PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar)
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luka laserasi adalah luka terbuka yang umumnya disebabkan oleh benda
tumpul, daripada benda tajam, yang menyebabkan robeknya jaringan atau
disintegritas jaringan. Luka laserasi merupakan luka yang cukup banyak
kejadiannya, terjadi akibat trauma rumah tangga dan trauma kecelakaan. Tepi luka
sering tidak teratur dan bergerigi. Laserasi paling sering mempengaruhi kulit,
termasuk lemak subkutan, tendon, otot, atau tulang. Luka laserasi sering
terkontaminasi dengan bakteri dan serpihan-serpihan dari apapun objek akibat
memotong (Gross, 2004).
Luka terbuka sering terjadi baik karena trauma kecelakaan, maupun trauma
oleh benda-benda tajam karena kelalaian. Luka karena kelalaian yang biasa terjadi
pada rumah tangga umumnya dibiarkan sembuh dengan sendirinya, atau sekalipun
diobati, hanya sekedar menutup luka. Justru hal ini yang menyebabkan luka
menjadi rentan terkena infeksi. Luka sendiri memiliki tahapan agar dapat sembuh
dengan sempurna. Faktor-faktor seperti infeksi dapat menghambat kecepatan
penyembuhan luka, sehingga diperlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
mengobati luka tanpa harus berobat ke rumah sakit.
Penyembuhan luka adalah proses yang kompleks dan dinamis yang
menghasilkan pemulihan kontinuitas anatomis dan fungsi jaringan akibat
terjadinya luka. Penyembuhan luka akut normal adalah terjadi respon dimana
dibentuk kembali titik keseimbangan antara pembentukan dan remodeling
1
2
jaringan parut. Ini adalah respon tipikal yang dialami manusia setelah terjadi
trauma (Diegelmann, 2004).
Penyembuhan luka melibatkan serangkaian kompleks interaksi antara berbagai
jenis sel, mediator sitokin, dan matriks ekstraseluler. Fase penyembuhan luka
normal mencakup hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Setiap fase
penyembuhan luka berbeda, meskipun proses penyembuhan luka bersifat kontinu,
tampak tumpang tindih antar tiap tahapan prosesnya (MacKay, 2003).
Penyembuhan luka dengan madu sudah banyak digunakan sejak 2000 tahun
yang lalu, madu digunakan pada untuk menjaga kelembaban, dan sebagai
antibiotik yang sangat kuat, dimana madu yang mengandung konsentrasi gula
yang tinggi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bakteri pada luka yang
terinfeksi (Aden R, 2010).
Madu adalah larutan gula dengan saturasi tinggi yang dihasilkan oleh lebah
madu (Apis melifera) yang mengumpulkan cairan dari sari bunga yang disebut
nectar dan di bawa ke sarang lebah untuk dimatangkan menjadi madu (Comvita,
2008).
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta
sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur,
besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6, dan B3 yang
sangat bermanfaat bagi tubuh manusia (Comvita, 2008).
Madu memiliki banyak manfaat pada kesehatan manusia. Penelitian-penelitian
sebelumnya menyebutkan bahwa madu digunakan sebagai obat untuk diare dan
penyakit pencernaan lainnya, mengobati alergi, mengatasi masalah pernapasan,
3
dan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis luka, termasuk luka
diabetes yang sulit sembuh, luka infeksi, dan luka-luka lainnya (Aden R, 2010).
Madu adalah obat yang tertua untuk mengobati luka. Orang-orang Mesir kuno
menggunakan madu sebagai dressing untuk digunakan pada luka infeksi. Obat
tradisional ini diterapkan pada pengungsi di tahun 1940-an, sebelum
ditemukannya bakteri yang menjadi penyebab infeksi dan sebelum penemuan
antibiotik. Hal yang kemudian baru-baru ini ditemukan kembali oleh profesi
medis (Khoo et al, 2010).
Manfaat madu yang paling penting dalam ilmu kesehatan adalah madu
memiliki sifat antibakteri yang lebih baik diantara obat-obatan kimiawi yang telah
ada. Pada penelitian sebelumnya, pemberian madu pada luka bakar memberikan
efek antibakteri yang lebih baik daripada pemberian hydrofibre, aplikasi lokal
yang dijadikan perbandingan pada terapi luka (Khoo et al, 2010).
Sebenarnya masih banyak potensi madu dalam peranannya mengobati luka,
sehingga peneliti perlu mengetahui lebih dalam lagi apa saja kandungan madu dan
bagaimana proses madu meningkatkan proses penyembuhan luka yang akhirnya
luka dapat sembuh lebih cepat.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian madu berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan proses
penyembuhan luka laserasi pada Rattus norvegicus Strain Wistar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan pemberian madu berpengaruh terhadap peningkatan
kecepatan penyembuhan luka laserasi pada Rattus norvegicus Strain Wistar.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuktikan pemberian madu pada luka laserasi Rattus norvegicus
Strain Wistar dapat meningkatkan kecepatan kontraksi luka.
