Dinamika Organisasi Gapoktan dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis pedesaan (PUAP) di Desa Sada Perarih Kurbakti, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang selama ini masih diandalkan oleh
negara kita karena sektor pertanian memberikan banyak kontribusi dalam
pembangunan ekonomi. Kontribusi pertanian dalam pembangunan ekonomi
diantaranya adalah sebagai penyerap tenaga kerja; kontribusi terhadap
pendapatan; kontribusi dalam penyediaan pangan; pertanian sebagai penyedia
bahan baku; kontribusi dalam bentuk kapital; dan pertanian sebagai sumber
devisa.
Sejak lama pelaksanaan pembangunan nasional, daerah dan perdesaan selalu
mengagendakan dan memprioritaskan penanggulangan kemiskinan. Berbagai
kebijakan, strategi dan program telah dirumuskan dan diimplementasikan dalam
skala nasional dan regional, baik bersifat langsung maupun tidak langsung. Hasil
dari implementasi tersebut awalnya cukup menggembirakan, karena menurut
angka statistik terdapat penurunan jumlah masyarakat miskin di daerah dan secara
nasional. Pada awal krisis moneter (pertengahan 1997) yang berdampak terhadap
krisis ekonomi mengakibatkan lumpuhnya perekonomian sebagian masyarakat,
dan angka kemiskinan hampir di seluruh daerah meningkat tajam (Ginting, 2005).
Kemiskinan

di


perdesaan

merupakan

masalah

pokok

nasional

yang

penanggulangannya tidak dapat ditunda dan harus menjadi prioritas utama dalam
pelaksanaan pembangunan kesejahteraan sosial. Oleh karena itu pembangunan
ekonomi nasional berbasis pertanian dan perdesaan secara langsung akan
berdampak pada pengurangan penduduk miskin.

Universitas Sumatera Utara


Permasalahan mendasar yang dihadapi petani adalah kurangnya akses pada
sumber permodalan, pasar dan teknologi, serta organisasi petani yang masih
lemah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut pemerintah menetapkan Program
Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaan (PUAP) yang mulai dilaksanakan
pada tahun 2008 dimana tujuan dari program ini adalah untuk mempercepat
tumbuh dan berkembangnya usaha agribisnis dengan sasaran mengurangi
kemiskinan dan pengangguran di perdesaan. Pengembangan Usaha Agribisnis
Perdesaaan (PUAP) merupakan salah satu program yang dikembangkan oleh
Departemen Pertanian yang dilaksanakan secara terintegrasi dengan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM-M). Program PUAP
mencoba mengatasi masalah dana dengan cara menyalurkan dana kepada petani
melalui kelompok tani/gapoktan. Dana PUAP pada prinsipnya hanya sebagai
stimulus dalam menggerakkan usaha tani petani yang kemudian dikelola melalui
PUAP merupakan bentuk fasilitas modal usaha untuk petani, baik petani pemilik,
petani penggarap, buruh tani, maupun rumah tangga miskin di perdesaan yang
terkoordinasikan oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan). Gapoktan merupakan
kelembagaan tani palaksana PUAP untuk menyalurkan modal bagi anggotanya
(Anonimus, 2009).
Pelaksanaan PUAP mengacu kepada


pola dasar yang

ditetapkan dalam

PERMENTAN Nomor 16/Permentan/OT.140/2/2008 yaitu pendidikan dan latihan
untuk pengembangan

usaha, pendampingan dan pemberian fasilitas bantuan

modal usaha petani yang dikoordinasikan oleh Gapoktan. Melalui penerapan
sistem demokrasi pada tingkat Gapoktan yaitu keputusan Rapat Anggota
merupakan forum tertinggi Gapoktan, diharapkan dana stimulasi bantuan modal

Universitas Sumatera Utara

usaha

untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran di perdesaan dapat

tercapai Untuk mencapai hasil


yang maksimal

dalam pelaksanaan PUAP,

pelaksanaan PUAP diharapkan Gapoktan dapat menjadi lembaga ekonomi yang
dimiliki dan dikelola oleh petani secara mandiri. Para pelaku agribinsis skala
kecil

dan

menengah

seringkali

banyak

mengalami

hambatan


dalam

mengembangkan agribisnisnya, termasuk Gapoktan. Gapoktan juga sebagai
wadah organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang
sangat penting dalam kehidupan masyarakat tani, sebab segala kegiatan dan
permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.
Menurut Ginting (2003) dalam Dummy (2003), tingkat kedinamisan organisasi
yang tinggi merupakan harapan dari satu kelompok atau organisasi, dan efektif
sebagai pemanfaatan potensi untuk mencapai tujuan organisasi. Tujuan
GAPOKTAN dapat pula menjadi kesulitan dalam keberhasilan GAPOKTAN
karena sering kali tujuan GAPOKTAN itu tidak/ sulit dimengerti oleh anggota,
sulit dibayangkan (penuh kata-kata yang tidak operasional), tidak jelas tujuan
jangka pendek atau jangka panjangnya, dan tidak sesuai dengan tujuan anggota,
dan lain - lain. Kedinamisan suatu kelompok sangat ditentukan oleh kedinamisan
anggota kelompok melakukan interaksi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu
untuk mengetahui dinamis tidaknya suatu kelompok tersebut dikatakan baik atau
tidak, dapat dilakukan dengan menganalisis anggota kelompok tani melalui
penilaian-penilaian anggota kelompok tani terhadap Dinamika Organisasi
GAPOKTAN Dalam Program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaaan

(PUAP) yaitu GAPOKTAN yang ada di Desa Kurbakti Kecamatan Merdeka
Kabupaten Karo.

Universitas Sumatera Utara

Identifikasi Masalah
Bedasarkan penjelasan di atas, dapat dirumuskan beberapa pokok permasalahan
dalam penelitian ini, sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5 tahun terakhir di
daerah penelitian?
2. Bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah penelitian?
3. Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian?
4. Bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika
organisasi Gapoktan?
5. Bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi petani dengan dinamika
organisasi Gapoktan?

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan organisasi Gapoktan selama 5

tahun terakhir di daerah penelitian?
2. Untuk mengetahui bagaimana Dinamika organisasi Gapoktan didaerah
penelitian?
3. Untuk mengetahui Bagaimana perkembangan PUAP di daerah penelitian?
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan karakteristik sosial ekonomi pertani
dengan dinamika organisasi Gapoktan?
5. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh karakteristik sosial ekonomi pertani
dengan dinamika organisasi Gapoktan?

Universitas Sumatera Utara

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai bahan informasi bagi anggota Gapoktan di daerah penelitian.
2. Sebagai informasi yang berhubungan dengan pembuktian teori tentang
berpengaruh pada kinerja usaha dalam pengembangan dana PUAP.
3. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi pengurus
Gapoktan penerima Bantuan Langsung Masyarakat Pengembangan Usaha
Agrinisnis Perdesaaan (BLM-PUAP) untuk mengembangkan sifat/jiwa dan
kemampuan manajemen agribisnisnya dalam perkembangan usaha Gapoktan.

4. Sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan.
.

Universitas Sumatera Utara