Model komunikasi seperti digambarkan di atas juga berlaku dalam proses belajar mengajar antara guru dan murid:
Proses komunikasi ini harus diciptakan oleh guru dan murid. Pesan atau informasi yang disampaikan oleh guru juga melalui channel yang
dapat berbentuk stimulus, disampaikan kepada murid. Stimulus ini dapat dalam bentuk pernyataan dari siswa atau guru atau disajikan
dalam bentuk suatu film, bagan, atau gambar dan sebagainya, yang selanjutnya oleh penerima murid akan memberikan respon atau
reaksi. Reaksi ini dapat mengarah ke respon yang aktif misalnya berupa jawaban atau saran jika pesan itu berlangsung lancar tanpa
adanya gangguan. Kalau ternyata berlangsungnya pesan itu mendapat gangguan maka guru harus mencari gangguan-gangguan yang
menghambat dengan menggunakan media yang dapat memperlancar jalannya komunikasi proses belajar-mengajar tersebut Rumampuk,
1988: 3.
2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran
Sadiman dkk. 2009: 17 menyebutkan kegunaan media dalam proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1 memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka;
2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera; 3 mengatasi sifat pasif anak didik;
4 memberikan perangsang yang sama; 5 mempersamakan pengalaman;
6 menimbulkan persepsi yang sama;
2.1.3 Faktor yang Harus Diperhatikan dalam Pemilihan Media
Keberhasilan menggunakan media dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar tergantung pada 1 isi pesan, 2 cara menjelaskan
pesan, dan 3 karakteristik penerima pesan. Dengan demikian dalam memilih dan menggunakan media, perlu diperhatikan ketiga faktor tersebut. Tidak berarti
bahwa semakin canggih media yang digunakan akan semakin tinggi hasil belajar atau sebaliknya. Untuk tujuan pembelajaran tertentu dapat saja penggunaan papan
tulis lebih efektif dan lebih efisien daripada penggunaan LCD, apabila bahan ajarnya dikemas dengan tepat serta disajikan kepada siswa yang tepat pula
Sutjiono 2005: 81-83. Secara operasional ada sejumlah pertimbangan dalam memilih media
pembelajaran yang tepat, antara lain: 1
Access Kemudahan akses menjadi pertimbangan pertama dalam memilih media.
Media yang diperlukan itu selalu tersedia, mudah dan dapat dimanfaatkan oleh murid atau tidak. Misalnya, kita ingin menggunakan media internet, perlu
dipertimbangkan terlebih dahulu saluran untuk koneksi ke internet. Akses juga menyangkut aspek kebijakan, siapa saja yang boleh menggunakan internet, jangan
hanya kepala sekolah tetapi juga guru, karyawan, dan murid. 2
Cost Biaya juga harus menjadi bahan pertimbangan. Banyak jenis media yang
dapat menjadi pilihan kita. Media pembelajaran yang canggih biasanya mahal.
Namun biaya itu harus kita hitung dengan aspek manfaat. Sebab semakin banyak yang menggunakan, maka unit cost dari sebuah media akan semakin menurun.
3 Technology
Mungkin saja kita tertarik kepada satu media tertentu. Tetapi kita perlu memperhatikan ketersediaan teknisi dan kemudahan penggunaannya. Misalnya,
kita ingin menggunakan media audio visual untuk di kelas, perlu kita pertimbangkan aliran listrik, besarnya voltase, dan cara mengoperasikannya.
4 Interactivity
Media yang baik adalah yang dapat memunculkan komunikasi dua arah atau interaktivitas. Semua kegiatan pembelajaran yang akan dikembangkan oleh guru
tentu saja memerlukan media yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. 5
Organization Pertimbangan yang juga penting adalah dukungan organisasi. Misalnya,
dukungan dari kepala sekolah atau pimpinan yayasan. 6
Novelty Kebaruan dari media yang akan dipilih juga harus menjadi pertimbangan.
Sebab media yang lebih baru biasanya lebih baik dan lebih menarik bagi murid.
2.2 Media Transvisi