Kesiapan dan Performansi Guru

6 Sikap yakni kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu sesuai dengan pengetahuan dan keyakinan. 7 Inhibisi menghindari hal yang mubazir. 8 Apresiasi menghargai karya-karya bermutu. 9 Perilaku afektif yakni perilaku yang bersangkutan dengan perasaan takut, marah, sedih, gembira, kecewa, senang, benci, was-was dan sebagainya. Berdasarkan pengertian hasil belajar dari beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang dialami oleh siswa sebagai akibat dari proses pembelajaran. Setiap proses belajar selalu menghasilkan hasil belajar. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar.

2.1.7. Kesiapan dan Performansi Guru

Guru merupakan fasilitator yang bertugas menciptakan situasi yang memungkinkan terjadinya proses pembelajaran. Kesiapan guru sangatlah berpengaruh dalam proses pembelajaran. Secara morfologis, kesiapan berasal dari kata „siap‟ yang mendapat imbuhan „ke-an‟. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 488, kata „siap‟ diartikan sebagai keadaan sudah bersedia melakukan sesuatu. Menurut Slameto 2010: 59, kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau bereaksi. Sedangkan perfomansi adalah perilaku dalam pengelolaan. Susanto 2013: 27 mengemukakan bahwa kinerja adalah sesuatu yang dapat dicapai, prestasi yang diperlihatkan atau kemampuan kerja yang diemban, melaksanakan tugas sesuai dengan bidang dan hasil yang diperoleh dengan baik. Istilah kinerja secara umum diartikan dengan performance. Sementara itu menurut Westra dkk dalam Susanto 2013: 28 performance adalah pelaksanaan tugas pekerjaan pada waktu tertentu. Kinerja mengajar guru adalah seperangkat perilaku nyata yang ditunjukkan guru sesuai dengan tugasnya sebagai pengajar. Tugas guru sebagai pengajar dan pembelajar mencakup kegiatannya merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, dan mengadakan penilaian terhadap pembelajaran tersebut Susanto, 2013: 29. Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru yang profesional yang tercantum dalam Standar Nasional Pendidikan Pasal 28 Ayat 3 meliputi. 1 Kompetensi Pedagogik, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir a. 2 Kompetensi Personal, adalah kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b. 3 Kompetensi Profesional, adalah kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Standar Nasional Pendidikan, penejelasan Pasal 28 ayat 3 butir c. 4 Kompetensi Sosial, adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesame pendidik, tenaga kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Standar Nasional Pendidikan, penjelasan Pasal 28 ayat 3 butir d. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa performansi guru merupakan kecakapan, kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh guru sesuai dengan kompetensi yang telah dipersyaratkan demi keberhasilan proses pembelajaran dan tercapainya tujuan pembelajaran. Guru harus berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mempersiapkan program pengajarannya dengan baik. Guru diharapkan dapat memikirkan perilaku siswanya sejak merencanakan kegiatan pembelajarannya sehingga guru bisa memiliki seribu satu cara untuk bisa mengajar dan membantu siswanya.

2.1.8. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar