Analisis Konsep TINJAUAN PUSTAKA

Model Pembelajaran PBL menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Prinsip pada model PBL yaitu siswa diberikan permasalahan pada awal pelaksanaan pembelajaran oleh guru, selanjutnya selama pelaksanaan pembelajaran siswa memecahkan masalah yang akhirnya mengintegrasikan pengetahuannya. Model pembelajaran PBL memiliki 5 tahapan pembelajaran. Fase pertama yaitu Orientasi peserta didik kepada masalah. Pada fase ini, siswa akan menyimak penjelasan tentang tujuan pembelajaran dan logistik yang dibutuhkan dan siswa akan dimotivasi untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih. Fase kedua yaitu mengorganisasikan peserta didik. Pada tahap ini siswa akan didorong untuk mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah yang akan diselesaikan. Fase ketiga yaitu membimbing penyelidikan individu dan kelompok, Pada tahap ini siswa akan didorong untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksana- kan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah yang akan diselesaikan. Fase selanjutnya yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Pada tahap ini siswa akan dibimbing dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman. Fase terakhir yaitu menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan. Pada tahap ini, hasil belajar siswa akan dievaluasi terkait materi yang telah dipelajari dan meminta kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja. Berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas dengan diterapkannya model pembelajaran PBL diyakini dapat meningkatkan kemampuan metakognisi dan efikasi diri siswa pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

H. Hipotesis Umum

1. Model pembelajaran SiMaYang Tipe II berbasis multipel representasi lebih baik di bandingkan dengan model pembelajaran Problem Base Learning PBL dalam meningkatkan kemampuan metakognisi pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit. 2. Model pembelajaran SiMaYang Tipe II berbasis multipel representasi lebih baik di bandingkan dengan model pembelajaran Problem Base Learning PBL dalam meningkatkan efikasi diri pada materi larutan elektrolit dan non- elektrolit.