Kerangka Berpikir Hipotesis Tindakan Rancangan Penelitian

32 19 siswa. Data aktivitas belajar siswa dan aktivitas guru dalam pembelajaran diperoleh melalui lembar observasi, hasil belajar siswa diperoleh melalui evaluasi post test. Hasil analisis aktivitas guru dalam pembelajaran Siklus I memperoleh skor 21, presentase 65,62 dengan kriteria cukup; siklus II memperoleh skor 26, presentase 81,25, kriteria baik; siklus III memperoleh skor 28, presentase 87,50, dengan kriteria baik sekali. Hasil analisis aktivitas siswa pada tindakan siklus I diperoleh 61 dengan kriteria cukup. Setelah dilakukan tindakan siklus II aktivitas siswa menjadi 69 dengan kriteriacukup, dan pada tindakan siklus III diperoleh 75 dengan kriteria baik. Analisis data hasil belajar siswa setelah tindakan siklus I dapat diketahui ketuntasan belajar klasikal 47,36; setelah tindakan siklus II ketuntasan belajar klasikal menjadi 68,42; serta tindakan siklus III ketuntasan belajar klasikal menjadi 89,47 . http:uap.unnes.ac.iddataskripsiabstrakpptpenerapan_pendekatan_ko nstrukt_1402908192.ppt.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir dari kajian teori di atas adalah penerapan media Mind Mapping dalam pembelajaran IPA pada kelas IV SD Negeri 1 Sengare diharapkan dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa. Adapun bagan kerangka berpikir sebagai berikut: 33 Gambar 2.3 Bagan Kerangka Berfikir

2.4 Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan dari penelitian ini berupa meningkatnya kemampuan belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA, yang ditandai dengan meningkatnya hasil belajar serta keaktifan siswa dalam pembelajaran. Penelitian ini diperkirakan dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 75 dari siswa kelas IV SDN 1 Sengare Kabupaten Pekalongan. Kondisi Awal Tindakan Kondisi Akhir - Pembelajaran berpusat pada Guru - Guru tidak menggunakan media pembelajaran - Aktivitas belajar siwa rendah - Hasil belajar siswa rendah Penggunaan media Mind Mapping pada pembelajaran IPA SIKLUS I - Guru menggunakan media pembelajaran - Siswa aktif dalam pembelajaran - Kemampuan belajar siswa meningkat - Hasil belajar siswa meningkat SIKLUS II SIKLUS III 34 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK Classroom Action Research memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Penelitian tindakan kelas dapat didefinisikan sebagai suatu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru atau berkolaborasi dengan orang lain dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus. Dalam PTK, penelitian dilakukan terhadap praktik pembelajaran di kelas, baik dari interaksi siswa ataupun hasil pembelajaran. Guru dapat mengadaptasi teori yang ada untuk kepentingan proses dan hasil pembelajaran yang lebih efektif, optimal, dan fungsional Kunandar, 2008. Beberapa alasan yang membuat PTK menjadi salah satu pendekatan dalam meningkatkan atau memperbaiki mutu pembelajaran adalah: 1 merupakan pendekatan pemecahan masalah yang bukan sekadar trial and error; 2 menggarap masalah factual yang dihadapi guru dalam pembelajaran; 3 mengembangkan iklim akademik dan profesionalisme guru; 4 dapat segera dilaksanakan pada saat muncul kebutuhan; 5 dilaksanakan dengan tujuan 35 perbaikan; 6 desain lentur dan fleksibel; 7 analisis data seketika dan tidak rumit; 8 manfaat jelas dan langsung Kunandar, 2008 dengan modifikasi penulis. Menurut Kunandar 2008 penelitian tindakan kelas memiliki beberapa karakteristik, diantaranya adalah: 1 masalah yang diteliti adalah masalah yang riil atau nyata; 2 berorientasi pada pemecahan masalah; 3 berorientasi pada peningkatan mutu; 4 menggunakan siklus; 5 didasarkan pada adanya tindakan; 6 dilaksanakan secara kolaboratif. Pada penelitian ini, peneliti berkolaborasi dengan guru sehingga penelitian dapat dilaksanakan secara obyektif. Kolaborasi dilaksanakan dengan peneliti sebagai observer sedangkan guru sebagai pelaksana pembelajaran. Untuk perlengkapan yang mendukung jalannya penelitian seperti media, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar evaluasi, serta lembar observasi dirancang oleh peneliti bersama-sama dengan guru. Penelitian tindakan kelas berfokus pada kelas atau proses belajar mengajar yang terjadi di dalam kelas. Obyek yang menjadi fokus penelitian tindakan kelas adalah siswa, guru, media atau alat peraga, hasil pembelajaran, sistem evaluasi pembelajaran, serta lingkungan baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Sedangkan komponen yang dapat dijadikan kajian PTK adalah siswa, guru, materi pelajaran, media atau alat peraga, hasil pembelajaran, lingkungan pembelajaran, serta pengelolaan proses belajar mengajar. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah siswa, dengan menggunakan kajian terhadap media atau alat peraga serta hasil pembelajaran. 36 Menurut Kurt Lewin dalam Arikunto 2008:16 penelitian tindakan kelas terdiri dari empat komponen pokok, yaitu: 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 Pengamatan Observasi, 4 Refleksi. Hubungan keempat komponen tersebut menunjukkan kegiatan berkelanjutan berulang siklus seperti di bawah ini: Gambar 3.1. Bagan Tahapan dalam Penelitian Tindakan Kelas Sumber: Arikunto 2008: 16 Keempat tahap dalam penelitian tindakan kelas adalah unsur dalam membentuk sebuah siklus yaitu satu putaran kegiatan yang beruntun dan kembali ke langkah semula sehingga satu siklus berawal dari perencanaan hingga refleksi. Penjelasan dari tahap penelitian tindakan kelas tersebut adalah sebagai berikut. 3.1.1 Perencanaan Planning Pada tahap perencanaan, peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut SIKLUS ? Pelaksanaan Perencanaan Refleksi Pengamatan SIKLUS I Pelaksanaan Perencanaan Refleksi Pengamatan SIKLUS II 37 dilakukan. Pada tahap ini peneliti menentukan fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudia membuat sebuah instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Pada tahap perencanaan ini dapat dijelaskan bahwa media Mind Mapping adalah media yang mengembangkan gaya belajar visual yang membantu siswa mengingat perkataan atau bacaan dan meningkatkan pemahaman terhadap materi. Mind Mapping perlu dilaksanakan dalam proses pembelajaran agar siswa lebih mudah dalam mengingat materi pelajaran yang terdiri dari bagian-bagian seperti pada mata pelajaran IPA pokok bahasan rangka manusia. 3.1.2 Pelaksanaan Acting Tahap ini merupakan implementasi isi rencana penelitian tindakan pembelajaran di kelas, sesuai dengan prosedur yang telah direncanakan dalam tahap perencanaan. Dalam pelaksanaan penelitian dengan menggunakan media Mind Mapping, perlu dipahami bahwa Mind Mapping merupakan teknik meringkas materi yang dipelajari dan memproyeksikannya ke dalam bentuk pemetaan yang terdiri dari warna dan gambar sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami. Peneliti juga perlu memberikan contoh media Mind Mapping serta cara pembuatannya kepada guru, agar guru tersebut mampu menjelaskan tentang Mind Mapping kepada siswanya. Selain itu, peneliti juga perlu menjelaskan tentang kelebihan penggunaan media Mind Mapping agar guru tersebut 38 tertarik untuk melakukan pembelajaran dengan media Mind Mapping. Kelebihan tersebut antara lain adalah dapat mempermudah ingatan siswa terhadap materi pelajaran karena materi pelajaran sudah terpetakan. Selain itu dalam media Mind Mapping terdapat variasi warna dan simbol yang membuat siswa lebih tertarik untuk mempelajari dan membuat catatan Mind Mapping daripada mencatat dalam bentuk catatan linier. 3.1.3 Pengamatan Observing Prosedur perekaman data dilakukan untuk mengetahui proses dan produk dari implementasi tindakan yang dirancang. Observasi ini dilakukan oleh peneliti dengan mengamati aktivitas siswa dalam pembelajaran pada saat pembelajaran berlangsung dengan berdasar pada lembar observasi. Hal ini digunakan untuk memperoleh data sebagai bahan perbaikan pada siklus berikutnya. 3.1.4 Refleksi Reflecting Pada tahapan ini dilakukan analisis hasil observasi. Hal ini dilaksanakan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilaksanakan. Refleksi dilakukan setelah kegiatan pembelajaran dilaksanakan, dan berkesinambungan. Hasil refleksi ini digunakan sebagai pertimbangan untuk merencanakan siklus berikutnya, dan dilanjutkan sampai penelitian dinyatakan tuntas atau berhasil. 39

3.2 Perencanaan Tahap Penelitian

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PARTISIPASI BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan partisipasi belajar ipa melalui model pembelajaran mind mapping pada siswa kelas iv Sd negeri 01 sudimoro tahun 2015/2016.

0 3 16

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING PADA IPA DI KELAS IV SD NEGERI 104188 MEDAN KRIO TAHUN AJARAN 2011/2012.

0 1 24

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR RANGKA MANUSIA DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD Penggunaan Media Gambar Rangka Manusia Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Tegalrejo 1 Kecamatan Sawit Kabupaten Boyolali

0 1 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS NARASI DENGAN METODE PETA PIKIRAN (MIND MAPPING) PADA SISWA KELAS IV Peningkatan Kemampuan Menulis Narasi dengan Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Tangkisan 01 Kabupaten Sukoharjo Tahun

0 0 18

UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA KELAS IV B MELALUI PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN IPS DI SD NEGERI GEDONGKIWO, YOGYAKARTA.

0 0 143

PENERAPAN METODE MIND MAPPING DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 1 KARANGSARI PENGASIH KULON PROGO.

1 11 204

PENERAPAN METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI BALANGAN 1.

0 6 292

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI GUGUS DWOROWATI SEMARANG

0 0 62

3 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING BERBANTUAN MEDIA PICTORIAL RIDDLE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn KELAS IV SD 2 TERBAN

0 0 26

UPAYA MENINGKATKAN RASA INGIN TAHU DAN KEMAMPUAN MENULIS PETUNJUK MELAKUKAN DAN MEMBUAT SESUATU SISWA KELAS IV MELALUI PENERAPAN MODEL MIND MAPPING DI SD NEGERI 1 TIDU

0 0 16