Metode Pengumpul Data METODE PENELITIAN

33 berbagai teori dalam ilmu psikologi, pada tahun ketiga materi kuliah lebih banyak pada kegiatan praktek dan pada tahun keempat mahasiswa dituntut untuk menyelesaikan skripsi dan melaksanakan kegiatan kuliah kerja lapangan. Atas perbedaan dari beban tugas tersebut perlu dipertimbangkan adanya perbedaan tingkatan tahun angkatan demi menjaga keterwakilan sampel pada populasi.

3.4 Metode Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpulan data. Kuisioner digunakan karena data yang diungkapkan dalam penelitian ini merupakan data faktual dan kebenaran mengenai data tersebut diketahui oleh subyek. Hal ini menurut Azwar 2005: 5 merupakan karakteristik dari kuisioner. Kuisioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuisioner tertutup yaitu subjek penelitian memberikan jawaban dengan memilih pilihan yang telah disediakan dalam kuisioner. Kuisioner dalam penelitian ini adalah kuisioner perilaku kecurangan akademik. Untuk mengurangi social desirability responden dalam mengisi kuisioner maka nama kuisioner diubah menjadi kuisioner kegiatan mahasiswa dalam penyelesaian tugas akademik. Selain perubahan dalam nama kuisioner responden penelitian tidak diminta mengisi data pribadi mereka seperti nama ataupun nomor induk mahasiswa. Dengan cara ini maka diharapkan responden tidak merasa terancam keamanan mereka dalam mengisi kuisioner dengan sebenar-benarnya. 34 Kuisioner dalam penelitian ini disusun berdasarkan bentuk-bentuk perilaku kecurangan akademik yang dalam penelitian ini dikelompokkan dalam tujuh bentuk perilaku yang berbeda. Bentuk perilaku kecurangan akademik tersebut antara lain dengan penggunaan materi yang dilarang digunakan saat ujian, melakukan kolaborasi yang dilarang saat pelaksaaan ujian, plagiasi, pemalsuan, misrepresentation, absen berkontribusi dalam tugas kelompok dan sabotase. Tabel 3.1 Skoring Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik Respon Favourable Unfavourable Tidak pernah 1 5 Jarang 2 4 Kadang 3 3 Selalu 4 2 Sering 5 1 Tiap bentuk perilaku terwakili oleh pernyataan yang terbagi atas pernyataan favourable atau unfavourable pada pernyataan yang menggambarkan perilaku kecurangan akademik. Subjek penelitian memberi respon berupa rentang frekuensi pengalaman subjek mengenai pernyataan yang diajukan. Subjek memberikan respon antara tidak pernah, jarang, kadang, sering dan selalu. Kode nilai dalam tiap pernyataan berkisar antara satu hingga lima. Pada pernyataan yang bersifat favourable maka subjek akan mendapat kode satu pada respon tidak pernah dan lima pada respon sering. Hal sebaliknya terjadi pada pernyataan unfavourable. 35 Tabel 3.2 Rancangan Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik Bentuk Perilaku Indikator Perilaku Nomor Pernyataan Favoura ble Unfavou rable Penggunaan materi yang dilarang digunakan 1. Melihat jawaban rekan lain saat dilakukan ujian tertulis 2. Membawa materi ujian pada pelaksanaan ujian. 3. Mendapatkan kunci jawaban maupun soal ujian sebelum pelaksanaan ujian. 1, 2, 5, 6,7,12, 13, 14, 15. 3, 4, 8, 9, 10, 11, 16, 17, 18, 19. Melakukan kolaborasi yang dilarang dilakukan saat pelaksanaan ujian 1. Menyebarkan jawaban ujian dengan sandi suara maupun kode tubuh. 2. Sengaja memperlihatkan lembar jawaban pada rekan lain. 3. Menyebarkan materi ujian menggunakan alat tulis. 4. Menyebarkan jawaban ujian menggunakan alat komunikasi. 5. Menjadi ataupun memerintahkan seseorang menjadi joki ujian. 20, 21, 24, 25, 28, 29, 30, 34, 35, 36, 40, 41. 22, 23, 26, 27, 31, 32, 33, 37, 38, 39, 42, 43. Plagiasi 1. Mengumpulkan naskah tugas yang dikumpulkan orang lain dengan diakui sebagai hasil pekerjaannya. 2. Menyalin hasil pekerjaan tugas rekan lain. 44, 45, 46, 47, 48, 54, 55. 49, 50, 51, 52, 53, 56, 57. Pemalsuan 1. Memalsukan kutipan dalam naskah tugas ataupun karya tulis. 2. Memalsukan data dalam penulisan laporan tugas maupun karya tulis. 3. Melaporkan penelitian fiktif. 58, 59, 60, 64, 65, 69, 70, 71. 61, 62, 63, 66, 67, 68, 72, 73, 74. Misrepresent ation 1. Mengaburkan informasi mengenai tenggang waktu pengumpulan tugas maupun pelaksanaan ujian. 2. Mengubah jawaban yang telah dinilai dengan harapan memperoleh nilai lebih. 75, 76, 77, 80, 78, 79, 81, Absen berkontribusi dalam kegiatan 1. Membolos dalam proses penyusunan tugas. 2. Tanpa kontribusi dalam penyelesaian tugas kelompok 82, 83, 84, 85, 90, 91, 92. 86, 87, 88, 89, 93, 94, 95. 36 tugas kelompok Sabotase 1. Mengganggu proses penelitian rekan lain. 2. Merusak materi praktek rekan lain. 3. Menghilangkan tugas maupun hasil ujian rekan lain. 96, 97, 100, 101, 104. 98,99, 102, 103, 105. Uji coba uji coba Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik dilakukan pada tanggal 27 hingga 28 April 2011. Uji coba dikenakan pada 40 mahasiswa Psikologi Unnes. Uji validitas dilakukan menggunakan Pearson Correlation yang dihitung menggunakan piranti lunak SPSS 17. Berdasarkan uji validitas terdapat 26 aitem yang gugur dari keseluruhan aitem sebanyak 105 aitem. Aitem tersebut gugur karena secara statistik dinyatakan tidak signifikan. Aitem yang gugur dalam uji coba dapat dilihat pada tabel 3.2 ditandai dengan tanda bintang . Berdasarkan uji validitas tersebut maka rancangan kuisioner perilaku kecurangan akademik berubah karena adanya penghilangan aitem-aitem yang secara perhitungan statistik dinyatakan tidak valid. Tidak ada penambahan aitem setelah dilakukan uji validitas karena seluruh bentuk perilaku cukup terwakili. Rancangan perilaku kecurangan akademik setelah proses uji coba dapat dilihat lebih jelas pada tabel 3.3. 37 Tabel 3.3 Rancangan Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik Bentuk Perilaku Indikator Perilaku Nomor Pernyataan Favoura ble Unfavo urable Penggunaan materi yang dilarang digunakan 1. Melihat jawaban rekan lain saat dilakukan ujian tertulis 2. Membawa materi ujian pada pelaksanaan ujian. 3. Mendapatkan kunci jawaban maupun soal ujian sebelum pelaksanaan ujian. 1, 4, 5, 6, 10, 2, 3, 7, 8, 9, 11, 12, Melakukan kolaborasi yang dilarang dilakukan saat pelaksanaan ujian 1. Menyebarkan jawaban ujian dengan sandi suara maupun kode tubuh. 2. Sengaja memperlihatkan lembar jawaban pada rekan lain. 3. Menyebarkan materi ujian menggunakan alat tulis. 4. Menyebarkan jawaban ujian menggunakan alat komunikasi. 5. Menjadi ataupun memerintahkan seseorang menjadi joki ujian. 15, 16, 18, 19, 20, 23, 24, 25, 27,28 13, 14, 17, 21, 22, 26, 29, 30 Plagiasi 1. Mengumpulkan naskah tugas yang dikumpulkan orang lain dengan diakui sebagai hasil pekerjaannya. 2. Menyalin hasil pekerjaan tugas rekan lain. 31, 32, 33, 34, 35, 41, 42. 36, 37, 38, 39, 40, 43, 44. Pemalsuan 1. Memalsukan kutipan dalam naskah tugas ataupun karya tulis. 2. Memalsukan data dalam penulisan laporan tugas maupun karya tulis. 3. Melaporkan penelitian fiktif. 45, 46, 48, 49, 53, 54, 55 47, .50, 51, 52, 56, 57, 58 Misrepresentati on 1. Mengaburkan informasi mengenai tenggang waktu pengumpulan tugas maupun pelaksanaan ujian. 2. Mengubah jawaban yang telah dinilai dengan harapan memperoleh nilai lebih. 59, 60, 62 61, 63 Absen berkontribusi 1. Membolos dalam proses penyusunan tugas. 64, 65, 68, 69, 66, 67, 70, 71, 38 dalam kegiatan tugas kelompok 2. Tanpa kontribusi dalam penyelesaian tugas kelompok 72 Sabotase 1. Mengganggu proses penelitian rekan lain. 2. Merusak materi praktek rekan lain. 3. Menghilangkan tugas maupun hasil ujian rekan lain. 73, 74, 78 75, 76, 77, 79 Reliabilitas Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik didapatkan dengan menggunakan perhitungan Cronbach Alpha yang dihitung menggunakan SPSS 17. Reliabilitas menurut Cohen 2007: 146 merupakan keajegan suatu alat ukur yaitu ketika suatu instrumen yang sama digunakan pada responden yang sama maka diharapkan akan memperoleh data yang sama pula. Reliabilitas Kuisioner Perilaku Kecurangan Akademik adalah 0.964. menurut Cohen 2007: 506 angka reliabilitas tersebut termasuk dalam kategori reliabilitas sangat tinggi.

3.5 Metode Analisis Data