Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

Lampiran 1. Karakteristik Sampel

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18

19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38

39
40

Umur
45
54
38
42
47
34
32
27
60
45
44
53
51
57
43
40

49
47
36
39
52
33
48
39
46
56
46
51
53
38
29
46
49
36
38
46

54
48
56
62

Tingkat
Pendidi
kan
12
9
9
9
12
6
6
6
9
6
6
12

6
6
6
9
12
12
12
6
6
6
9
6
6
6
9
9
9
9
12
9

6
6
12
12
12
6
6
6

Luas
La
ha
n
0.4
0.7
0.4
0.5
0.6
0.4
0.4

0.2
1
0.8
0.9
1.2
1.1
0.9
0.7
0.6
0.8
0.6
0.4
0.5
0.7
0.3
0.6
0.4
0.6
1.4
0.7

1.6
1.4
0.4
0.3
0.6
0.7
0.5
0.7
0.3
0.8
0.7
1.1
1.4

Jumlah
Tanggun
gan
3
4
3

4
3
3
4
2
5
4
4
5
4
4
3
4
4
4
3
2
6
2
4

3
4
5
4
4
4
2
2
3
4
3
2
5
4
4
5
6

Universitas Sumatera Utara


41
42
43
Total
Rataan

57
50
51
1967
45,744

6
6
9
354
8,232

0.9
1
0.8
2
0,72

3
4
4
159
3,697

Universitas Sumatera Utara

Struktur
Organis
asi
11
10
11
12
12
11
12
10
10
11
12
12
10
11
10
11
10
10
10
10
9
10
11
10
9
10
10
11
12
10
11
12
9
9
10
11
12
11
10
10

Lampiran 2. Skor Dinamika Organisasi Gapoktan.
Fungsi
Kekompakan
Organis
Pengenbangan
Organisa
asi
Organisasi
si
7
4
5
7
3
4
6
4
5
7
4
5
7
5
5
5
4
4
6
3
4
5
3
4
5
3
4
6
4
5
5
3
4
7
5
4
7
3
4
5
3
4
5
3
4
5
3
4
5
4
4
6
4
4
5
4
5
5
4
5
4
4
5
5
3
4
5
4
4
5
3
4
6
4
4
6
4
4
6
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
4
5
5
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
5
6
6
4
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5

Tekanan
Organi
sasi
3
3
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
2
3
3
3
4
4
3
3
3

Universitas Sumatera Utara

Keefek
Org
a
4
4
4
4
4
3
3
4
3
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
3
4

9
10
10
452
0,51162791
7,59689922

5
4
5
228
5,302325581
75,74750831

4
3
4
170
3,953488372
56,47840532

4
4
5
188
4,372093023
62,45847176

3
3
3
124
2,88372093
57,6744186

Universitas Sumatera Utara

3
3
3
153
3,55813
71,162

Lampiran Regresi Linier Berganda
Descriptive Statistics
Mean

Std. Deviation

N

r dinamika

38,5581

2,61226

43

ur

45,7442

8,43489

43

didikan

8,2326

2,45761

43

s lahan

,7209

,33492

43

lah tanggungan

3,6977

1,01266

43

a berusahatani

18,1628

7,38702

43
b

Model Summary

Change Statistics

djusted R d. Error of the
del

R

Square

,673

a

,453

Square
,379

Estimate

Square ChangeF Change

2,05809

,453

df1

6,133

df2
5

Sig. F Change
37

Durbin-Watson

,000

1,697

Predictors: (Constant), lama berusahatani, pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan,
umur
Dependent Variable: skor dinamika
b

ANOVA
del

Sum of Squares

df

Mean Square

F

gression

129,883

5

25,977

sidual

156,722

37

4,236

al

286,605

42

Sig.
6,133

,000

a

Predictors: (Constant), lama berusahatani, pendidikan, jumlah tanggungan, luas lahan, umur
Dependent Variable: skor dinamika
Coefficients

a

Standardized
Unstandardized Coefficients
del

B
nstant)

Std. Error
35,291

2,376

-,109

,074

didikan

,451

s lahan

Coefficients
Beta

Correlations
t

Sig.

Zero-order

Partial

Part

14,853

,000

-,352

-1,464

,152

,071

-,234

-,178

,142

,425

3,171

,003

,536

,462

,386

-,314

1,570

-,040

-,200

,842

,033

-,033

-,024

lah tanggungan

,366

,482

,142

,759

,453

,137

,124

,092

a berusahatani

,188

,065

,531

2,867

,007

,438

,426

,349

ur

Dependent Variable: skor dinamika

Universitas Sumatera Utara

Lampiran Rank Sperman
Descriptive Statistics
Mean
ur

Std. Deviation

N

45,7442

8,43489

43

didikan

8,2326

2,45761

43

s lahan

,7209

,33492

43

lah tanggungan

3,6977

1,01266

43

a berusahatani

18,1628

7,38702

43

r dinamika

38,5581

2,61226

43

Correlations
jumlah
umur
earman's rho

ur

relation
Coefficient

pendidikan

1,000

. (2-tailed)

didikan

relation
Coefficient
. (2-tailed)

s lahan

relation
Coefficient
. (2-tailed)

lah tanggungan

relation
Coefficient
. (2-tailed)

a berusahatani

relation
Coefficient
. (2-tailed)

r dinamika

relation
Coefficient
. (2-tailed)

