STUDI EKSPLORASI PELUANG BISNIS PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007

(1)

PADA MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA

PADA MAHASISWA TATA BUSANA

ANGKATAN TAHUN 2006 DAN 2007

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Konsentrasi Tata Busana

oleh

Agitha Damayanti 5401406018

JURUSAN TEKNOLOGI JASA DAN PRODUKSI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2011


(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah dipertahankan di hadapan sidang panitia ujian skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada : Hari : Selasa

Tanggal : 14 Juni 2011 Panitia Ujian :

Ketua Sekretaris

Ir. Siti Fathonah, M. Kes Dra. Sri Endah W, M.Pd NIP. 1964 0213 198803 2002 NIP. 1968 0528 199303 2001

Penguji

Dra. Erna Setyowati, M.Si NIP. 1961 04231 98601 2001

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd Dra. Musdalifah, M.Si NIP. 1953 0717 197612 2001 NIP. 1962 1111 198702 2001

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

Drs. Abdurrahman, M.Pd NIP. 1960 0903 198503 1002


(3)

iii

ilmiah yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang sepengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Juni 2011 Peneliti

Agitha Damayanti NIM. 5401406018


(4)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

1. Pemenang bukanlah mereka yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang tidak pernah berhenti mencoba (Peneliti)

2. Orang yang berhenti mengembangkan diri berarti berhenti menjadi orang yang ingin lebih maju (Peneliti)

PERSEMBAHAN

Tanpa mengurangi rasa syukur kepada Allah SWT, skripsi ini peneliti persembahkan kepada :

1. Papa dan mama tercinta yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi

2. Mas Toni yang selalu memberikan semangat 3. Semua teman-teman dan sahabat-sahabat yang

telah banyak membantu dan memberi dukungan & semangat


(5)

v

melimpahkan rahmat, hidayah serta petunjuk-Nya sehingga terselesaikannya skripsi dengan judul “Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana” dengan baik.

Skripsi ini merupakan syarat akademis dalam menyelesaikan pendidikan S1 di Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) pada Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.

Tersusunnya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dekan Fakultas Teknik UNNES, yang telah memberikan kesempatan dalam penulisan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) yang telah memberikan ijin dan kesempatan dalam penulisan skripsi ini.

3. Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd, dosen Pembimbing I yang dengan penuh ketulusan, kesabaran dan penuh perhatian dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.

4. Dra. Musdalifah, M.Si, dosen Pembimbing II yang dengan penuh ketulusan, kesabaran dan penuh perhatian dalam memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk demi terselesaikannya skripsi ini.


(6)

vi

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi (TJP) Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan bekal ilmu yang sangat bermanfaat.

6. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi PKK Konsentrasi Tata Busana S1 angkatan 2006 yang telah memberikan semangat dan menjadi teman seperjuangan dalam melaksanakan studi di Universitas Negeri Semarang.

7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan skripsi ini.

Menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Skripsi ini telah diusahakan semaksimal mungkin, kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Semarang, Juni 2011


(7)

vii

Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Pembimbing I : Dra. Hj. Uchiyah Achmad, M.Pd , Pembimbing II : Dra. Musdalifah, M.Si

Kata kunci : Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana

Bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan. Di era globalisasi dan perdagangan bebas masyarakat dituntut harus memiliki kreatifitas dan inovasi agar usaha yang dijalankannya tidak hanya menjadi pengikut (follower), melainkan dapat dijadikan contoh oleh para pesaingnya serta dijadikan produk unggulan dari usahanya. Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang dengan Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana terdapat mata kuliah Pelengkap Busana. Mata kuliah tersebut harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana pada semester 6. Mata kuliah Pelengkap Busana dapat menghantarkan mahasiswa untuk menerobos celah-celah peluang bisnis pada bidang pelengkap busana. Masalah pada penelitian ini adalah bagaimana peluang bisnis mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 serta mengetahui seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana. Tujuan dari penelitian ini (1) mengetahui bagaimana peluang bisnis mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 (2) mengetahui seberapa besar peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007.

Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah deskripsi persentase. Variabel dalam penelitian ini yaitu peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi PKK Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentresi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007 sejumlah 73 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Metode pengumpulan data menggunakan metode angket (quesioner), metode dokumentasi, dan metode observasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 termasuk dalam kategori sangat tinggi 85,00 %. Kemampuan mahasiswa pada pemahaman bisnis 86,6 %, pemahaman tentang mata kuliah pelengkap busana 80,9 %, kemampuan mengidentifikasi peluang bisnis 87,10 %, peluang bisnis


(8)

viii

pelengkap busana 78,80 %, hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana 80,30 %.

Simpulan penelitian ini mengacu pada hasil penelitian, yaitu mata kuliah pelengkap busana mampu menjadi sebuah peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007. Besarnya peluang bisnis pelengkap busana pada mahasiswa Program Sudi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007 termasuk dalam kategori sangat tinggi. Saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah (1) Mencari mitra kerja atau mitra bisnis untuk mendapatkan modal usaha yang sudah dirintis (2) Mendirikan bisnis atau usaha pembuatan produk pelengkap busana atau handycraft (3) Dosen pengampu mata kuliah pelengkap busana lebih memberi motivasi kepada mahasiswa untuk memulai mendirikan suatu usaha bisnis dibidang pelengkap busana.


(9)

ix

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

HALAMAN PERNYATAAN ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv

PRAKATA ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.3 Perumusan Masalah ... 5

1.4 Tujuan Penelitian ... 5

1.5 Manfaat Penelitian ... 6

1.6 Penegasan Istilah ... 6


(10)

x

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 14

2.1 Bisnis ... 14

2.2 Tinjauan Mata Kuliah Pelengkap Busana ... 18

2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis ... 21

2.4 Indikator Peluang Bisnis ... 26

2.5 Hal-hal Yang Dilakukan Dalam Perencanaan Bisnis Pelengkap Busana... 28

2.6 Kerangka Berpikir ... 29

BAB 3 METODE PENELITIAN ... 33

3.1 Variabel Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

3.3 Metode Pengumpulan Data ... 34

3.4 Instrumen Penelitian ... 36

3.5 Uji Instrumen Data ... 38

3.6 Metode Analisis Data ... 40

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43

4.1 Hasil Penelitian ... 43

4.2 Pembahasan ... 45

BAB 5 PENUTUP ... 55

5.1 Simpulan ... 55


(11)

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrumen Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah

Pelengkap Busana ... 36 Tabel 3.2 Interval Skor ... 42 Tabel 4.1 Hasil Penelitian Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah


(13)

xiii

1. Kisi-kisi Instrument Penelitian ... 59 2. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2006

sebagai Responden Penelitian ... 82 3. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Angkatan 2007

sebagai Responden Penelitian ... 83 4. Daftar Mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi

D3 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2007

sebagai Ujicoba (Try Out) ... 85 5. Angket Ujicoba (Try Out) ... 86 6. Angket Penelitian. ... 103 7. Perhitungan Validitas dan Reliabilitas

Angket Penelitian ... 119 8. Analisis Hasil Ujicoba Angket Penelitian

Validitas dan Reliabilitas... 120 9. Hasil Data Penelitian ... 121 10. Daftar Tabel dan Grafik Sub Variabel Peluang Bisnis

Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana ... 145 11. Daftar Tabel dan Grafik Indikator Peluang Bisnis


(14)

xiv

12. Dokumentasi Penelitian... 170

13. Pembimbingan Penulisan Skripsi ... 182

14. Surat Penetapan Dosen Pembimbing Skripsi Mahasiswa ... 186

15. Surat Ijin Penelitian ... 187

16. Pernyataan Selesai Bimbingan ... 188


(15)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang

Bangsa Indonesia harus belajar dari pengalaman, bahwa terpuruknya perekonomian Indonesia sejak bulan Juni 1997, bukan semata-mata karena imbas krisis ekonomi regional yang dimulai dari Negara Thailand. Imbas krisis ekonomi tersebut hanya merupakan pemicu rontoknya perekonomian Indonesia. Krisis perekonomian Indonesia lebih disebabkan oleh perilaku buruk dari pelaku-pelaku organisasi di berbagai sektor (baik pemerintah, swasta, BUMN, akuntan, kuartet hakim, jaksa, maupun para legislatif dan elite politik), menurut Suyadi Prawirosentono (2007 :1).

Sejak bulan Januari 2010 Indonesia memasuki perdagangan bebas. Dalam perdagangan bebas dunia, seluruh tenaga professional boleh datang dan pergi ke Negara mana saja, seolah-olah borderless (tanpa batas). Sehubungan dengan itu perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional dan mandiri, dengan kata lain sumber daya manusia yang ada harus selalu ditingkatkan kualitasnya.

Di era globalisasi dan perdagangan bebas masyarakat dituntut harus memiliki kreativitas dan inovasi agar usaha yang dijalankannya tidak hanya menjadi pengikut (follower), melainkan dapat dijadikan contoh oleh para pesaingnya serta dijadikan produk unggulan dari usahanya. Sumber daya manusia yang berkualitas dan mandiri yang akan mampu bersaing dalam persaingan


(16)

2

perdagangan bebas dunia sebagai peluang untuk mencapai keuntungan, aktualisasi diri, serta tujuan usaha yang dikehendaki.

Sesuai kondisi Indonesia sekarang ini yang telah memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas, persaingan dalam sebuah usaha semakin ketat untuk mengejar keuntungan sebesar-besarnya. Kondisi demikian menuntut seseorang untuk selalu produktif dan profesional dibidangnya. Sumber daya manusia yang berkualitas, profesional dan mandiri pasti mampu bersaing dan bertahan dalam persaingan tersebut, sehingga peluang untuk mencapai keuntungan yang besar dapat tercapai dalam sebuah usaha atau bisnis yang dijalankan. Tenaga yang profesional dibidangnya serta mandiri ini didapatkan dari lulusan perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Negeri Semarang (UNNES).

