dapat dijadikan identitas individu, sebagai hasil dari pengalaman belajar peserta didik.
2.2.5 Fungsi Pendidikan Karakter
Menurut Pupuh, dkk 2013:97 fungsi pendidikan karakter yaitu: Pengembangan: pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi
perilaku yang baik bagi peserta didik yang telah memiliki sikap dan perilaku yang mencerminkan karakter dan karakter bangsa.
Perbaikan: memprkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung jawab dalam pengembangan potensi peserta didik yang
lebih bermartabat. Penyaring: untuk menyaring karakter-karakter bangsa sendiri dan
karakter bangsa lain yang tidak sesuai dengan nilai nilai karakter dan karakter bangsa.
Pendidikan Karakter pada institusi mengarah pada pembentukan karakter sekolah, yaitu nilai-nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan
keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktikan oleh semua warga sekolah dan masyarakat sekitar sekolah. Karakter sekolah merupakan watak, atau ciri khas
dan citra sekolah tersebut dimasyarakat.
2.2.6 Tujuan Pendidikan Karakter
Sri Judiani 2010: 283 menjelaskan tujuan dari pendidikan karakter sebagai berikut:
1. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan dengan nilai-nilai universal dan tradisi karakter bangsa yang
religius 2. Mengembangkan potensi kalbu atau nurani atau afektif peserta didik
sebagai manusia dan warga negara yang memiliki nilai-nilai karakter dan karakter bangsa.
3. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai generasi penerus bangsa.
4. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan.
5. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang aman, jujur, penuh kreatifitas dan persahabatan, serta
dengan rasa kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan dignity.
2.2.7 Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter harus didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut: Pupuh, dkk 2013:145
1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika ahlaq mulia sebagai basis karakter.
2. Mengidentifikasi karakter secara komperehensif supaya mencakup pemikiran, perasaan, dan perilaku.
3. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, da efektif untuk membangun karakter.
4. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian. 5. Memberi kesempatan pada peserta didik untuk menunjuka perilaku yang
baik. 6. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang
yang menghargai semua peserta didik, membangun krakter mereka, dan membantu mereka sukses.
7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri pada peserta didik. 8. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang
berbagi tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang sama.
9. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam membangun inisiatif pendidikan karakter.
10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha membangun karakter.
11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.
2.2.8 Manfaat Pendidikan Karakter