2. Membuktikan pemberian madu pada luka laserasi Rattus norvegicus
Strain Wistar dapat meningkatkan kecepatan re-epitelialisasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan pengaruh pemberian madu
terhadap peningkatan kecepatan proses penyembuhan luka laserasi.
1.4.2 Manfaat klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan penggunaan madu sebagai
pengobatan alternatif pada luka laserasi selain obat-obat kimiawi yang telah
ada.
1.4.3 Manfaat akademik
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan penelitian lain
mengenai penggunaan madu pada jenis luka yang lain.
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN
PENYEMBUHAN LUKA LASERASI PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus Strain Wistar)
Oleh:
ARIYA MAULANA NASUTION
07020065
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN
KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar)
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
Ariya Maulana Nasution
07020065
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 16 Maret 2011
Pembimbing I
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP.
Pembimbing II
dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang,
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Ariya Maulana Nasution ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 15 Maret 2011
Tim Penguji:
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP., Ketua
dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes., Anggota
dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya
tulis
akhir
yang
berjudul
―PENGARUH
MADU
TERHADAP
PENINGKATAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar)‖.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran UMM.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran UMM.
4. dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran UMM serta Pembimbing II dalam karya tulis akhir ini.
5. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
6. dr. Moch. Aleq Sander, M.Kes, Sp.B selaku penguji atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
7. Ariesandy dan segenap staf Laboratorium Kimia-Biokimia UMM atas
bimbingan, dukungan, dan saran yang telah diberikan dalam penelitian.
8. Ayahanda H. dr. D. Jufri Nasution, Sp.OT, Ibunda Hj. Raras dayanti, adikadik tercinta Ade Yahya Nasution, Rivas Muzakki, dan Jefri Hari Akbar,
S.H, yang selalu memberikan kasih sayang, do‘a, dukungan, semangat,
kepercayaan dan segalanya demi keberhasilan penulis.
9. Hersadian Pramitha Putri beserta keluarga besarnya yang selalu
memberikan kasih sayang, do‘a, dukungan, semangat, dan segalanya demi
keberhasilan penulis.
10. Sahabat – sahabat tersayang (Mas Ulil Albab, Risang Bhaskoro, Devy
Yuspita Rahma, Mustika Rinjani Pramitasari, Trilia Mandasari, Elok
Hikmatun Ni‘mah, dan Tri Mbak Kenthir) yang selalu memberi
dukungannya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik
yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Malang, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... .. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ .. ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. .. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... .. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... .. vi
ABSTRACT ...................................................................................................... .. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... .. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... .. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... .. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ ..xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Praktis ....................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Klinis ........................................................................ 4
1.4.3 Manfaat Akademik.................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Madu ............................... ................................................................ 5
2.2 Kandungan Madu ............................................................................. 5
2.2.1 Karbohidrat ………………………………………..…….…. 5
2.2.2 Keasaman dan pH ………………………………….…….… 6
2.2.3 Asam Amino dan Protein ………………………….…….…. 7
2.2.4 HMF ………………………………………………….….…. 8
2.2.5 Mineral dan Unsur Lainnya ……………………….……….. 9
2.3 Manfaat Madu .................................................................................. 10
2.4 Luka Laserasi .................................................................................. 11
2.5 Penyembuhan Luka ………………………………………………. 12
2.6 Tahap Penyembuhan Luka ……………………………..……….... 13
2.6.1 Hemostasis dan Inflamasi ……………………………. …….14
2.6.2 Proliferasi …………………………………………………... 16
2.6.3 Matrix Sintesis ……………………………………….….…..17
2.6.3.1 Biokimia dari Kolagen ……………………………...17
2.6.3.2 Sintesis Senyawa Proteoglikan ………………...........19
2.6.4 Maturasi dan Remodelling ..................................................... 20
2.6.5 Re-epitelialisasi ..................................................................... 21
2.6.5.1 Peran Growth Factor dalam Penyembuhan Normal....23
2.6.6 Kontraksi Luka ...................................................................... 24
2.7 Efek Madu pada Luka .................................................................... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 27
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 28
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 29
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 29
4.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 29
4.3.1 Populasi ................................................................................... 29
4.3.2 Sampel..................................................................................... 29
4.3.3 Estimasi Besar Sampel ............................................................ 29
4.3.4 Karakteristik Sampel ............................................................... 31
4.4 Variabel dan Definisi Operasional .................................................. 31
4.5.1 Variabel ................................................................................... 31
4.5.2 Definisi Operasional ............................................................... 31
4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian ...................................................... 32
4.4.1 Bahan ..................................................................................... 32
4.4.2 Instrumen ................................................................................ 32
4.6 Alur Penelitian ................................................................................. 33
4.7 Prosedur Penelitian .......................................................................... 33
4.7.1 Adaptasi ................... .............................................................. 33
4.7.2 Anestesi dan Prosedur Perlukaan ........................................... 33
4.7.3 Pemberian Madu ..................................................................... 34
4.7.4 Pengamatan Kontraksi luka ................................................... 34
4.8 Metode Analisis Data ....................................................................... 35
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Data Penelitian ................................................................................36
5.1.1 Hasil Pengamatan Kontraksi Luka tiap kelompok tiap
Periode Pengamatan ……………….……………….……………... 36
5.1.2 Hasil Pengamatan Luas Luka tiap kelompok tiap
Periode Pengamatan ………………………………….………..…. 38
5.2 Analisis Data …….. .......................................................................... 40
5.2.1 Analisis Data Kontraksi Luka ................................................. 40
5.2.2 Analisis Data Luas Luka .......................................................... 42
BAB 6 PEMBAHASAN …... ............................................................................ 45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50
LAMPIRAN ……………………………………………………….………….. 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data Pengamatan Kontraksi Luka tiap Kelompok tiap Periode
Pengamatan ………………………………..…………………..........37
Tabel 5.2 Data Pengamatan Luas Luka tiap Kelompok tiap Periode
Pengamatan ……………………………………………..…….….....39
Tabel 5.7 Rekap Hasil Uji Normalitas Kontraksi Luka (Shapiro-Wilk)……....41
Tabel 5.8 Rekap Hasil Uji Homogenitas Kontraksi Luka ………..…..…….... 41
Tabel 5.9 Rekap Hasil Uji ANOVA untuk Kontraksi Luka…….…….............41
Tabel 5.10 Rekap Uji tukey 5% Rerata Kontraksi Luka tiap Periode
.Pengamatan……………………………………………………......42
Tabel 5.11 Rekap Hasil Uji Normalitas Luas Luka (Shapiro-Wilk)……..…....42
Tabel 5.12 Rekap Hasil Uji Homogenitas Luas Luka ………….……….….....43
Tabel 5.13 Rekap Hasil Uji ANOVA untuk Luas Luka …………………........43
Tabel 5.14 Rekap Uji tukey 5% Rerata Luas Luka tiap Periode Pengamatan....44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Madu ………………………………………................................... 5
Gambar 2.2 Struktur Kimiawi Glukosa, Fruktosa, dan Sukrosa …………….... 6
Gambar 2.3 Pembentukan fruktosa menjadi HMF ……………….……….…... 9
Gambar 2.4 Luka Laserasi ………………………………………………..........11
Gambar 2.5 Fase Penyembuhan Luka secara Seluler, Biokimia, dan Mekanik.. 13
Gambar 2.6 Proses Re-epitelialisasi ………………………………………….. .22
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ………………………………………………....27
Gambar 4.1 Alur Penelitian ……………………………………………………33
Gambar 5.1 Grafik Kontraksi Luka Tikus Putih Terhadap Waktu Pengamata... 38
Gambar 5.2 Grafik Luas Luka Tikus Putih Terhadap Waktu Pengamatan ….... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengamatan Luas Luka Lengkap …………………………..53
Lampiran 2. Data Pengamatan Kontraksi Luka …………………………..…. 54
Lampiran 3. Data Pengamatan Luas Luka …….…………………………..… 55
Lampiran 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji ANOVA,
Uji Tukey 5% ………………………………………………….. 56
Lampiran 5. Grafik Kontraksi Luka dan Luas Luka ….…………………….…69
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian …………………………….……..…….70
DAFTAR SINGKATAN
Al
: Aluminium
ANOVA
: Analysis of Variance
B
: Boron
BR 1
: Broiler 1
Ca
: Calcium
Cd
: Cadmium
Co
: Cobalt
Cr
: Cromium
Cu
: Cuprum
EGF
: Epithelial Growth Factor
FGF
: Fibroblast Growth Factor
H2O2
: Hydrogen peroxide
HMF
: Hidroksimetilfurfuraldehid
ICAM
: Intercellular Adhesion Molecules
IFN
: Interferon
IGF
: Insulin-like Growth Factor
IL-1
: Interleukin-1
kg
: kilogram
Mg
: Magnesium
mg
: miligram
mm
: milimeter
MMPs
: Matrix Metalloproteinases
Mn
: Mangaan
Ni
: Nickel
P
: Phosphorus
PAF
: Platelet Activating Factor
PDGF
: Platelet-Derived Growth Factor
PMNs
: Polymorphonuclear
SPSS
: Statistical Products and Service Solutions
TGF-β
: Transforming Growth Factor-β
TNF-α
: Tumor Necrosis Factor-α
VEGF
: Vascular Endothelial Growth Factor
Zn
: Zinc
DAFTAR PUSTAKA
Bogdanov Stefan, 2009, Honey Composition, Book of Honey Chapter 5 [online],
diunduh 1 oktober 2010, tersedia dari: (http://www.bee-hexagon.net/
files/file/fileE/Honey/5CompositionHoney.pdf)
Comvita, 2008, Research Supports Manuka Honey Wound Healing Properties
[online],
diunduh
5
oktober
2010,
tersedia
dari:
(http://www.comvita.com/ Medihoney-news.html)
Dahlan Sopiyudin M, 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba
Medika, Jakarta.
