komunikasi verbal, komunikasi juga dilakukan dengan gerakan tubuh dan ekpresi wajah. Hal tersebut terlihat dalam kehidupan sehari-hari maupun
saat cosplay. Komuikasi non-verbal sangat membantu dan mendukung tersampaikannya pesan oleh cosplayer, agar makna dari pesan yang
disampikan dapat diterima oleh audience dan orang-orang yang ada di sekitar cosplayer dalam kehidupan sehari-hari.
2.2. Unsur-unsurKomunikasi
Dalammelakukankomunikasi, setiapindividuberharaptujuandarikomunikasiitusendiridapattercapai,
danuntukmencapainyaadaunsur-unsur yang
harusdipahami, menurut
OnongUchjanaEffendydalambukunya yang berjudul “DinamikaKomunikasi”, bahwadariberbagaipengertiankomunikasi
yang telahada,
tampakadanyasejumlahkomponenatauunsur yang
dicakup, yang
merupakanpersyaratanterjadinyakomunikasi. Komponenatauunsur-
unsurtersebutadalahsebagaiberikut:
Komunikator, adalah orang yang menyampaikan pesan Pesan, adalah pernyataan yang didukung oleh lambang
Komunikan, adalah orang yang menerima pesan Media, adalah sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan
jauh tempatnya atau banyak jumlahnya Efek, adalah dampak sebagai pengaruh dari pesan.
Effendy, 2009: 6 Dalam penelitian ini unsur-unsur komunikasi dapat dijaleaskan sebagai
berikut, anggota lama dalam komunitas
Cosplay
Jaico akan bertindak sebagai komunikator, yang menyampaikan pesan secara verbal maupun non-verbal kepada
orang-orang disekitarnya yang menjadi komunikan dalam kehidupan sehari-hari dan juga
kepada audience
yang melihat
pertunjukannya saat
cosplay.
PengaruhatauEfekdaripesantersebutadalahtimbalbalikdari orang-orang
disekitarnyayaitukomunikan yang menerimapesan.
2.3. InteraksionisSimbolik
Herbert Mead mengembangkan teori Interaksionisme Simbolik pada tahun 1920an
ketika beliau
menjadi profesor
filsafat di
Universitas Chicago.Namungagasan-gagasannyamengenai interaksionisme simbolik berkembang
pesat setelah paramahasiswanya menerbitkan catatan dan kuliah-kuliahnya, terutama melalui bukuyang menjadi rujukan utama teori interaksionisme simbolik, yakni
mind, self andsociety
Mulyana, 2001: 68. Penyebaran dan pengembangan teori Mead juga berlangsung melalui
interpretasidan penjabaran lebih lanjut yang dilakukan para mahasiswa yang beliau didik, terutama HerbertBlumer. Justru Blumer-
lah yang menciptakan istilah “interaksi simbolik” padatahun 1937 dan mempopulerkannya di kalangan komunitas akademis
Mulyana,2001 : 68 Interaksi simbolik merupakan suatu aktivitas yang merupakan ciri
khasmanusia,yakni komunikasi atau pertukaran simbol yang diberi makna. Blumermenyatukan gagasan-gagasan tentang interaksi simbolik lewat tulisannya,
danjuga diperkaya dengan gagasan-gagasan dari John Dewey, William I. Thomas,dan Charles H. Cooley Mulyana, 2001 : 68.
Ada tiga premis yang dibangun dalam interaksi simbolik yaitu :
pertama,
manusia bertindak berdasarkan makna-makna;
kedua,
makna tersebut didapatkan dari interaksi dengan orang lain; dan
ketiga
makna tersebut berkembang disempurnakan ketika interaksi tersebut berlangsung.Mulyana, 2007:35
Menurut teoritisi yang di kutip dari buku Dr. DeddyMulyana,M.A yang berjudul Metodelogi Penelitian Kualitatif,
interaksi simbolik adalah“Kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia denganmenggunakan simbol-simbol. Mereka
tertarik pada cara manusiamenggunakan simbol-simbol yang mempresentasikan apa yang merekamaksudkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya dan juga pengaruh
yangditimbulkan penafsiran atas simbol-simbol ini terhadap perilaku pihak- pihakyang terlibat dalam interaksi sosial”.
Secara ringkas interaksi simbolik dadasarkan pada premis-premis berikut: a
Individumeresponsuatusituasisimbolik. Merekameresponlingkungan,termasukobjekfisik
benda danobjek
perilakumanusiaberdasarkanmakna yang
dikandungkomponen- komponenlingkungantersebutbagimereka.
Ketikamerekamengahadapisuatusituasi, responmerekatidakbersifatmekanis. Tidak pula ditentukanolehfactor
eksternal. Responmerekabergantungpadabagaimanamerekamendefinisikansituasi
yang dihadapidalaminteraksi.Jadiindividulah
yang dipandangaktifuntukmenentukanlingkunganmerekasendiri.
b Maknaadalahprodukinteraksi,
karenaitumaknatidakmelekatpadaobjek, melainkandinegosiasikanmelaluipenggunaanbahasa.Negosiasiitudimungk
inkankarenamanusiamampumenamaisegalasesuatu, bukanhanyaobjekfisik,
tindakanatauperistiwa bahkantanpakehadiranobjekfisik,
tindakanatauperistiwaitu, namunjugagagasanyang abstrak.
c Makna yang di interpretasikanindividudapatberubahdariwaktukewaktu,
sejalandenganperubahansituasi yang
ditemukandalaminteraksisosial. Perubahaninterpretasidimungkinkankarenaindividudapatmelakukan
proses mental,
yakniberkomunikasidengandirinyasendiri.Manusiamembayangkanataume rencanakanapa yang akanmerekalakukaan.Mulyana, 2008: 71
Saat melakukan pertunjukan,
Cospla yer
melakukan komunikasi dengan
audience
. Komunikasi yang dilakukan adalah untuk menyampaikan pesan mengenai
karakter yang dia bawakan pada saat pertunjukan, agar pesan tersebut tersampaikan kepada audience maka
Cosplayer
menyampaikannya dengan menggunakan simbol- simbol.
2.4. Proses PengelolaanKesan