LATAR BELAKANG Kajian Penggunaan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) pada Penurunan Senyawa Nitrogen Efluen Pengolahan Limbah Cair PT. Capsugel Indonesia

14 I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Eceng gondok Eichhornia crassipes merupakan tanaman air yang dapat tumbuh dengan cepat di daerah tropis. Tanaman ini mampu beradaptasi dengan baik, sehingga penyebarannyapun sangat cepat. Eceng gondok Eichhornia crassipes mampu menyerap berbagai zat yang terkandung di dalam air, baik terlarut maupun tersuspensi. Jumlah nitrat yang tinggi dalam perairan dapat direduksi dengan pemanfaatan tanaman eceng gondok Eichhornia crassipes. Menurut Sato dan Kondo 1978, eceng gondok mampu menurunkan kandungan nitrat dalam efluen pengolahan limbah cair. Penanaman eceng gondok Eichhornia crassipes dapat mereduksi nitrat sebesar 78. Karena kemampuan tanaman eceng gondok tersebut dalam menyerap berbagai zat terlarut dan tersuspensi dan menurunkan senyawa nitrogen dari dalam air, maka tanaman ini banyak digunakan dalam kolam-kolam stabilisasi untuk menstabilkan efluen pengolahan limbah cair sebelum dibuang ke lingkungan. Kolam eceng gondok menyediakan proses yang terus mempertahankan keuntungan-keuntungan kolam air limbah biasa dan sekaligus menghalangi perkembangan massal ganggang yang merupakan kelemahan dari sistem kolam air limbah biasa. Di negara berkembang kolam eceng gondok paling sering ditempatkan sebagai tahap utama pembersihan secara biologis dengan kolam pengendap anaerob. Kolam ini sesuai untuk mengolah air limbah yang berasal dari rumah tangga, industri, dan air limbah campuran dari rumah tangga dan industri. Dengan demikian, dilihat dari sisi pembersihan air limbah, tanaman eceng gondok Eichhornia crassipes merupakan suatu jenis tanaman air yang sangat kuat dan potensial. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bernata 2004, efluen pengolahan limbah cair PT. Capsugel Indonesia masih mengandung senyawa nitrogen yang cukup tinggi. Oksidasi ammonia-nitrogen pada kolam aerasi menimbulkan peningkatan konsentrasi nitrat pada efluen pengolahan limbah 15 cair IPAL hingga mencapai rata-rata 46.1 mgl NO 3 -N melebihi batasan yang ditetapkan sesuai Baku Mutu I, yaitu sebesar 20 mgl NO 3 -N. Dengan adanya kelebihan jumlah senyawa nitrogen tersebut dapat berpotensi untuk memberikan dampak yang negatif terhadap lingkungan. Potensi bahaya yang ditimbulkan oleh adanya kelebihan nitrogen tersebut memerlukan adanya penanganan terhadap efluen tersebut harus lebih ditingkatkan. Adapun dampak yang ditimbulkan oleh tingginya senyawa nitrogen dalam perairan di antaranya adalah dapat menstimulasi pertumbuhan ganggang yang tak terbatas dan penurunan kandungan oksigen telarut sehingga menyebabkan kematian ikan. Selain itu pembuangan efluen pengolahan limbah cair yang mengandung konsentrasi nitrat yang tinggi dapat menyebabkan keracunan pada bayi dan balita, Oksidasi oleh nitrit-besi dalam hemoglobin membentuk methemoglobin . Methemoglobin tidak mampu mengikat molekul oksigen, sehingga kulit menjadi kebiru-biruan hal ini menyebabkan suatu kondisi kesehatan yang bernama Methemoglobinemia blue babies. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan kolam stabilisasi yang ditanami oleh tanaman eceng gondok sebagai bahan penyerap nitrogen. Namun demikian dalam hal ini perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi proses penyerapan senyawa nitrogen tersebut, di antaranya adalah jumlah bobot basah tanaman yang ditanam pada kolam stabilisasi dan jumlah senyawa nitrogen pada kolam stabilisasi.

B. TUJUAN