGAL.

6 53 205

GAMBARAN MANAJEMEN RISIKO KEBAKARAN DI PT. ASIA PACIFIC FIBERS, Tbk. KALIWUNGU, KABUPATEN KENDAL.

14 116 203

(ABSTRAK) IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TAHUN 2009 (Studi Kasus di Unit Utility PT. SK. Keris Banten).

0 0 3

IDENTIFIKASI BAHAYA DAN PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TAHUN 2009 (Studi Kasus di Unit Utility PT. SK. Keris Banten).

2 31 109

Hubungan antara Keadilan Distributif dan Kecerdasan Emosi dengan Komitmen Afektif pada Karyawan PT Asia Pacific Fibers Tbk. Kaliwungu-Kendal.

0 0 8