uas lahan

-,025

tanggungan a berusahatani or dinamika

,834

**

,720

**

,614

**

,054
,729

,875

,000

,000

,000

43

43

43

43

43

-,025

1,000

-,146

-,062

,274

,349

,694

,075

,000

43

43

43

**

,000

,000

,000

1,000

43

43

43

43

**

1,000

**

,152

,000

,332

43

43

43

**

1,000

,875
43

43

43

**

-,146

1,000

,000

,349

43

43

**

-,062

,000

,694

,000

43

43

43

**

,274

,000

,075

,000

,000

43

43

43

43

**

,000

,152

,729

,000

1,000

,332

,001

43

43

43

43

43

,834

,720

,614

,054

,569

,627

,569

**

,627

,558

**

,569

,558

43
,569

,506

**

**

,001
43

43

**

1,000

,506

Universitas Sumatera Utara

43

Universitas Sumatera Utara

DAFTAR PUSTAKA
Anonimusa.
2011.
Pembangunan
Pertanian
di
Indonesia.
http://www.deptan.go.id/renbangtan/konsep_pembangunan_pertanian.pd
f. Diakses tanggal 28 September 2011
Anonimusb.
2011.
Prioritas
Masalah
Pertanian
di
Indonesia.
http://siteresources.worldbank.org/INTINDONESIA/Resources/Publicati
on/280016-1106130305439/617331-1110769011447/8102961110769073153
/agriculture.pdf. Diakses tanggal 28 September 2011
Departemen Pertanian. 2008. Pedoman Penumbuhan Dan Pengembangan
Kelompok Tani Dan Gabungan Kelompok Tani. Jakarta: Departemen
Pertanian RI
Departemen Pertaniana. 2009. Pedoman Umum Pengembangan Usaha Agribisnis
Pedesaan (PUAP). Jakarta: Departemen Pertanian RI.
Departemen Pertanianb. 2009. Petunjuk Teknis Verifikasi dan Penyaluran dana
PUAP. Jakarta: Departemen Pertanian RI
Departemen Pertaniand. 2009. Laporan Akhir Penelitian TA 2009 : Penentuan
Lokasi dan Evaluasi Kinerja Serta Dampak Pengembangan Usaha
Agrbisnis Pedesaan (PUAP). Jakarta: Departemen Pertanian RI
Departemen Pertanianb. 2010. Petunjuk Teknis Pemeringkatan (RATING)
Gapoktan PUAP Menuju LKM-A. Jakarta: Departemen Pertanian RI
Dummy. 2003. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan
[Didedikasikan Kepada Prof. Dr. H. R. Margono Slamet]. Asidy:
Bogor.
Ginting, H. Meneth. 1995. Kelompok, Organisasi dan Kepemimpinan.
Program Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
Ginting, H. Meneth. 2000. Dinamika Organisasi (Apakah Organisasi Kita
Sudah Dinamis?). Dinas Pertanian Tanaman Pangan Pemerintah
Provinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara: Medan.
Ginting, H. Meneth. 2005. Pembangunan Masyarakat Desa. Medan : USU Press.
Lubis, H. Zulkarnain. 2008. Koperasi Untuk Ekonomi Rakyat. Editor Abi
Jumroh Harahap: Medan.
Santosa, Slamet. 2004. Dinamika Kelompok. Penerbit Bumi Aksara: Jakarta.
Soekartawi. 1995. Pembangunan Pertanian. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Universitas Sumatera Utara

Soekartawi. 1999. Agribisnis Teori dan Aplikasinya. Raja Grafindo Persada:
Jakarta.
Suratiyah, Ken. 2009. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya: Jakarta.
Suwita, Dewi. 2011. Analisis Pendapatan Petani Karet (Study Kasus: Desa
Dusun Curup Kecamatan Airbesi Kabupaten Bengkulu Utara.
[Skripsi]. Fakultas Ekonomi Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi
Pembangunan. Universitas Bengkulu.
Syahyuti. 2007. Kebijakan Pengembangan Gabungan Kelompok Tani
(GAPOKTAN) Sebagai Kelembagaan Ekonomi Di Perdesaan. Jurnal
Analisis Kebijakan Pertanian.
Shaw, M.E. 1981. Group Dynamics The Psychology of Small Group
Behavior. McGraw-Hill, Inc. United States of America.

Universitas Sumatera Utara

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penentuan Daerah Penelitian
Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive yaitu secara
sengaja, berdasarkan prasurvey yang dilakukan dengan tujuan-tujuan penelitian.
Daerah ini diangkat menjadi daerah penelitian dengan pertimbangan bahwa
berdasarkan data sekunder yang diperoleh, Desa Sada Perarih terletak di
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo merupakan salah satu desa yang telah
memperoleh dana Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) pada tahun
2011 dan telah mengusahakan dan mengembangkan dana Pengembangan Usaha
Agribisnis Perdesaan (PUAP) untuk kegiatan agribisnis.
Metode Pengambilan Sampel
Dalam penelitian ini penarikan sampel dilakukan secara Simple Random Sampling
dimana cara pengambilan sampel dari anggota populasi dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata (tingkat) dalam anggota populasi tersebut. Dalam hal
ini dilakukan apabila populasi homogen/sejenis (Riduan, 2010).
Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan adalah anggota Gapoktan
didesa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. ,adapun
populasi petani yang mendapatkan bantuan dana PUAP didaerah
penelitian adalah sebanyak 74 orang. Penetapan jumlah sampel
ditentukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane, hal ini
dikarenakan jumlah populasi telah diketahui (Rahmat, 1998).
Besar Sampel:

Universitas Sumatera Utara

n=



�.�²+1

Dimana :
n
= Jumlah sampel
N
= Jumlah populasi
d
= Presisi yang ditetapkan 10% (0,10)
Jumlah sampel : n =
=



�.�²+1
74

74(0,10)²+1

= 43

Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 43 petani yang menerima bantuan
dana PUAP di Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.
Metode Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dan pengisian
daftar kuesioner yang primer yang bersumber dari pengurus Gapoktan penerima
Bantuan Langsung

Masyarakat Pengembangan Usaha Agrinisnis Perdesaaan

(BLM-PUAP) sebagai responden. Data primer diperolah dengan cara mendatangi
dan mewawancara responden secara langsung dengan menggunakan daftar
pertanyaan terstruktur (kuesioner) sebelumnya telah disiapkan
Sedangkan Data sekunder diperoleh dari instansi-instansi terkait seperti, Badan
Pusat Statistik (BPS) dan Dinas Pertanian dan Badan Penyuluh Provinsi Sumatera
Utara serta literatur-literatur yang mendukung penelitian. Jenis data yang akan
dikumpulkan adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data
yang berupa angka-angka yang dapat dihitung. Data kuantitatif meliputi tujuan
kelompok,

struktur

kelompok,

fungsi

kelompok,

efektifitas

kelompok,

kekompakan kelompok. Suasana kelompok, tekanan kelompok dan pembinaan
kelompok yang diangkakan melalui teknik scoring dan di korelasikan dengan

Universitas Sumatera Utara

umur, tingkat pendidikan , luas lahan, jumlah tanggungan dan pengalaman
bertani. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh melalui keterangan-keterangan
yang berkaitan dengan pengurus Gapoktan yang menerima dana Bantuan
Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (BLM-PUAP)
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Wawancara langsung dengan menggunakan instrument, yaitu kuesioner
terstruktur, yang telah disiapkan sebelumnya dengan mendatangi langsung
responden.
2. Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung ke objek penelitian, dalam hal ini mengamati secara
langsung kegiatan pengurus Gapoktan maupun

kegiatan Gapoktan. Hal ini

bertujuan selain untuk mengetahui kondisi dari objek penelitian, juga untuk
memperoleh informasi yang lebih jelas mengenai kinerja pengurus Gapoktan.
3. Dokumentasi yaitu dengan pengumpulan data dengan cara meneliti
dokumen/catatan/arsip. Dalam penelitian ini dapat berupa dokumen/catatan/arsip
yang di Gapoktan, maupun dari instansi terkait.
Metode Analisis Data
Untuk menganalisa hipotesis 1 digunakan analisis metode deskriptif . Hal yang
dianalisis adalah keadaan dinamika organisasi Gapoktan.
Untuk menganalisa hipotesis 2 digunakan analisis metode deskriptif dengan
skoring. Hal yang dianalisis adalah dinamika organisasi Gapoktan. Penilaian
dinamika organisasi didasarkan atas jumlah skor penilaian dinamika yang

Universitas Sumatera Utara

ditanyakan dalam kuesioner dalam hal ini menggunakan 8 unsur dinamika yang
dapat dilihat pada tabel 3 berikut
Tabel 1. Variabel Pengukur Dinamika Organisasi
No
Unsur
Jumlah

Nilai
S
k
o
r
0-5
0-12
0-7
0-7

Tujuan Organisasi
5
Struktur Organisasi
12
Fungsi Tugas
7
Pembinaan dan
7
Pengembangan
Organisasi
Kekompakan
7
0-7
5
Organisasi
Suasana / Iklim
5
0-5
6
Organisasi
Tekanan Pada
5
0-5
7
Organisasi
Efektifitas
5
0-5
8
Organisasi
Jumlah
53
0-53
Untuk melihat kedinamisan organisasi koperasi atas jumlah skor penilaiannya
1
2
3
4

secara keseluruhan dilakukan penskalaan dengan membagi jumlah skor menjadi 5
skor antara lain bila skor berada :
0 – 10,5 = Kedinamisan Sangat Rendah (SR)
10,6 – 21,1 = Kedinamisan Rendah (R)
21,2 – 31,7 = Kedinamisan Sedang (S)
31,8 – 42,3 = Kedinamisan Tinggi (T)
42,4 – 53 = Kedinamisan Sangat Tinggi (ST)
Untuk menganalisis hipotesis 3 yaitu perkembangan PUAP di Desa Sada Perarih
dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Hal yang dianalisis adalah
jumlah anggota Gapoktan PUAP dan data pengembalian dana PUAP yang
diperoleh dari hasil analisis data primer.

