yang dilakukan dengan menggunakan perbandingan nilai F tabel dan F hitung serta nilai signifikansi, diperoleh nilai F tabel lebih kecil dari F hitung, sehingga
dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang memiliki financial performance yang tinggi disebabkan oleh adanya kinerja lingkungan environmental performance
yang baik, disertai dengan risiko sistematik yang kecil, dan ukuran perusahaan firm size yang tinggi. Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang dilakukan
oleh Setyowati 2009 dan Rahma 2010
4.2.2 Pengaruh Environmental Performance tehadap Financial Performance
Hasil penelitian menunjukkan bahwa environmental performance berpengaruh positif terhadap financial performance. Hal ini ditunjukkan dengan
nilai signifikansi t 0.05. Dapat disimpulkan bahwa meningkatnya kinerja lingkungan environmental performance yang ditunjukkan dengan peringkat
penghargaan PROPER akan diikuti dengan meningkatnya financial performance. Penelitian ini membuktikan bahwa semakin baik environmental
performance, maka biaya-biaya yang menyebabkan pemborosan dalam proses produksi dapat dideteksi dan segera diatasi sehingga laba perusahaan meningkat
dan environmental performance yang baik akan mengurangi pengungkapan biaya- biaya lingkungan masa depan perusahaan. Temuan ini sejalan dengan penelitian
Nugraha 2007 karena perolehan pendapatan dan efisiensi biaya pada perusahaan dengan kinerja lingkungan yang baik lebih besar daripada pendapatan dan
efisiensi biaya pada perusahaan yang kinerja lingkungannya buruk. Hal ini harus diapresiasi oleh pemerintah dengan menggalakkan peraturan-peraturan yang
berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup. Perusahaan yang melanggar
peraturan-peraturan tersebut haruslah diberi sanksi yang sesuai, sehingga perusahaan lain menyadari pentingnya pengelolaan hidup karena pelanggaran
tersebut akan menimbulkan biaya dan merugikan perusahaan. Sanksi yang diberikan bisa berupa denda atau tidak diberikannya pinjaman kepada perusahaan
yang memperoleh PROPER dengan peringkat paling buruk yaitu perusahaan yang memperoleh peringkat dengan warna HITAM.
Penelitian selanjutnya disarankan menggunakan sampel yang lebih banyak dan rentang waktu yang lama karena untuk kedepannya jumlah peserta PROPER
akan semakin banyak. Dengan banyaknya peserta PROPER dan menggunakan rentang waktu yang lama diharapkan mampu mendapatkan hasil yang relevan dan
lebih bervariatif. Selain itu untuk mengetahui besarnya pengaruh kinerja lingkungan terhadap kinerja keuangan secara kompleks, penelitian selanjutnya
bisa menggunakan indikator kinerja lingkungan lainnya seperti AMDAL, GRI, CSR, dan ISO-14001. Karena dalam penelitian sebelumnya banyak yang
menggunakan indikator kinerja lingkungan tersebut dan memperoleh hasil yang bervariatif.
Pengukuran kinerja keuangan financial performance perusahaan dapat dilihat dari dua macam ukuran, yaitu market-based measure dan accounting-
based measure. Dari sudut panadang market-based measure indikator kinerja keuangan bisa menggunakan PER, harga saham, deviden dan capital gain.
Sedangkan dari sudut pandang accounting-based measure bisa menggunakan ROA atau ROE. Dalam penelitian ini menggunakan indikator kinerja keuangan
ROA Return on Asset. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan
indikator kinerja keuangan lainnya seperti PER, ROE harga saham, deviden dan capital
gain. Dengan
menggunakan indikator tersebut
peneliti bisa
menggambarkan evaluasi investor tentang kemampuan perusahaan menghasilkan pendapatan di masa mendatang dibandingkan dengan pendapatan di masa lalu
sehingga diperoleh hasil yang lebih kompleks dan bervariatif.
4.2.3 Pengaruh Systematic Risk beta tehadap Financial Performance