2.5 Kerangka Penelitian
2.5.1 Kerangka Teori Adapun kerangka teori tersaji pada gambar 7.
Gambar 7 . Diagram kerangka teori
sumber: Chabner Longo, 2011; Conzen, 2008
Kanker payudara
Peningkatan derajat diferensiasi histopatologik
Rekurensi kanker payudara
Peningkatan ekspresi gen HER-2
tidak adanya respon hormon
steroid pada HER2+
terjadinya peningkatan
metastasis sel-sel kanker seperti
angioinvasi dan angiogenesis
resistensi terhadap terapetik
Pada derajat diferensiasi yang lebih tinggi terjadi progesifitas mutasi gen yang lebih cepat
2.5.2 Kerangka Konsep
Penelitian ini untuk mengetahui adanya hubungan antara derajat diferensiasi histopatologik dengan rekurensi kanker payudara
sehingga didapatkan keluaran derajat diferensiasi histopatologik sebagai faktor risiko kanker payudara atau tidak. Kerangka konsep
pada penelitian ini tersaji pada gambar 8.
Gambar 8. Diagram kerangka konsep
2.5.3 Hipotesis
Berdasarkan paparan di atas, hipotesis penelitian ini adalah terdapat hubungan antara derajat diferensiasi histopatologik
Derajat diferensiasi
histopatologik Rekuren
Variabel bebas
Variabel terikat
Derajat 1
Derajat 2
Derajat 3 Rekuren
Tidak Rekuren
Tidak Rekuren Rekuren
Tidak Rekuren
dengan rekurensi kanker payudara pada penderita kanker payudara di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung.
Hubungan tersebut yaitu semakin tinggi derajat diferensiasi histopatologik maka kemungkinan rekurensi kanker payudara
semakin tinggi juga pada penderita kanker payudara di Rumah Sakit Abdul Moeloek Bandar Lampung.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik yaitu penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Penelitian ini
menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian secara case-control design yang mempelajari hubungan antara derajat diferensiasi
histopatologik dengan rekurensi kanker payudara, dengan cara membandingkan kelompok kasus rekuren baik lokal, regional maupun
metastasis dan kelompok kontrol tidak rekuren dengan perbandingan 1:1. Setiap subjek penelitian hanya diobervasi sekali saja dan pengukuran
dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati
pada waktu yang sama. Desain penelitian kasus kontrol adalah sebagai
berikut:
Keterangan: Kasus : Penderita kanker payudara yang rekuren baik lokal,
regional maupun metastasis.