Ghozali dan Chariri 2007 menyatakan bahwa hal yang mendasari teori legitimasi adalah “kontrak sosial” antara perusahaan dengan masyarakat dimana
perusahaan beroperasi dan menggunakan sumber ekonomi. Hal ini bahwa, semua instansi,organisasi sosial dan tidak terkecuali perusahaan beroperasi di masyarakat
melalui kontrak sosial, baik eksplisit atau implisit, dimana kelangsungan hidup didasarkan pada hasil akhir yang secara sosial dapat diberikan kepada masyarakat
luas dan mempunyai manfaat ekonomi dan sosial di masyarakat.
2.2 Laporan Keuangan
2.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah laporan yang berisi informasi keuangan sebuah organisasi. Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan hasil
proses akuntansi yang dimaksudkan sebagai sarana mengkomunikasikan informasi keuangan terutama kepada pihak eksternal. Menurut Soemarsono 2004:
34 “Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak diluar perusahaan, mengenai posisi keuangan dan hasil
usaha perusahaan”. Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 7 Revisi 2009, “ Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstuktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas”.
2.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Standar Akuntansi Keuangan Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas
entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam
pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban
manajemen atas
penggunaan sumber
daya yang
dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: asset, liabilitas,
ekuitas, pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan arus kas.
Informasi tersebut, beserta informasi lainnya yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas
masa depan dan, khususnya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas.
Sedangkan menurut Harahap 2004: 125, Prinsip Akuntansi Indonesia 1984 menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto aktiva dikurangi kewajiban suatu perusahaan yang timbul
dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. 3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu pemakai laporan
dalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. 4. Untuk memberikan informasi yang penting lainnya mengenai perubahan
dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaa, seperi informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi.
5. Untuk mengungkap sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.
2.2.3 Pengguna Laporan keuangan