Universitas Sumatera Utara

Untuk menganalisis hipotesis 4 yaitu menganalisis hubungan karakteristik sosial
ekonomi anggota dengan dinamika koperasi dilakukan metode analisis korelasi
rank spearman dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :
r

= Korelasi rho

n

= Jumlah kasus atau sampel

d

= Selisih ranking antara variabel X dan Y untuk tiap subyek

1&6

= Angka konstan

Variabel Y

= dinamika organisasi Gapoktan

Variabel X

= umur, tingkat pendidikan, Luas lahan, jumlah tanggungan
keluarga, pengalaman bertani

Untuk melihat besarnya nilai dari derajat keeratan dapat menggunakan klasifikasi
koefisien

korelasi

dua

variabel

menurut

Guilford

dalam

Supriana(2009) pada Tabel 4 berikut ini:
Tabel 2. Nilai Hubungan Korelasi Menurut Guilford
Nilai Koefisien
Korelasi
Keterangan
Tidak terdapat hubungan antara kedua
< 0,2
variable
antara 0,2 s/d 0,4
Hubungan kedua variabel lemah
antara 0,4 s/d 0,7
Hubungan kedua variabel sedang
antara 0,7 s/d 0,9
Hubungan kedua variabel kuat
antara 0,9 s/d 1
Hubungan kedua variabel sangat kuat
Uji yang dapat digunakan untuk melihat nyata atau tidaknya hubungan variabel
yang diuji, dapat dilakukan dengan menggunakan uji dengan rumus sebagai
berikut:

Universitas Sumatera Utara

Dimana:
t = t-hitung
r = koefisien korelasi spearman
n = jumlah sampel
Untuk mengalisa hipotesis 5 dianalisis dengan menggunakan regresi linear
berganda dengan alat bantu SPSS. Data yang dibutuhkan adalah Umur (Tahun),
Tingkat Pendidikan (Tahun), Luas Lahan (Ha), Jumlah Tanggungan Keluarga
(Jiwa),Lama Bertani (Tahun Untuk melihat variabel bebas (X)

berpengaruh

dengan menggunakan rumus:

Keterangan:
Ŷ
X1
X2
X3
X4
X5

Ŷ = � + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �� �� + �

= Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada
= Umur (Tahun)
= Tingkat Pendidikan (Tahun)
= Luas Lahan (Ha)
= Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa)
= Lama Bertani (Tahun Untuk melihat variabel bebas (X) berpengaruh

secara serempak terhadap variabel terikat (Y) di uji dengan uji F statistika dengan
kriteria:
Jika:
�ℎ����� > ������ , maka tolak H0 ; terima H1 artinya ada pengaruh

�ℎ����� ≤ ������ , maka terima H0 ; tolak H1 artinya tidak ada pengaruh
Apabila:

Universitas Sumatera Utara

F-hitung > F-tabel, maka H1 diterima, artinya variabel bebas (X) secara serempak
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).
F-hitung ≤ F -tabel, maka H1 ditolak, artinya variabel bebas (X) secara serempak
tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).
Untuk melihat variabel bebas (X) berpengaruh secara parsial terhadap variabel
terikat (Y) di uji dengan uji t statistika dengan Kriteria Jika:
�ℎ����� > ������ , maka tolak H0 ; terima H1 artinya ada pengaruh

�ℎ����� ≤ ������ , maka terima H0 ; tolak H1 artinya tidak ada pengaruh
Apabila:

t-hitung > t-tabel, maka H1 diterima, artinya variabel bebas (X) secara parsial
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).
t-hitung ≤ t-tabel, maka H1 ditolak, artinya variabel bebas (X) secara parsial tidak
berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y).

Universitas Sumatera Utara

Defenisi dan Batasan Operasional
Defenisi
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam mengartikan hasil penelitian
ini, maka dibuat beberapa defenisi sebagai berikut:
a.

Organisasi merupakan wadah dari sekelompok orang yang mengadakan
kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.

b.

Dinamika organisasi adalah kekuatan yang terdapat di dalam maupun di
lingkungan organisasi yang akan menentukan perilaku anggota organisasi
dan perilaku organisasi yang bersangkutan, untuk bertindak atau
melakasanakan kegiatan-kegiatan demi tercapainya tujuan bersama yang
merupakan tujuan organisasi.

c.

Tujuan organisasi adalah suatu keadaan akhir yang ingin dicapai oleh
organisasi, semua kegiatan organisasi diarahkan untuk mencapainya.

d.

Struktur organisasi adalah pola yang sudah tetap mengenai interaksi dan
koordinasi dari teknologi dan tenaga kerja dalam satu organisasi.

e.

Fungsi tugas organisasi adalah apa yang seharusnya dilakukan dalam
organisasi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.

f.

Pembinaan organisasi salah satu faktor penentu kedinamisan organisasi
yaitu dalam upaya menjaga agar organisasi tetap hidup atau orientasi kepada
kehidupan organisasi.

g.

Kekompakan organisasi atau kesatuan organisasi adalah dipengaruhi oleh
besarnya tanggung jawab para anggotanya.

h.

Iklim organisasi atau atmosfer organisasi adalah keadaan moral, sikap dan
perasaan-perasaan yang umum terdapat dalam organisasi.

Universitas Sumatera Utara

i.

Tekanan Organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan
ketegangan dalam organisasi yang dibutuhkan untuk menumbuhkan
kedinamisan, tetapi ketegangan yang terlalu tinggi atau terlalu besar dapat
mematikan kedinamisan organisasi.

j.

Efektivitas organisasi adalah efektivitas yang dapat diukur dari tercapainya
tujuan organisasi dan besarnya kepuasan para anggota setelah tujuan
tercapai.

k.

Agenda terselubung atau maksud terselubung adalah tujuan yang
dirumuskan anggota namun tidak tertulis tetapi diharapkan akan tercapai.

l.

Karakteristik sosial ekonomi anggota adalah sifat-sifat khas yang dimiliki
oleh anggota seperti: umur, tingkat pendidikan, pengalaman dan jumlah
tanggungan keluarga.

m.

Desa adalah kesatuan masyarakat

hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat setempat berdasarkan asal usul adat istiadat setempat yang
diakui dan dihormati dalam system pemerintahan Negara Kesatauan
Republik Indonesa.
n.

Kelompok Tani (Poktan) adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk
atas dasar kesamaan kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,
ekonomi,

sumberdaya)

dan

keakraban

untuk

meningkatkan

dan

mengembangkan usaha anggota.
o.

Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) PUAP adalah kumpulan beberapa
Kelompok Tani yang bergabung dan bekerjasama untuk meningkatkan skala
ekonomi dan efesiensi usaha.

Universitas Sumatera Utara

p.

Rencana Usaha Bersama (RUB) adalah rencana usaha pengembangan
agribisnis yang disusun oleh Gapoktan berdasarkan kelayakan usaha dan
potansi desa.
Batasan Operasional

a. Penelitian dilakukan di Gapoktan Desa Sada Perarih Kecamatan Merdeka
Kabupaten Karo.
b. Sampel adalah anggota Gapoktan di Desa Sada perarih
c. Waktu penelitian dilakukan tahun 2013

Universitas Sumatera Utara

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN
Gambaran Umum Wilayah Penelitian
Secara Geografis letak Kabupaten Karo berada diantara 2º50’–3º19’ Lintang
Utara dan 97º55’–98º38’ Bujur Timur dengan luas 2.127,25 Km2 atau 2,97 persen
dari luas Propinsi Sumatera Utara. Merupakan dataran tinggi. Dua gunung berapi
aktif terletak di wilayah ini sehingga rawan gempa vulkanik.Wilayah Kabupaten
Karo berada pada ketinggian 280–1.420 M di atas permukaan laut. Sebelah utara
berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, sebelah
selatan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Samosir, sebelah timur dengan
Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun dan sebelah barat dengan
Propinsi Nangroe Aceh Darusalam. Tahun 2012 di Kabupaten Karo Penduduk
laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 178.073 jiwa dan
Perempuan berjumlah 180.750 jiwa. Sex rasionya sebesar 98,52.
Gambaran Desa Penelitian
Kecamatan Merdeka, Desa Sada Perarih.
Kecamatan merdeka merupakan salah satu dari 17 kecamatan yang ada
dikabupaten karo dengan ibukota kecamatan di desa merdeka yang berjarak 14
km dari kabanjahe dan 67 km dari medan ibukota Propinsi. Kecamatan merdeka
dibentuk atas dasar PERDA 04 TAHUN 2005, dimana Kecamatan Simpang
Empat dimekarkan menjadi 3(tiga) Kecamatan yaitu Simpang Empat sebagai
kecamatan induk, Kecamatan Merdeka hasil pemekaran, dan Kecamatan
Namanteran hasil pemekaran. Kecamatan Merdeka dengan luas

± 44,7 km²

berada pada ketinggian rata-rata 1000-1400 m diatas permukaan laut dengan
temperatur 16°C-17°C dengan batas wilayah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

• Sebelah timur berbatasan dengan kecamatan merdeka
• Sebelah barat berbatasan dengan kecamatan naman teran
• Sebelah utara berbatas dengan kabupaten deliserdang
• Sebelah selatan berbatas dengan kecamatan simpang empat
Kecamatan merdeka berasal dari Kecamatan Simpang Empat dimana pada sejak
pra kemerdekaan yang disebut dengan istilah kerajaan yang dipimpin oleh raja
yang disebut dengan Sibayak Lingga yang kekuasaan meliputi
• Ulung sitelu kuru yang diperintahkan oleh Raja Uung Merga Karo-karo
• Urung Tiga Pancur diperintah oleh Raja ulung Merga Sembiring Gurukinayan
• Urung sempat teran yang diperintah oleh Raja Urung Merga karo-karo sitepu
Kecamatan merdeka telah diresmikan sejak tanggal 29 desember 2007 lalu.
Desa Sada Perarih
Desa Sada Perarih merupakan suatu desa yang terletak di Kecamatan Merdeka,
Kabupaten Karo. Desa ini memiliki luas 4,53 km², yang sebagian besar digunakan
sebagai lahan tanaman Holtikultura. Adapun tanaman Holtikultura di Desa Sada
Perarih adalah 2,46 km dan bukan lahan pertanian 2,01 km.
Desa Sada Perarih memiliki curah hujan tertinggi pada bulan November sebesar
268 mm dan terendah pada bulan Januari sebesar 64 mm sedangkan jumlah hari
hujan tertinggi pada bulan November sebanyak 21 hari dan terendah pada bulan
Februari sebanyak 7 hari. Suhu udara berkisar antara 18,8ºC sampai dengan
19,8ºC dengan kelembaban udara rata-rata setinggi 84,66 persen.
Secara administratife Desa Sada Perarih mempunyai batas-batas wilayah sebagai
berikut :
• Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Cinta Rakyat

Universitas Sumatera Utara

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Torong
• Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Deram
• Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Gajah
Keadaan Penduduk
Desa Sada Perarih terdiri dari 4 dusun dengan jumlah penduduk 1.465 jiwa,
jumlah Kepala Keluarga sebanyak 390. KK yang terdiri dari kepala keluarga tani
351 KK dan bukan petani 39 KK. Desa Sadaperarih memiliki 11kelompok tani.
Tabel 3. Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun
2012.
No
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
(Jiwa
(%)
)
1.
Laki-Laki
732
49,96
2.
Perempuan
733
50,03
Jumlah
1465
100
Sumber : PPL Sada Perarih
Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Sadaperarih, Kecamatan
Merdeka, Kabupaten Karo yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 732 jiwa atau
persentase sebesar 49,96% perempuan sebanyak 733 jiwa atau persentase sebesar
50,03% Dengan demikian dapat diketahui bahwa jumlah penduduk di Desa
Sadaperarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo yang tertinggi berjenis
kelamin Perempuan sebesar 50,03%
Tabel 4. Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Sada
Peralih Tahun 2012
No
Mata Pencaharian
Jumlah
1
Petani
954
2
Industri Rumah Tangga
20
3
PNS/ABRI
18
4
Lainnya
51
Sumber : PPL Sadaperarih
Dari Tabel 4 dapat dilihat bahwa distribusi penduduk menurut mata pencaharian
di Desa Sada Perarih, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo yang bermata

Universitas Sumatera Utara

pencaharian sebagai petani sebanyak 954 jiwa, industri rumah tangga sebanyak 20
jiwa, PNS/ABRI sebanyak 18 jiwa, dan lainnya 51 jiwa, dengan demikian dapat
disimpulkan sebagian besar penduduk Desa Sada Perarih bermata pencaharian
sebagai petani.
Penggunaan Lahan
Sebagian besar lahan yang ada di Desa Sada Perarih dimanfaatkan oleh penduduk
untuk kegiatan pertanian. Secara rinci pemanfaatan di Desa Sada Perarih dapat
dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Penggunaan Lahan di Desa Sada perarih Tahun 2012.
No
Penggunaan
Luas(Km)
Persentase(%)
1.
Perladangan
2,45
51.23
2.
Perumahan
/
2,01
48,77
Pemukiman
Total
4,46
100
Sumber :Profil Desa Sada perarih 2012
Dari Tabel 5 dapat dijelaskan bahwa penggunaan lahan untuk perladangan sebesar
2,45 km atau persentase sebesar 51,23 %, untuk perumahan/pemukiman sebesar
2,01 km atau persentase sebesar 48,77 %
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana mempengaruhi perkembangan dan kemajuan masyarakat
desa. Semakin baik sarana dan prasarana di desa, maka kemajuan desa akan cepat
tercapai. Untuk mengetahui sarana dan prasarana yang ada di Desa Sada Perarih
dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 6. Sarana dan Prasarana di Desa Sadaperarih Tahun 2012.
No
Uraian
Jumlah (Unit)
1
Pos Penyuluh
1
2
BPP
1
3
Sepeda Motor Dinas
1
4
Kantor Gapoktan
1

Universitas Sumatera Utara

Sumber : PPL Desa Sada Perarih.

Karakteristik Petani Sampel
Karakteristik petani sampel di daerah penelitian menjadi gambaran umum kondisi
petani yang ada di Desa Sada Perarih. Petani sampel pada daerah penelitian adalah
petani

yang mendapatkan bantuan modal dari pemerintah melalui program

PUAP. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada perincian data Tabel 9.
Tabel 7. Karakteristik Petani Sampel Penerima PUAP di Desa Sada
Perarih
No
Uraian
Range
Rataan
1.
Umur (Tahun)
32-62
45,74
2.
Tingkat pendidikan
6-12
8,23
(Tahun)
3.
Lama berusahatani
5-33
18,16
(Tahun)
4.
Luas lahan (Ha)
0,2-1,4
0,72
5.
Jumlah Tanggungan
2-6
3,69
(Jiwa)
Sumber :Data diolah dari lampiran 1
Umur
Tabel 7 menunjukkan bahwa umur petani sampel mempunyai range antara 32-62
tahun dengan rataan sebesar 45,74 tahun. Data ini menjelaskan bahwa petani
sampel tergolong dalam usia produktif.
Tingkat Pendidikan
Rataan tingkat pendidikan petani sampel di daerah penelitian adalah 8,23 tahun
dengan range 6-12 tahun. Artinya rata-rata petani sampel sudah menyelesaikan
pendidikan formal hingga SD, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
petani sampel tergolong masih rendah.
Lamanya Berusahatani

Universitas Sumatera Utara

Rataan lamanya berusahatani atau pengalaman bertani petani sampel adalah
sebesar 20,65 tahun dengan range 8-39 tahun. Berdasarkan rataan tersebut
pengalaman bertani petani sampel sudah cukup lama.
Luas Lahan
Rataan luas lahan yang diusahakan oleh petani sampel dalam berusahatani adalah
0,72 ha dengan range 0,2-1,4 ha. Hal ini menunjukkan bahwa petani sampel
termasuk petani yang memiliki luas lahan sempit.
Jumlah Tanggungan
Rataan jumlah tanggungan keluarga adalah 3,69 jiwa dengan range 2-6 jiwa.
Jumlah ini menunjukkan bahwa jumlah tanggungan petani sampel masih
tergolong kecil.

Universitas Sumatera Utara

HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Gapoktan Arihta Ersada
Gapoktan Arihta Ersada merupakan gapoktan yang bergerak dalam bidang
Usahatani dan Simpan Pinjam. Gapoktan tersebut berada di Desa Sada Perarih
Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, dan dibentuk tanggal 3 Desember 2008
yang dibentuk sesuai dengan keputusan bersama anggota dalam rapat
pembentukan Gapoktan Arihta Ersada. Gapoktan Arihta Ersada Terdiri dari
11 Kelompok Tani dengan jumlah anggota sebanyak 330 orang.Adapun
jumlah anggota yang mendapat bantuan PUAP sebanyak 74 orang.
Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada
Perkembangan Gapoktan Arihta Ersada dapat dilihat dari segi jumlah anggota dan
Perkembangan dana PUAP.
Tabel 8. Perkembangan Jumlah Anggota Gapoktan Arihta Ersada
Tahun 2009-2013
Jlh. Anggota
Persentase (%)
N
Tahun
Lama
Baru
1

2009

19

2

2010

26

3

2011

31

4

2012

33

5

2013

33

-

-

65

36.4

50

20.2

17

10,9

-

-

8
3
3
0
0
Sumber : Data Primer 2013
Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa jumlah anggota Gapoktan Arihta Ersada
meningkat mulai dari tahun 2009-2013 yaitu sebanyak 57,3%. Dapat dilihat
pada data tersebut, bahwa pertambahan jumlah anggota baru paling banyak

Universitas Sumatera Utara

terjadi pada tahun 2010 dengan jumlah 65 orang atau 36,4%. Hal ini
menunjukkan bahwa Gapoktan Arihta Ersada membuka peluang bagi yang
ingin menjadi anggota Gapoktan dengan menerima dan memenuhi syaratsyarat yang telah ditetapkan oleh Gapoktan Arihta Ersada..
Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada
Dari Tabel 9 dapat dijelaskan bahwa dinamika organisasi dalam Gapoktan adalah
38,55. Artinya dinamika organisasi Gapoktan

dalam kategori tinggi dengan

persentase ketercapaian skor sebesar 72,75%.
Adapun penjelasan dari masing-masing komponen dinamika organisasi adalah
sebagai berikut:
Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi adalah suatu keadaan yang ingin dicapai oleh Gapoktan.
Adapun tujuan dari Gapoktan sesuai dengan tujuan yang terdapat di dalam
organisasi yaitu:
Meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, menjadi gerakan ekonomi rakyat serta ikut
membangun perkembangan usahatani anggota kelompok.
Tujuan Gapoktan merupakan sejumlah cita-cita masing-masing anggota yang
ingin dicapai secara bersama-sama melalui organisasi gapoktan. Dari Tabel 9 hasil
ketercapaian skor sebesar 93,48% dengan kriteria skor Sangat Tinggi
menunjukkan bahwa anggota mengetahui tujuan gapoktan, proses pembentukan
tujuan gapoktan, dan kesesuaian tujuan gapoktan dengan tujuan individu sebagai
anggota.
Struktur Organisasi

Universitas Sumatera Utara

Struktur organisasi adalah bentuk hubungan antara individu-individu di dalam
organisasi yang menyangkut kedudukan dan peran masing-masing di dalam
organisasi. Struktur organisasi Gapoktan Arihta Ersada adalah sebagai berikut:
Penasehat, Pembimbing, Pengurus : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara dan Seksiseksi, Badan Pengawas : Ketua, Sekretaris, dan Bendahara, Anggota
Tabel 9 menunjukkan ketercapaian skor sebesar 87,59 % dengan kriteria skor
Sangat Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan antara masing-masing
perannya dalam Gapoktan Arihta Ersada sangat baik. Struktur kelompok yang
dibentuk sesuai dengan keputusan dalam Rapat Anggota dan mampu membantu
organisasi dalam mencapai tujuan.
Fungsi Tugas Organisasi
Fungsi tugas adalah seperangkat tugas yang harus dilaksanakan di dalam
Gapoktan Arihta Ersada sesuai dengan perannya masing-masing. Berdasarkan
Tabel 9, persentase ketercapaian skor untuk komponen fungsi tugas organisasi
sebesar 75,74% dengan kriteria Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi tugas
dilaksanakan dengan baik.
Pembinaan dan Pengembangan Organisasi
Merupakan upaya-upaya untuk menjaga agar organisasi Gapoktan tetap hidup
dan berkembang. Tabel 9 menunjukkan persentase ketercapaian skor untuk
komponen pembinaan dan pengembangan organisasi sebesar 56,47% dimana
berada dalam kriteria Sedang. Hal ini menunjukkan bahwa upaya-upaya
pembinaan dan pengembangan organisasi kurang berlangsung dengan baik,
seperti kesempatan berpartisipasi anggota dalam setiap kegiatan Gapoktan ,
penerapan peraturan-peraturan dan norma-norma yang telah disepakati, usaha

Universitas Sumatera Utara

untuk mendapatkan informasi untuk kemajuan Gapoktan , dan usaha untuk
mendapatkan anggota baru.
Kekompakan Organisasi
Kekompakan organisasi merupakan rasa keterikatan anggota Gapoktan terhadap
organisasinya.