Fakultas Teknik dengan Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana diberikan mata kuliah Pelengkap Busana. Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi pada semester 6 sebanyak 2 sks. Mata kuliah Pelengkap Busana meliputi 20% teori dan 80% praktek, yang diwujudkan dalam praktek ini adalah melatih mahasiswa untuk membuat suatu produk pelengkap busana yang dinilai baik dan berkualitas sebagai sarana menciptakan suatu peluang bisnis sesuai bidang yang ditekuni, misalnya beberapa mahasiswa pada Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi Konsentrasi Tata Busana angkatan 2006 dan 2007 telah ada yang telah merintis bisnis dibidang pelengkap busana yaitu dengan membuat produk pelengkap


(17)

busana seperti kalung, gelang, bros, gantungan kunci, jepit rambut, bando, tempat pensil, softcase laptop, tas. Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini dapat menghantarkan mahasiswa untuk menjadikan mata kuliah ini sebagai sarana untuk menciptakan suatu peluang bisnis yang menjanjikan, disamping kemampuan dalam menciptakan suatu karya busana, karena pelengkap busana memiliki pangsa pasar yang tidak akan mati, melihat suatu busana yang dikenakan tidak lepas dari pelengkap busana yang dapat menjadikan suatu busana tersebut terkesan lebih indah dan menarik apabila dikenakan.

Peluang bisnis yang diciptakan dari mata kuliah Pelengkap Busana dapat membantu mahasiswa untuk menciptakan suatu lapangan kerja baik untuk dirinya sendiri, maupun untuk orang lain yang ingin bergabung dalam usaha tersebut. Pengembangan mata kuliah pelengkap busana sebagai lahan dan peluang bisnis juga berfungsi untuk eksplorasi ilmu yang didapatkan dalam perkuliahan. Mahasiswa dapat bereksplorasi terhadap ilmu yang telah didapatkannya dalam mata kuliah pelengkap busana untuk menciptakan suatu produk yang layak jual dalam sektor pasar pelengkap busana, seperti pembuatan kalung, gelang, bros, ikat pinggang, gantungan kunci, jepit rambut, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas. Laba yang didapatkan dari penjualan produk pelengkap busana selain dapat digunakan untuk pengembangan usaha juga dapat digunakan untuk membiyai keberlangsungan aktivitas perkuliahan.

Keinginan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari ini menjadi fitrah manusia. Begitu pula mahasiswa, yang mayoritas biaya hidupnya masih bergantung pada orang tua. Keberlangsungan aktivitas perkuliahan tidak


(18)

4

selamanya bertumpu pada orang tua. Mahasiswa juga seharusnya dapat mencukupi biaya hidup selama proses berlangsungnya aktivitas perkuliahan yaitu dengan membuat suatu usaha atau bisnis dengan bermodal keahlian yang telah didapatkan selama mereka mendapatkan ilmu dalam perkuliahan.

Mata kuliah Pelengkap Busana dapat dijadikan alternatif sebagai peluang bisnis untuk membuka usaha yang dapat dilakukan mahasiswa selain menjalankan proses perkuliahan, misalnya membuat kalung, gelang, cincin, bros, jepit rambut, ikat pinggang, gantungan kunci, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas. Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini diharapkan dapat menjadikan peluang bisnis mahasiswa untuk menciptakan suatu produk pelengkap busana yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, serta untuk mengetahui bagaimana peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana angkatan tahun 2006 dan 2007 serta untuk mengetahui seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan tahun 2006 dan 2007 dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Studi Eksplorasi Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana” yang akan dilakukan penelitian pada mahasiswa jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang angkatan 2006 dan mahasiswa angkatan 2007, yang telah menempuh mata kuliah Pelengkap Busana.


(19)

1.2

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut :

1.2.1 Bagaimana peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007 ?

1.2.2 Seberapa besar peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007 dalam menemukan peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana?

1.3

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengetahui bagaimana peluang bisnis mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Sudi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007

1.3.2 Mengetahui seberapa besar peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi pada mahasiswa Program Studi Teknologi


(20)

6

Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007

1.4

Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai berikut :

1.4.1 Hasil penelitian ini dapat memberi masukan bagi jurusan Teknologi Jasa dan Produksi Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang untuk bisa melakukan sebuah inovasi baru pada mata kuliah Pelengkap Busana. 1.4.2 Hasil penelitian ini diharap dapat memberikan masukan pada mahasiswa

Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 tentang bagaimana mata kuliah Pelengkap Busana berpeluang untuk menambah pendapatan pribadi.

1.4.3 Hasil ini berguna menambah wawasan serta pengetahuan bagi peneliti.

1.5

Penegasan Istilah

Penegasan istilah dalam skripsi ini bertujuan untuk memberi batasan pengertian dan gambaran tentang judul skripsi. Beberapa penegasan istilah dalam judul skripsi ini adalah sebagai berikut:


(21)

1.5.1 Studi Eksplorasi

Studi menurut Kamus Bahasa Indonesia (2006 : 1146) berarti kajian atau telaah ilmiah.

Studi yang di maksud adalah kajian ilmiah untuk mengetahui peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap busana.

Eksplorasi menurut Kamus Bahasa Indonesia (2006 : 313) berarti penjelajahan lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak. Jadi studi eksplorasi menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah kajian atau telaah ilmiah dengan cara melakukan penjelajahan atau observasi lapangan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih banyak.

Eksplorasi yang dimaksud adalah kegiatan dari suatu observasi dan penjelajahan lapangan untuk mencari tujuan tertentu. Studi eksplorasi yaitu kajian tentang penjelajahan lapangan yang ditujukan untuk mengetahui seberapa peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana.

Studi Eksplorasi disini berarti penelitian dan penjelajahan lapangan yang ditujukan untuk mengetahui peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007, yang telah menempuh mata kuliah Pelengkap Busana.

1.5.2 Peluang Bisnis

Peluang Bisnis terdiri dari kata peluang dan bisnis. Bila ditinjau dari arti katanya, peluang menurut Kamus Bahasa Indonesia (2006 : 1046) dapat


(22)

8

diartikan kesempatan. Kesempatan dalam hal ini adalah adanya waktu untuk mengambil sebuah keuntungan atau laba.

Peluang yang di maksud adalah suatu kesempatan yang ada untuk mendapatkan tujuan tertentu yang dikehendaki, yaitu untuk mendirikan suatu bisnis atau usaha.

Peluang adalah kesempatan ; ruang gerak, baik yang konkret maupun yang abstrak, yang memberikan kemungkinan bagi suatu kegiatan untuk memanfaatkannya pada suatu usaha untuk mencapai tujuan (http://www.artikata.com/peluang/2010).

Peluang yang di maksud adalah ruang gerak dan kesempatan yang dapat memberikan suatu tujuan tertentu dalam suatu usaha yang kita jalankan.

Bisnis/Usaha adalah suatu kegiatan dengan menggerakan tenaga, pikiran, badan untuk mencapai suatu maksud (Poerwodarminto, 2006 : 165).

Bisnis adalah kegiatan yang terdiri dari ide, perencanaan, organisasi, penggerakan, kontrolisasi serta tindak lanjut yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan bisnis tersebut.

Bisnis (business) adalah suatu kegiatan dagang, industri, atau keuangan. Semua kegiatan itu berhubungan dengan produksi dan pertukaran barang/jasa, dan urusan-urusan keuangannya yang bertalian dengan kegiatan-kegiatan ini. Bisnis adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari kegiatan produksi, distribusi serta konsumsi dalam hal perdangangan suatu barang atau memperoleh suatu jasa dalam suatu kegiatan usaha atau yang disebut bisnis. Bisnis adalah usaha


(23)

komersial dalam dunia perdagangan;bidang usaha (http://www.artikata.com/bisnis/2010).

Bisnis adalah suatu kegiatan dagang atau usaha komersial yang mempunyai suatu tujuan tertentu,serta untuk memperoleh keuntungan atau laba. Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah kesempatan untuk membuat suatu usaha dengan tujuan untuk memperoleh laba pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007.

1.5.3 Mata Kuliah Pelengkap Busana

Pelengkap adalah segala sesuatu yang sifatnya melengkapi, sebagai hiasan yang bertujuan untuk memperindah (hand out mata kuliah pelengkap busana).

Pelengkap adalah yang dipakai untuk melengkapi apa yang kurang atau untuk melengkapkan (http://www.artikata.com/pelengkap/2010).

Pelengkap adalah sesuatu yang memperindah serta melengkapi yang bertujuan untuk memperindah penampilan seseorang dalam mengenakan suatu busana.

Busana dalam arti umum adalah bahan tekstil atau bahan lainnya yang sudah dijahit atau tidak dijahit yang dipakai atau disampirkan untuk menutup tubuh seseorang (Rianto Arifah, 2003 : 2).

Busana adalah bahan tekstil yang digunakan untuk bahan baku membuat suatu pakaian atau busana yaitu yang telah dijahit maupun belum dijahit dengan tujuan untuk menutup tubuh seseorang, memenuhi faktor kesehatan, kesusilaan dan untuk memperindah penampilan seseorang.


(24)

10

Pelengkap Busana disini adalah segala sesuatu yang dapat melengkapi suatu busana dengan tujuan untuk memperindah dan menjadikan busana tersebut terlihat lebih indah dan menarik. Sedangkan Mata kuliah Pelengkap Busana adalah mata kuliah yang diwujudkan dalam kegiatan praktek yang ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana yang diberikan pada semester 6 sebanyak 2 sks.

1.6

Sistematika Skripsi

Penyusunan skripsi ini terbagi dalam tiga bagian sebagai berikut : 1.6.1 Bagian Pendahuluan

Terdiri dari : Halaman Judul, Persetujuan Pembimbing, Pengesahan Kelulusan, Motto dan Persembahan, Prakata, Abstrak, Daftar Isi, Daftar Tabel, Daftar Gambar, Daftar Lampiran, Daftar Singkatan dan Akronim.

1.6.2 Bagian Isi

Bagian isi meliputi : Bab 1 Pendahuluan

Bertujuan mengantarkan pembaca untuk mengetahui dan memahami gambaran latar belakang permasalahan yang dibahas.

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bertujuan untuk membahas permasalahan penelitian berdasarkan teori yang merupakan tinjauan dari buku-buku referensi. Adapun tinjauan pustakanya yaitu :


(25)

2.1 Bisnis

2.1.1 Pengertian Peluang Bisnis 2.1.2 Sumber Potensial Peluang Bisnis 2.2 Tinjauan Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.1 Tujuan Pengajaran Mata Kuliah Pelengkap Busana 2.2.2 Manfaat Mata Kuliah Pelengkap Busana

2.2.3 Deskripsi Perkuliahan Pelengkap Busana

2.2.4 Organisasi Materi Mata Kuliah Pelengkap Busana 2.2.5 Strategi Perkuliahan Mata Kuliah Pelengkap Busana 2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis

2.3.1 Fase untuk Menemukan Gagasan 2.3.1.1 Diri Sendiri

2.3.1.2 Pelanggan 2.3.1.3 Pasar

2.3.1.4 Produk yang Gagal

2.3.2 Fase untuk Mengidentifikasi Peluang Bisnis 2.3.2.1 Analisis Persoalan

2.3.2.2 Analisis Situasi

2.3.2.3 Merumuskan Wilayah yang Tidak Diketahui 2.3.2.4 Mensurvei Pelanggan Sasaran

2.4 Indikator Peluang Bisnis 2.4.1 Kesempatan


(26)

12

2.4.3. Keuntungan/Profit 2.4.4 Permintaan

2.5 Hal-hal yang Dilakukan Dalam Perencanaan Bisnis Pelengkap Busana 2.5.1 Usaha yang Harus Dilakukan Dalam Perencanaan Suatu Usaha Bisnis 2.7 Kerangka Berfikir

Bab 3 Metode Penelitian

Berisi metode-metode yang digunakan penyusun dalam melakukan penelitian antara lain :

3.1 Jenis Penelitian 3.2 Variabel Penelitian

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.4 Instrumen Penelitian

3.5 Uji Coba Penelitian 3.6 Metode Pengumpulan Data 3.7 Analisis Data

Bab 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi data-data hasil penelitian yang dianalisis dengan metode yang telah ditentukan beserta pembahasannya.

Bab 5 Penutup

Berisi simpulan dari hasil penelitian dan saran-saran peneliti berhubungan dengan penelitian yang telah dilakukan.


(27)

1.6.3 Bagian Akhir

Bagian akhir skripsi berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran yang diperlukan.


(28)

14

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Bisnis

Bisnis adalah pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat (Skinner 1992, dalam Pandji Anoraga 2007 : 6), sedangkan menurut arti dasarnya, bisnis memiliki makna sebagai the buying and selling of goods and services yang artinya adalah pembelian dan penjualan terhadap barang dan jasa. Sedangkan perusahaan bisnis adalah suatu organisasi yang terlibat dalam pertukaran barang, jasa, atau uang untuk menghasilkan keuntungan.

Menurut J.S. Nimpoena, dalam Pandji Anoraga (2007 : 4), pengertian bisnis dapat dibedakan dalam arti sempit dan pengertian yang luas. Jika kita berorientasi pada pengertian sempit maka bisnis tidak lain dari fiksi. Ssedangkan dalam arti yang lebih luas, bisnis merupakan usaha yang terkait erat dengan dunia ekonomi dan juga politik. Hal ini disebabkan dunia ekonomi dan dunia politik pada dasarnya merupakan suatu hubungan yang saling tergantung, dan yang turut mencerminkan efektivitas suatu masyarakat dalam gerak usahanya.

Bisnis adalah usaha yang menyediakan produk atau jasa yang diinginkan oleh pelanggan. Jika bisnis tersebut dapat melakukan operasinya secara efektif, maka pemilik bisnis itu akan memperoleh tingkat pengembalian yang wajar atas investasi mereka di perusahaan. Selain itu bisnis juga menciptakan lapangan


(29)

pekerjaan. Dengan demikian bisnis dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dalam berbagai cara (Jeff Madura, 2007 : i).

Bisnis didirikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pebisnis (entepreneur) didorong untuk memulai suatu bisnis karena mereka dapat memperoleh laba jika bisnis mereka berhasil. Mereka termotivasi untuk membuat keputusan yang akan dapat meningkatkan pendapatan bisnis dan menjaga agar bebannya tetap rendah sehingga mereka dapat memperoleh laba yang tinggi. Penciptaan bisnis yang berhasil dapat bermanfaat bagi wiraswasta dan pemilik lainnya yang memperoleh laba, karyawan yang menerima penghasilan, dan pelanggan yang kebutuhannya terpuaskan (Jeff Madura, 2007 : 43).

Bisnis menggunakan faktor-faktor produksi seperti sumber daya alam (tanah), sumber daya manausia, modal (termasuk teknologi), dan kewiraswastaan. Bisnis yang menggunakan faktor produksi tanah yaitu untuk mendirikan lokasi produksi atau menjual produk, sumber daya manusia untuk melakukan proses produksi dan membuat keputusan bisnis lainnya. Bisnis mengandalkan modal untuk menghasilkan produknya, sedangkan kewirasastaan sebagai pedoman pada saat bisnis diciptakan dan ketika bisnis berevolusi (Jeff Madura, 2007 : 43).

Bisnis adalah suatu sistem yang menghasilakan atau memproduksi barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan konsumen dan pelanggan. Bisnis dapat dianggap sebagai suatu sistem total yang terdiri dari sub-sub sistem yang lebih kecil yang disebut industri (Rohmad Dwi Jatmiko, 2004 : 3).

Bisnis yang dimaksud adalah kegiatan dagang atau komersial yang menggunakan faktor produksi sumber daya alam (tanah), sumber daya manusia,


(30)

16

modal dan kewiraswastaan yang akan menghasilkan suatu produk barang atau jasa, guna memenuhi kebutuhan konsumen serta pelanggan.

2.1.1 Pengertian Peluang Bisnis

Peluang bisnis diartikan kesempatan untuk menjalankan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka (Husein Umar, 2003 : 4).

Peluang bisnis (business opportunities) adalah berbagai kecenderungan positif/menguntungkan yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan yang dapat dieksploitasi oleh pengusaha untuk menciptakan usaha yang menghasilkan laba (Ismail Solihin, 2007 : 5).

Peluang bisnis menurut Poerwodarminto (2006 : 165) adalah suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha dengan mengerahkan tenaga, badan, serta pikiran untuk mencapai suatu maksud.

Peluang bisnis dalam mata kuliah pelengkap busana adalah suatu kesempatan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah pelengkap busana untuk membuka suatu bisnis usaha dengan tujuan tertentu dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh setelah menempuh mata kuliah pelengkap busana.

Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah pemanfaatan mata kuliah Pelengkap Busana yang dapat dijadikan peluang bisnis dan usaha bagi mahasiswa untuk dapat menambah pendapatan pribadi mereka.


(31)

Bagi seorang pebisnis, mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang (opportunity) dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi suatu kenyataan adalah suatu proses yang memerlukan waktu yang cukup lama, selambat-lambatnya satu tahun.

Mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, dapat merupakan pengalaman yang sulit bagi para pengusaha. Tidak seperti halnya permasalahan bisnis biasa, pengidentifikasian ini menuntut pengerjaan sesuatu yang baru, seperti produk baru, jasa baru dan pasar atau pelanggan baru.

2.1.2 Sumber Potensial Peluang Bisnis

Sumber potensial Peluang bisnis dapat digali dengan cara : 2.1.2.1 Menciptakan Produk Baru yang Berbeda

Dalam menciptakan produk baru yang berbeda pebisnis sering mengalami hambatan baik hambatan pasar maupun hambatan ide.

Hambatan pasar yang dimaksud adalah pro-kontra antara penilaian masyarakat tentang ide suatu produk yang akan diluncurkan. Sedangkan hambatan ide yang dimaksud dalam hal ini adalah penciptaan ide atau inovasi yang akan dibuat menjadi ide suatu produk.

2.1.2.2 Mencari Peluang Bisnis

Peluang bisnis bisa lahir dimana saja misalnya dari pengalaman seseorang atau hobi. Dalam mencari peluang bisnis yang terpenting adalah ide-ide yang telah kita realisir akan menciptakan peluang bisnis karena peluang bisnis itu sebenarnya ada disekitar kita dan banyak sekali macam bisnis yang bisa diraih. Namun, untuk menagkap peluang bisnis diperlukan keberanian, kejelian, dan


(32)

18

kreativitas bisnis, serta kita harus betul-betul memahami kebutuhan masyarakat konsumen. (Syafrizal Helmi Situmorang, 2009 : 14).

Proses penjaringan ide disebut screening yang merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau jasa riil. Langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening), dapat dilakukan dengan cara menciptakan produk baru yang berbeda, mengamati pintu peluang, analisis produk dan produksi secara mendalam, menafsir biaya awal, dan memperhitungkan resiko yang mungkin terjadi (http://www.artikelkewirausahaan.com/sumberpotensial peluang/syarif240291/2011).

Peluang bisnis adalah menangkap setiap peluang yang ada dan memungkinkan untuk dijadikan suatu bentuk bisnis, misalnya adalah dari pengalaman atau hobi seseorang, serta dari keadaan-keadaan yang ada disekitar kita. Beberapa keadaan yang dapat menciptakan peluang, yaitu : produk baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat, kerugian teknik harus rendah, bila pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya, pesaing tidak memiliki teknologi canggih, pesaing sejak awal tidak memiliki strategi dalam memperhatikan posisi pasarnya sedangkan perusahaan baru memiliki kemampuan dan sumber-sumber untuk menghasilkan produk barunya.

