METODE PENELITIAN MEMAHAMI PELAKSANAAN DESENTRALISASI FISK

Randa Paledung Memahami Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal dan Pendapatan……….. 57 Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Vol 11 No 1 April 2013, hal. 53 - 81 Fakultas Ekonomi UAJ Makassar 2. Untuk melihat seberapa besar kontribusi PAD terhadap pembangunan Kabupaten Poso untuk tahun 2010-2012 selama desentralisasi fiskal. 1. Secara Teoritis a. Sebagai bahan studi ilmiah untuk mengetahui dampak desentralisasi fiskal terhadap PAD kabupaten Poso tahun 2010-2012. b. Sebagai referensi untuk peneliti selanjutnya yang berkaitan dengan analisis desentralisasi fiskal dan PAD. 2. Manfaat Praktis a. Sebagai bahan kajian praktis bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Poso untuk mengevaluasi kinerjanya selama kurun waktu 2010-2012.

II. METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu, data subjek dan data dokumenter. Data subjek, alalah data yang bersumber dari data primer yang diperoleh dengan jalan manuskrip, pengamatan, serta wawancara langsung dengan narasumber yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.Data dokumenter, adalah data yang bersumber dari data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen serta sumber-sumber lainnya berupa informasi yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti dan mendukung pokok bahasan. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Wawancara Teknik pengumpulan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran mengenai objek penelitian dengan cara tanya jawab secara mendalam dan terbuka dengan bertatap muka langsung dengan informanresponden. Bentuk data yang diperoleh terdiri dari kutipan langsung yang merupakan pengalaman langsung dan pengetahuan informanresponden dengan menggunakan daftar pertanyaan sebagai pedoman wawancara. Wawancara dilakukan dengan beberapa informanresponden terpilih yang menguasai informasi mengenai objek penelitan. 2. Observasi Teknik ini berupa pengamatan langsung terhadap objek penelitian guna memperoleh keterangan berupa informasi, data dan fakta akurat yang berhubungan dengan objek penelitian. Randa Paledung Memahami Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal dan Pendapatan……….. 58 Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Vol 11 No 1 April 2013, hal. 53 - 81 Fakultas Ekonomi UAJ Makassar Teknik ini juga digunakan untuk mengetahui relevansi antara keterangan informanresponden dan data dengan kenyataan yang ada dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dan tetap mengontrol keabsahannya. Data yang didapat melalui observasi langsung terdiri dari keterangan kegiatan berupa perilaku, tindakan, dan keseluruhan kemungkinan interaksi interpersonal dan proses penataan yang merupakan kecenderungan dan pengalaman manusia yang dapat diamati. Observasi dilakukan secara langsung oleh peneliti pada objek penelitian. 3. Dokumentasi Dokumentasi yaitu penelitian yang dilakukan dengan megumpulkan kebijakan- kebijakan pemerintah daerah kabupaten Poso yang menyangkut desentralisasi fiskal, selain itu mengambil data dari Dinas Pendapatan Asli Daerah DPAD dan kantor pajak. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis ini akan digunakan untuk menjelaskan data dari suatu variabel yang diteliti dengan meggunakan rasio sebagai berikut: 1. Analisis Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal: Derajat Desentralisasi Fiskal atau otonomi Fiskal Daerah digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna membiayai pembangunan. Derajat Desentralisasi Fiskal, khususnya komponen Pendapatan Asli Daerah PAD dibandingkan dengan Total Pendapatan Daerah TPD di kali 100 seratus persen . Secara umum, semakin tinggi Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal berarti semakin tinggi tingkat Kemampuan Keuangan Daerah untuk membiayai pembangunan daerahnya. Dan sebaliknya, semakin rendah Skala Interval Derajat Desentralisasi Fiskal berarti semakin rendah Kemampuan Keuangan Daerah untuk membiayai pembangunan daerahnya. DDF Keterangan: DDF = Rasio Derajat Desentralisasi Fiskal PADit = Total Pendapatan Asli Daerah pada tahun t TPDit = Total Pendapatan Daerah pada tahun t Randa Paledung Memahami Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal dan Pendapatan……….. 59 Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Vol 11 No 1 April 2013, hal. 53 - 81 Fakultas Ekonomi UAJ Makassar 2. Rasio efektivitas dan efisiensi Pendapatan Asli Daerah Rasio efektivitas menggambarkan kemampuan pemerintah daerah dalam mereliasasikan Pendapatan Asli Daerah yang direncanakan dibandingkan dengan target yang ditetapkan berdasarkan potensi riil daerah. Kemampuan daerah dalam menjalankan tugas dikategorikan efektif apabila rasio yang dicapai minimal sebesar 1 atau 100 persen. Namun demikian semakin tinggi rasio efektivitas, menggambarkan kemampuan daerah yang semakin baik. Guna memperoleh ukuran yang lebih baik, rasio efektivitas tersebut pula diperbandingkan dengan efisiensi yang dicapai pemerintah daerah. Rasio efisiensi adalah rasio yang menggambarkan perbandingan antara besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan dengan realisasi pendapatan yang diterima. Kinerja pemerintah daerah dalam melakukan pemungutan pendapatan dikategorikan efisiensi apabila rasio yang dicapai kurang dari 1 atau dibawah 100 persen. Semakin kecil rasio efisiensi berarti kinerja pemda semakin baik. 3. Analisis Rasio Pertumbuhan Rasio Pertumbuhan Growth Ratio mengukur seberapa besar angka pertumbuhan APBD tahun anggaran tertentu dari tahun anggaran sebelumnya. Semakin besar peningkatan rasio growth semakin besar pula APBD diperoleh. Namun dalam penelitian ini hanya mengukur pertumbuhan PAD-nya saja, oleh karena itu semakin besar rasio growth diperoleh semakin besar juga peningkatan PAD dari daerah yang bersangkutan. Rasio growth juga mengukur seberapa besar kemampuan pemerintah daerah dalam mempertahankan dan meningkatkan keberhasilannya yang telah dicapai dari suatu periode ke periode berikutnya. Rumus untuk Rasio Pertumbuhan: Ket: PADi: Pendapatan Asli Daerah Periode i PADi-1: Pendapatan Asli Daerah periode i-1 Randa Paledung Memahami Pelaksanaan Desentralisasi Fiskal dan Pendapatan……….. 60 Jurnal Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Vol 11 No 1 April 2013, hal. 53 - 81 Fakultas Ekonomi UAJ Makassar 4. Rasio Kontribusi Rasio share merupakan rasio Pendapatan Asli Daerah terhadap belanja rutin dan belanja pembangunan daerah. rasio ini mengukur seberapa besar kemampuan daerah membiayai kegiatan rutin dan kegiatan pembangunan. Rasio ini dapat digunakan untuk melihat kapasitas kemampuan keuangan daerah. Semakin kecil rasio ini berarti semakin kecil pula kontribusi Pendapatan Asli Daerah dalam membiayai total belanja daerah. Rasio Kontribusi= 2. Analisis Pemaknaan Melalui Wawancara Analisis ini akan digunakan untuk menguraikan mengenai evaluasi pelaksanaan kebijakan desentralisasi fiskal terhadap PAD Kabupaten Poso dengan melihat apakah kebijakan yang ada bisa berdampak positif kepada masyarakat. Informan Untuk memperkuat hasil analisis ini, maka peneliti melakukan wawancara yang mendalam dengan informan sebagai berikut: 1. Anggota DPRD Kabupaten Poso. 2. Kepala Dinas Pendapatan Asli daerah 3. Masyarakat.

III. KERANGKA TEORI