Diegelmann Robert F, Evans Melissa C, 2004, Wound Healing: An Overview Of
Acute, Fibrotic, and Delayed Healing [online], diunduh 20 oktober 2010,
tersedia
dari:
(http://www.1chirurgie.cz/pool/vzor/download/
ACP_
Wound_
healing_an_overview_of_acute_fibrotic_and_delayed_healing.pdf)
Etridge Richard T. et al, 2007, Chapter 8; Wound Healing In (M Courtney et al,
Sabiston Textbook of Surgery, 18th Edition), [online] diunduh 20 oktober
2010,
tersedia dari: (http://www.expertconsultbook.com/expert
cons
ult/op/book.do?method=display&type=bookPage&
decorator=none&eid=4-u1.
0-B978-1-4160-3675-3..50012-5--
cesec1&isbn=978-1-4160-3675
3#lpState=open&lpTab=contentsTab&content=4-u1.0-B978-1-4160-36753. .50012-5%3Bfrom%3Dtoc%3Btype%3DbookPage%3Bisbn%3D978-14160-3675-3&search=none)
Gaertner, DJ, TM Hallman, FC Hankenson, MA Batchelder, 2008, Rodent
Anesthesia & Analgesia Formulary, IACUC Guidelines [online], diunduh :
10 januari 2011, tersedia dari:
(http://www.pdffreedownload.com/search
/
view/view.php?urllink=http%3A%2F%2Fwww.upenn.edu%2Fregulatorya
ffairs%2FDocuments%2FGuidelineRODENT_ANESTHESIA_AND_AN
ALGESIA_FORMULARY.pdf&searchx=Anesthesia%20and%20analgesi
a%20in%20laboratory%20animals)
Gonzalez Del Rey J, DiGiulio Gregg A, 2005, Wound and Lacerations:
Emergency Care and Closure, Elsevier Mosby, Philadelphia.
Gross Hartmut, 2004 et al, Wound Management, In (Student Manual, Department
of Emergency Medicine, page 138), [online] diunduh : 10 januari 2011,
tersedia
dari:
(http://www.mcg.edu/som/clerkships/EM/EMstudentManual.PDF)
MacKay Douglas, Miller Alan L, 2003, Nutritional Support on Wound Healing
[online], diunduh 2 oktober 2010, tersedia dari:
(http://www.thorne.com/altmedrev/.fulltext/8/4/359.pdf)
Molan Peter, 2001, Why honey is effective as a medicine [online], diunduh : 25
Oktober 2010, tersedia dari:
(http://researchcommons.waikato.ac.nz/bitstream/10289/2060/1/why%20h
oney%20is%20effective%202.pdf)
Osuagwu et al, 2004, Enhanced Wound Contraction in fresh Wound Dressed with
Honey in Wistar rats (Rattus norvegicus), [online], diunduh 2 februari
2011, tersedia dari: (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15287287)
R Aden, 2010, Manfaat dan Khasiat Madu, Hanggar Kreator, Yogyakarta.
Sastroasmoro Sudigdo, Sofyan Ismael, 2008, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta.
Ahuja Vanita, 2007, Chapter 8; Wound Healing, In (Schwartz‘s et al, Principles
Of Surgery 8th Edition), McGraw-Hill, New York.
Simon Arne et al, 2008, Medical Honey for Wound Care—Still the ‗Latest
Resort‘? [online], diunduh 2 oktober 2010, tersedia dari: (http://ecam.
Oxford journals.org/cgi/content/full/nem175v1)
Snell George, 1994, Laceration Repair, In Procedures for Primary Care
Physicians, edited by John L. Pfenninger and Grant C. Fowler. St. Louis
[online], diunduh 3 oktober 2010, tersedia dari:
(http://www.surgeryencyclopedia.com/Fi-La /Laceration-Repair.html)
White, J. W. Jr, 2003, Definition of Honey and Honey Products [online], diunduh
: 10 januari 2011, tersedia dari:
(http://www.honey.com
/images
/downloads /honeydefs.pdf)
Yahya H, 2006, Keajaiban Lebah Madu [online], diunduh 11 oktober 2010,
tersedia dari: (http://www.harunyahya.com/indo/artikel/006.htm)
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Luka laserasi adalah luka terbuka yang umumnya disebabkan oleh benda
tumpul, daripada benda tajam, yang menyebabkan robeknya jaringan atau
disintegritas jaringan. Luka laserasi merupakan luka yang cukup banyak
kejadiannya, terjadi akibat trauma rumah tangga dan trauma kecelakaan. Tepi luka
sering tidak teratur dan bergerigi. Laserasi paling sering mempengaruhi kulit,
termasuk lemak subkutan, tendon, otot, atau tulang. Luka laserasi sering
terkontaminasi dengan bakteri dan serpihan-serpihan dari apapun objek akibat
memotong (Gross, 2004).
Luka terbuka sering terjadi baik karena trauma kecelakaan, maupun trauma
oleh benda-benda tajam karena kelalaian. Luka karena kelalaian yang biasa terjadi
pada rumah tangga umumnya dibiarkan sembuh dengan sendirinya, atau sekalipun
diobati, hanya sekedar menutup luka. Justru hal ini yang menyebabkan luka
menjadi rentan terkena infeksi. Luka sendiri memiliki tahapan agar dapat sembuh
dengan sempurna. Faktor-faktor seperti infeksi dapat menghambat kecepatan
penyembuhan luka, sehingga diperlukan penanganan yang tepat dan cepat untuk
mengobati luka tanpa harus berobat ke rumah sakit.
Penyembuhan luka adalah proses yang kompleks dan dinamis yang
menghasilkan pemulihan kontinuitas anatomis dan fungsi jaringan akibat
terjadinya luka. Penyembuhan luka akut normal adalah terjadi respon dimana
dibentuk kembali titik keseimbangan antara pembentukan dan remodeling
1
2
jaringan parut. Ini adalah respon tipikal yang dialami manusia setelah terjadi
trauma (Diegelmann, 2004).
Penyembuhan luka melibatkan serangkaian kompleks interaksi antara berbagai
jenis sel, mediator sitokin, dan matriks ekstraseluler. Fase penyembuhan luka
normal mencakup hemostasis, inflamasi, proliferasi, dan remodeling. Setiap fase
penyembuhan luka berbeda, meskipun proses penyembuhan luka bersifat kontinu,
tampak tumpang tindih antar tiap tahapan prosesnya (MacKay, 2003).
Penyembuhan luka dengan madu sudah banyak digunakan sejak 2000 tahun
yang lalu, madu digunakan pada untuk menjaga kelembaban, dan sebagai
antibiotik yang sangat kuat, dimana madu yang mengandung konsentrasi gula
yang tinggi menyebabkan terhambatnya pertumbuhan bakteri pada luka yang
terinfeksi (Aden R, 2010).
Madu adalah larutan gula dengan saturasi tinggi yang dihasilkan oleh lebah
madu (Apis melifera) yang mengumpulkan cairan dari sari bunga yang disebut
nectar dan di bawa ke sarang lebah untuk dimatangkan menjadi madu (Comvita,
2008).
Madu tersusun atas beberapa molekul gula seperti glukosa dan fruktosa serta
sejumlah mineral seperti magnesium, kalium, potasium, sodium, klorin, sulfur,
besi, dan fosfat. Madu juga mengandung vitamin B1, B2, C, B6, dan B3 yang
sangat bermanfaat bagi tubuh manusia (Comvita, 2008).
Madu memiliki banyak manfaat pada kesehatan manusia. Penelitian-penelitian
sebelumnya menyebutkan bahwa madu digunakan sebagai obat untuk diare dan
penyakit pencernaan lainnya, mengobati alergi, mengatasi masalah pernapasan,
3
dan sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai jenis luka, termasuk luka
diabetes yang sulit sembuh, luka infeksi, dan luka-luka lainnya (Aden R, 2010).
Madu adalah obat yang tertua untuk mengobati luka. Orang-orang Mesir kuno
menggunakan madu sebagai dressing untuk digunakan pada luka infeksi. Obat
tradisional ini diterapkan pada pengungsi di tahun 1940-an, sebelum
ditemukannya bakteri yang menjadi penyebab infeksi dan sebelum penemuan
antibiotik. Hal yang kemudian baru-baru ini ditemukan kembali oleh profesi
medis (Khoo et al, 2010).
Manfaat madu yang paling penting dalam ilmu kesehatan adalah madu
memiliki sifat antibakteri yang lebih baik diantara obat-obatan kimiawi yang telah
ada. Pada penelitian sebelumnya, pemberian madu pada luka bakar memberikan
efek antibakteri yang lebih baik daripada pemberian hydrofibre, aplikasi lokal
yang dijadikan perbandingan pada terapi luka (Khoo et al, 2010).
Sebenarnya masih banyak potensi madu dalam peranannya mengobati luka,
sehingga peneliti perlu mengetahui lebih dalam lagi apa saja kandungan madu dan
bagaimana proses madu meningkatkan proses penyembuhan luka yang akhirnya
luka dapat sembuh lebih cepat.
1.2 Rumusan Masalah
Apakah pemberian madu berpengaruh terhadap peningkatan kecepatan proses
penyembuhan luka laserasi pada Rattus norvegicus Strain Wistar?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Membuktikan pemberian madu berpengaruh terhadap peningkatan
kecepatan penyembuhan luka laserasi pada Rattus norvegicus Strain Wistar.
4
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Membuktikan pemberian madu pada luka laserasi Rattus norvegicus
Strain Wistar dapat meningkatkan kecepatan kontraksi luka.
2. Membuktikan pemberian madu pada luka laserasi Rattus norvegicus
Strain Wistar dapat meningkatkan kecepatan re-epitelialisasi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat bagi masyarakat
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan pengaruh pemberian madu
terhadap peningkatan kecepatan proses penyembuhan luka laserasi.
1.4.2 Manfaat klinis
Sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan penggunaan madu sebagai
pengobatan alternatif pada luka laserasi selain obat-obat kimiawi yang telah
ada.
1.4.3 Manfaat akademik
Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya dan penelitian lain
mengenai penggunaan madu pada jenis luka yang lain.
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN
PENYEMBUHAN LUKA LASERASI PADA TIKUS PUTIH
(Rattus norvegicus Strain Wistar)
Oleh:
ARIYA MAULANA NASUTION
07020065
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH MADU TERHADAP PENINGKATAN
KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar)
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh:
Ariya Maulana Nasution
07020065
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
2011
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Telah Disetujui Sebagai Hasil Penelitian Untuk Memenuhi Persyaratan
Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal 16 Maret 2011
Pembimbing I
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP.
Pembimbing II
dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes
Mengetahui,
Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang,
Dekan,
dr. Irma Suswati, M.Kes
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Ariya Maulana Nasution ini
Telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal 15 Maret 2011
Tim Penguji:
dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP., Ketua
dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes., Anggota
dr. Mochammad Aleq Sander, M.Kes., Sp.B., Anggota
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, shalawat
serta salam terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga dan para
sahabatnya. Syukur Alhamdulillah, penulis telah berhasil menyelesaikan karya
tulis
akhir
yang
berjudul
―PENGARUH
MADU
TERHADAP
PENINGKATAN KECEPATAN PENYEMBUHAN LUKA LASERASI
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus Strain Wistar)‖.
Dalam penyelesaian karya tulis akhir ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD selaku Pembantu Dekan I Fakultas
Kedokteran UMM.
3. dr. Fathiyah Safithri, M.Kes selaku Pembantu Dekan II Fakultas
Kedokteran UMM.
4. dr. Thontowi Djauhari N.S, M.Kes selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Kedokteran UMM serta Pembimbing II dalam karya tulis akhir ini.
5. dr. Ruby Riana Asparini, Sp.BP selaku pembimbing I atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
6. dr. Moch. Aleq Sander, M.Kes, Sp.B selaku penguji atas bimbingan,
dukungan dan saran yang telah diberikan dalam penyusunan karya tulis
akhir ini.
7. Ariesandy dan segenap staf Laboratorium Kimia-Biokimia UMM atas
bimbingan, dukungan, dan saran yang telah diberikan dalam penelitian.
8. Ayahanda H. dr. D. Jufri Nasution, Sp.OT, Ibunda Hj. Raras dayanti, adikadik tercinta Ade Yahya Nasution, Rivas Muzakki, dan Jefri Hari Akbar,
S.H, yang selalu memberikan kasih sayang, do‘a, dukungan, semangat,
kepercayaan dan segalanya demi keberhasilan penulis.
9. Hersadian Pramitha Putri beserta keluarga besarnya yang selalu
memberikan kasih sayang, do‘a, dukungan, semangat, dan segalanya demi
keberhasilan penulis.
10. Sahabat – sahabat tersayang (Mas Ulil Albab, Risang Bhaskoro, Devy
Yuspita Rahma, Mustika Rinjani Pramitasari, Trilia Mandasari, Elok
Hikmatun Ni‘mah, dan Tri Mbak Kenthir) yang selalu memberi
dukungannya.
Karya tulis akhir ini masih jauh dari kesempurnaan. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya dan mengharapkan saran dan kritik
yang membangun. Semoga karya tulis ini dapat menambah wawasan dan
bermanfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Malang, Maret 2011
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... .. i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................ .. ii
LEMBAR PENGUJIAN ................................................................................. .. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... .. iv
ABSTRAK ...................................................................................................... .. vi
ABSTRACT ...................................................................................................... .. vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... .. viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... .. xii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... .. xiii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xiv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................................ ..xv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3
1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................... 3
1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Praktis ....................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Klinis ........................................................................ 4
1.4.3 Manfaat Akademik.................................................................. 4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Madu ............................... ................................................................ 5
2.2 Kandungan Madu ............................................................................. 5
2.2.1 Karbohidrat ………………………………………..…….…. 5
2.2.2 Keasaman dan pH ………………………………….…….… 6
2.2.3 Asam Amino dan Protein ………………………….…….…. 7
2.2.4 HMF ………………………………………………….….…. 8
2.2.5 Mineral dan Unsur Lainnya ……………………….……….. 9
2.3 Manfaat Madu .................................................................................. 10
2.4 Luka Laserasi .................................................................................. 11
2.5 Penyembuhan Luka ………………………………………………. 12
2.6 Tahap Penyembuhan Luka ……………………………..……….... 13
2.6.1 Hemostasis dan Inflamasi ……………………………. …….14
2.6.2 Proliferasi …………………………………………………... 16
2.6.3 Matrix Sintesis ……………………………………….….…..17
2.6.3.1 Biokimia dari Kolagen ……………………………...17
2.6.3.2 Sintesis Senyawa Proteoglikan ………………...........19
2.6.4 Maturasi dan Remodelling ..................................................... 20
2.6.5 Re-epitelialisasi ..................................................................... 21
2.6.5.1 Peran Growth Factor dalam Penyembuhan Normal....23
2.6.6 Kontraksi Luka ...................................................................... 24
2.7 Efek Madu pada Luka .................................................................... 24
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual ....................................................................... 27
3.2 Hipotesis Penelitian ......................................................................... 28
BAB 4 METODE PENELITIAN
4.1 Rancangan Penelitian ....................................................................... 29
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian .......................................................... 29
