G. Defenisi Konsep
Konsep adalah isitilah atau defenisi yang digunakan untuk menggambarkan fenomena yang dirumuskan atas dasar generalisasi dari
sejumlah kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat
perhatian ilmu sosial.
Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti. Untuk
mendapatakan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti, maka hal ini dapat dikemukakan defenisi dari konsep yang digunakan, yaitu
: 1.
Akuntabilitas adalah sebagai kewajiban- kewajiban individu – individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber
– sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab hal – hal yang menyangkut pertanggungjawabannya.
2. Kinerja adalah catatan tentang hasil – hasil yang diperoleh dari
fungsi – fungsi pekerjaan atau kegiatan tertentu selama kurun waktu tertentu.
3. Pegawai adalah seseorang yang melakukan penghidupannya dengan
bekerja dalam kesatuan organisasi baik kesatuan kerja pemerintah maupun kesatuan kerja swasta.
4. Pelayanan Publik adalah sebagai pemberian layanan melayani
keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah
ditetapkan.
Universitas Sumatera Utara
H. Defenisi Operasional
Defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana mengukur suatu variabel sehingga dengan
pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator apa saja sebagai pendukung untuk dianalisa ke dalam variabel-variabel tersebut. Adapun
defenisi operasional dalam penelitian ini adalah : 1.
Akuntabilitas Kinerja Pelayanan Publik, dilihat berdasarkan proses yang meliputi tingkat ketelitian akurasi, profesionalitas petugas,
kelengkapan sarana dan prasarana, kejelasan aturan termasuk kejelasan kebijakan atau peraturan perundang –undangan dan
kedisplinan. Harus sesuai dengan standard yang telah ditetapkan dan dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
2. Akuntabilitas biaya pelayanan publik, dipungut sesuai dengan
ketentuan perundang –undangan yang telah ditetapkan. 3.
Akuntabilitas produk pelayanan publik, persyaratan tekhnis dan administratif harus jelas dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi
kwalitas dan keabsahan produk pelayanan pelayanan, selain itu prosedur dan mekanisme kerja harus sederhana dan dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. I.
Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan ini adalah : BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, permusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kontribusi penelitian, kerangka teori,
Universitas Sumatera Utara
kerangka berpikir, defenisi konsep, defenisi operasional, dan sistematika penulisa.
BAB II METODE PENELITIAN Bab ini secara umum berisikan bentuk atau jenis penelitian, focus
penelitian, lokasi penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrument penelitian, dan analisa data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN Bab ini berisikan tentang gambaran umum dan lokasi penelitian.
BAB IV PENYAJIAN DATA Bab ini berisikan tentang tentang penyajian data yang telah
diperoleh. BAB V ANALISA DATA
Bab ini merupakan pembahasan terhadap data yang telah diperoleh terhadap interpretasi data.
BAB VI PENUTUP Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran penulis mengenai
hasil penelitian yang telah dilakukan
Universitas Sumatera Utara
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Untuk memperoleh jawaban dari permasalahan yang diambil dan sesuai dengan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian yang dianggap
tepat adalah metode penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis data kualitatif, karena objek dari penelitian ini adalah merupakan suatu fenomena
atau kenyataan social. Hal itu sesuai dengan yang dikatakan oleh Sanapiah Faisal 1999:20 bahwa penelitian deskriptif atau penelitian taksonomik atau
penelitian eksplorasi dimaksudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan social dengan jalan
mendeskripsikan sejumlah variable yang berkenan dengan masalah dan unit yang diteliti tanpa mempersoalkan jaminan hubungan antara variable yang
ada. Karena itu pada penelitian ini deskriptif tidak dilakukan pengujian hipotesis untuk membangun dan mengembangkan perbendaharaan teori.
B. Fokus Penelitian
Pembatasan focus penelitian sangat penting dan berkaitan erat dengan masalah maupun data yang dikumpulkan, dimana focus merupakan
pecahan dari masalah. Agar penelitian ini lebih terarah dan mudah dalam pencarian data, maka lebih dahulu ditetapkan focus penelitiannya. Hal ini
sesuai dengan yang diungkapka oleh Lexy J. Maleong 2001:7 bahwa : “Penelitian kualitatif menghendaki ditetapkannya batas dalam penelitian
atas dasar fokus yang timbul sebagai masalah dalam penelitian. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa hal, pertama, batasan menentukan kenyataan
Universitas Sumatera Utara