2.2 Tinjauan Mata Kuliah Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1


(33)

Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi pada semester 6 sebanyak 2 sks.Mata kuliah Pelengkap Busana meliputi 20% teori dan 80% praktek. Disamping fungsinya sebagai pendukung mata kuliah lain, juga memberikan pengetahuan praktis untuk mengelola suatu usaha serta memberikan wawasan mengenai cara menciptakan sebuah produk. Pelaksanaan perkuliahan Pelengkap Busana diampu oleh dua orang dosen, mahasiswa membuat suatu produk pelengkap busana sesuai materi ajar mata kuliah Pelengkap Busana. Mata kuliah Pelengkap Busana merupakan mata kuliah yang banyak menuntut keaktifan serta kreatifitas dari mahasiswa, sedangkan dosen lebih banyak berperan sebagai fasilitator.

2.2.1 Tujuan Pengajaran Mata Kuliah Pelengkap Busana

Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan tujuan pembelajaran atau Tujuan Instruksional Khusus. Tujuan Pembelajaran harus menunjang dalam rangka mencapai tujuan belajar. Tujuan Pembelajaran ini merupakan hasil belajar bagi mahasiswa setelah melaksanakan proses belajar dibawah bimbingan dosen. Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakekatnya setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya (Nana Sujana, 1992 : 21).

Tujuan instruksional mata kuliah pelengkap busana adalah setelah menyelesaikan mata kuliah pelengkap busana, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan dasar tentang pembuatan pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan.


(34)

20

2.2.2 Manfaat Mata Kuliah Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai macam pelengkap busana disesuaikan dengan kesempatan dan jenis bahan dasarnya.

2.2.3 Deskripsi Perkuliahan Pelengkap Busana

Mata kuliah Pelengkap Busana ini menyajikan pengetahuan dan keterampilan pembuatan pelengkap busana, jenis-jenis bahan pelengkap busana, pembuatan pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan.

2.2.4 Organisasi Materi Mata Kuliah Pelengkap Busana

Rangkaian Manik- Manik dan Bebatuan

1. Bros 2. Kalung 3. Giwang

Bahan Dasar Kain 1. Topi

2. Tas 3. Selendang

Bahan Dasar Tali

Perpaduan dari bahan dasar manik-manik, payet, kain, kayu, kertas, tali

1. Tas 2. Penjepit

rambut 3. Sabuk, dll

1. Payung 2. Kipas 3. Kerudung 4. Tas, dll


(35)

2.2.5 Strategi Perkuliahan Mata Kuliah Pelengkap Busana

Perkuliahan dirancang menggunakan metode ceramah, tanya jawab, demonstrasi, mengkaji buku dan gambar, praktek dan tugas. Mahasiswa diwajibkan selalu mengikuti perkembangan model-model pelengkap busana yang sedang berkembang, melalui masyarakat dan di masyarakat langsung (http://www.google.com/mata kuliah pelengkap busana/uchiyah achmad/2009).

2.3 Pengidentifikasian Peluang Bisnis

Peluang bisnis dapat di identifikasikan sebagai berikut : 2.3.1 Fase Untuk Menemukan Gagasan

Ada empat hal didalam kita menemukan gagasan-gagasan peluang bisnis baru, yaitu:

2.3.1.1Diri Sendiri

Sumber gagasan yang paling dekat dan mudah adalah pada diri sendiri. Hanya saja dalam hal ini membutuhkan kepekaan. Pebisnis dituntut memiliki kepekaan dalam lingkungan pasar, yaitu dapat membidik apa kebutuhan para konsumen.

2.3.1.2Pelanggan

Sumber kedua untuk memperoleh gagasan ide baru adalah melalui pelanggan dan pesaing. Sumber gagasan dari pesaing ini lebih sulit karena mereka tidak begitu saja secara jujur mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui. Melaui pelanggan, kita dapat mengetahui kekurangan atau


(36)

22

kelebihan produk yang mereka beli melalui keluhan atau kepuasan yang mereka sampaikan.

Dalam hal ini yang dimaksud adalah dalam memperoleh gagasan dapat bersumber dari para pesaing dan pelanggan kita. Dari pelanggan kita dapat mengetahui seberapa besar kualitas produk kita dari saran, keluhan serta kepuasan pelanggan yang telah membeli produk kita. Berbeda halnya dengan mendapatkan gagasan dari para pelanggan, untuk mendapatkan suatu gagasan yang bersumber dari pesaing sangatlah sulit karena pesaing tidak begitu saja secara jujur untuk mengatakan segala hal yang ingin kita ketahui tentang kualitas produk kita.

2.3.1.3Pasar

Sumber gagasan bisnis baru adalah pasar. Keberhasilan suatu produk di suatu pasar kerapkali dapat melahirkan gagasan tentang sukses-sukses potensial di pasar lainnya. Pasar dapat menjadikan suatu gagasan dalam berbisnis. Pebisnis (entrepreneur) tidak hanya dituntut memahami kebutuhan-kebutuhan konsumen, tetapi juga mempertahankan bisnis yang sehat dalam pasar dan lingkungan yang terus berubah. Dalam membangun sebuah bisnis, pebisnis harus mengetahui pasar apa yang akan menjadi pelanggan bisnisnya, karena dengan mengenal pasar berarti pebisnis mengenali barang apa yang akan dijual dalam bisnisnya.

2.3.1.4Produk yang Gagal

Sumber keempat lahirnya gagasan bisnis adalah produk-produk yang gagal. Suatu evaluasi yang mendalam atas produk yang gagal kerapkali


(37)

mengisyaratkan masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu, dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya.

Selain ”keempat sumber” gagasan bisnis baru, ada entrepreneur yang berpandangan bahwa setiap masalah yang muncul atau yang dihadapi manusia bisa merupakan sumber gagasan bisnis.

Produk yang gagal masih bisa digunakan sebagai sumber gagasan dalam berbisnis. Yaitu dengan melakukan suatu evaluasi yang mendalam atas produk tersebut dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya.

2.3.2 Fase Mengidentifikasi Peluang Bisnis

Empat hal untuk mengidentifikasi peluang bisnis yaitu: 2.3.2.1 Analisis Persoalan

Langkah penting pertama adalah analisis persoalan mengapa orang yakin bahwa setiap gagasan produk akan berhasil dan memberi keuntungan. Sebelum pebisnis (entrepreneur) yakin atas setiap gagasan produknya akan berhasil dan memberi keuntungan, pebisnis harus terlebih dahulu menganalisis persoalan yang mungkin akan muncul dalam kegiatan menjalankan bisnisya.

2.3.2.2 Analisis Situasi

Langkah kedua yang tidak kalah pentingnya adalah analisis situasi. Analisis situasi ini tujuannya adalah untuk menghasilkan sekumpulan pengetahuan yang perlu untuk menilai gagasan dan menentukan secara tepat apa yang dituntut dalam mengembangkan gagasan tadi agar sukses, berdasarkan kenyataan-kenyataan dilapangan.


(38)

24

Selain menganalisis persoalan, pebisnis juga harus melakukan langkah kedua yaitu menganalisis situasi. Dengan melakukan analisis situasi secara tepat yaitu melakukan analisis dari situasi yang akan digunakan untuk melakukan suatu kegiatan bisnis, maka pebisnis (entrepreneur) dapat mengembangkan gagasan-gagasan serta ide-idenya berdasarkan kenyataan dilapangan.

2.3.2.3 Merumuskan Wilayah yang Tidak Diketahui

Kalau bisnis pengetahuan ini sudah mencukupi, mulailah dengan langkah ketiga, yakni mengidentifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal-hal yang tidak atau belum diketahui yang dapat melahirkan atau memporakporandakan gagasan tadi. Apabila wilayah-wilayah yang tidak diketahui sudah dirumuskan dan diperiksa maka pebisnis harus melakukan identifikasi, merumuskan, dan memeriksa hal-hal yang belum teridentifikasi dan belum diketahui yang akan melemahkan gagasan bisnis yang akan dibuatnya.

2.3.2.4 Mensurvei Pelanggan Sasaran

Kalau wilayah-wilayah ini sudah dirumuskan dan diperiksa, teruslah maju kelangkah keempat, yakni riset kualitatif mengenai pelanggan sasaran. Disini sasarannya adalah menemukan jawaban atas hal-hal penting yang tidak diketahui dan memeriksa kembali pengendalian-pengendalian terpenting (Pandji Anoraga, 2007:15).

Survei pelanggan dan uji pasar merupakan cara yang mudah untuk memeriksa bisa atau tidaknya suatu usulan bisnis dijalankan. Pebisnis


(39)

(entrepreneur) dapat bertanya langsung kepada pelanggan tentang daya tarik suatu produk atau jasa yang tidak ada di pasar. Langkah ini memang dibutuhkan kecerdikan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan yang berakhir terbuka cermati jawaban-jawaban para pelanggan atas produk.

Riset ini ditentukan dari kompleksitas dari suatu keputusan pelanggan yang perlu untuk diklarifikasi apakah terdapat peluang atau tidak.

Kekuatan pikiran menjadi daya dorong untuk menggerakkan kreatifitas bisnis untuk memahami proses integrasi kedalam usaha merespon identifikasi yang telah menjadi komitmen. Hal tersebut dapat berupa melihat situasi menjadi masalah itu secara jelas dan hubungannya yang menunjukkan gambaran sesuatu yang mungkin salah, menafsirkan hubungan tersebut secara efektif dan memikirkan penilaian secara realistik dalam kaitan berpikir proses integrasi, menggerakkan perhatian dan energi dalam melibatkan orang-orang yang diajak bekerjasama, membuat keputusan dari hasil identifikasi bisnis atas peluang-peluang yang akan diraih secara lebih terfokuskan (http://www.WordPress.com weblog/identifikasi bisnis/2007).

Pengidentifikasian peluang bisnis tergantung pada langkah awal pebisnis dalam usaha yang akan ditekuni dan akan dijadikan peluang dalam berbisnis. Proses integrasi dalam merumuskan kembali komitmen menjadi entrepreneur kedalam rencana bisnis dengan mengintegrasi dari hasil pemikiran identifikasi bisnis. Dengan kekuatan pikiran tersebut


(40)

26

entrepreneur harus memiliki kemampuan dalam menuangkan kedalam

rencana bisnis.

2.4 Indikator Peluang Bisnis

Indikator Peluang Bisnis diantaranya adalah : 2.4.1 Kesempatan

Kesempatan dalam hal ini adalah adanya waktu untuk mengambil sebuah celah peluang usaha, serta keuntungan atau laba (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006 : 1026). Kesempatan adalah adanya suatu peluang yaitu suatu peluang untuk berbisnis dan memulai kegiatan usaha tertentu untuk memperoleh suatu manfaat memperoleh memperoleh keuntungan.

2.4.2 Keterampilan (skill) dan Kreativitas yang Tinggi

Bagi seorang wirausaha, keterampilan (skill) dan tingkat kreativitas merupakan faktor penting yang sangat menunjang kemajuan bisnisnya. Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu. Sedangkan kreativitas merupakan tindakan untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru/produk baru (dapat berupa gagasan atau produk secara fisik, atau teknologinya) (Pandji Anoraga, 2007 : 33).

Pebisnis (entrepreneur) dituntut harus memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi yaitu suatu kemampuan dalam menciptakan kombinasi serta inovasi-inovasi baru dari hal-hal yang sudah ada, menjadi sesuatu yang belum pernah ada dan belum terpikirkan sehingga menjadi sesuatu yang baru. Serta kemampuan memberi makna terhadap sesuatu yang kurang berarti sehingga


(41)

menjadi lebih berarti. Pebisnis juga dapat menerapkan konsep Kaizen (dalam Pandji Anoraga 2007:33), yang berarti unending improvement, konsep ini mendorong mereka untuk selalu bekerja keras membuat perbaikan-perbaikan dari waktu ke waktu.

2.4.3 Keuntungan/Profit

Keuntungan/profit memegang peranan penting dalam bisnis. Keuntungan dapat dipandang menjadi dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan ekonomis. Keuntungan bisnis merupakan selisih antara pendapatan (penghasilan) dengan pengeluaran (biaya-biaya). Sedangkan keuntungan ekonomis adalah sisa hasil usaha setelah pengeluaran nyata dan biaya opportunitas diperhitungkan dari pendapatan yang diterima. Biaya opportunitas adalah biaya dari pemilihan alternatif terbaik penggunaan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan alternatif terbaik lainnya bagi penggunaan sumber daya tersebut (Pandji Anoraga, 2007 : 12).

Bisnis dapat menghasilkan suatu keuntungan jika ia mengambil resiko memasuki pasar baru atau dengan menghadapi persaingan dengan bisnis lain itu karena untuk menghasilkan keuntungan dalam bisnis terkandung faktor resiko. Semakin tinggi keuntungan yang diharapkan maka semakin besar pula resiko yang dihadapi bisnis tersebut.

2.4.4 Permintaan

Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Keinginan


(42)

28

akan menjadi permintaan, jika didukung oleh kekuatan membeli (Pandji Anoraga, 2007 : 182).

Produsen atau pebisnis diharapkan dapat menciptakan suatu produk tidak hanya bersumber dari banyaknya keinginan konsumen, tetapi juga berdasarkan atas permintaan, kekuatan dan daya beli konsumen.

2.5

Hal-hal

yang

Dilakukan

Dalam

Perencanaan

Bisnis

Pelengkap Busana

Penentuan suatu usaha/bisnis layak operasi perlu dikaji terlebih dahulu apakah suatu usaha/bisnis tersebut layak didirikan atau tidak. Dalam rangka perencanaan pendiriian suatu usaha bisnis, sebelumnya harus dilakukan usaha berikut :

2.5.1 Usaha yang Harus Dilakukan Dalam Perencanaan Suatu Usaha Bisnis : 2.5.1.1 Bisnis harus direncanakan secara seksama dan diteliti dengan

memperhitungkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hidupnya. Kegiatan ini disebut studi kelayakan bisnis. Yang dimaksud dalam hal ini adalah sebelum membuat suatu bentuk bisnis, kita harus melakukan studi kelayakan bisnis yaitu kegitan merencanakan, meneliti serta memperhitungkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi berlangsungnya suatu bisnis tersebut.

2.5.1.2. Bila suatu bisnis telah direncanakan dan dianggap layak maka tahap berikutnya adalah merealisasikan pendiriannya sekaligus mengawasinya (Suryadi Prawirosentono, 2007 : 43). Yang dimaksud dalam hal ini adalah setelah melakukan studi kelayakan bisnis maka tahap


(43)

selanjutnya adalah merealisasikan pendirian bisnis yang telah direncanakan dan telah diteliti, serta mengawasi berlangsungnya kegiatan bisnis tersebut

Merencanakan suatu peluang bisnis/usaha harus didasarkan minat/bakat, keterampilan (skill) yang tinggi dan semangat juang yang pantang mundur. Maksudnya agar segala usaha yang akan direncanakan akhirnya tidak menimbulkan kebosanan, sehingga usahanya dapat berlangsung dan berkelanjutan

2.6 Kerangka Berfikir

Menciptakan peluang bisnis tidaklah mudah bagi para calon pebisnis (entrepreneur) karena dibutuhkan perencanaan yang matang, ide-ide yang kreatif, keterampilan penguasaan teknologi yang tinggi, modal yang kuat, serta kemampuan bertahan dan optimistis yang tinggi untuk bersaing dengan para calon pesaing usahanya.

Peluang bisnis merupakan suatu kesempatan yang dapat kita ambil atau tekuni sebagai wujud kita dalam berusaha dan mendapatkan keuntungan. Peluang bisnis (business opportunities) adalah berbagai kecenderungan positif/menguntungkan yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan yang dapat dieksploitasi oleh pengusaha untuk menciptakan usaha yang menghasilkan laba.

Peluang bisnis diartikan sebagai peluang dalam menjalankan keseluruhaan kegiatan yang dijalankan orang atau badan usaha secara teratur dan terus menerus yaitu berupa kegiatan yang mengadakan barang atau jasa maupun fasilitas lain


(44)

30

untuk dijual, dipertukarkan atau disewagunakan dengan tujuan memperoleh keuntungan yang optimal. Peluang bisnis juga diartikan sebagai peluang usaha dalam hal pertukaran barang, jasa, atau uang yang saling menguntungkan atau memberikan manfaat.

Peluang bisnis dalam mata kuliah pelengkap busana merupakan suatu kesempatan bagi mahasiswa yang telah menempuh mata kuliah pelengkap busana untuk membuka suatu bisnis usaha dengan tujuan tertentu dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh setelah menempuh mata kuliah tersebut.

Pelengkap Busana adalah segala sesuatu yang dapat melengkapi suatu busana dengan tujuan untuk memperindah dan menjadikan busana tersebut terlihat lebih indah dan menarik. Sedangkan Mata kuliah Pelengkap Busana adalah mata kuliah yang diwujudkan dalam kegiatan praktek yang ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana yang diberikan pada semester 6 sebanyak 2 sks, meliputi 20% teori dan 80% praktek dengan organisasi materi membuat accesories pelengkap busana dari rangkaian bebatuan dan manik-manik (bros, kalung, gelang, cincin, giwang), membuat pelengkap busana dari bahan kain (topi, tas, selendang), membuat pelengkap busana dari perpaduan manik, payet, kain, kertas, tali (payung, kipas, kerudung, tas).

Mata kuliah pelengkap busana, mahasiswa dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkannya setelah menempuh mata kuliah pelengkap busana pada suaha yang riil, yang berkaitan dengan penciptaan bisnis dalam bidang pelengkap


(45)

busana. Bisnis pelengkap busana tersebut dapat diwujudkan dalam pembuatan berbagai macam bentuk pelengkap busana yang dapat digunakan sebagai pelengkap saat mengenakan suatu busana yang dapat menjadikan busana tersebut terlihat lebih indah dan menarik apabila dikenakan. Bisnis pelengkap busana dapat diwujudkan dalam penciptaan berbagai hasil kreatif pelengkap busana, misalnya membuat berbagai macam jenis accecories yang dapat menjadi suatu daya tarik dalam mengenakan suatu busana seperti bisnis pembuatan accecories pelengkap busana dari rangkaian manik-manik dan bebatuan yang dapat berupa giwang, kalung, gelang, bros, jepit rambut, membuat pelengkap busana dari bahan dasar tali yang dapat berupa selendang, syal, topi, tas, ikat pinggang, membuat pelengkap busana dari perpaduan bahan dasar manik-manik, payet, kain, kayu, kertas, tali misalnya dalam bentuk payung, kerudung, kipas, tas, membuat pelengkap busana berbahan dasar kain berupa selendang, tas, topi.

Bisnis pelengakap busana dengan menciptakan berbagai macam produk pelengkap busana dapat dijadikan sebagai suatu bentuk bisnis yang dapat diperjual belikan serta mendapatkan keuntungan. Keuntungan yang didapatkan dalam bisnis pelengkap busana tersebut dapat digunakan mahasiswa untuk mencukupi kebutuhannya yaitu dapat digunakan untuk membiayai keberlangsungan aktivitas perkuliahan.

Peluang bisnis dalam penelitian ini adalah pemanfaatan mata kuliah Pelengkap Busana yang dapat dijadikan peluang bisnis dan usaha bagi mahasiswa untuk dapat menambah pendapatan pribadi mereka.


