Return on Asset ROA

Dari kelima macam rasio tersebut, dalam penelitian ini menggunakan rasio Return on Asset ROA. Rasio ini dianggap penting karena rasio tersebut dihitung menggunakan komponen laba perusahaan, yang mana laba merupakan tujuan umum perusahaan.

2.3.4.1 Return on Asset ROA

Return on Asset ROA merupakan salah satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan atas keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktivitas yang digunakan untuk aktivitas operasi perusahaan dengan tujuan menghasilkan laba dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin tinggi rasio ini berarti menunjukkan efisiensi manajemen asset. ROA Return on Asset merupakan rasio profitabilitas terpenting diantara rasio profitabilitas yang lainnya. Perhitungan ROA secara matematis dapat dijelaskan dengan rumus sebagai berikut : ROA = Laba bersih merupakan laba setelah dikurangi oleh pajak. Dalam penelitian ini untuk memperoleh laba bersih yaitu dengan cara laba bersih setelah dikurangi pajak dan ditambahkan dengan minority interest. Minority interest yaitu bagian hasil usaha dan bagian aktiva bersih anak perusahaan, yang tdak dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung melalui anak perusahaan oleh induk perusahaan. Minority interest di dalam neraca konsolidasi dapat dilaporkan sebagai elemen utang atau modal. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja yang semakin baik, karena tingkat pengembalian yang semakin besar Ang, 1997. Menurut Munawir 2000, manfaat analisis rasio keuangan mengunakan ROA adalah sebagai berikut: a Jika perusahaan telah menjalankan praktik akuntansi dengan baik maka dengan analisis ROA dapat diukur efisiensi penggunaan modal yang menyeluruh, yang sensitif terhadap setiap hal yang mempengaruhi keadaan keuangan perusahaan. b Dapat diperbandingkan dengan rasio industri sehingga dapat diketahui posisi perusahaan terhadap industri. Hal ini merupakan salah satu langkah dalam perencanaan strategi. c Selain berguna untuk kepentingan kontrol, analisis ROA juga berguna untuk kepentingan perencanaan.

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan