Optimasi konsentrasi nikel sebagai kopresipitat Optimasi konsentrasi DBDTC Kajian interferensi CuII

3.4.4 Optimasi konsentrasi nikel sebagai kopresipitat

Diambil Cr III 100 ppm sebanyak 100 ml, 50 mL larutan Ni II 50 ppm, 1 mL larutan DBDTC 2 dan pH optimal diaduk selama 5 menit sampai terjadi endapan. Endapan disaring dan dicuci dengan 2 mL akuabides. Endapan dilarutkan dengan 2 mL HNO 3 1:1 sehingga endapan larut dan berubah warna menjadi kecoklatan. Setelah beberapa saat tambahkan 2 mL aseton untuk menyempurnakan pelarutan endapan dan larutan menjadi jernih. Larutan yang terjadi diencerkan sampai volume 10 mL. Kemudian diukur absorbansinya dengan SSA. Ulangi dengan memvariasi larutan Ni II 25, 50, 75, 100, 125, 150, 175 dan 200 mL.

3.4.5 Optimasi konsentrasi DBDTC

Ambil 100 mL larutan Cr III 100 ppm, konsentrasi larutanNi II optimal, 1 mL larutan DBDTC 2 dan pH optimal dari percobaan sebelumnya, diaduk selama 5 menit sampai terjadi endapan. Endapan disaring dan dicuci dengan 2 mL akuabides. Endapan dilarutkan dengan 2 mL HNO 3 1:1 sehingga endapan larut sebagian dan berubah warna menjadi kecoklatan. Setelah beberapa saat tambahkan 2 mL aseton untuk menyempurnakan pelarutan endapan dan larutan menjadi jernih. Larutan yang diperoleh diencerkan sampai volume 10 mL. Ukur absorbansinya dengan SSA. Ulangi dengan memvariasi larutan DBDTC 2 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 mL.

3.4.6. Kajian interferensi CuII

Diambil 100 mL larutan Cr III 100 ppm, konsentrasi Ni optimal, konsentrasi DBDTC 2 optimal dan pH optimal yang telah diperoleh dari percobaan sebelumnya, kemudian ditambah 0 mL Cu II 100 ppm, larutan yang diperoleh diaduk selama 5 menit sampai terjadi pengendapan. Endapan disaring dan dicuci dengan 2 mL akuabides. Endapan dilarutkan dengan 2 mL HNO 3 1:1 sehingga endapan larut sebagian dan setelah beberapa saat ditambah 2 mL aseton untuk menyempurnakan pelarutan endapan dan menjadi jernih. Larutan yang terjadi diencerkan dengan akuabides sampai volume 10 mL, kemudian di ukur absorbansinya dengan SSA.Ulangi cara kerja di atas dengan memvariasi larutan Cu II 100 ppm sebanyak 1, 2, 3, dan 4 mL.

3.4.7. Penentuan kadar CrIII yang terendapkan dalam kondisi optimum