19
2. Kemampuan Eceng Gondok Eichornia crasipes Dalam Penyerapan Air Limbah
Dari berbagai penelitian, eceng gondok mampu menyerap zat yang terkandung di dalam air limbah yang cukup besar. Penelitian tersebut
meliputi limbah kota, pabrik kelapa sawit, industri farmasi, pabrik karet, tapioka, dan lain-lain.
Eceng gondok memiliki akar yang bercabang-cabang halus. Permukaan akarnya digunakan oleh mikroorganisme sebagai tempat
pertumbuhan. Dengan demikian kepadatan organisme dalam sistem meningkat, terutama nitrifikasi yang peka menemukan tempat
pertumbuhan yang sesuai dengan pada akar eceng gondok. Nitrifikasi yang dihasilkannya serta denitrifikasi yang kemudian berlangsung dalam
sedimen, diamati sebagai proses yang memisahkan zat lemas dalam kolam-kolam eceng gondok Stowell et all., 1981.
Gambar 2. Sistem perakaran eceng gondok yang tumbuh pada air dengan kadar N yang rendah Dinges, 1982
20 Menurut Dinges 1982, eceng gondok mampu menurunkan kadar
total bakteri coliform dan fecal bakteri coliform limbah kota. Kecepatan dan banyaknya penyerapan dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
jenis logamzat pencemar, umur dan ukuran tumbuhan, lamanya kontak berlangsung dan lain-lain Widiyanto dan Susilo, 1977.
Kemampuan eceng gondok dalam penyerapan adalah karena adanya vakuola dalam struktur sel. Mekanisme penyerapan yang terjadi yaitu
dengan adanya bahan-bahan yang diserap menyebabkan vakuola menggelembung, maka sitoplasma terdorong ke pinggiran sel sehingga
protoplasma dekat dengan permukaan sel. Hal ini menyebabkan pertukaran atau penyerapan bahan antara sebuah sel dengan sekelilingnya
menjadi lebih efisien. Adapun gambaran dari tumbuhan hipotetis dapat dilihat pada Gambar 3 berikut ini:
Gambar 3. Diagram sebuah sel tumbuhan hipotetis diamati di bawah mikroskop elektron Loveless, 1987
21 Sebuah sel yang bervakuola dapat mencapai ukuran lebih besar dari pada
tanpa vakuola. Sitoplasma berfungsi sebagai “bengkel” sel karena di dalamnya berlangsung sebagian besar kegiatan kimiawi antar sel
berlangsung melalui dinding sel dngan proses difusi dan osmosa Loveless, 1987.
Menurut Loveless 1987, kecepatan penyerapan garam mineral dan unsur hara ditentukan pula oleh transpirasi dari tumbuhan tersebut. Eceng
gondok memiliki kecepatan transpirasi yang lebih besar apabila dibandingkan dengan tumbuhan lain seperti kayambang Salvinia sp..
Kecepatan transpirasi tanaman eceng gondok dua kali lebih besar dibandingkan kayambang.
B. NITROGEN