4.3 Populasi dan Sampel ........................................................................ 29
4.3.1 Populasi ................................................................................... 29
4.3.2 Sampel..................................................................................... 29
4.3.3 Estimasi Besar Sampel ............................................................ 29
4.3.4 Karakteristik Sampel ............................................................... 31
4.4 Variabel dan Definisi Operasional .................................................. 31
4.5.1 Variabel ................................................................................... 31
4.5.2 Definisi Operasional ............................................................... 31
4.5 Bahan dan Instrumen Penelitian ...................................................... 32
4.4.1 Bahan ..................................................................................... 32
4.4.2 Instrumen ................................................................................ 32
4.6 Alur Penelitian ................................................................................. 33
4.7 Prosedur Penelitian .......................................................................... 33
4.7.1 Adaptasi ................... .............................................................. 33
4.7.2 Anestesi dan Prosedur Perlukaan ........................................... 33
4.7.3 Pemberian Madu ..................................................................... 34
4.7.4 Pengamatan Kontraksi luka ................................................... 34
4.8 Metode Analisis Data ....................................................................... 35
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
5.1 Data Penelitian ................................................................................36
5.1.1 Hasil Pengamatan Kontraksi Luka tiap kelompok tiap
Periode Pengamatan ……………….……………….……………... 36
5.1.2 Hasil Pengamatan Luas Luka tiap kelompok tiap
Periode Pengamatan ………………………………….………..…. 38
5.2 Analisis Data …….. .......................................................................... 40
5.2.1 Analisis Data Kontraksi Luka ................................................. 40
5.2.2 Analisis Data Luas Luka .......................................................... 42
BAB 6 PEMBAHASAN …... ............................................................................ 45
BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 49
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 50
LAMPIRAN ……………………………………………………….………….. 53
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data Pengamatan Kontraksi Luka tiap Kelompok tiap Periode
Pengamatan ………………………………..…………………..........37
Tabel 5.2 Data Pengamatan Luas Luka tiap Kelompok tiap Periode
Pengamatan ……………………………………………..…….….....39
Tabel 5.7 Rekap Hasil Uji Normalitas Kontraksi Luka (Shapiro-Wilk)……....41
Tabel 5.8 Rekap Hasil Uji Homogenitas Kontraksi Luka ………..…..…….... 41
Tabel 5.9 Rekap Hasil Uji ANOVA untuk Kontraksi Luka…….…….............41
Tabel 5.10 Rekap Uji tukey 5% Rerata Kontraksi Luka tiap Periode
.Pengamatan……………………………………………………......42
Tabel 5.11 Rekap Hasil Uji Normalitas Luas Luka (Shapiro-Wilk)……..…....42
Tabel 5.12 Rekap Hasil Uji Homogenitas Luas Luka ………….……….….....43
Tabel 5.13 Rekap Hasil Uji ANOVA untuk Luas Luka …………………........43
Tabel 5.14 Rekap Uji tukey 5% Rerata Luas Luka tiap Periode Pengamatan....44
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Madu ………………………………………................................... 5
Gambar 2.2 Struktur Kimiawi Glukosa, Fruktosa, dan Sukrosa …………….... 6
Gambar 2.3 Pembentukan fruktosa menjadi HMF ……………….……….…... 9
Gambar 2.4 Luka Laserasi ………………………………………………..........11
Gambar 2.5 Fase Penyembuhan Luka secara Seluler, Biokimia, dan Mekanik.. 13
Gambar 2.6 Proses Re-epitelialisasi ………………………………………….. .22
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ………………………………………………....27
Gambar 4.1 Alur Penelitian ……………………………………………………33
Gambar 5.1 Grafik Kontraksi Luka Tikus Putih Terhadap Waktu Pengamata... 38
Gambar 5.2 Grafik Luas Luka Tikus Putih Terhadap Waktu Pengamatan ….... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Pengamatan Luas Luka Lengkap …………………………..53
Lampiran 2. Data Pengamatan Kontraksi Luka …………………………..…. 54
Lampiran 3. Data Pengamatan Luas Luka …….…………………………..… 55
Lampiran 4. Hasil Analisis Data Uji Normalitas, Uji Homogenitas, Uji ANOVA,
Uji Tukey 5% ………………………………………………….. 56
Lampiran 5. Grafik Kontraksi Luka dan Luas Luka ….…………………….…69
Lampiran 6. Dokumentasi Penelitian …………………………….……..…….70
DAFTAR SINGKATAN
Al
: Aluminium
ANOVA
: Analysis of Variance
B
: Boron
BR 1
: Broiler 1
Ca
: Calcium
Cd
: Cadmium
Co
: Cobalt
Cr
: Cromium
Cu
: Cuprum
EGF
: Epithelial Growth Factor
FGF
: Fibroblast Growth Factor
H2O2
: Hydrogen peroxide
HMF
: Hidroksimetilfurfuraldehid
ICAM
: Intercellular Adhesion Molecules
IFN
: Interferon
IGF
: Insulin-like Growth Factor
IL-1
: Interleukin-1
kg
: kilogram
Mg
: Magnesium
mg
: miligram
mm
: milimeter
MMPs
: Matrix Metalloproteinases
Mn
: Mangaan
Ni
: Nickel
P
: Phosphorus
PAF
: Platelet Activating Factor
PDGF
: Platelet-Derived Growth Factor
PMNs
: Polymorphonuclear
SPSS
: Statistical Products and Service Solutions
TGF-β
: Transforming Growth Factor-β
TNF-α
: Tumor Necrosis Factor-α
VEGF
: Vascular Endothelial Growth Factor
Zn
: Zinc
DAFTAR PUSTAKA
Bogdanov Stefan, 2009, Honey Composition, Book of Honey Chapter 5 [online],
diunduh 1 oktober 2010, tersedia dari: (http://www.bee-hexagon.net/
files/file/fileE/Honey/5CompositionHoney.pdf)
Comvita, 2008, Research Supports Manuka Honey Wound Healing Properties
[online],
diunduh
5
oktober
2010,
tersedia
dari:
(http://www.comvita.com/ Medihoney-news.html)
Dahlan Sopiyudin M, 2009, Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Salemba
Medika, Jakarta.
Diegelmann Robert F, Evans Melissa C, 2004, Wound Healing: An Overview Of
Acute, Fibrotic, and Delayed Healing [online], diunduh 20 oktober 2010,
tersedia
dari:
(http://www.1chirurgie.cz/pool/vzor/download/
ACP_
Wound_
healing_an_overview_of_acute_fibrotic_and_delayed_healing.pdf)
Etridge Richard T. et al, 2007, Chapter 8; Wound Healing In (M Courtney et al,
Sabiston Textbook of Surgery, 18th Edition), [online] diunduh 20 oktober
2010,
tersedia dari: (http://www.expertconsultbook.com/expert
cons
ult/op/book.do?method=display&type=bookPage&
decorator=none&eid=4-u1.
0-B978-1-4160-3675-3..50012-5--
cesec1&isbn=978-1-4160-3675
3#lpState=open&lpTab=contentsTab&content=4-u1.0-B978-1-4160-36753. .50012-5%3Bfrom%3Dtoc%3Btype%3DbookPage%3Bisbn%3D978-14160-3675-3&search=none)
Gaertner, DJ, TM Hallman, FC Hankenson, MA Batchelder, 2008, Rodent
Anesthesia & Analgesia Formulary, IACUC Guidelines [online], diunduh :
10 januari 2011, tersedia dari:
(http://www.pdffreedownload.com/search
/
view/view.php?urllink=http%3A%2F%2Fwww.upenn.edu%2Fregulatorya
ffairs%2FDocuments%2FGuidelineRODENT_ANESTHESIA_AND_AN
ALGESIA_FORMULARY.pdf&searchx=Anesthesia%20and%20analgesi
a%20in%20laboratory%20animals)
Gonzalez Del Rey J, DiGiulio Gregg A, 2005, Wound and Lacerations:
Emergency Care and Closure, Elsevier Mosby, Philadelphia.
Gross Hartmut, 2004 et al, Wound Management, In (Student Manual, Department
of Emergency Medicine, page 138), [online] diunduh : 10 januari 2011,
tersedia
dari:
(http://www.mcg.edu/som/clerkships/EM/EMstudentManual.PDF)
MacKay Douglas, Miller Alan L, 2003, Nutritional Support on Wound Healing
[online], diunduh 2 oktober 2010, tersedia dari:
(http://www.thorne.com/altmedrev/.fulltext/8/4/359.pdf)
Molan Peter, 2001, Why honey is effective as a medicine [online], diunduh : 25
Oktober 2010, tersedia dari:
(http://researchcommons.waikato.ac.nz/bitstream/10289/2060/1/why%20h
oney%20is%20effective%202.pdf)
Osuagwu et al, 2004, Enhanced Wound Contraction in fresh Wound Dressed with
Honey in Wistar rats (Rattus norvegicus), [online], diunduh 2 februari
2011, tersedia dari: (http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15287287)
R Aden, 2010, Manfaat dan Khasiat Madu, Hanggar Kreator, Yogyakarta.
Sastroasmoro Sudigdo, Sofyan Ismael, 2008, Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis, Sagung Seto, Jakarta.
Ahuja Vanita, 2007, Chapter 8; Wound Healing, In (Schwartz‘s et al, Principles
Of Surgery 8th Edition), McGraw-Hill, New York.
Simon Arne et al, 2008, Medical Honey for Wound Care—Still the ‗Latest
Resort‘? [online], diunduh 2 oktober 2010, tersedia dari: (http://ecam.
Oxford journals.org/cgi/content/full/nem175v1)
Snell George, 1994, Laceration Repair, In Procedures for Primary Care
Physicians, edited by John L. Pfenninger and Grant C. Fowler. St. Louis
[online], diunduh 3 oktober 2010, tersedia dari:
(http://www.surgeryencyclopedia.com/Fi-La /Laceration-Repair.html)
White, J. W. Jr, 2003, Definition of Honey and Honey Products [online], diunduh
: 10 januari 2011, tersedia dari:
(http://www.honey.com
/images
/downloads /honeydefs.pdf)
Yahya H, 2006, Keajaiban Lebah Madu [online], diunduh 11 oktober 2010,
tersedia dari: (http://www.harunyahya.com/indo/artikel/006.htm)