44 Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa pada saat pertumbuhan
relative rata-rata RGR tanaman meningkat, maka waktu berganda tanaman akan menurun semakin cepat. Kondisi ini menggambarkan proses
pertumbuhan yang terjadi pada tanaman eceng gondok, dimana pada saat tanaman dapat tumbuh dengan baik, maka tanaman akan semakin cepat
berkembang biak. Oleh karena itu perubahan senyawa nitrogen mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangbiakan tanaman,
karena senyawa nitrogen dalam air berfungsi sebagai nutrisi bagi tanaman. Hal ini dapat pula dilihat dari penurunan senyawa nitrat selama waktu
pengamatan. Nilai RGR merupakan cerminan dari kemampuan eceng gondok
dalam menyerap unsur hara dari air selain dari pengukuran biomassa tanaman. Pada grafik pertumbuhan relatif RGR dapat terlihat bahwa
RGR tertinggi terdapat pada perlakuan B1 1.17hari yang kemudian diikuti oleh pertumbuhan relatif eceng gondok pada perlakuan A1
1.15. Pada air limbah yang ditanami dengan tanaman eceng gondok dengan bobot tanaman lebih tinggi dan penutupan permukaan kolam
sebesar 50 memiliki nilai RGR yang lebih rendah dibandingkan dengan air limbah yang ditanami eceng gondok sebesar 25. Hal tersebut dapat
disebabkan karena lebih banyaknya jumlah eceng gondok pada penutupan 50, sehingga untuk mendapatkan unsur hara yang terdapat pada air
limbah lebih sedikit diserap oleh setiap tanaman eceng gondok. Hubungan antara pertumbuhan eceng gondok dan kandungan nutrien media adalah
positif yang menghasilkan biomassa dengan pola pertumbuhan eksponensial pada waktu terbatas atau pertumbuhan sigmoid yang
dipengaruhi oleh kepadatan Bock, 1969.
2. Pertumbuhan Tanaman Eceng Gondok Eichhornia crassipes
Kemampuan tanaman eceng gondok dalam menyerap nitrogen sebagai nutrien selain ditunjukkan dengan nilai laju petumbuhan relatif
tanaman RGR, ditunjukkan pula dengan adanya pertumbuhan tanaman selama waktu pengamatan. Adapun pertumbuhan tanaman tersebut
45 meliputi pertambahan jumlah helai tanaman, tinggi rata-rata tanaman dan
diameter rumpun dari tanaman. Kemampuan tanaman eceng gondok untuk tumbuh di dalam air
sangat bervariasi tergantung pada kandungan unsur hara yang terdapat di dalamnya. Seperti halnya tumbuhan lain,unsur hara yang dibutuhkan oleh
tanaman eceng gondok terdiri dari unsur makro: N, P, K, Ca, Mg, Fe, serta unsur mikro: Mn, Zn, dan Cu Gopal, 1987. Eceng gondok masih dapat
tumbuh dalam keadaan miskin unsur hara dan pada perairan yang subur tanaman ini dapat berkembang biak dengan cepat.
Berdasarkan pengamatan terhadap pertumbuhan tanaman eceng gondok, semua eceng gondok yang ditanam pada kolam percobaan
mengalami perubahan jumlah helai daun, tinggi rata-rata tanaman dan diameter tanaman. Kondisi pertumbuhan tanaman ini dapat dilihat pada
Tabel 9 berikut ini: Tabel 9. Kondisi pertumbuhan tanaman
Waktu hari Perlakuan Parameter
0 3 6 9 Jumlah
Helai 33 34 36 38 Tinggi
rata-rata 11,71 12,72 12,85 13,25 A1
Diameter rumpun
8.31 9.91 9.73 11.59 Jumlah
Helai 60 62 63 65 Tinggi rata-rata
10,73 11,82
10,8 10,85
A2 Diameter rumpun
7.2 8.83
10.23 9.68
Jumlah Helai 31 35 40 41
Tinggi rata-rata 11,59 12,05 11,33 12,07
B1 Diameter
rumpun 7.32 7.84 7.59 8.5
Jumlah Helai 47 50 56 63
Tinggi rata-rata 9,68 10,91 12,01 12,35
B2 Diameter
rumpun 7.13 9.58 9.1 10.25
Pertambahan jumlah helai daun terbanyak terdapat pada tanaman eceng gondok yang ditanam pada kolam B2, yaitu sebanyak 16 helai daun
dari 47 helai menjadi 63 helai daun, kemudian pada kolam B1 10 helai
46 daun dan, A2 dan B2 mengalami pertambahan jumlah helai daun yang
sama, yaitu 5 helai daun. Adanya peningkatan jumlah helai daun menunjukkan bahwa
tanaman eceng gondok mampu berkembang biak selama waktu pengamatan. Selain itu dengan adanya peningkatan tinggi rata-rata
tanaman dan pertambahan diameter rumpun tanaman membuktikan bahwa pada kolam percobaan terdapat unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman
untuk proses tumbuh dan berkembang dan tanaman eceng gondok memiliki kemampuan untuk menyerap unsur hara dalam kolam percobaan
tersebut, sehingga terjadi perubahan pada ketiga parameter tersebut selama waktu pengamatan.
Selain karena tanaman memperoleh nutrisi untuk pertumbuhannya, terdapat faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman eceng
gondok, di antaranya adalah terdapat cahaya yang cukup yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh. Hal ini dikarenakan kolam percobaan
diletakkan pada lingkungan yang terbuka sehingga cahaya dapat masuk dan membantu pertumbuhan tanaman.
Untuk perubahan tinggi rata-rata tanaman, pertambahan tinggi rata- rata terbesar terdapat pada kolam B2 9.68 cm menjadi 12.35 cm,
kemudian pada kolam A1 11.71 menjadi 13.25, B1 11.59 menjadi 12.07 dan pertambahan tinggi rata-rata terendah pada kolam A2 10.73
menjadi 10.85. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa jumlah nitrogen dalam efluen dan bobot basah tanaman memberikan pengaruh yang nyata
P0.05 terhadap perubahan tinggi rata-rata tanaman pada keempat kolam percobaan.
Kondisi tersebut di atas terjadi karena kolam B2 memiliki volume air sebanyak 120 l dengan beban nitrogen 433 mg dan bobot tanaman sebesar
618 g atau penutupan permukaan kolam sebesar 50. Hal ini menyebabkan tanaman lebih banyak memperoleh cahaya dibandingkan
dengan tanaman pada kolam percobaan dengan volume 60 l, selain itu dengan jumlah beban nitrogen yang cukup tinggi menyebabkan
terpenuhinya nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman untuk
47 pertumbuhannya, sehingga mempercepat pertambahan tinggi rata-rata
tanaman dibandingkan dengan kolam yang lain. Kemampuan untuk tumbuh pada tanaman disebabkan karena adanya
kemampuan untuk menyerap unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan. Senyawa-senyawa organik yang terdapat di dalam air akan
diuraikan menjadi zat anorganik berupa unsur-unsur C, H, O, dari karbohidrat dan lemak dan unsur-unsur C, H, O, N, S, P dari protein
dalam bentuk misalnya ion-ion NO
3 -
, NH
4 +
, dan PO
4 2-
. Senyawa ini akan ditimbun dalam vakuola, dan digunakan oleh tanaman untuk keperluan
pertumbuhannya. Hal ini yang menyebabkan kecepatan pertumbuhan dan produktifitas tanaman eceng gondok menjadi tinggi.
Adanya peningkatan jumlah helai daun, tinggi dan panjang diameter rumpun eceng gondok dari awal pengamatan sampai dengan hari
kesembilan menunjukkan bahwa tanaman eceng gondok mampu menyerap unsur hara yang terdapat pada air yang digunakan untuk
pertumbuhannya. Adanya perbedaan kecepatan pertumbuhan pada setiap tanaman dalam kolam percobaan disebabkan karena adanya perbedaan
jumlah beban nitrogen awal pada tiap kolam percobaan. Tanaman eceng gondok dapat tumbuh dengan cepat pada kolam percobaan dengan beban
nitrogen awal yang tinggi, seperti pada kolam B1 dan B2.
3. Pengaruh Tanaman Eceng Gondok Eichhornia crassipes Terhadap Kandungan Senyawa Nitrogen