Strategi pemberdayaan masyarakat Masalah, Tantangan dan Peluang Pengelolaan Lingkungan dalam

Keterlibatan dan peran berbagai kelompokorganisasi masyarakat dalam penyaluran aspirasi masyarakat ke lembaga legislatif dan lembaga eksekutif melalui mekanisme demokrasi telah menciptakan suatu momentum menuju suatu rasa memiliki dan berkehendak serta berkelanjutan bagi pelaksanaan kebijakan pengelolaan lingkungan hidup dan perwujudan good environmental governance.

2.3.3. Strategi pemberdayaan masyarakat

Kekurangtepatan pemilihan strategi pembangunan dalam pemberdayaan masyarakat terhadap negara dan masyarakatnya telah menghasilkan paradoks dan tragedi pembangunan seperti yang terjadi pada negara berkembang KNLH 2005 antara lain seperti: 1 pembangunan tidak menghasilkan kemajuan, melainkan justru semakin meningkatkan keterbelakangan the development of underdevelopment , 2 melahirkan ketergantungan dependency negara berkembang terhadap negara maju, 3 melahirkan ketergantungan pheriphery terhadap pusat centre, 4 melahirkan ketergantungan dependency masyarakat terhadap negara pemerintah. 5 melahirkan ketergantungan dependency masyarakat kecil buruh, usaha kecil, tani, nelayan, dan lain-lain terhadap pemilik modal. Agar warga masyarakat sadar lingkungan dapat terwujud KNLH 2005, maka pemberdayaan masyarakat perlu ditingkatkan melalui mekanisme demokrasi dan berbagai saluran lembaga masyarakat dilakukan dalam konteks: 1 Penguatan inisiatif, yang mengarah pada upaya agar aspirasi timbul dari dalam masyarakat sendiri dan mendorong aspirasi tersebut untuk tersalurkan. 2 Posisi tawar dari masyarakat sebagai manifestasi kemampuan untuk mengorganisasikan kepentingannya, kemampuan untuk mengakses dan mendapatkan informasi yang benar, sadar dan paham akan haknya serta mengerti bagaimana menggunakan haknya tersebut. 3 Orientasi ‘gerakan’ melalui penemukenalan simpul-simpul strategis pada masyarakat, sehingga sesuatu rangsangan akan kebutuhan lingkungan yang bersih dan sehat dapat menjalar dan menggerakkan seluruh masyarakat serta terus bergulir dan masyarakat terus berusaha agar tujuan tercapai. 4 Peranserta aktif masyarakat yang dilakukan secara kontinu untuk mengartikulasikan tuntutannya secara sistematis melalui saluran-saluran demokrasi dan melakukan inisiatif lokal untuk menangani masalah kebersihan lingkungan di sekitarnya. Untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, strategi yang dapat ditempuh dengan pendekatan sebagai berikut : a. Mengembangkan komunikasi dan pendidikan lingkungan. Pengembangan komunikasi lingkungan meliputi berbagai pendekatan seperti penemukenalan tokoh masyarakat public figure yang mampu menyampaikan pesan pemberdayaan masyarakat, pembentukan kantor berita lingkungan hidup, pengembangan kelompok penyunting hijau green editor club, dan pemberian insentif kepada kalangan jurnalis dan para pendidik. b. Mengintegrasikan aliansi mitra strategis dalam program kebersihan lingkungan Pengintegrasian aliansi mitra strategis dalam program kebersihan lingkungan dilakukan melalui pendekatan yang melibatkan peran kelompok masyarakat secara aktif. Hal tersebut dilaksanakan dengan cara memberikan dukungan dan pengakuan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai kekuatan posisi tawar barganing power untuk mengarusutamakan isu lingkungan. c. Melakukan pendekatan langsung kepada kelompok sasaran. Pendekatan langsung kepada kelompok sasaran dilakukan kepada kelompok profesi pekerjaburuh, petani, nelayan, pengusaha melalui masing-masing asosiasi dengan membuat nota kesepahaman untuk bekerjasama, DPRDPRD melalui jalinan hubungan kerjasama dengan kaukus lingkungan, dan organisasi kemasyarakatan melalui kegiatan dialog, pendidikan dan pelatihan pelestarian lingkungan hidup KNLH 2005.

2.3.4. Kebijakan pemberdayaan masyarakat

Dokumen yang terkait

Pengelolaan Filantropi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat (Studi Kasus Pada Rumah Zakat Cabang Medan)

7 80 160

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PENGELOLAAN SAMPAH MANDIRI(Studi Pada Dinas Kebersihan Kota Malang)

0 5 34

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 18 112

EFEKTIVITAS SOSIALISASI KEBIJAKAN PEMERINTAH KOTA BANDAR LAMPUNG TENTANG WAKTU PEMBUANGAN SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN KEBERSIHAN LINGKUNGAN (Studi pada Kelurahan Sepang Jaya Kota Bandar Lampung)

2 50 116

ANALISIS PELAKSANAAN GOOD GOVERNANCE DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI KOTA BANDAR LAMPUNG (STUDI KASUS DI BUKIT SUKAMENANTI, KECAMATAN KEDATON, BANDAR LAMPUNG)

10 83 96

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 51 505

Kinerja Komunikasi Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Kota Bandar Lampung

0 4 125

Pengelolaan Ruang Hijau Secara Berkelanjutan (Studi Kasus di Kotamadya Bandar Lampung)

0 2 252

Pemberdayaan masyarakat sebagai mitra pemerintah daerah dalam pengelolaan kebersihan lingkungan berkelanjutan (studi kasus Kota Bandar Lampung)

2 8 508

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DIKAITKAN DENGAN KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus pada Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung) Hassan Basrie, Universitas Bandar Lampung Yashinta Arly, Universitas Bandar Lampung Riswan, Universitas Bandar Lampung Abstract -

0 0 16