Kadar Serat Kasar Pengembangan Peternakan Sapi Potong Yang Diintegrasikan Dengan Perkebunan Kelapa Di Kabupaten Halmahera Barat Provinsi Maluku Utara

dalam alat pengering pada suhu 105-110 C selama satu jam, kemudian dimasukkan ke dalam corong Buchner. Penyaringan dilakukan dalam labu penghisap yang dihubungkan dengan pompa vakum. Selama penyaringan endapan dicuci berturut-turut dengan aquades panas secukupnya, 50 ml H2SO4 0,3 N, aquades panas secukupnya dan terakhir dengan 25 ml acetone. Kertas saring dan isinya dimasukkan ke dalam cawan porselen dan dikeringkan selama satu jam dalam oven pada suhu 105 C, kemudian didinginkan dalam eksikator dan ditimbang b gram. Selanjutnya cawan porselen serta isinya dibakar atau diabukan dalam tanur listrik pada suhu 400-600 C sampai abu menjadi putih seluruhnya, kemudian diangkat dan didinginkan dalam eksikator dan ditimbang c gram. Penentuan kadar serat kasar dihitung dengan menggunakan rumus : b – c - a Kadar serat kasar = x 100 x Keterangan : x = bobot contoh a = bobot kertas saring b = bobot kertas saring + sampel setelah dioven c = bobot kertas saring + sampel setelah ditanur

6. Kadar Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen BETN

Penentuan kadar BETN dilakukan dengan cara pengurangan angka 100 dengan persen abu, protein kasar, lemak kasar dan serat kasar. BETN = 100 - abu + protein kasar + lemak kasar + serat kasar. Data hasil pengukuran hijauan makanan ternak dan analisis kualitas hijauan makanan ternak dianalisis secara statistik deskriptif Mattjik dan Sumertajaya 2000 dengan tabulasi data, konversi data, rataan data diolah dengan menggunakan bantuan Minitab versi 14. Produksi hijauan makanan ternak dihitung berdasarkan berat segar, produksi kering, produksi bahan kering BK, produksi protein kasar PK, dan produksi Total Digestible Nutrient TDN. Analisis Data Data yang diperoleh dan dianalisis menggunakan beberapa metode analisis yang sesuai sebagai berikut:

1. Populasi Ternak

Perhitungan populasi ternak ruminansia berdasarkan umur ternak digunakan standar nilai konversi persentase dari ternak anak, muda dan dewasa terhadap populasi masing-masing ternak ruminansia yaitu ternak sapi, kerbau, kambing, dan domba. Nilai persentase digunakan untuk menghitung jumlah satuan ternak ST ruminansia dari populasi ternak yang ada didasarkan pada struktur ternak dikalikan dengan nilai standar satuan ternak. Tabel 2. Tabel 2 Populasi ternak berdasarkan umur dan satuan ternak Populasi Ternak Persentase Populasi Ternak ST Jenis Ternak Anak Muda Dewasa Anak Muda Dewasa Sapi 16,99 26,68 56,33 0,25 0,60 1,00 Sapi Perah 14,12 26,92 58,96 0,25 0,60 1,00 Kerbau 11,14 25,15 63,71 0,29 0,69 1,15 Kambing 10,92 14,23 74,85 0,04 0,08 0,16 Domba 3,19 14,28 82,53 0,04 0,07 0,14 Sumber: Dinas Peternakan Sulawesi Selatan 2004

2. Kadar Total Digestible Nutrient TDN

TDN dihitung menggunakan formula Harris et al. 1972 sebagai berikut: TDN = 92,464-3,338SK-6,945LK- 0,726BETN+1,115PK+0,031SK 2 - 0,133LK 2 +0,036SKBETN+0,207LKBETN+0,100LK PK+0,022LK 2 PK Keterangan: