Kerangka Berpikir Perilaku Kecurangan Akademik

25 ganda yang memiliki jawaban berupa sebuah huruf maka jawaban soal akan sangat mudah untuk disebarkan. Jawaban akan mudah untuk diingat dan dibaca daripada bentuk soal uraian. 3 Resiko Perilaku kecurangan akademik akan terjadi ketika seseorang merasa resiko yang diterima ketika melakukan perilaku kecurangan akademik rendah. Hal ini menurut Davis 2009: 80 terutama terjadi ketika perilaku seseorang lebih ditentukan oleh faktor-faktor ekstenal, seperti memiliki motivasi ekstrinsik dalam belajar. Ia menyimpulkan bahwa ketika seseorang yang memiliki motivasi eksternal merasa bahwa situasi yang ada memiliki resiko yang kecil maka perilaku kecurangan akademik akan meningkat.

2.1.4 Kerangka Berpikir Perilaku Kecurangan Akademik

Perilaku kecurangan akademik muncul akibat adanya keinginan mendapatkan nilai yang baik. Keinginan mendapatkan nilai yang baik dapat muncul dari harapan orang tua, harapan pribadi mengenai masa depan yang diraih serta adanya keinginan pribadi untuk berprestasi. Tiap orang mendapatkan tantangan yang sama dalam penyelesaian kegiatan akademik mereka. Tantangan tersebut antara lain adalah munculnya beban tugas yang harus dikerjakan, adanya dukungan sosial yang mengganggap perilaku kecurangan akademik adalah hal yang wajar dilakukan serta adanya kesempatan dalam melakukan perilaku kecurangan akademik. 26 Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Perilaku Kecurangan Akademik pada Mahasiswa Psikologi Unnes Seseorang dengan self-efficacy yang tinggi, work ethic tinggi akan cenderung tidak melakukan perilaku kecurangan akademik. Hal berbeda terjadi pada seseorang dengan self-efficacy rendah, work ethic yang rendah akan lebih Mendapatkan nilai yang baik Harapan orang tua Harapan masa depan Keinginan berprestasi Beban tugas Adanya norma sosial yang mendukung kecurangan akademik Kesempatan melakukan kecurangan Self Efficacy rendah Prokrastinasi Work ethic rendah Kurang self control Motivasi belajar ekstrinsik Self Efficacy tinggi Work ethic tinggi Self control tinggi Motivasi belajar intrinsik Perilaku Akademik yang Jujur Perilaku Kecurangan Akademik Penggunaan materi yang dilarang saat ujian Kolaborasi saat ujian Plagiasi Pemalsuan Misrepresentation Absen berkontribusi dalam tugas kelompok 27 cenderung melakukan perilaku kecurangan akademik. Perilaku kecurangan akademik yang muncul antara lain dilakukan dengan menggunakan materi yang dilarang digunakan, kolaborasi saat dilakukan ujian, plagiasi, pemalsuan, absen dalam kontribusi tugas kelompok, misrepresentation dan sabotase. 28

BAB 3 METODE PENELITIAN

Untuk menjelaskan suatu permasalahan secara ilmiah maka dibutuhkan suatu penelitian yang baik. Sukmadinata 2005: 5 menyatakan bahwa penelitian merupakan suatu proses pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Maka pada bab ini akan dijelaskan mengenai sistematika jalannya penelitian ini dalam menjawab permasalahan penelitian yaitu perilaku kecurangan akademik pada mahasiswa psikologi Unnes.

3.1 Jenis dan Desain Penelitian

3.1.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif menurut Sukmadinata 2005: 53 merupakan penelitian yang didasari oleh filsafat positivisme yang menekankan fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif. Penelitian kuantitatif dilakukan dengan menggunakan angka-angka, pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol Sukmadinata: 2005. Penelitian kuatitatif menurut Azwar Azwar 2005: 5 menekankan analisis data pada data-data numerikal yang diolah menggunakan metode statistik.

3.1.2. Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif