nilai table, berarti butir soal dikatakan valid dan dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Dengan demikian validitas yang digunakan yaitu validitas butir.
Tabel 3.2. Uji validitas butir soal
No. Butir
soal no 1 X
Skor Total
Y X
2
Y
2
XY
1 1
56 1
3136 56
2 1
55 1
3025 55
3 1
52 1
2704 52
4 1
51 1
2601 51
5 1
50 1
2500 50
6 1
50 1
2500 50
7 1
45 1
2025 45
8 34
1156 9
1 28
1 784
28 10
28 784
11 24
576 12
1 21
1 441
21 13
18 324
14 1
11 1
121 11
15 6
36
10
529 10
22713 419
Dengan menggunakan rumus tersebut diperoleh : = 15 x 419 - 10 x 529
√ {15 x 10 – 10
2
} {15 x 22713 – 529
2
} = 0.5704
Hasil perhitungan bahwa nilai r
hitung
adalah = 0.5704, karena r hitung r tabel, maka soal no 1 valid.
3.6.2 Reliabilitas
Reliable artinya dapat dipercaya atau dapat diandalkan Suharsimi Akurinto, 2006:178. Reliabilitas dapat menunjukkan bahwa suatu instrumen
untuk bisa dipercaya sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian ini untuk mencari reliabilitas instrument dengan menggunakan rumus alpha yaitu :
Keterangan : = reliabilitas instrument
k = banyaknya butir pertanyaan
∑pq = jumlah dari pq Vt
= varian total. Akurinto 2006 : 196. Suatu instrumen dikatakan reliable jika memiliki harga rxyrtabel pada taraf segnifikasi = 5.
Berdasarkan tabel pada analisis uji coba diperoleh : pq = pq
1
+ pq
2
+ pq
3
+ ... + pq
62
= 0,2222 + 0,1956 + 0,2400 + ... + 0,2222 = 13,9911
2
= 270,4622 15
15 S
2
= 22713
529
62 1
13,9911 270,4622
= 0,964 r
11
= 62
270,462
Pada α = 5 dengan n = 15 diperoleh r tabel = 0.514 Karena r
11
r
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
Vt
pq V
1 -
k k
r
11
t
3.6.3 Daya pembeda soal
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah A Suharsimi 2007: 211. Menghitung daya pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
B A
B B
A A
P P
J B
J B
D
A Suharsimi 2007: 213
Keterangan : J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya pesrta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar B
B
=
A A
J B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
=
B B
J B
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P sebagai indeks kesukaran
P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Tabel 3.3. Klasifikasi daya pembeda soal
Interval Kriteria
D = 0,00 - 0,20 D = 0,20 - 0,40
Jelek poor Cukup satisfactory
D = 0,40 - 0,70 D = 0,70 - 1,00
D = negative Baik good
Baik sekali excellent Semuanya tidak baik, jadi semua butir soal
yang mempunyai nilai D negatif sebaiknya dibuang saja
A Suharsimi 2007: 218 Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal
yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Tabel 3.4. Data kelompok atas dan kelompok bawah
Kelompok Atas Kelompok Bawah
No Kode
Skor No
Kode Skor
1 UC-06
1 1
UC-10 1
2 UC-01
1 2
UC-15 3
UC-07 1
3 UC-14
4 UC-08
1 4
UC-13 1
5 UC-03
1 5
UC-04 6
UC-09 1
6 UC-11
1 7
UC-02 1
7 UC-12
Jumlah 7
Jumlah 3
D =
7 3
7 7
= 0,571
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik.
3.6.4 Tingkat Kesukaran