Berdasarkan

Tabel

9

diketahui

persentasi

ketercapaian

kekompakan organisasi sebesar 62,45% dengan kriteria Sedang. Gapoktan Arihta
Ersada selalu melakukan pertemuan bulanan dikantor, hal ini berguna untuk
membina persatuan dan kesatuan di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada.
Antar anggota dan pengurus juga terjadi saling mendukung, membantu, dan
menghargai dalam melakukan setiap kegiatan Gapoktan , dan rasa bangga menjadi
anggota Gapoktan .
Suasana/ Iklim Organisasi
Suasana di dalam organisasi Gapoktan Arihta Ersada seperti hubungan antar
anggota, keadaan lingkungan kerja Gapoktan , dan kebebasan berpartisipasi. Hal
ini dapat dilihat pada Tabel 9, dimana persentase ketercapaian skornya sebesar
66,04% dengan kriteria pencapaian Tinggi. Di dalam Gapoktan , anggota diberi
kebebasan dalam berbuat, bertindak dan berbicara, namun tetap sopan. namun,
Gapoktan Arihta Ersada belum memiliki ruangan kerja sendiri. Olah sebab itu,
pelaksanaan rapat anggota dilakukan di kantor gapoktan sementara yaitu kantor
balai Desa Sada Perarih.
Tekanan Organisasi
Tekanan Organisasi adalah segala sesuatu yang dapat menimbulkan ketegangan
dalam organisasi yang diperlukan untuk menumbuhkan kedinamisan Gapoktan .
Berdasarkan Tabel 9, diketahui persentase ketercapaian skor sebesar 57, 67%

Universitas Sumatera Utara

dengan kriteria pencapaian sedang. Hal ini menunjukkan bahwa tekanan dari
dalam (konflik, otoriter, persaingan) dan tekanan dari luar (tantangan, kritikan,
sanksi dan penghargaan) kurang berpengaruh terhadap organisasi Gapoktan
Arihta Ersada.
1.

Efektifitas Organisasi

Merupakan keefektifan organisasi Gapoktan dalam pencapaian tujuannya.
Diketahui pada Tabel 9, bahwa persentase ketercapaian skor sebesar 71,16%
dengan kriteria pencapaian Tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa Gapoktan
Arihta Ersada mampu mencapai tujuannya dengan baik. Hal ini juga dapat
dilihat dari peningkatan jumlah anggota, dan peningkatan jumlah dana PUAP
serta anggota yang mendapatkan bantuan PUAP semakin bertambah setiap
tahunnya.

Tabel 10. Perkembangan Dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada Tahun
2011-2013
No.
Tahun
Dana
Perkembangan
Dana
PUAP
2011
40.000.000
1.
2012
60.000.000
24.000.000
2.
2013
148.000.000
24.000.000
3.
Sumber : Data Primer 2013
Perkembangan PUAP di daerah penelitian dapat dilihat dari bagaimana gapoktan
mengelolah dana PUAP yang disalurkan dan dari Tabel 10 dana PUAP
digapoktan Arihta Ersada direalisasikan melalui dua tahap yakni pada tahap
pertama tahun 2011 sebesar 40.000.000 dan mengalami peningkatan menjadi
64.000.000 dengan persen ketercapaian sebesar 40,12% setelah itu pada tahap
kedua mendapat bantuan kembali sebesar 60.000.000 dan terus mengalami
peningkatan.Sampai pada tahun 2013 jumlah dana PUAP yang telah terkumpul

Universitas Sumatera Utara

adalah sebesar 148.000.000. Peningkatan jumlah dana PUAP didaerah penelitian
dikarenakan para anggota peminjam selalu membayar pinjaman dengan tepat
waktu
Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota dengan Dinamika
Organisasi
Karakteristik sosial anggota seperti umur, tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah
tanggungan dan lama bertani diduga berhubungan dengan dinamika organisasi di
dalam Gapoktan . Untuk mengetahui hubungan tersebut maka dapat dilakukan
analisis dengan menggunakan metode korelasi rank spearman.
Tabel 11. Analisis Korelasi Rank Spearman Karakteristik
Ekonomi dengan Dinamika Organisasi Gapoktan.
Variabel
Rs
rtta
hit
be
un
l
g
0.054
0.494
1.464
X1
0.569
0.494
3.171
X2
0.001
0.494
2.001
X3
0.152
0.494
0.759
X4
0.506
0.494
2.867
X5
Sumber : Data Primer diolah pada Lampiran

Sosial
tta
be
l
2.560
2.560
2.560
2.560
2.560

Analisis Hubungan Umur dengan Dinamika Organisasi
Dari hasil analisis pada , diketahui hasil rs = 0,054. Artinya tidak ada hubungan
korelasi antara umur dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (r-tabel =
0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima dan
H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 1,464 dan t-tabel = 2,560 dimana nilai thitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti, tidak
terdapat hubungan yang nyata antara umur dengan dinamika organisasi Gapoktan
Gapoktan Arihta Ersada.
Analisis Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Dinamika Organisasi

Universitas Sumatera Utara

Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,569. Artinya antara tingkat
pendidikan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah
yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan
anggota maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan , dan juga
sebaliknya.
Signifikansi rs > r-tabel (r-tabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf
kepercayaan 95%), maka Ho ditolak dan H1 diterima. Sementara nilai t-hitung =
3,171 dimana t-hitung > t-tabel, sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini
berarti, terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan dengan dinamika
organisasi Gapoktan Arihta Ersada.
Analisis Luas Lahan dengan Dinamika Organisasi
Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,001. Artinya tidak ada hubungan
korelasi antara luas lahan dengan dinamika. Nilai signifikansi rs = < r-tabel (rtabel = 0,494) dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho
diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 2.001 dan t-tabel = 2,560
dimana nilai t-hitung < t-tabel, sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini
berarti, tidak terdapat hubungan yang nyata antara luas lahan dengan dinamika
organisasi Gapoktan Gapoktan Arihta Ersada.
Analisis Hubungan Jumlah Tanggungan dengan Dinamika Organisasi
Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,152. Artinya tidak terdapat
hubungan antara jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi. Signifikansi rs
< r-tabel dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%), maka Ho diterima
dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 0,759 dimana nilai t-hitung < t-tabel
sehingga Ho diterima dan H1 ditolak. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat

Universitas Sumatera Utara

hubungan yang nyata antara jumlah tanggungan dengan dinamika organisasi
Gapoktan Arihta Ersada.
Analisis Hubungan Lama bertani dengan Dinamika Organisasi
Dari hasil analisis pada, diketahui hasil rs = 0,506. Artinya antara masa
keanggotaan dengan dinamika organisasi memiliki hubungan yang sedang. Arah
yang positif dari nilai rs menunjukkan bahwa semakin lama seseorang menjadi
anggota Gapoktan maka akan semakin tinggi pula dinamika organisasi Gapoktan
, dan juga sebaliknya.
Signifikansi rs < r-tabel dengan taraf kesalahan 5% (taraf kepercayaan 95%),
maka Ho diterima dan H1 ditolak. Sementara nilai t-hitung = 2,867 dimana thitung > t-tabel, sehingga Ho diterima dan h1 ditolak. Hal ini berarti terdapat
hubungan yang nyata antara lama bertani dengan dinamika organisasi Gapoktan
Arihta Ersada.

