REGRESI LINEAR SIMULASI TINJAUAN

12

E. REGRESI LINEAR

Analisis regresi adalah bidang studi yang menyangkut masalah hubungan fungsional antara variabel. Analisis regresi berguna untuk mendapatkan hubungan fungsional antara dua variabel atau lebih atau mendapatkan pengaruh antara variabel prediktor yang mempengaruhi atau variabel x terhadap variabel kriterium yang dipengaruhi atau variabel y. Hubungan fungsional antara satu variabel prediktor dengan satu variabel kriterium disebut analisis regresi tunggal. Persamaan analisis regresi tunggal dinyatakan sebagai berikut : y = a + bx ..............................................................................................1 a = ................................................2 b = .........................................................3 keterangan : y = variabel kriterium x = variabel prediktor a = bilangan konstan b = koefisien arah regresi linear Persamaan 1, 2, dan 3 digunakan untuk mengetahui kecenderungan seberapa cepat suhu dan kelembaban udara mengalami kenaikan penurunan kemudian dicari kecepatan penurunan kenaikan suhu dan kelembaban udara. Kecepatan penurunan suhu kenaikan kelembaban udara dapat dihitung dengan persamaan kecepatan biasa, untuk suhu dalam satuan o C menit dan kelembaban udara dalam satuan menit. Kecepatan v diilustrasikan pada Gambar 1 . 2 2 Xi - Xi n Yi Xi - XiYi n ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 2 2 2 Xi - Xi n XiYi Xi - Xi Yi ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ 13 Gambar 1 . Grafik Kecepatan Perubahan Suhu Purwadaria 2004 menyatakan kurva regresi harus minimal 4 data, jika kurang dari 4 data maka dibuat histogram. Data ke-4 merupakan data penentu jenis regresi. Gambar 2. Kurva Regresi 4 Data Sumber : Purwadaria, 2004 Waktu t s u h u T 14 Sebenarnya tidak ada aturan yang tegas mengenai berapa besarnya anggota sampel yang disyaratkan suatu penelitian. Demikian pula batasan bahwa sampel itu besar atau kecil Usman, 2003.

F. SIMULASI

Suatu model diperlukan untuk memahami keadaaan atau sistem yang rumit. Model dalam arti luas merupakan penggambaran sebagian dari kenyataan. Secara garis besar model dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu model fisik dan model abstrak. Model fisik dapat diartikan sebagai suatu model yang digambarkan dengan suatu bentuk fisik tertentu seperti model bangunan, alat dan sebagainya. Sedangkan model abstrak gambaran modelnya berbentuk persamaan-persamaan matematik atau statistik. Oleh karena itu sering disebut sebagai model statistik atau model matematik. Simulasi didefinisikan sebagai teknik penyusunan model dari suatu kenyataan. Simulasi merupakan suatu operasi yang terdiri dari dua fase, yaitu pembuatan model dan percobaan. Keuntungan dari penggunaan simulasi adalah fleksibilitasnya, yaitu sifatnya yang mudah disesuaikan dengan keadaan, penggunaannya lebih cepat, relatif murah, aman dan resikonya lebih kecil daripada menerapkan langsung ke dalam sistem nyata. Simulasi tidak mempunyai batasan-batasan tertentu, dan dari simulasi akan didapatkan informasi atau gambaran tentang kriteria penampilan sistem tersebut. Perumusan permasalahan dan pembuatan model untuk suatu simulasi harus dilaksanakan berdasarkan keadaan masalah yang dihadapi, dan biasanya dilakukan penyederhanaan, sehinggan pemecahan dengan menggunakan model matematik dapat dilakukan. Penyederhanaan model dapat berupa meniadakan unsur-unsur yang kecil pengaruhnya terhadap keluaran model tersebut. Di samping itu, seringkali dalam pembuatan model simulasi, dimasukkan unsur ketidakpastian peluang. Korelasi adalah istilah statistik yang menyatakan derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Analisis korelasi mencoba mengukur kekuatan hubungan antara antara dua variabel melalui sebuah bilangan yang disebut koefisien korelasi yang dilambangkan dengan r. Dalam analisis data ini 15 menggunakan koefisien korelasi yaitu 0.6 di mana 0.6 diartikan bahwa variabel X, dan Y cukup mempunyai korelasi yang dalam hal ini adalah waktu dan suhu. Interpretasi nilai r dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Interpretasi dari nilai r r Interpretasi 0 Tidak berkorelasi 0.01 – 0.20 Sangat rendah 0.21 – 0.40 Rendah 0.41 – 0.60 Agak rendah 0.61 – 0.80 Cukup 0.81 – 0.99 Tinggi 1 Sangat Tinggi Sumber : Usman, 2003 16

III. METODE PENELITIAN

A. TEMPAT DAN WAKTU

Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium SMMP dan laboratorium lapangan Leuwikopo, Departemen Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor pada bulan Februari – April 2006.

B. BAHAN DAN ALAT

Bahan yang digunakan pada penelitian ini meliputi data dan informasi yang diperoleh dari studi pustaka, dan pengukuran parameter lingkungan mikro greenhouse serta data hasil ujicoba performansi alat. Peralatan yang digunakan pada penelitian ini antara lain : • sebuah greenhouse • pompa sprinkler • PC Intel Pentium 4, 2.80 GHz, DDR 512 MB, Harddisk 40 GB • Alat Kendali DTMF Dual tone Multiple Frequency • Telepon seluler Siemens A50 dan kabel data • Portable Weather Station tipe RM YOUNG • Translator • Simcard berbagai operator seluler, pulsa isi ulang • Stopwatch

C. METODE PENELITIAN 1.

Pembangunan Sistem Pembangunan sistem kendali jarak jauh menggunakan teknologi DTMF. Sistem DTMF merupakan suatu tindak lanjut dari sistem peringatan dini berbasis SMS. Sistem simulasi bertujuan untuk menentukan