(46)

32

Bagi seorang pebisnis (entrepreneur), mulainya suatu usaha dilakukan karena adanya peluang (opportunity) dan tertarik oleh keuntungan yang diharapkan dari usaha tersebut. Mewujudkan suatu peluang menjadi suatu kenyataan adalah suatu proses yang memerlukan waktu yang cukup lama, selambat-lambatnya satu tahun. Mengidentifikasi peluang-peluang bisnis baru, dapat merupakan pengalaman yang sulit bagi para calon pengusaha (entrepreneur). Tidak seperti halnya permasalahan bisnis biasa, pengidentifikasian ini menuntut pengerjaan sesuatu yang baru, seperti produk baru, jasa baru dan pasar atau pelanggan baru.

Peluang mencari penghasilan atau pendapatan tambahan bagi seorang mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi terbuka lebar, salah satu dengan mencari keuntungan atau laba ketika memasarkan produknya melalui keterampilan yang telah didapatkannya dalam mata kuliah Pelengkap Busana. Namun pada kenyataannya peluang tersebut terkadang tidak dimanfaatkan oleh mahasiswa. Dengan ini maka diharapkan mahasiswa dapat menciptakan suatu bisnis dalam bidang pelengkap busana yang hasilnya dapat digunakan sebagai biaya keberlangsungan aktivitas perkuliahan.


(47)

33

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian merupakan ilmu yang membicarakan mengenai cara-cara yang ditempuh oleh seseorang yang akan mengadakan penelitian untuk suatu tujuan tertentu. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan metode penelitian adalah :

3.1

Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, (2002 : 94) variabel adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi titik suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini adalah peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap Busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan Angkatan 2007.

3.2

Populasi dan Sampel Penelitian

3.2.1 Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002 : 108) berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek.

Populasi adalah totalitas semua hasil yang berupa nilai, pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2005 : 6).


(48)

34

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Program Studi PKK Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentresi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan Tahun 2007 sejumlah 73 orang.

3.2.2 Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.2.2.1 Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto, (2002 : 112). Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya dapat diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau lebih.

Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan 2007.

3.3

Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan atau untuk mengumpulkan data dari responden. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : 3.3.1 Metode Angket atau Quesioner

Suharsimi Arikunto (2002 : 128), berpendapat bahwa angket atau quesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh


(49)

informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau tentang hal-hal yang diketahui.

Angket sebagai metode utama untuk mengetahui pendapat dari mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 tentang peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi yang meliputi pemahaman bisnis, pemahaman tentang mata kuliah pelengkap busana, kemampuan pengidentifikasian peluang bisnis, indikator peluang bisnis pelengkap busana, hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana.

3.3.2 Metode Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen, yang artinya barang-barang tertulis. Yaitu seluruh kegiatan yang bersifat mendokumentasikan atau mengabadikan dalam bentuk barang-barang tertulis maupun dalam bentuk gambar (Suharsimi Arikunto, 2002 : 135). Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan daftar mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Tata busana angkatan 2006 dan 2007 sebagai responden penelitian.

3.3.3 Metode Observasi

Observasi disebut pula dengan pengamatan, yang meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera. Mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap yang dapat disebut dengan pengamatan langsung (Suharsimi Arikunto, 2002 : 133). Metode observasi ini digunakan


(50)

36

untuk mengamati mahasiswa yang telah melakukan usaha dibidang pelengkap busana (jenis, asal bahan, pemasaran).

3.4

Instrumen Penelitian

Sesuai dengan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini, maka instrumen yang digunakan adalah angket atau quesioner. Angket atau quesioner ini dikembangkan dari kisi-kisi instrumen berikut :

Tabel 3.1 Kisi – kisi instrumen Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana

Variabel Sub Variabel Indikator

Peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana

1.Pemahaman bisnis 2.Pemahaman tentang

mata kuliah pelengkap busana

3.Kemampuan pengidentifikasian peluang bisnis

- Peluang bisnis

- Deskripsi mata kuliah pelengkap busana - Tujuan mata kuliah

pelengkap busana - Manfaat mata kuliah

pelengkap busana - Menemukan gagasan

dari diri sendiri

- Menemukan gagasan dari pelanggan

- Menemukan gagasan dari pasar


(51)

4.Peluang bisnis pelengkap busana

5. Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana

- Menemukan gagasan dari produk yang gagal

- Menganalisis persoalan

- Menganalisis situasi - Merumuskan wilayah

yang tidak diketahui - Mensurvei pelanggan

sasaran - Kesempatan - Keterampilan - Kreativitas

- Keuntungan/profit - Permintaan

- Merencanakan dan meneliti berbagai faktor dalam perencanaan bisnis pelengkap busana


(52)

38

- Merealisasikan

pendirian serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis

3.5

Uji Instrumen Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (quesioner). Untuk mengetahui instrumen penelitian dapat digunakan maka perlu dilakukan uji coba instrumen. Uji coba instrumen digunakan untuk mengetahui valid tidaknya instrumen sebelum penelitian dilakukan. Instrumen yang baik harus memiliki kedua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel.

Uji coba instrumen ini dilaksanakan pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi D3 Tata Busana angkatan 2007 sejumlah 17 orang, ujicoba instrumen ini dilakukan di luar sampel tetapi memiliki karakteristik dan ciri yang sama dengan populasi yaitu telah menempuh mata kuliah Pelengkap Busana dengan bobot sks yang sama.

3.5.1 Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat atau kesahihan suatu instrumen ( Arikunto, 2002 : 144 ). Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan dalam variabel yang diteliti secara tepat.


(53)

Rumus validitas rxy = ) Y) ( -Y (N ) X) ( X (N Y) ( X) ( XY N 2 2 2

2   

     Keterangan:

rxy = koefisien korelasi X terhadap Y

N = jumlah responden

∑X = jumlah skor butir

∑Y = jumlah skor total

∑X2

= jumlah kuadrat skor butir

∑Y2

= jumlah kuadrat skor total

∑XY = jumlah perkalian skor butir dengan skor total

Berdasarkan hasil uji validitas instrumen dengan N = 15 diperoleh = 0,90194 lebih besar dari = 0,514 pada taraf signifikasi 5% karena > maka dikatakan valid dan instrumen dapat digunakan sebagai penelitian. (Perhitungan hasil uji instrumen terdapat pada lampiran)

3.5.2 Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik ( Arikunto, 2002 : 154 ).

Reabilitas adalah konsistensi atau keajengan. Suatu instrumen peneliti dikatakan mempunyai nilai reabilitas yang tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Pada


(54)

40

penelitian ini untuk mencari reabilitas instrumen, peneliti menggunakan rumus alpha, yaitu:

r11 =

                 2 1 2 b 1 ) 1 (k k Keterangan :

r11 = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

b2 = jumlah varian butir 12 = varian total

Berdasarkan hasil uji instrumen dengan N = 15 diperoleh = 0,991 lebih besar daripada = 0,514 pada taraf signifikasi 5% karena > maka dikatakan reliabel dan instrumen tersebut dapat digunakan sebagai penelitian. (Perhitungan hasil uji instrumen terdapat pada lampiran).

3.6

Metode Analisis Data

Setelah pengumpulan data diperoleh, maka langkah selanjutnya adalah peneliti dapat memulai untuk menganalisa data. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif persentase

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

(%) = x

N n


(55)

Keterangan:

n = Jumlah nilai (skor) yang diperoleh N = Jumlah seluruh nilai ideal

Interval Skor

Skor tertinggi = x

100%

= x 100%

= 100

Skor terendah =

x 100%

= x 100%

= 25

Interval skor =

= = 18,75

Hal tersebut selanjutnya disusun klasifikasi tentang besarnya peluang dari mata kuliah pelengkap busana untuk mendapat pendapatan pribadi. Klasifikasi tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(56)

42

Tabel 3.2 Interval Skor

Interval Klasifikasi

81,25% < % ≤ 100,00% 62,50% < % ≤ 81,25% 43,75% < % ≤ 62,50% 25,00% ≤ % ≤ 43,75%

Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah (Berdasarkan hasil penelitian)


(57)

43

BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1.

Hasil Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah mata kuliah Pelengkap Busana mampu memberi peluang dalam menambah pendapatan pribadi pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 dan mengetahui seberapa besar peluang mata kuliah Pelengkap Busana dalam menambah pendapatan pribadi pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007. Dalam bab 4 ini akan dipaparkan tentang hasil uji coba instrumen, hasil penelitian, yang telah dilaksanakan, analisis data beserta pembahasannya. Uji instrumen penelitian digunakan untuk menganalisis butir-butir instrumen mana yang layak digunakan untuk pengambilan data. Untuk menganalisis data ujicoba instrumen tersebut digunakan uji validitas dan reliabilitas. Setelah diperoleh intrumen yang baik atau valid maka langkah selanjutnya adalah pengambilan data angket tentang Peluang bisnis pada mata kuliah Pelengkap busana.

4.1.1. Deskriptif Persentase

Adapun hasil deskripsi persentase dari 73 mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan


(58)

44

Angkatan 2007 Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, dapat dilihat pada lampiran dan terangkum dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Hasil Penelitian Peluang Bisnis Pada Mata Kuliah Pelengkap Busana

No Sub Variabel Indikator Hasil Kategori Jumlah (%) Rata-rata skor (%) 1. 2. 3. Pemahaman Bisnis Pemahaman tentang Mata Kuliah Pelengkap Busana Kemampuan Pengidentifikasian Peluang Bisnis

- Peluang bisnis - Deskripsi mata

kuliah pelengkap busana

- Tujuan mata kuliah pelengkap busana

- Manfaat mata kuliah pelengkap busana

- Menemukan

gagasan diri sendiri - Menemukan

gagasan dari pelanggan

- Menemukan gagasan dari pasar - Menemukan

gagasan dari produk yang gagal - Menganalisis

persoalan - Menganalisis

situasi 79,45% 76,71% 52,05% 49,32% 76,71% 73,97% 75,34% 65,75% 78,08% 79,45% 86,60% 90,50% 74,00% 72,20% 88,10% 87,20% 86,00% 66,67% 84,60% 87,00% Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Sangat Tinggi


(59)

4.

5.

Peluang Bisnis Pelengkap Busana

Hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana

- Merumuskan wilayah yang tidak diketahui

- Mensurvei

pelanggan sasaran - Kesempatan - Keterampilan - Kreativitas

- Keuntungan/profit - Permintaan

- Merencanakan dan meneliti berbagai faktor

- Merealisasikan pendirian serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis 56,16% 80,82% 41,10% 72,60% 46,58% 63,01% 56,16% 47,95% 54,79% 82,40% 88,80% 69,20% 85,00% 79,30% 80,08% 79,70% 79,10% 81,50% Sangat Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Berdasarkan hasil penelitian (tabel 4.1) menunjukkan bahwa peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana termasuk dalam kategori sangat tinggi, yaitu pada aspek keterampilan (85,00%) termasuk dalam kategori sangat tinggi dan aspek kesempatan (69,20%) termasuk dalam kategori tinggi.

4.2.

Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2006 dan Angkatan 2007 termasuk dalam


(60)

46

kategori sangat tinggi pada aspek keterampilan dikategorikan sangat tinggi, karena mahasiswa telah menempuh mata kuliah pelengkap busana sehingga mereka mempunyai pengetahuan dan keterampilan dalam menciptakan suatu produk pelengkap busana.

Bagi seorang wirausaha, keterampilan (skill) merupakan faktor penting yang sangat menunjang kemajuan bisnis. Keterampilan adalah suatu keahlian yang dimiliki seseorang untuk menciptakan sesuatu. Pebisnis (entrepreneur) dituntut harus memiliki keterampilan dan kemampuan dalam menciptakan kombinasi serta inovasi baru dari hal-hal yang sudah ada, menjadi sesuatu yang belum pernah ada dan belum terpikirkan sehingga menjadi sesuatu yang baru. Serta kemampuan memberi makna terhadap sesuatu yang kurang berarti menjadi lebih berarti (Pandji Anoraga, 2007:33).

Aspek kesempatan dari hasil penelitian termasuk dalam kategori tinggi, karena mahasiswa belum sepenuhnya mempunyai kesempatan yang luas untuk membuka suatu usaha/bisnis hal ini dikarenakan mahasiswa masih aktif dalam mengikuti proses perkuliahan sehingga sulit membagi waktu antara waktu kuliah dan waktu untuk berbisnis.

Kesempatan dalam hal ini adalah waktu untuk mengambil sebuah celah peluang usaha, serta keuntungan atau laba. Kesempatan yaitu adanya suatu peluang untuk berbisnis dan memulai kegiatan usaha tertentu untuk memperoleh suatu manfaat serta memperoleh keuntungan (Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2006 : 1026).


(61)

Terkait dengan hasil penelitian tersebut maka pengembangan ilmu pengetahuan serta peluang bisnis dapat diperoleh selama mengikuti perkuliah. Hal ini sesuai dengan tujuan instruksional dan pengembangan IPTEK dari pemberian mata kuliah pelengkap busana yaitu setelah menyelesaikan mata kuliah pelengkap busana, mahasiswa diharapkan memiliki pengetahuan, keterampilan dasar tentang pembuatan pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan (http://www.google.com/mata kuliah pelengkap busana/uchiyah achmad/2009).

Potensi yang dimiliki oleh seorang mahasiswa dan ditambah dengan pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pendirian usaha yang berhubungan dengan pelengkap busana dapat dijadikan sebagai sebuah peluang bisnis. Karena peluang bisnis dalam mata kuliah pelengkap busana adalah suatu kesempatan bagi mahasiswa yang telah menempuh, serta mahasiswa yang masih menempuh mata kuliah pelengkap busana untuk membuka suatu bisnis usaha dengan tujuan tertentu dengan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh setelah menempuh mata kuliah pelengkap busana. Sejalan dengan pendapat Husein Umar (2003 : 4) yang menyatakan bahwa peluang bisnis diartikan kesempatan untuk menjalankan seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung di dalam bidang perniagaan (produsen, pedagang, konsumen, dan industri dimana perusahaan berada) dalam rangka memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka.

Kesempatan yang sangat luas tersebut merupakan salah satu modal yang sangat berharga dalam menemukan sebuah peluang bisnis. Hal tersebut


(62)

48

menegaskan bahwa sebuah peluang bisnis bagi mahasiswa dalam rangka menciptakan wirausaha-wirausaha muda yang dapat memberikan lapangan kerja sehingga dapat membantu masyarakat untuk berkerja dan berkarya.

Tujuan instruksional dari mata kuliah pelengkap busana yaitu mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan dasar tentang pembuatan pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan, maka hal ini memberikan peluang yang baik sekali bagi mahasiswa untuk mencoba mengaplikasikan mata kuliah tersebut dalam berwirausaha. Dengan melakukan wirausaha seorang mahasiswa akan memperoleh banyak keuntungan-keuntungan dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak sama sekali memanfaatkan peluang bisnis tersebut.

Peluang bisnis yang berhubungan dengan mata kuliah pelengkap busana antara lain mendirikan usaha dibidang pelengkap busana seperti membuat accesories pelengkap busana dari rangkaian bebatuan dan manik-manik (bros, kalung, gelang, cincin, giwang), membuat pelengkap busana dari bahan kain (topi, tas, selendang), membuat pelengkap busana dari perpaduan manik, payet, kain, kertas, tali (payung, kipas, kerudung, tas).

Hasil penelitian juga diperoleh bahwa kemampuan responden dalam menemukan sub variabel pemahaman tentang mata kuliah pelengkap busana sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi dengan indikator diantaranya adalah tujuan mata kuliah pelengkap busana, dan manfaat mata kuliah pelengkap busana. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa diperlukannya pemahaman tentang mata kuliah pelengkap busana sebelum membuat suatu usaha atau bisnis dibidang pelengkap busana.


(63)

Kemampuan responden untuk menemukan indikator dalam pemahaman tujuan mata kuliah pelengkap busana sebelum mendirikan usaha atau bisnis dalam bidang pelengkap busana termasuk dalam kategori tinggi, karena mahasiswa masih dalam tahap belajar dan mencari pengetahuan seluas-luasnya dalam rangka pembelajaran dalam mata kuliah pelengkap busana.

Sebelum mendirikan suatu bisnis dalam bidang pelengkap busana hendaknya harus memahami dahulu tujuan diberikannya mata kuliah pelengkap busana kepada mahasiswa. Dalam kegiatan belajar mengajar dikenal dengan tujuan pembelajaran atau Tujuan Instruksional Khusus. Tujuan Pembelajaran harus menunjang dalam rangka mencapai tujuan belajar. Tujuan Pembelajaran ini merupakan hasil belajar bagi mahasiswa setelah melaksanakan proses belajar dibawah bimbingan dosen. Tujuan sebagai arah dari proses belajar mengajar pada hakekatnya setelah menerima atau menempuh pengalaman belajarnya (Nana Sujana, 1992 : 21). Tujuan instruksional mata kuliah pelengkap busana adalah setelah menyelesaikan mata kuliah pelengkap busana, diharapkan mahasiswa memiliki pengetahuan, keterampilan dasar tentang pembuatan pelengkap busana berdasarkan asal bahan dan model sesuai kesempatan (http://www.google.com/mata kuliah pelengkap busana/uchiyah achmad/2009).

Kemampuan responden dalam menemukan indikator pemahaman manfaat mata kuliah pelengkap busana sebelum mendirikan usaha atau bisnis dalam bidang pelengkap busana termasuk dalam kategori tinggi, karena mahasiswa dalam hal ini belum mengetahui sepenuhnya manfaat diberikannya mata kuliah pelengkap busana.


(64)

50

Sebelum mendirikan suatu bisnis dalam bidang pelengkap busana hendaknya harus memahami dahulu manfaat dari mata kuliah pelengkap busana kepada mahasiswa. Mata kuliah Pelengkap Busana memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan membuat berbagai macam pelengkap busana disesuaikan dengan kesempatan dan jenis bahan dasarnya (http://www.google.com/mata kuliah pelengkap busana/uchiyah achmad/2009).

Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa kemampuan responden dalam menemukan kemampuan pengidentifikasian peluang bisnis yaitu pada indikator menemukan gagasan dari produk yang gagal termasuk dalam kategori tinggi karena mahasiswa masih sulit untuk mengidentifikasi dan menemukan gagasan dari produk yang gagal dari bisnis mereka dipasaran.

Kenyataannya dari produk yang gagal pebisnis (entrepreneur) masih bisa menemukan suatu gagasan berdasarkan barang atau produknya yang pernah dijual dipasaran tetapi mengalami kegagalan, dari produk yang gagal tersebut pebisnis (entrepreneur) dapat menemukan ide atau gagasan baru melihat dari kegagalannya terdahulu. Sebagaimana dikatakan Pandji Anoraga bahwa suatu evaluasi yang mendalam atas produk yang gagal kerapkali mengisyaratkan masih adanya permintaan yang cukup besar atas produk itu, dengan menghilangkan ciri-ciri negatifnya (Pandji Anoraga, 2007:15).

Hasil penelitian juga diperoleh bahwa kemampuan responden dalam menemukan peluang bisnis pelengkap busana sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi dengan indikator diantaranya adalah kesempatan, kreativitas, keuntungan/profit, permintaan. Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian


(65)

besar responden sudah dapat mengetahui besarnya peluang usaha yang ada sehubungan dengan pemberian mata kuliah pelengkap busana tersebut. Sehingga setelah memperoleh mata kuliah pelengkap busana tersebut dapat dijadikan alternatif sebagai peluang bisnis untuk membuka usaha yang dapat dilakukan mahasiswa selain menjalankan proses perkuliahan. Dengan adanya mata kuliah Pelengkap Busana ini diharapkan dapat menjadikan peluang bisnis mahasiswa untuk menciptakan suatu produk pelengkap busana yang berkualitas dan memenuhi permintaan pasar. Mahasiswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya untuk berkreativitas dan berinovasi dalam membuka sebuah peluang usaha dalam bidang pelemgkap busana.

Hasil penelitian juga diperoleh bahwa kemampuan responden dalam menemukan indikator kreativitas sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi karena mahasiswa masih mencari dan masih menemukan tingkat kreativitas mereka dalam mengeksplorasi daya kreativitas mereka dalam rangka penciptaan produk bisnis pada mata kuliah pelengkap busana.

Kreativitas merupakan tindakan untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru/produk baru (dapat berupa gagasan atau produk secara fisik, atau teknologinya). Pebisnis (entrepreneur) dituntut harus memiliki keterampilan dan kreativitas yang tinggi yaitu suatu kemampuan dalam menciptakan kombinasi serta inovasi-inovasi baru dari hal-hal yang sudah ada, menjadi sesuatu yang belum pernah ada dan belum terpikirkan sehingga menjadi sesuatu yang baru. Kemampuan memberi makna terhadap sesuatu yang kurang berarti sehingga menjadi lebih berarti. Pebisnis juga dapat menerapkan konsep Kaizen yang berarti


(66)

52

unending improvement, konsep ini mendorong mereka untuk selalu bekerja keras membuat perbaikan-perbaikan dari waktu ke waktu (Pandji Anoraga, 2007 : 33) .

Kemampuan responden untuk menemukan indikator keuntungan/profit termasuk dalam kategori tinggi karena mahasiswa umumnya masih belajar untuk berbisnis dan belum sepenuhnya menjadi pebisnis yang professional.

Berbisnis atau menjalankan suatu usaha mempunyai tujuan utama untuk memperoleh keuntungan/profit dalam pendirian bisnis usahanya. Keuntungan/profit memegang peranan penting dalam bisnis. Keuntungan dipandang menjadi dua sisi, yaitu keuntungan bisnis dan keuntungan ekonomis. Keuntungan bisnis merupakan selisih antara pendapatan (penghasilan) dengan pengeluaran (biaya produksi). Sedangkan keuntungan ekonomis adalah sisa hasil usaha setelah pengeluaran nyata dan biaya opportunitas diperhitungkan dari pendapatan yang diterima. Biaya opportunitas adalah biaya dari pemilihan alternatif terbaik penggunaan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan dengan mengorbankan alternatif terbaik lainnya bagi penggunaan sumber daya tersebut (Pandji Anoraga, 2007 : 12). Semakin kecil biaya produksi dan jumlah produksi yang sedikit, maka secara otomatis harga barang atau harga produk dipasaran akan ikut tinggi sehingga akan berpengaruh pada keuntungan/profit yang didapatkan yaitu keuntungan/profit akan sedikit.

Kemampuan responden untuk menemukan indikator permintaan termasuk dalam kategori tinggi hal ini dikarenakan mahasiswa belum berpengalaman dalam berbisnis serta belum berpengalaman dalam menemukan sebuah peluang untuk mendapatkan suatu permintaan.


(67)

Berbisnis memproduksi dan menjual barang pelengkap busana diperlukan permintaan atas barang yang diproduksinya. Hal ini sesuai dengan pendapat Pandji Anoraga (2007 : 182). Permintaan adalah keinginan terhadap produk-produk tertentu yang didukung oleh suatu kemampuan dan kemauan untuk membelinya. Keinginan akan menjadi permintaan, jika didukung oleh kekuatan membeli atau daya beli konsumen atas suatu barang atau jasa yang diproduksi.

Hasil penelitian juga diperoleh bahwa kemampuan responden dalam kemampuan menemukan hal-hal yang dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi dengan indikator diantaranya adalah merencanakan dan meneliti berbagai faktor, merealisasi pendirian serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis Hal ini memberikan gambaran bahwa sebagian besar responden mengetahui bahwa diperlukannya hal-hal yang harus dilakukan dalam perencanaan bisnis pelengkap busana yaitu untuk menentukan apakah usaha/bisnis tersebut layak didirikan atau tidak.

Kemampuan responden untuk menemukan indikator merencanakan dan meneliti berbagai faktor sebelum mendirikan usaha termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dikarenakan mahasiswa masih belajar dalam berbisnis.

Pendirian bisnis haruslah direncanakan secara seksama dan diteliti dengan memperhitungkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hidupnya. Kegiatan ini disebut studi kelayakan bisnis (Suyadi Prawirosentono, 2007 : 43). Sebelum membuat suatu bentuk bisnis, harus melakukan studi kelayakan bisnis yaitu kegitan merencanakan, meneliti serta memperhitungkan berbagai faktor yang akan mempengaruhi berlangsungnya suatu bisnis tersebut.


(68)

54

Kemampuan responden untuk menemukan indikator merealisasi pendirian serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis termasuk dalam kategori tinggi, hal ini dikarenakan mahasiswa bukan seorang pebisnis yang sudah handal dan professional, melainkan mahasiswa masih berlatih untuk menjadi pebisnis atau

entrepreneur muda dalam menerobos peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap

busana.

Merealisasikan pendirian bisnis dan membuat suatu bisnis yang dapat berjalan sesuai tujuan, visi, misi pendirian bisnis diperlukan perencanaan dalam merealisasikan pendirian bisnis serta mengawasi proses berlangsungnya bisnis (Suyadi Prawirosentono, 2007 : 43).


(69)

55

BAB 5

PENUTUP

5.1.

Simpulan

Berdasarkan hasil peneltian maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :

5.1.1 Mata kuliah Pelengkap Busana mampu menjadi sebuah peluang bisnis pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007. Melalui pemberian mata kuliah pelengkap busana tersebut mahasiswa dibekali keterampilan dan kreativitas dalam usaha menemukan peluang bisnis dibidang pelengkap busana seperti membuat produk pelengkap busana berupa kalung, gelang, bros, jepit rambut, ikat pinggang, gantungan kunci, bando rambut, tempat pensil, softcase laptop, tas.

5.1.2 Besarnya peluang bisnis pada mata kuliah pelengkap busana pada mahasiswa Program Studi Teknologi Jasa dan Produksi S1 Konsentrasi Pendidikan Tata Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang Angkatan Tahun 2006 dan Angkatan 2007 termasuk dalam kategori sangat tinggi.


(70)

56

5.2.

Saran

5.2.1. Mencari mitra kerja atau mitra bisnis untuk mendapatkan modal usaha yang sudah dirintis

5.2.2. Mendirikan bisnis atau usaha pembuatan produk pelengkap busana atau handycraft .

5.2.3. Dosen pengampu mata kuliah pelengkap busana lebih memberi motivasi kepada mahasiswa untuk memulai mendirikan suatu usaha bisnis dibidang pelengkap busana berkenaan dengan pemberian mata kuliah pelengkap busana


(71)

57

DAFTAR PUSTAKA

Husein Umar. 2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Ismail Solihin. 2007. Business Plan. Jakarta : Salemba Empat.

Jeff Madura. 2007. Pengantar Bisnis Introduction To Business. Jakarta : Salemba Empat.

Rianto Arifah. 2003. Teori Busana. Bandung. YAPEMDO.

Rohmad Dwi Jatmiko. 2004. Pengantar Bisnis. Malang : UMM Press. Leonard J. Kasmiler. 2005. Statistika Untuk Bisnis. Jakarta : Erlangga. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2006. Jakarta : Balai Pustaka.

Pandji Anoraga. 2007. Pengantar Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.

Purwodarminto. 2006. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Yogyakarta : Rineka Cipta.

Suyadi Prawirosentono. 2007. Pengantar Bisnis Modern. Jakarta : Bumi Aksara. Syafrizal Helmi Situmorang. 2009. Bisnis : Perencanaan dan Pengembangan.

Jakarta : Mitra Wacana Media.

Uchiyah Achmad. 2009. Kontrak Perkuliahan.

Universitas Negeri Semarang. 2010. Panduan Penulisan Karya Ilmiah. Semarang: UNNES Pres.


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN JOBSHEET TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH KONSTRUKSI POLA BUSANA PADA MAHASISWA TATA BUSANA UNNES

2 25 188

HUBUNGAN PENGUASAAN MATERI TEKNOLOGI BUSANA DENGAN PROSES MENJAHIT PADA MATA KULIAH MANAJEMEN BUSANA PRIA PROGRAM STUDI PKK, S1 KONSENTRASI TATA BUSANA DIUNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

0 13 154

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS BLOG TERHADAP HASIL BELAJAR MATA KULIAH PELENGKAP BUSANA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA

3 19 228

ANALISIS KUALITAS PORTFOLIO TUGAS AKHIR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BUSANA PKK FPTK UPI ANGKATAN 2007.

2 4 28

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TEKSTIL PADA PEMILIHAN KAIN UNTUK PRAKTEK PEMBUATAN BUSANA PESTA : Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2005 - 2006 Yang Telah Mengikuti mata Kulia

0 0 60

PENERAPAN HASIL BELAJAR PENGETAHUAN TEKSTIL PADA PEMILIHAN KAIN UNTUK PRAKTEK PEMBUATAN BUSANA PESTA : Penelitian Dilakukan Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Tata Busana Jurusan PKK FPTK UPI Angkatan Tahun 2005 - 2006 Yang Telah Mengikuti mata Kulia

3 3 30

(ABSTRAK) FAKTOR-FAKTOR TENTANG MINAT BELAJAR MATA KULIAH TEORI PADA SEMESTER 5 PRODI PKK KONSENTRASI TATA BUSANA S1 UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG ANGKATAN TAHUN 2006.

0 1 3

Hubungan antara Kemampuan Membaca Gambar model dengan Hasil Belajar mata kuliah Manajemen Busana Wanita I pada Mahasiswa Program studi PKK Konsentrasi Tata Busana Angkatan 2005/2006.

0 0 1

pembuatan pelengkap busana nila citra hayyuningartri

0 1 13

MAHASISWA TATA BUSANA DALAM MENGlKUTl KULIAH BUSANA PRlA PADA JURUSAN PKK FPTK IKlP PADANG

0 3 82