Pengaruh Karakteristik Sosial Ekonomi Terhadap Dinamika Organisasi
Gapoktan
Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap
dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada akan digunakan pengujian dengan
Model Regresi Linear Berganda.
Tabel 12. Analisis Regresi Karakteristik Sosial Ekonomi Anggota
terhadap Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada.
Variabel
Koefisien
t-tabel
tSignifikan
Regresi
(0.05)
hitug
si
35.29
2.56
14.85
0.000
Consta
1
0
3
nt
-0,109
2.560
-1.464
0.152
X1
0.451
2.56
3.171
0.003
X2
0
-0.314
2.56
-2.00
0.842
X3
0

Universitas Sumatera Utara

X4

0.366

X5

0.188

2.56
0
2.56
0

0.759

0.453

2.867

0.007

R square = 0.453
F-hitung = 6.133
Sumber : Data Primer diolah dari Lampiran
Persamaan Regresi Linier Berganda :
Ŷ = 35,291 + (-0,109 X1) +(0,451 X2)+(-0,314 X3)+(0,366 X4)+(0,188 X5) + e μ
Dimana :
Ŷ
= Dinamika Organisasi Gapoktan Arihta Ersada
X1
= Umur (Tahun)
X2
= Tingkat Pendidikan (Tahun)
X3
= Luas Lahan (Ha)
X4
= Jumlah Tanggungan Keluarga (Jiwa)
X5
= Lama Bertani (Tahun)
Dari analisis regresi linear berganda maka diperoleh sebagai berikut:
1. Secara serempak, diperoleh nilai F-hitung = 6,133 F-hitung < F-tabel (α =
0,05) = 6,826. Maka dapat disimpulkan, secara serempak variable umur,
tingkat pendidikan, luas lahan, jumlah tanggungan dan lama bertani. tidak
berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada.
2. Secara parsial, variable umur (X1) tidak berpengaruh nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui t-hitung = 1,464 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).
3. Secara parsial, variabel tingkat pendidikan (X2) berpengaruh nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui t-hitung =
3,171 > t-tabel = 2,560 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat pendidikan anggota maka akan semakin tinggi juga dinamika
organisasi Gapoktan , dan sebaliknya. Koefisien regresi sebesar 0,991 artinya

Universitas Sumatera Utara

apabila tingkat pendidikan meningkat 1 tahun maka dinamika organisasi akan
meningkat pula sebesar 0,991 satuan.
4. Secara parsial, variabel luas lahan (X3) tidak berpengaruh nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai t-hitung
= -2,00 < t-tabel = 2,560 (α = 0,05).
5. Secara parsial, variabel jumlah tanggungan (X4) tidak berpengaruh nyata
terhadap dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui nilai
t-hitung = 0,759 < t-tabel = 2, 560 (α = 0,05).
6. Secara parsial, variabel lama bertani (X5) berpengaruh nyata terhadap
dinamika organisasi Gapoktan Arihta Ersada, dimana diketahui t-hitung =
2,867 > t-tabel = 2,560 (α = 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa semakin
tinggi tingkat lama bertani anggota maka akan semakin tinggi juga dinamika
organisasi Gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Perkembangan Gapoktan ARIHTA ERSADA mulai Tahun 2009-2012
mengalami peningkatan dalam hal jumlah anggota yaitu sebanyak 132 orang
(57%), atau dari 198 orang menjadi 330 orang.
2. Dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya secara keseluruhan
berada dalam kriteria Tinggi dengan jumlah skor yang diperoleh sebesar 38,55
dan persentase sebesar 72,75%.
3. Perkembangan dana PUAP Gapoktan Arihta Ersada meningkat mulai tahun
2011-2013 meningkat sebesar 48,29% atau sebesar Rp.48.000.000. Dari modal
awal yang diberikan yaitu sebesar Rp 100.000.000.
4. Tidak terdapat hubungan yang nyata antara umur, luas lahan dan jumlah
tanggungan dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA. Dan
ada terdapat hubungan yang nyata antara tingkat pendidikan anggota dan lama
berusaha tani dengan dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA ERSADA.
5. Secara serempak, umur, tingkat pendidikan, masa keanggotaan dan jumlah
tanggungan tidak berpengaruh secara nyata terhadap dinamika organisasi
Gapoktan ARIHTA ERSADA Jaya. Namun secara parsial, tingkat pendidikan
anggota berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan ARIHTA
ERSADA Jaya, sedangkan variabel umur, masa keanggotaan dan jumlah
tanggungan tidak berpengaruh nyata terhadap dinamika organisasi Gapoktan
ARIHTA ERSADA Jaya.

Universitas Sumatera Utara

Saran
a.

Memantapkan agenda terselubung.

b.

Petani diharapkan aktif dalam mengikuti penyuluhan.

c.

Penyuluh sebaiknya melakukan penyuluhan sesuai dengan tingkat pendidikan

d.

Penyuluh pertanian hendaknya lebih mengawasi pengurus Gapoktan dalam
menjalankan tugasnya dalam program PUAP.

e.

Kepada Peneliti selanjutnya, sebaiknya meneliti melakukan penelitian lebih
lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan Gapoktan

Universitas Sumatera Utara

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Tinjauan Pustaka
Gabungan Kelompok Tani (Gapokan)
PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan
Gapoktan sebagai pelaksana

(PUAP) menetapkan bahwa

PUAP merupakan penggabungan dari beberapa

kelompok tani dalam satu kawasan desa. Tujuan penggabungan kelompok
menjadi Gapoktan dalam PERMENTAN Nomor 273/Kpts/OT.160/4/2007 adalah
untuk menggalang kepentingan bersama secara kooperatif agar kelompok tani
lebih berdaya guna dan

berhasil guna, dalam penyediaan sarana produksi

pertanian, permodalan, peningkatan atau perluasan usaha tani di sektor hulu dan
hilir, pemasaran serta kerjasama dalam peningkatan posisi tawar (Anonimus,
2007a).
Departemen Pertanian Republik Indonesia (1980

dalam Mardikanto, 1993)

kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani, yang
terdiri atas petani dewasa (pria/wanita) maupun petani-taruna (pemuda-pemudi),
yang terikat secara informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar keserasian
dan kebutuhan bersama serta berada di lingkungan pimpinan seorang kontak tani.
Menurut Mosher (1967 dalam Mardikanto, 1993) mengemukakan bahwa salah
satu syarat pelancar pembangunan pertanian adalah adanya kerjasama kelompok
tani. Munculnya berbagai peluang dan hambatan sesuai dengan lingkungan sosial
ekonomi setempat, membutuhkan adanya pengembangan kelompok tani ke dalam
suatu organisasi yang jauh lebih besar. Beberapa kelompok tani bergabung ke
dalam gabungan kelompok tani (Gapoktan). Penggabungan dalam Gapoktan

Universitas Sumatera Utara

terutama dapat dilakukan oleh kelompok tani yang berada dalam satu wilayah
administrasi pemerintahan untuk menggalang kepentingan bersama secara
kooperatif. Wilayah kerja Gapoktan sedapai mungkin di wilayah administrasi
desa/kecamatan (Anonimus, 2007b)
Fungsi Gapoktan
Gapoktan melakukan fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Merupakan satu kesatuan unit produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar yang
menyangkut kuantitas, kualitas, kontunuitas, dan harga.
2. Penyedia saprotan yang melipui: pupuk, benih bersertifikat, pestisida, dan
lainnya, serta menyalurkan saprotan kepada petani melalui kelompok.
3. Penyedia modal usaha dan menyalurkan secara kredit atau pinjaman kepada
petani yang memerlukan.
4. Melakukan proses pengolahan produk para anggota yang meliputi:
penggilingan, grading, pengepakan, dan lainnya yang dapat meningkatkan nilai
tambah produksi.
5. Menyelenggarakan perdagangan, memasarkan atau menjual prodouk petani
kepada pedagang atau industri hilir.
Struktur Organisasi
a. Gapoktan
Kriteria Gapoktan penerima bantuan modal usaha PUAP adalah antara lain:
(1) Memiliki SDM yang mampu mengelola usaha agribisnis;
(2) Mempunyai struktur kepengurusan yang aktif; dan
(3) Dimiliki dan dikelola oleh petani.

Universitas Sumatera Utara

Untuk kepentingan

keberlanjutan program PUAP, maka Gapoktan berfungsi

sebagai executing dalam penyaluran dana BLM-PUAP (Anonimus, 2007b).
Dalam pelaksanaan PUAP maka rapat anggota (RA) merupakan forum tertinggi
dalam pengambilan keputusan. Hal-hal yang diputuskan pada RA, diantaranya
memilih dan

memberhentikan pengurus, penambahan anggota, pengesahan

program, penetapan unit usaha otonom, evaluasi pengembangan pengelolaan unit
usaha Gapoktan dan hal lain yang perlu mendapatkan kesepakatan anggota. Rapat
Anggota merupakan forum pertemuan yang dihadiri oleh seluruh anggota dan
setiap anggota memiliki hak suara yang sama. Untuk menjalankan pengelolaan
PUAP maka Gapoktan PUAP dilengkapi pengurus yang terdiri dari:
(1) Ketua, (2) Sekretaris dan (3) Bendahara yang ditetapkan melalui RA yang
dimasukkan dalam dokumen AD/ART Gapoktan.
b.

Rapat Anggota Gapoktan

Sebagai forum tertinggi dalam pelaksanaan PUAP, Rapat Anggota dilaksanakan
dengan mekanisme sebagai berikut:
1. Rapat Anggota dihadiri oleh seluruh pengurus Gapoktan, wakil dari kelompok
tani, Penyuluh Pendamping dan Komite Pengarah.
2. Rapat anggota dilaksanakan secara periodik sesuai kesepakatan anggota.
3. Tujuan rapat anggota adalah untuk menetapkan RUB (Rencana Usaha
Bersama),

mekanisme

penyaluran

dan

pemanfaatan

dana PUAP, pola

pengembangan usaha agribinis anggota dan unit usaha otonom Gapoktan, Tata
tertib rapat anggota,Pengesahan pertanggungjawaban pengurus.
c.

Pengurus Gapoktan

Universitas Sumatera Utara

Pengurus Gapoktan yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara adalah
petani anggota yang dipilih dalam Rapat Anggota. Untuk menjalankan fungsi
organisasi PUAP, masing-masing Pengurus Gapoktan PUAP mempunyai tugas
sebagai berikut :
1. Ketua
Mengkoordinasikan, mengorganisasikan serta bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh kegiatan PUAP dengan rincian sebagai berikut :
(1.) Melaksanakan hasil keputusan rapat anggota;
(2.) Memimpin rapat pengurus yang dihadiri pengurus poktan, komite pengarah
dan penyuluh pendamping;
(3.) Menanda tangani surat menyurat dan dokumen pelaksanaan PUAP (RUB)
dan dokumen yang terkait dengan pencairan dana PUAP;
(4.) Mewakili Gapoktan dalam pertemuan dengan pihak lain
(5.) Mengkoordinasikan pelaporan dan pertanggung jawaban dana;
(6.) Memimpin organisasi dan administrasi Gapoktan PUAP
2. Sekretaris
Bertugas melaksanakan administrasi kegiatan Gapoktan PUAP, dengan
rincian sebagai berikut :
(1.) Membuat dan memelihara notulen rapat, berita acara, serta dokumen PUAP
lainnya.
(2.) Menyelenggarakan surat-menyurat dan pengarsipannya.
(3.) Menyelenggarakan administrasi dokumen RUB, RUK, RUA dan kegiatan
organisasi lainnya.
(4.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan kegiatan Gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

3. Bendahara
Bertugas menangani seluruh kegiatan administrasi keuangan Gapoktan
baik penyaluran maupun pengelolaan dana PUAP, dengan rincian
tugas adalah sebagai berikut :
(1.) Melaksanakan penarikan/pencairan sesuai dengan jadwal pemanfaatan oleh
anggota;
(2.) Menyalurkan dana BLM PUAP sesuai dengan RUB, RUK dan RUA dan
atau jadwal pemanfaatan dana yang diusulkan anggota;
(3.) Membukukan setiap penyaluran dana PUAP kepada anggota;
(4.) Menyimpan dan memelihara arsip pembukuan dana PUAP;
(5.) Menyusun laporan bulanan dan laporan tahunan keuangan Gapoktan PUAP;
4. Komite pengarah
Komite Pengarah adalah komite yang dibentuk oleh Pemerintahan Desa
yang terdiri dari wakil tokoh masyarakat, wakil dari kelompok tani
dan penyuluh pendamping. Komite

Pengarah terdiri atas seorang

ketua dan dua orang anggota
dengan tugas sebagai berikut :
(1.) Memberikan masukan dan pertimbangan dalam penetapan RUB pada saat
Rapat Anggota;
(2.) Mengawasi penggunaan dana BLM-PUAP sesuai keputusan Rapat Anggota;
(3.) Memberikan

masukan

dan

pertimbangan

dalam

penumbuhan

dan

pengembangan unit usaha otonom Gapoktan.

Universitas Sumatera Utara

Kelompok tani
Kelompok tani adalah kumpulan petani/peternak yang dibentuk
kesamaan kepentingan,

kesamaan kondisi

lingkungan (sosial,

atas dasar
ekonomi,

sumberdaya) dan keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha
anggota. Jumlah anggota kelompok tani terdiri atas 20 orang sd 30 orang atau
disesuaikan dengan kondisi lingkungan masyarakat dan usahataninya
Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP)
Seiring dengan perkembangan dan perubahan kepemimpinan di pemerintahan,
maka kebijakan penguatan modal di bidang pertanian pun ikut berubah dan
dimodifikasi lagi agar lebih baik. Pada tahun 2008 pemerintah melalui
Departemen Pertanian RI mencanangkan program baru yang diberi nama
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (P