PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PENGIRIMAN BARANG PADA PT JNE DI BANDAR LAMPUNG

(1)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PENGIRIMAN BARANG

PADA PT JNE DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

MUHAMAD TAUFIQ SARA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ii

ABSTRAK

PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PENGIRIMAN BARANG PADA

PT JNE DI BANDAR LAMPUNG

Oleh

MUHAMAD TAUFIQ SARA

Untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang saat ini banyak lahir perusahaan jasa pengiriman barang yang terus berkembang dan bersaing di Bandar Lampung, salah satu diantaranya adalah PT JNE (Jalur Nugraha Ekakurir). Masing-masing penyedia jasa pengiriman barang mempunyai trik khusus dalam menjaring pasar mereka. Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang seperti TIKI, JNE, dan Pos Indonesia terus bersaing untuk mendapatkan pelanggan dengan strategi pemasaran yang berbeda-beda.

Masalah yang dihadapi oleh PT JNE adalah persaingan dari perusahaan lain yang bergerak dalam jasa pengiriman barang. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah Bauran Pemasaran Jasa berpengaruh signifikan terhadap

Keputusan Pembelian jasa pengiriman barang pada PT JNE di Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Bauran

Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Pembelian jasa pengiriman barang PT JNE di Bandar Lampung. Hipotesis dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran Jasa (X) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y) jasa pengiriman barang pada PT JNE di Bandar Lampung.

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dengan analisis faktor dan reliabilitas dengan koefisien Croanbach’s Alpa. Analisis kualitatif dengan distribusi frekuensi dan rentang skor. Analisis


(3)

iii

kuantitatif menggunakan regresi linear berganda. Untuk menguji hipotesis digunakan uji F dan untuk melihat kontribusi setiap variabel bebas secara parsial digunakan uji t. Objek penelitian ini adalah konsumen yang pernah membeli atau menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE di kota Bandar Lampung, dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.

Hasil uji Fhitung sebesar 62.049 lebih besar dari Ftabel untuk tingkat kesalahan 5% = 2.11 sehingga hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel bauran pemasaran jasa berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen dalam menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE. Koefisian R Square (R2 ) hasil regresi sebesar 0.825. Hal ini menunjukkan variasi variabel bebas dapat menjelaskan 82,5% terhadap variabel terikat, sedangkan sisanya sebesar 17,5% dipengaruhi variabel-variabel lain diluar model.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Bauran Pemasaran Jasa secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian konsumen dalam menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE, sedangkan secara parsial Bauran Pemasaran Jasa juga mempunyai pengaruh positif terhadap Keputusan Pembelian jasa pengiriman barang PT JNE.

Saran sebaiknya PT JNE lebih meningkatkan dan mempertahankan berbagai macam variabel bauran pemasaran jasa untuk masa yang akan datang, dengan cara menambah lokasi pengiriman barang, menambah variasi harga, memberikan pelatihan kepada karyawan, menambah keanekaragaman fitur produk, menambah fasilitas gedung, menambah sarana promosi, memperbaiki proses administrasi, memperbaiki proses pembayaran dan memperbaiki proses pengiriman barang.


(4)

(5)

(6)

(7)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ...ii

RIWAYAT HIDUP ... iv

MOTTO ... v

PERSEMBAHAN ... ... vi

SANWACANA ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

I. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 10

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 11

1.4 Kerangka Pemikiran ... 12

1.5 Hipotesis ... 15

II. LANDASAN TEORI ... 16

2.1 Definisi Pemasaran ... 16

2.2 Konsep Bauran Pemasaran ... 17

2.3 Pengambilan Keputusan ... 25


(8)

xi

III. METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Objek Penelitian... 28

3.2 Jenis Penelitian ... 28

3.3 Sumber Data ... 29

3.4 Populasi dan Sampel ... 29

3.4.1 Populasi ... 29

3.4.2 Sampel ... 29

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 30

3.6 Definisi Operasional Variabel ... 31

3.7 Skala Pengukuran Variabel ... 34

3.8 Uji Instrumen Penelitan ... 35

3.8.1 Uji Validitas ... 35

3.8.2 Uji Reliabilitas ... 35

3.9 Teknik Analisis Data ... 36

3.9.1 Analisis Kuantitatif ... 36

3.8.1.1 Analisis Regresi Linear Berganda ... 36

3.9.2 Analisis Kualitatif ... 37

3.9.3 Rancangan Pengujian Hipotesis ... 37

IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 39

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner ... 39

4.2.1 Uji Validitas ... 40

4.2.2 Uji Reliabilitas ... 44

4.3 Analisis Kualitatif ... 47

4.3.1 Karakteristik Responden ... 47

4.3.2 Hasil Analisis Variabel Demografi ... 48

4.3.3 Hasil Tabulasi Angket ... 52

4.4 Analisis Kuantitatif ... 61

4.1.1 Uji Regresi Linear Berganda ... 61

4.4.2 Uji Koefisien Regresi Secara Bersama-sama (Uji F) ... 64


(9)

xii

V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69 5.1 Kesimpulan ... 69 5.2 Saran ... 70

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis Produk Jasa PT JNE ... 3

2. Harga Pengiriman Barang PT JNE ... 4

3. Indonesia Brand Championship 2012 kategori Courier Service di Indonesia ... 7

4. Pangsa pasar jasa kurir ekspress ... 7

5. Penelitian Terdahulu ... 9

6. Operasional Variabel Penelitian ... 32

7. Hasil Uji Validitas ... 40

8. Hasil Uji Reliabilitas ... 44

9. Persentase berdasarkan wilayah di Bandar Lampung ... 47

10.Persentase berdasarkan Jenis Kelamin ... 48

11.Persentase Berdasarkan Usia Responden ... 48

12.Persentase Berdasarkan Pendidikan Responden ... 49

13.Persentase Berdasarkan Pekerjaan Responden ... 49

14.Persentase Berdasarkan Pengeluaran Responden ... 50

15.Jawaban responden tentang Produk ... 51

16.Jawaban responden tentang Harga ... 52

17.Jawaban responden tentang Distribusi ... 53

18.Jawaban responden tentang Promosi ... 54

19.Jawaban responden tentang Orang ... 55

20.Jawaban responden tentang Bukti Fisik ... 56

21.Jawaban responden tentang Proses ... 58

22.Jawaban responden tentang Keputusan Pembelian ... 59

23.Analisis Determinasi (R2) ... 61


(11)

xiv

25.Hasil Uji t ... 65 26.Uji Hipotesis Pengaruh Variabel X Terhadap Variabel Y ... 67


(12)

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Perkembangan Penjualan PT JNE ... 8 2. Model Perilaku Konsumen ... 13 3. Kerangka Pemikiran Pengaruh Bauran Pemsaran Jasa Terhadap

Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE di Bandar Lampung ... 14


(13)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner Penelitian

2. Rekapitulasi Jawaban 30 Responden Uji Validitas dan Uji Reabilitas 3. Rekapitulasi Jawaban 100 Responden Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa

Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE di Bandar Lampung

4. Uji Validitas dan Uji Reabilitas 5. Tabel Frekuensi Demografi

6. Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Kebijakan Produk (X1) 7. Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Kebijakan Harga (X2) 8. Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Kebijakan Distribusi (X3) 9. Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Kebijakan Promosi (X4) 10.Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Orang (X5)

11.Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Bukti Fisik (X6) 12.Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Proses (X7)

13.Tabel Frekuensi Jawaban Kuesioner untuk Keputusan Pembelian (Y) 14.Uji Regresi Linier Berganda

15.Tabel Distribusi F 16.Tabel Distribusi t


(14)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Kebutuhan pengiriman barang telah menjadi kebutuhan utama setiap individu. Semua individu membutuhkan pengiriman barang yang cepat dan aman untuk memastikan barang yang dikirimkan sampai pada waktu dan tempat yang tepat. Dalam kegiatan pemasaran pengiriman barang berhubungan dengan distribusi yaitu menyampaikan barang atau jasa dari produsen kepada konsumen guna memenuhi kebutuhan manusia.

Untuk memenuhi kebutuhan pengiriman barang, saat ini banyak lahir perusahaan jasa pengiriman barang yang terus berkembang dan bersaing untuk merebut pasar. Salah satu diantaranya adalah PT JNE (Jalur Nugraha Ekakurir). Jasa pengiriman barang dan perdagangan memiliki hubungan yang saling mempengaruhi.

Berkembangnya perdagangan sangat dipengaruhi oleh lahirnya jasa pengiriman barang. Jasa pengiriman juga berperan serta dalam pertumbuhan perdagangan dalam dan luar negeri.

PT JNE merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman barang di Indonesia. PT JNE berdiri sejak tahun 1990. Tidak hanya melayani pengiriman barang dalam negeri, PT JNE juga menyediakan jasa pengiriman barang ke luar


(15)

negeri. Jaringan PT JNE yang luas dan layanan yang profesional telah membantu dalam pendistribusian produk dan meningkatkan daya saing dalam pemasaran.

Tingginya permintaan pengiriman barang di Indonesia, tidak terlepas dari campur tangan beberapa penyedia jasa pengiriman barang yang tumbuh di Indonesia. Masing-masing penyedia jasa pengiriman barang mempunyai strategi khusus dalam menjaring pasar mereka. Perusahaan penyedia jasa pengiriman barang seperti TIKI, JNE, dan Pos Indonesia terus bersaing untuk mendapatkan pelanggan dengan strategi pemasaran yang berbeda-beda.

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain (Kotler dan Keller, 2009). Untuk menjalankan strategi pemasaran tersebut, perusahaan penyedia jasa pengiriman barang mengadopsi strategi bauran pemasaran 7P (Product policy, Price policy, Place policy,

Promotion policy, People, Physical Evidence, and Process).

1. Kebijakan Produk (Product policy) Menurut Kotler dan Keller (2009: 4)

“Kebijakan Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi,

informasi dan ide.”

PT JNE melayani kiriman paket dan dokumen peka waktu dengan tujuan dalam negeri yang memanfaatkan transportasi tercepat yang tersedia dan melayani beragam jenis layanan sesuai kebutuhan konsumen.


(16)

3

Tabel 1.1 Jenis Produk Jasa PT JNE

Produk Keterangan

Diplomat Bagi kiriman peka waktu yang menuntut pengamanan optimal, PT JNE menyediakan petugas khusus yang selalu siap mengantarkan sendiri dengan menggunakan model transportasi tercepat. Layanan yang dikenal dengan sebutan „DIPLOMAT‟ ini memungkinkan pengawasan ketat dari petugas PT JNE mulai saat penjemputan di lokasi pengirim hingga serah terima di lokasi penerima.

Layanan Super Speed

Pelanggan yang memiliki kiriman peka waktu dan harus diberangkatkan segera diluar jadwal rutin dan rute tetap PT JNE dapat memanfaatkan layanan

„SUPER SPEED‟ (SS). Layanan ini menggunakan transportasi udara (direct flight) atau darat langsung ke tujuan, sepanjang jadwal penerbangan tersedia. Target waktu penyampaian kiriman dengan layanan SS adalah dalam kurun waktu 24 jam sejak saat penjemputan di tempat pengirim.

Yakin Esok Sampai (YES)

PT JNE mengantisipasi kebutuhan dengan target pengantaran di tujuan pada keesokan harinya dengan menawarkan layanan premium pengantaran dalam waktu satu hari yang disebut Yakin Esok Sampai atau YES. Dan sebagai bentuk tanggung jawab atas kualitas layanan ini, PT JNE memberikan jaminan uang kembali (biaya kirim) apabila kiriman tidak terantar pada keesokan harinya. Layanan

Regular

JNE melalui layanan REGULAR menawarkan layanan pengantaran cepat, aman dan handal sampai ke pelosok Indonesia.

Ongkos Kirim Ekonomis (OKE)

Khusus kiriman dengan ukuran besar atau berat, PT JNE menawarkan layanan Ongkos Kirim Ekonomis atau OKE. Layanan dengan harga ekonomis ini memanfaatkan transportasi Cargo udara dan angkutan darat, menghubungkan kota-kota besar, ibu kota propinsi sampai ke kabupaten.


(17)

Tabel 1.1 merupakan jenis layanan atau produk yang ditawarkan PT JNE kepada pelanggannya. Pelanggan dapat memilih jasa sesuai dengan kebutuhan dalam mengirimkan barang. PT JNE juga memberikan garansi untuk beberapa jenis layanan yang ditawarkan.

2. Kebijakan Harga (Price policy) Menurut Kotler dan Keller (2009: 67)

“Kebijakan Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen

termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.” Tabel 1.2 Harga pengiriman barang produk YES, Reguler dan OKE dari Bandar

Lampung ke beberapa kota besar di Indonesia

Kota Tujuan Berat YES Reguler OKE

Jakarta 1 kg Rp. 18.000,- Rp. 14.000,- Rp. 12.000,-

Surabaya 1 kg Rp. 33.000,- Rp. 24.000,- Rp. 20.000,-

Medan 1 kg Rp. 38.000,- Rp. 32.000,- Rp. 26.000,-

Bandung 1 kg Rp. 20.000,- Rp. 16.000,- Rp. 12.000,-

Semarang 1 kg Rp. 27.000,- Rp. 23.000,- Rp. 19.000,-

Makassar 1 kg Rp. 40.000,- Rp. 35.000,- Rp. 28.000,-

Palembang 1 kg Rp. 28.000,- Rp. 23.000,- Rp. 19.000,-

Pekanbaru 1 kg Rp. 36.000,- Rp. 30.000,- Rp. 24.000,-

Batam 1 kg Rp. 35.000,- Rp. 30.000,- Rp. 24.000,-

Banjarmasin 1 kg Rp. 35.000,- Rp. 30.000,- Rp. 24.000,-

Sumber : PT JNE cabang Bandar Lampung. 2013.

3. Kebijakan Distribusi (Place policy) Menurut Kotler dan Keller (2009: 14)

“Kebijakan Distribusi adalah untuk menggelar, menjual, atau

menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran distribusi dapat mencakup toko fisik maupun toko-toko virtual di internet. Strategi distribusi bertujuan untuk member kemudahan kepada konsumen dalam menemukan informasi dan keberadaan produk.” PT JNE memiliki 34 cabang utama serta memiliki lebih dari 1500 titik layanan dari penjemputan hingga pengantaran yang tersebar di seluruh Indonesia. Di


(18)

5

Bandar Lampung, PT JNE memiliki 1 cabang utama dan 50 counter agen. Pelayanan ditempatkan di lokasi-lokasi yang strategis, sehingga memudahkan konsumen menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.

4. Kebijakan Promosi (Promotion policy) Menurut Kotler dan Keller (2009: 204)

“Kebijakan Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau

mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”

PT JNE melakukan kegiatan promosi, antara lain :

- Advertising

Produk JNE diperkenalkan melalui media cetak, brosur, poster maupun pamflet yang disertai jenis dan keunggulan masing-masing produknya.

- Direct dan Interactive Marketing

Tersedianya website memudahkan konsumen untuk mengetahui jasa yang ditawarkan. Selain itu, konsumen juga dapat mengetahui posisi barang yang sedang dikirim melalui website tersebut.

5. Orang (People)

Menurut Lovelock dan Wright (2007: 19)

“Orang adalah karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses produksi.”

PT JNE melakukan perekrutan, pelatihan dan motivasi kepada karyawannya untuk meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggannya.


(19)

Pelanggan menilai kualitas jasa yang mereka terima berdasarkan penilaian terhadap orang-orang yang menyediakan jasa tersebut.

6. Bukti Fisik (Physical evidence)

Menurut Lovelock dan Wright (2007: 20)

“Bukti Fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang memberi bukti atas kualitas jasa.”

PT JNE memiliki gedung, kendaraan dan perlengkapan lainnya untuk mendukung kegiatan pemasaran sebagai bukti atas kualitas jasa yang diberikan.

7. Proses (Process)

Menurut Lovelock dan Wright (2007: 19)

“Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.”

Kecepatan dan ketepatan dalam memberikan pelayanan atau proses, selalu dilakukan PT JNE untuk menciptakan jasa yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Strategi bauran pemasaran ini dianggap sebagai strategi paling mendasar dan penting yang harus dimiliki oleh perusahaan dalam meningkatkan jumlah pelanggan dari penjualan produk yang mereka miliki. PT JNEmenggunakan strategi bauran pemasaran 7P untuk produk andalannya guna memenuhi kebutuhan pengiriman barang.


(20)

7

Tabel 1.3 Indonesia Brand Championship 2012 kategori Courier Service di Indonesia

Type of Award Company Index

Gold TIKI 78.94

Silver JNE 77.76

Bronze Pos Indonesia 76.37

Sumber : www.the-marketeers.com. 2013.

Dari Tabel 1.3 diatas dapat dilihat pemenang Indonesia Brand Championship di Indonesia. Penilaian berdasarkan popularitas merek, persepsi, pengalaman,

harapan, maupun pengaruh lingkungan sebelum akhirnya menjatuhkan pilihannya pada merek tertentu untuk dibeli. Tabel 1.3 menunjukkan kategori Courier

Service masih dimenangkan oleh TIKI. Diurutan kedua ditempati JNE dan Pos

Indonesia membayangi PT JNE diurutan ketiga. Secara keseluruhan PT JNE masih menempati urutan kedua dibawah TIKI.

Tabel 1.4 Pangsa pasar jasa kurir ekspress di Indonesia

Perusahaan

Pangsa Pasar

2011 2012

TIKI 28% 29%

JNE 19% 27%

Pos Indonesia 17% 20%

Pandu Siwi 15% 10%

Lainnya 21% 14%


(21)

Tabel 1.4 menunjukkan persaingan antar produsen jasa kurir pada tahun 2011-2012. Diantara produsen jasa kurir yang ada, TIKI menguasai pangsa pasar untuk jasa tersebut. Pangsa pasar PT JNE mengalami peningkatan pada tahun 2012, namun JNE belum mampu mengungguli pesaing utamanya yaitu TIKI.

Grafik 1 Perkembangan Penjualan PT JNE tahun 2011-2012

Sumber : PT JNE cabang Bandar Lampung. 2013.

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa penjualan PT JNE mengalami peningkatan dari tahun 2011 hingga 2012. Namun, terjadi penurunan pada bulan Februari, Maret, Juni dan September pada tahun 2011. Pada tahun 2012 penjualan juga mengalami penurunan pada bulan Agustus dan November.

Pemasaran secara konsep berdampak pada keputusan pembelian. Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok

mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain. (Kotler dan Armstrong,

2003:7).

7300 7800 8300 8300

8500 9000 9500 10000

10500 10500 11000 11500 8191 7997 7657

9199 10763 9570 10741 11229

10300

11966 12184 12802 12500 13000 13500

1400014500 15000

15500 16000 16000 16500

17000 17500 1284813760 14447 14614 1567616227 17788 14910 17074

19678 19549 20002

0 5000 10000 15000 20000 25000 Target 2011 Realisasi 2011 Target 2012 Realisasi 2012


(22)

9

Konsep ini mengandung pengertian adanya kebutuhan, keinginan dan permintaan. Ada produk untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut, ada biaya yang dikeluarkan yang dilakukan melalui pertukaran, transaksi serta adanya pasar. Hal ini sejalan dengan hasil temuan riset terdahulu pada tabel 1.5

Tabel 1.5 Penelitian terdahulu

Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil

1. Rany Maryana (2011)

Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah dalam Membeli Polis

Asuransi pada PT AXA Financial Indonesia di Bandar lampung

Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan R2 sebesar 0.688

2. Soraya Isti Farna

(2009)

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gardenia Cafe Medan.

Bauran Pemasaran berpengaruh signifikan terhadap Keputusan Pembelian dengan R2 sebesar 0.486

Sumber : 1Farna, Soraya Isti. Pengaruh Bauran Pemsaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gardenia Café Medan. 2009, halaman 77. 2Maryana, Rany. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Membeli Polis Asuransi pada PT AXA Financial Indonesis di Bandar Lampung. 2011, halaman 77. Tabel 1.5 menunjukkan penelitian terdahulu Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian yang dilakukan oleh Rany Maryana dan Soraya Isti Farna. Penelitian yang dilakukan Rany Maryana memperoleh hasil R2 sebesar


(23)

0.688, sedangkan Soraya Isti Farna memperoleh hasil R2 sebesar 0.486. terjadi gap atau kesenjangan antara kedua penelitian tersebut. Hasil yang diperoleh Soraya Isti Farna dibawah 50%, sehingga dapat disimpulkan hasil yang diperoleh kurang kuat antara Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian. Hal tersebut dijadikan acuan oleh penulis untuk melakukan riset ulang.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan penelitian dengan judul :

“PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN JASA PENGIRIMAN BARANG PADA PT JNE DI BANDAR LAMPUNG”

I.2 Permasalahan

Setiap perusahaan berharap mampu menguasai pangsa pasar secara keseluruhan. Masalah yang dihadapi PT JNE adalah persaingan dari perusahaan lain yang bergerak dalam jasa pengiriman barang. Tabel 1.3 dan 1.4 menunjukkan bahwa PT JNE menghadapi persaingan dari TIKI, Pos Indonesia dan perusahaan jasa lainnya.

Penentuan bauran pemasaran yang tepat akan mempermudah perusahaan untuk menciptakan, membangun dan mempertahankan kegiatan pemasaran produk dan jasa secara lebih baik. Hal tersebut berkaitan dengan sebuah perusahaan jasa pengiriman barang seperti PT JNE yang harus menarik konsumen untuk memutuskan memilih produknya dengan menentukan bauran pemasaran yang tepat.


(24)

11

Riset terdahulu pada tabel 1.5 menunjukkan Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Pembelian menunjukkan perbedaan ukuran R2 . Terjadi gap atau kesenjangan antara kedua penelitian tersebut. Besaran yang diperoleh Soraya Isti Farna dibawah 50%,. Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk mengkaji ulang riset terdahulu.

Berdasarkan uraian diatas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut : “Apakah bauran pemasaran jasa berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang pada PT JNE di Bandar Lampung?”

I.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui besarnya pengaruh bauran pemasaran jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place policy), Kebijakan Promosi (Promotion

policy), Orang (People), Bukti Fisik (Phsical evidence) dan Proses

(Process) terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang PT JNE

di Bandar Lampung.

I.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan oleh perusahaan untuk membangun 7P yang lebih baik agar mampu bertahan dan menghadapi para pesaingnya.


(25)

2. Bagi Peneliti

Penulisan ini bermanfaat untuk menambah ilmu dan pengetahuan serta pengalaman dalam menerapkan teori-teori yang diperoleh di perkuliahan.

3. Bagi Pembaca

Sebagai acuan bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang sama dan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya dimasa yang akan datang.

I.5 Kerangka Pemikiran

Bauran pemasaran jasa tediri dari : 1. Kebijakan Produk (Product policy)

Kebijakan Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. (Kotler dan Keller , 2009: 4) 2. Kebijakan Harga (Price policy)

Kebijakan Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. (Kotler dan Keller , 2009: 67)

3. Kebijakan Distribusi (Place policy)

Kebijakan Distribusi adalah untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau


(26)

13

pengguna. Saluran distribusi dapat mencakup toko fisik maupun

toko-toko virtual di internet. Strategi distribusi bertujuan untuk member

kemudahan kepada konsumen dalam menemukan informasi dan

keberadaan produk. (Kotler dan Keller , 2009: 14)

4. Kebijakan Promosi (Promotion policy)

Kebijakan Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha

menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau

mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar

bersedia menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan

perusahaan yang bersangkutan. (Kotler dan Keller , 2009: 204)

5. Orang (People)

Orang adalah karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang

terlibat dalam proses produksi. (Lovelock dan Wright, 2007: 19)

6. Bukti Fisik (Physical evidence)

Bukti Fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang

memberi bukti atas kualitas jasa. (Lovelock dan Wright , 2007: 20)

7. Proses (Process)

Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan

tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan

dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. (Lovelock dan Wright, 2007:


(27)

Gambar 1.1 Model Perilaku Konsumen Sumber: Kotler dan Keller (2009: 178)

Rangsangan pemasaran yang terdiri dari produk, harga, dristibusi dan promosi

mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan

pembelian yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,

jumlah pembelian, waktu pembelian dan metode pembayaran.

Gambar 1. 2 Kerangka pemikiran Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE di Bandar Lampung

Variabel Independen Variabel Dependen Rangsangan Pemasaran Produk Harga Distribusi Promosi Psikologi Konsumen Motivasi Persepsi Pembelajaran Memori Karakteristik Konsumen Budaya Sosial Pribadi Rangsangan Lain Ekonomi Teknologi Politik Budaya Proses Keputusan Pembelian Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku pascapembelian Keputusan Pembelian Pilihan produk Pilihan merek Pilihan penyalur Jumlah pembelian Waktu pembelian Metode pembayaran

Keputusan Pembelian (Y)

Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alternatif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian

Bauran Pemasaran Jasa (X)

Kebijakan Produk (Product policy) Kebijakan Harga (Price policy) Kebijakan Distribusi (Place policy) Kebijakan Promosi (Promotion policy) Orang (People)

Bukti Fisik (Physical evidence) Proses (Process)


(28)

15

I.6 Hipotesis

Hipotesis menurut Sugiyono (2008:84) merupakan suatu jawaban sementara terhadap rumusan permasalahan penelitian. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa suatu riset tidak dapat dimulai sebelum suatu hipotesis dirumuskan. Hipotesis harus dibuktikan kebenarannya karena masih merupakan dugaan.

Berdasarkan pada latar belakang dan masalah di atas serta kerangka pemikiran yang ada maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product policy), KebijakanHarga(Price

policy), Kebijakan Distribusi(Place policy), Kebijakan Promosi (Promotion

policy),Orang( People), Bukti Fisik (Physical Evidence), dan Proses (Process)

berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE Bandar Lampung.


(29)

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia.

Menurut Kotler & Keller (2009:5):

“Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan pihak lain.”

Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemasaran tidak hanya mengadakan kegiatan jual-beli barang saja tetapi juga mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan untuk memberikan kepuasan bagi pihak-pihak yang terlibat

2.2 Pengertian Bauran Pemasaran

Menurut Kotler & Keller (2009:5):

“Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat

dikendalikan, yang diterapkan ke produk dari perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap pasar.”


(30)

17

7P dalam Bauran Pemasaran :

1. Kebijakan Produk (Product policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 4)

“Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide.” Klasifikasi produk yang dijelaskan dalam Kotler & Keller (2009: 5-7) adalah sebagai berikut:

1. Menurut daya tahan dan wujud produk, dibagi menjadi tiga yaitu:

 Barang-barang yang tidak tahan lama, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Misalnya: bir dan sabun.

 Barang tahan lama, adalah barang-barang berwujud yang biasanya dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama. Misalnya: kulkas, alat-alat mesin, dan pakaian.

 Jasa, adalah produk yang tak berwujud, tak terpisahkan, bervariasi, dan dapat musnah. Akibatnya, jasa biasanya memerlukan kendali kualitas kredibilitas pemasok, dan kemampuan adaptasi yang lebih besar. Misalnya: salon potong rambut dan perbaikan peralatan. 2. Menurut barang konsumen, dapat dibagi menjadi empat yaitu:

 Barang sehari-hari, adalah barang-barang yang biasanya sering dibeli oleh konsumen, segera dan dengan usaha minimum. Misalnya: minuman ringan, sabun, dan surat kabar.

 Barang belanja, adalah barang yang secara karakteristik


(31)

harga, dan gaya. Misalnya: perabotan, pakaian, mobil bekas, dan peralatan rumah tangga utama.

 Barang khusus, adalah barang yang mempunyai karakteristik atau identifikasi merek yang unik dimana ada cukup banyak pembeli yang bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Misalnya: mobil, komponen stereo, peralatan fotografi, dan busana pria.

 Barang yang tidak dicari, adalah barang yang tidak dikenal konsumen atau biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Misalnya: detektor asap, asuransi jiwa, ensiklopedia.

3. Menurut barang industri dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

 Bahan dan suku cadang, adalah barang yang seluruhnya menjadi bagian dari produk produsen.

 Barang modal, adalah barang tahan lama yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk.

 Layanan bisnis dan pasokan, adalah barang dan jasa jangka pendek yang memfasilitasi pengembangan atau pengelolaan produk jadi.

2. Kebijakan Harga (Price policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 67)

“Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu.”


(32)

19

Enam langkah menetapkan harga menurut Kotler & Keller (2009: 76-90), yaitu:

1. Memilih tujuan penetapan harga.

Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan

menetapkan harga. Lima tujuan utama adalah kemampuan bertaham, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.

2. Menentukan permintaan

Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan. Dalam menentukan permintaan, perusahaan harus memperhatikan sensitivitas harga, memperkirakan kurva permintaan dan elastisitas kurva permintaan.

3. Memperkirakan biaya

Permintaan menetapkan batas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya dan biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi,

mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar untuk usaha dan resikonya.

4. Menganalisis biaya, harga, dan penawaran pesaing

Dalam kisaran kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya, harga, dan kemungkinan reaksi harga pesaing. Mula-mula perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan


(33)

oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi nilai mereka bagi pelanggan dan menambahkan nilai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan.

5. Memilih metode penetapan harga

Metode penetapan harga dapat dibagi menjadi enam metode, yaitu: a. Penetapan harga markup, yaitu perusahaan menambah markup

standar ke biaya produk.

b. Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, yaitu perusahaan menentukan harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi sasarannya.

c. Penetapan harga nilai anggapan, yaitu perusahaan harus

menghantarkan nilai yang dijanjikan oleh proposisi nilai mereka, dan pelanggan harus dapat menerima nilai ini menjadi nilai anggapan.

d. Penetapan harga nilai, yaitu perusahaan memenangkan pelanggan setia dengan mengenakan harga yang cukup rendah untuk

penawaran berkualitas tinggi.

e. Penetapan harga going rate, yaitu perusahaan mendasarkan sebagian besar harganya pada harga pesaing, mengenakan hrga yang sama, lebih mahal, atau lebih murah dibandingkan harga pesaing utama.


(34)

21

f. Penetapan harga jenis lelang, bertujuan untuk membuang

persediaan berlebih atau barang bekas. Tiga jenis lelang utama dari prosedur penetapan harga yaitu lelang Inggris, lelang Belanda, dan lelang tender tertutup.

6. Memilih harga akhir

Metode penetapan harga mempersempit kisaran dari mana perusahaan harus memilih harga akhirnya. Dalam memilih harga itu, perusahaan harus mempertimbangkan faktor-faktor tambahan, termasuk dampak kegiatan pemasaran lain, kebijakan penetapan harga perusahaan, penetapan harga berbagi keuntungan dan resiko, dan dampak harga pada pihak lain.

3. Kebijakan Distribusi (Place policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 14)

“Saluran distribusi adalah untuk menggelar, menjual, atau menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran distribusi dapat mencakup toko fisik maupun toko-toko virtual di internet. Strategi distribusi bertujuan untuk member kemudahan kepada konsumen dalam menemukan informasi dan keberadaan produk.”

4. Kebijakan Promosi (Promotion policy) Menurut Kotler & Keller (2009: 204)

“Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.”


(35)

Menurut Kotler & Keller (2009: 189-192), promosi terdiri dari:

a. Promosi penjualan

Menurut Kotler & Keller (2009: 190), alat promosi penjualan menawarkan tiga manfaat yang berbeda, yaitu:

 Komunikasi

Promosi penjualan meraih perhatian dan dapat mengarahkan konsumen kepada produk.

 Insentif

Promosi penjualan mencakup beberapa konsesi, pendorong, atau kontribusi yang memberikan nilai bagi konsumen.

 Undangan

Promosi penjualan mencakup undangan berbeda untuk melibatkan diri dalam transaksi sekarang.

Dengan kata lain, promosi penjualan merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memberitahukan, mempengaruhi, membujuk dan mengingatkan konsumen akan suatu produk.

b. Periklanan

Iklan menjangkau pembeli yang tersebar secara geografis. Bentuk iklan tertentu seperti TV memerlukan anggaran yang lebih besar dibandingkan dengan bentuk iklan seperti surat kabar. Karena berbagai bentuk dan penggunaan iklan, sulit melakukan generalisasi tentang hal tersebut.


(36)

23

c. Penjualan Personal

Penjualan personal merupakan alat paling efektif pada tahap proses pembelian selanjutnya terutama dalam membentuk preferensi, keyakinan, dan tindakan pembelian.

Penjualan personal mempunyai tiga kualitas berbeda, yaitu:

 Interaksi pribadi

Penjualan personal menciptakan episode segera dan interaktif antara dua orang atau lebih.

 Pengembangan

Penjualan personal juga memungkinkan semua jenis hubungan berkembang, mulai dari masalah hubungan penjualan sampai pertemanan pribadi yang dalam.

 Respons

Pembeli dapat merasa mereka wajib mendengarkan pembicaraan penjual.

d. Hubungan masyarakat dan publisitas

Daya tarik hubungan masyarakat dan publisitas didasarkan pada tiga kualitas berbeda, yaitu:

 Kredibilitas tinggi

Kisah dan fitur baru lebih autentik dan kredibel bagi pembaca daripada iklan.

 Kemampuan untuk mencapai pembeli

Hubungan masyarakat dapat menjangkau calon pembeli yang suka menghindari wiraniaga dan iklan.


(37)

 Dramatisasi

Hubungan masyarakat mempunyai potensi mendramatisasi perusahaan atau produk.

e. Pemasaran langsung dan interaktif

Pemasaran langsung dan interaktif mempunyai banyak bentuk— melalui telepon, online, dan secara pribadi. Mereka berbagi tiga karakteristik berbeda.

Pesan pemasaran langsung dan interaktif adalah:

 Penyesuaian

Pesan dapat disiapkan untuk menarik individu yang dibidik.

 Terkini

Pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat.

 Interaktif

Pesan dapat diubah tergantung pada respons seseorang.

5. Orang (People)

Menurut Lovelock & Wright (2007: 19)

“Orang adalah karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses produksi.”

6. Bukti Fisik (Physical evidence)

Menurut Lovelock & Wright (2007: 20)

“Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang member bukti atas kualitas jasa.”


(38)

25

7. Proses (Process)

Menurut Lovelock & Wright (2007: 19)

“Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan.”

2.3 Proses Pengambilan Keputusan

Gambar 2 : Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Kotler dan Armstrong (2003)

5 tahap dalam proses pengambilan keputusan

1. Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama proses keputusan pembelian dimana konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara aktual dengan keadaan yang diinginkan.Kebutuhan yang dirasakan oleh

konsumen dapat dipicu oleh rangsangan. Rangsangan internal berasal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang seperti rasa lapar dan haus muncul pada tingkat yang cukup tinggi untuk menjadi dorongan.

Rangsangan eksternal merupakan rangsangan yang timbul dari lingkungan individu seperti iklan.

2. Pencarian Informasi

Tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar

meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif Pengenalan

Kebutuhan

Pencarian Informasi

Pengevaluasian Alternaif

Keputusan Pembelian

Perilaku Setelah Pembelian


(39)

3. Pengevaluasian Alternatif

Tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian pilihan.

4. Keputusan Pembelian

Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk.

5. Perilaku Setelah Pembelian

Tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan kepada kepuasan atau ketidakpuasan mereka.

2.4 Jasa dan Karakteristik Jasa

Menurut Lovelock & Wright (2007:5)

“Jasa adalah tindakan atau kinerja yang menciptakan manfaat bagi

pelanggan dengan mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama penerima.”

Menurut Kotler dan Keller (2009)Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak menyebabkan perpindahan kepemilikan. Produksi jasa dapat terikat atau tidak terikat pada suatu produk fisik.


(40)

27

Jasa memiliki empat karakteristik :

1. Tidak berwujud

Berbeda dengan produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba atau dicium sebelum membeli.

2. Tidak terpisahkan

Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, diseimpan sebagai persedian, didistribusikan melalui banyak penjual dan dikonsumsi kemudian.

3. Bervariasi

Karena bergantung pada isapa yang memberikannya serta kapan dan di mana diberikannya, maka jasa sangat bervariasi.

4. Tidak tahan lama

Jasa ridak dapat disimpan. Sifat jasa yang mudah rusak tersebut tidak akan menjadi masalah apabila permintaan tetap berjalan lancar.


(41)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang pernah

membeli atau menggunakan jasa pengiriman barang PT JNEdi kota Bandar

Lampung.

3.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode

deskiptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu

objek, suatu set kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang.

Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran

atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat

serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nasir, 2009:54). Sugiyono

(2008:21)menjelaskan bahwa penelitian verifikatif pada dasarnya untuk menguji

teori dengan pengujian hipotesis. Pengujian hipotesis dilakukan dengan

menggunakan perhitungan statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh


(42)

29

3.3 Sumber Data 3.3.1 Data Primer

Merupakan data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti langsung dari objek penelitian.

3.3.2 Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung. Data ini diperoleh melalui literatur terkait, majalah, internet, keterangan

-keterangan atau publikasi lainnya.

3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008). Dalam penelitian ini, populasi yang diteliti adalah konsumen PT JNE di kota Bandar Lampung yang jumlahnya tidak secara pasti.

3.4.2 Sampel

Metode yang di gunakan dalam pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling tipe purposive sampling yaitu

pengambilan sampel yang membatasi pada ciri-ciri khusus seseorang yang memberikan informasi yang dibutuhkan dengan cara menentukan

koresponden yang menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.

Penentuan subjek untuk dijadikan sampel atau responden dilakukan secara


(43)

1) Konsumen jasa pengiriman barang PT JNE, yang saat survei melakukan transaksi penggunaan jasa pengiriman barang PT JNE, dan pernah melakukan transaksi pengiriman barang minimal 1 kali.

2) Berdomisili di Bandar Lampung. 3) Bersedia menjadi responden

Dalam penelitian ini jumlah sampel yang di ambil sebanyak 100 orang yang merupakan bagian dari populasi sebagai responden. Sampel sebesar 100 responden sesuai dengan saran Hair (2006:197) menyarankan bahwa untuk penelitian yang akan diolah dengan menggunakan multiple

regression jumlah sampel minimum 50 responden dan lebih disarankan

100 responden bagi kebanyakan situasi penelitian. Sehingga dalam penelitian ini, peneliti menentukan jumlah sampel 100 orang.

3.5 Metode Pengumpulan Data 3.5.1 Kuesioner

yaitu berisikan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan variabel penelitian akan dibagikan kepada masing-masing pihak pelanggan yang diharapkan dapat membantu dalam penelitian ini.

3.5.2 Dokumentasi

pengumpulan data dilakukan dengan mempelajari literatur, dokumen-dokumen dan sumber data lain yang berasal dari media elektronik seperti internet yang mempunyai hubungan dalam penulisan penelitian ini.


(44)

31

3.6 Variabel Penelitian dan Operasional Variabel 3.6.1 Variabel Penelitian

Sugiyono (2008 : 58) mendefinisikan variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian terdiri atas variabel independen dan variabel dependen. Adapun variabel dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Variabel Independen

 Kebijakan Produk (Product policy) (X1)

 Kebijakan Harga (Price policy) (X2)

 Kebijakan Distribusi (Place policy) (X3)

 Kebijakan Promosi (Promotion policy) (X4)

 Orang (People) (X5)

 Bukti Fisik (Physical evidence) (X6)  Proses (Process) (X7)

2. VariabelDependen (Y)

 Keputusan Pembelian

3.6.2 Operasional Variabel

Variabel-variabel yang diteliti sehubungan dengan pengaruh Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Placing policy), Kebijakan Promosi ( Promotion policy),Orang


(45)

Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang PT JNE. Adapun indikator-indikator dari variabel-variabel diatas adalah sebagai berikut.

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Sub

Variabel

Konsep Variabel Indikator Ukuran Skala

Bauran Pemasaran Jasa (X)

Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang dapat dikendalikan, yang diterapkan ke produk dari perusahaan itu sendiri untuk menghasilkan respon yang diinginkan terhadap pasar (Kotler dan Keller, 2009 : 76).

Kebijakan

Produk (Product policy)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau

kebutuhan, termasuk barang fisik, jasa, pengalaman, acara, orang, tempat, properti, organisasi, informasi dan ide. (Kotler dan Keller , 2009: 4)

Fitur produk Keunggulan dari pesaing Manfaat jasa

Tingkat

keanekaragaman fitur produk jasa yang ditawarkan Tingkat

keunggulan jasa yang ditawarkan dari pesaing Tingkat manfaat

jasa yang ditawarkan Ordinal Kebijakan Harga (Price policy)

Harga adalah salah satu bauran pemasaran yang menghasilkan

pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. (Kotler dan Keller , 2009: 67)

Harga sesuai jasa yang ditawarkan Harga yang

ditawarkan bersaing Harga yang

ditawarkan variatif

Tingkat kesesuain harga dengan kualitas

Tingkat bersaing harga jasa yang ditawarkan dengan harga jasa lain Tingkat harga yang

ditawarkan variatif Ordinal Kebijakan Distribusi (Place policy)

Saluran distribusi adalah untuk menggelar, menjual, atau

menyampaikan produk fisik atau jasa kepada pelanggan atau pengguna. Saluran distribusi dapat mencakup toko fisik maupun toko-toko virtual di internet. Strategi distribusi bertujuan untuk member

Lokasi mudah dijangkau Lokasi yang

strategis

Tingkat kemudahan dalam menjangkau lokasi jasa

pengiriman barang Tingkat lokasi yang

strategis di pusat kota

Tingkat lokasi yang strategis di pusat keramaian


(46)

33

kemudahan kepada konsumen dalam menemukan informasi dan keberadaan produk. (Kotler dan Keller , 2009: 14)

Kebijakan

Promosi (Promotion policy)

Promosi adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pesan sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima dan loyal kepada yang ditawarkan perusahaan (Kotler dan Keller, 2009:204)

Sarana promosi Penyampaia

n promosi

Tingkat iklan / informasi pada internet (situs resmi) menarik dan jelas

Tingkat iklan / informasi pada papan iklan, spanduk dan brosur menarik dan jelas Tingkat

penyampaian iklan dan pengenalan produk baik dan jelas

Ordinal

Orang (People)

Orang adalah karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang terlibat dalam proses produksi (Lovelock dan Wrigrht, 2007:19)

Kompetensi pelayanan Penampilan

karyawan

Tingkat pelayanan yang tanggap kepada konsumen Tingkat pelayanan

yang ramah dan sopan kepada konsumen Tingkat

penampilan karyawan yang rapi dan menarik Ordinal Bukti Fisik (Physical evidence)

Bukti fisik adalah petunjuk visual atau berwujud lainnya yang member bukti atas kualitas jasa. (Lovelock dan Wright , 2007: 20)

Bangunan Kerapian dan kenyamanan ruangan Fasilitas

Tingkat bentuk dan penampilan bangunan Tingkat kerapian

dan kenyamanan ruangan yang baik Tingkat fasilitas

(parkir, ruang tunggu, toilet) yang baik

Ordinal

Proses (Process)

Proses adalah metode pengoperasian atau serangkaian tindakan tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam suatu urutan yang telah ditetapkan. (Lovelock dan Wright, 2007: 19)

Administrasi dan pembayaran Sesuai jadwal yang ditentukan

Tingkat proses administrasi dan pembayaran yang mudah

Tingkat proses administrasi dan pembayaran yang cepat

Tingkat proses pengiriman barang sesuai dengan jadwal


(47)

Keputusan Pembelian

Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk. (Kotler dan Armstrong, 2003:227) Pengenalan masalah Pencarian informasi Evaluasi alterntif Keputusan pembelian Perilaku pasca pembelian Tingkat menggunakan jasa pengiriman barang karena pentingnya pengiriman barang Tingkat melakukan pencarian informasi tentang jasa yang akan digunakan Tingkat jasa

pengiriman barang yang lebih baik daripada alternatif jasa pengiriman barang lain yang ada

Tingkat manfaat produk yang diharapkan mempengaruhi keputusan menggunakan jasa pengiriman barang Tingkat kepuasan

dalam menggunakan jasa sebelumnya mempengaruhi perilaku untuk menggunakan jasa pengiriman barang Ordinal

3.7. Skala Pengukuran Variabel

Dalam melakukan penelitian, penulis memberikan skala untuk mengukur variabel-variabel yang akan diteliti melalui tanggapan responden dengan menggunakan skala ordinal.

Menurut Moh. Nazir (2009: 131)

“Skala ordinal adalah angka yang diberikan di mana angka-angka tersebut mengandung pengertian tingkatan.”

Dalam penelitian ini, kuesioner disusun dengan menggunakan skala ordinal dengan ukuran sebagai berikut:

a. Sangat setuju (SS) = 5


(48)

35

c. Netral (N) = 3

d. Tidak setuju (TS) = 2

e. Sangat tidak Setuju (STS) = 1

3.8. Validitas dan Reliabilitas 3.8.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukkan ukuran yang benar-benar mengukur apa yang akan diukur. Suatu kuesioner akan mempunyai validitas tinggi apabila dapat menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Kuesioner yang dibuat sebelum disebarkan kepada responden harus diuji kevalidan dan kereliabelannya melalui analisis faktor dengan bantuan SPSS 20.0.

Untuk menguji kesesuaian pemakaian analisis faktor, digunakan metode Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy. Supranto (2004:118) mendefinisikan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) measure of sampling adequacy merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 - 1,0 berarti analisis factor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis factor dikatakan tidak tepat.

3.8.2 Uji Reabilitas

Moh. Nazir (2009;131) menjelaskan bahwa suatu alat ukur disebut mempunyai reabilitas tinggi atau dapat dipercaya, jika alat ukur tersebut mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut stabil, dapat diandalkan (dependability) dan dapat diramalkan (predictability). Suatu alat ukur yang mantap tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa. Untuk reabilitas menggunakan


(49)

rumus Alpha Cronbach yang di hitung dengan bantuan SPSS 20.0, sebuah instrumen dikatakan memiliki reabilitas yang tinggi jika nilai Cronbach’s‎‎

Coefficient Alpha >0,6 dan Cronbach’s‎Alpha‎If‎Item‎Deleted‎<Cronbach’s‎‎

Coefficient Alpha, Gozali (2003:133).

3.9 Alat Analisis

3.9.1 Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif adalah analisis dengan menggunakan pendekatan atau rumus statistik. Dalam penelitian ini analisis kuantitatif yang digunakan adalah:

3.9.1.1 Uji Regresi Linear Berganda

Analisis ini digunakan untuk mengetahui bagaimana penilaian konsumen tentang Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Pembelian pada konsumen JNE di Bandar Lampung. Analisis yang digunakan meliputi pengujian terhadap Produk

(Product policy), Harga (Price policy), Distribusi (Place policy), Promosi

(Promotion policy),Orang ( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses

(Process) . Model analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda.

Model Regresi digunakan untuk mengansumsikan bahwa terdapat hubungan linear antara variabel Bauran Pemasaran Jasa terhadap Keputusan Pembelian. Jadi analisis regresi berganda dilakukan jika jumlah variabel independennya minimal dua (Sugiyono, 2008: 277). Adapun bentuk umum persamaan regresi berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + b7X7 + e dimana :

Y = Keputusan Pembelian


(50)

37

X1 = Kebijakan Produk

X2 = Kebijakan Harga

X3 = Kebijakan Distribusi

X4 = Kebijakan Promosi

X5= Orang

X6= Bukti fisik

X7= Proses

e = error

3.9.2 Analisis Kualitatif

Analisis dilakukan dengan cara pendekatan deskriptif yang digunakan untuk

pemecahan masalah adalah dengan menguraikan hasil kuesioner oleh para

perespon.

3.9.3 Rancangan Pengujian Hipotesis

1. Pengujian keberartian pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat secara

serempak dilakukan dengan menggunakan uji F pada tingkat kepercayaan 95%

dengan derajat kebebasan bagi pembilang (V1) dan bagi pembilang (V2)

Kriteria pengujiannya :

1. Ho ditolak dan Ha diterima jika Fhitung> Ftabel


(51)

2. Pengujian keberartian koefisien regresi secara parsial digunakan uji – tpada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kebebasan (df)n-k-1.

Kriteria pengujiannya adalah: a. Uji Positif

Ho ditolak dan Ha diterima jika thitung> ttabel Ho diterima dan Ha ditolak jika thitung≤ tabel b. Uji Negatif

Ho ditolak dan Ha diterima jika thitung negatif < ttabelnegatif Ho diterima dan Ha ditolak jika thitungnegatif≥ttabelnegatif


(52)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga(Price policy), Kebijakan Distribusi(Place policy), Kebijakan Promosi( Promotion policy), Orang( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang PT JNE di Bandar Lampung. Maka hipotesis penelitian ini diterima, hal ini didasarkan pada penjelasan sebagai berikut :

 Variabel Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product

policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place policy),

Kebijakan Promosi( Promotion policy),Orang( People), Bukti Fisik,( Physical

Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh secara simultan terhadap

variabel keputusan pembelian (Y) sebesar R2 = 0,825 hal ini berarti

sumbangan variabel X Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga

(Price policy), Kebijakan Distribusi(Place policy), Kebijakan Promosi

(Promotion policy),Orang( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan

Proses (Process)) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (keputusan pembelin). Dengan hasil perhitungan uji F hitung lebih besar dibandingkan


(53)

nilai F tabel (62.049 > 2.11) maka Ho ditolak dan Ha diterima, nilai

signifikansi hasil print out ternyata dibawah alpha yang ditentukan 5% maka secara statistik bahwa secara keseluruhan variabel bebas Kebijakan Produk

(Product policy), KebijakanHarga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place

policy), Kebijakan Promosi (Promotion policy),Orang (People), Bukti Fisik,(

Physical Evidence), dan Proses (Process)) berpengaruh terhadap Keputusan

Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE di Bandar Lampung.

 Variabel bauran pemaaran jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product

policy), Kebijakan Harga (Price policy), KebijakanDistribusi (Place policy),

Kebijakan Promosi (Promotion policy),Orang (People), Bukti Fisik (Physical

Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh secara parsial terhadap variabel

keputusan pembelian.

 Variabel Kebijakan Distribusi (Place policy) (X3) mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y), Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi yang dimiliki variabel Distribusi (Place policy) (X3) lebih besar dibandingkan variabel yang lain yaitu dengan nilai Koefisien Beta 0.330.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran-saran yang dapat diberikan peneliti sebagai pertimbangan bagi PT JNE di Bandar Lampung sebagai berikut :

 PT JNE lebih meningkatkan dan mempertahankan berbagai macam variabel bauran pemasaran jasa untuk masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini menghasilkan adanya variabel bauran


(54)

70

pemasaran jasa yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang pada PT JNE di Bandar Lampung.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan distribusi (place policy) dengan menambah lokasi pengiriman barang agar lebih mudah dijangkau dan ditemukan oleh konsumen.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan harga

(price policy) dengan variasi harga yang lebih bersaing sehingga semua

elemen masyarakat dapat menggunakan jasa pengiriman barang JNE.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan orang

(people) dengan memberikan pelatihan kepada karyawannya sehingga

konsumen merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan PT JNE.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan produk

(product policy) dengan menambah keanekaragaman fitur produk sehingga

konsumen dapat memilih produk jasa pengiriman barang PT JNE sesuai dengan kebutuhan serta lebih merasakan manfaatnya.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan bukti fisik (physical evidence) dengan menambah fasilitas gedung dan fasilitas lainnya sehingga konsumen merasa nyaman dengan fasilitas yang

diberikan.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan

promosi (promotion policy) dengan menambah sarana promosi yang sudah ada sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.


(55)

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan proses

(process) dengan memperbaiki proses administrasi, proses pembayaran

dan proses pengiriman barang sehingga konsumen tetap menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.


(56)

DAFTARPUSTAKA

Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran

Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Farna, Soraya Isti. 2009. Pengaruh Bauran Pemsaran Jasa Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen pada Gardenia Café Medan. Skripsi Fakultas

Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam, 2003. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hair,J.F., Anderson, R.E., Tatham,R.L and Black, W.C. 2006. Multivariated Data

Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall International. UK.

id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Lampung. Diakses 19 Juni 2013. id.wikipedia.org/wiki/JNE‎. Diakses 19 Juni2013.

id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. Diakses 3 Februari 2013.

J. Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada

Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. PT Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

jnelampung.wordpress.com/Home. Produk layanan. Diakses 7 April 2013. Kotler, Philiph. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Millennium. PT

Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi 13 Jilid 1). Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi 13 Jilid 2). Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa. PT Indeks. Edisi 9, Jakarta.


(57)

Lovelock, Christoper., Wright, Lauren. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Alih Bahasa. PT Indeks, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

Maryana, Rany. 2011. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Nasabah Dalam Membeli Polis Asuransi pada PT AXA Financial Indonesis

di Bandar Lampung. Skripsi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas

Lampung.

Nasir, Moh., 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor.

PT JNE. 2013. Daftar Harga dan Produk JNE. Penerbit PT JNE, Bandar Lampung.

PT JNE. 2013. Strategi Pengembangan JNE Cabang Bandar Lampung 2013. Penerbit PT JNE, Bandar Lampung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Supranto, J., 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi. Rineka Cipta, Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Penerbit

Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Vidyawati, Pradana. 2009. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Pengguna SIM

Card Merek IM3). Skripsi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas

Negeri Semarang.

www.bisnis.com. Bisnis Indonesia. Diakses 11 April 2013.

www.bisnis.com. Pasar Pengiriman Barang. Diakses 11 April 2013. www.jne.co.id. Company Profile. Diakses 21 Februari 2013.

www.jne.co.id. Services Type. Diakses 21 Februari 2013.

www.kargo123.com. Jasa Pengiriman Barang. Diakses 8 Maret 2013.

www.the-marketeers.com. Indonesia Brand Championship2012. Diakses 14 April 2013.


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka kesimpulan dalam penelitian ini adalah Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga(Price policy), Kebijakan Distribusi(Place policy), Kebijakan Promosi( Promotion policy), Orang( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang PT JNE di Bandar Lampung. Maka hipotesis penelitian ini diterima, hal ini didasarkan pada penjelasan sebagai berikut :

 Variabel Bauran Pemasaran Jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place policy), Kebijakan Promosi( Promotion policy),Orang( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh secara simultan terhadap

variabel keputusan pembelian (Y) sebesar R2 = 0,825 hal ini berarti

sumbangan variabel X Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi(Place policy), Kebijakan Promosi (Promotion policy),Orang( People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses (Process)) berperan dalam mempengaruhi setiap variabel Y (keputusan pembelin). Dengan hasil perhitungan uji F hitung lebih besar dibandingkan


(2)

69

nilai F tabel (62.049 > 2.11) maka Ho ditolak dan Ha diterima, nilai

signifikansi hasil print out ternyata dibawah alpha yang ditentukan 5% maka secara statistik bahwa secara keseluruhan variabel bebas Kebijakan Produk (Product policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place policy), Kebijakan Promosi (Promotion policy),Orang (People), Bukti Fisik,( Physical Evidence), dan Proses (Process)) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian Jasa Pengiriman Barang pada PT JNE di Bandar Lampung.  Variabel bauran pemaaran jasa yang terdiri dari Kebijakan Produk (Product

policy), Kebijakan Harga (Price policy), Kebijakan Distribusi (Place policy), Kebijakan Promosi (Promotion policy),Orang (People), Bukti Fisik (Physical Evidence), dan Proses (Process) berpengaruh secara parsial terhadap variabel keputusan pembelian.

 Variabel Kebijakan Distribusi (Place policy) (X3) mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian (Y), Hal ini ditunjukkan dengan kontribusi yang dimiliki variabel Distribusi (Place policy) (X3) lebih besar dibandingkan variabel yang lain yaitu dengan nilai Koefisien Beta 0.330.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan tersebut, maka saran-saran yang dapat diberikan peneliti sebagai pertimbangan bagi PT JNE di Bandar Lampung sebagai berikut :

 PT JNE lebih meningkatkan dan mempertahankan berbagai macam variabel bauran pemasaran jasa untuk masa yang akan datang. Hal ini dikarenakan pada penelitian ini menghasilkan adanya variabel bauran


(3)

pemasaran jasa yang berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian jasa pengiriman barang pada PT JNE di Bandar Lampung.  Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan

distribusi (place policy) dengan menambah lokasi pengiriman barang agar lebih mudah dijangkau dan ditemukan oleh konsumen.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan harga (price policy) dengan variasi harga yang lebih bersaing sehingga semua elemen masyarakat dapat menggunakan jasa pengiriman barang JNE.  Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan orang

(people) dengan memberikan pelatihan kepada karyawannya sehingga konsumen merasa nyaman dengan pelayanan yang diberikan oleh karyawan PT JNE.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan produk (product policy) dengan menambah keanekaragaman fitur produk sehingga konsumen dapat memilih produk jasa pengiriman barang PT JNE sesuai dengan kebutuhan serta lebih merasakan manfaatnya.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan bukti fisik (physical evidence) dengan menambah fasilitas gedung dan fasilitas lainnya sehingga konsumen merasa nyaman dengan fasilitas yang

diberikan.

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan

promosi (promotion policy) dengan menambah sarana promosi yang sudah ada sehingga konsumen tertarik untuk menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.


(4)

71

 Diharapkan PT JNE mempertahankan dan meningkatkan kebijakan proses (process) dengan memperbaiki proses administrasi, proses pembayaran dan proses pengiriman barang sehingga konsumen tetap menggunakan jasa pengiriman barang PT JNE.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Dharmmesta, Basu Swastha., Handoko, T. Hani. 2012. Manajemen Pemasaran Analisis Perilaku Konsumen. Edisi Pertama. BPFE, Yogyakarta.

Farna, Soraya Isti. 2009. Pengaruh Bauran Pemsaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Gardenia Café Medan. Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam, 2003. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi Ketiga. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Hair,J.F., Anderson, R.E., Tatham,R.L and Black, W.C. 2006. Multivariated Data Analysis, Sixth Edition, Prentice Hall International. UK.

id.wikipedia.org/wiki/Bandar_Lampung. Diakses 19 Juni 2013. id.wikipedia.org/wiki/JNE‎. Diakses 19 Juni 2013.

id.wikipedia.org/wiki/Pemasaran. Diakses 3 Februari 2013.

J. Setiadi, Nugroho. 2010. Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer Pada Motif, Tujuan dan Keinginan Konsumen. Edisi Revisi. PT Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

jnelampung.wordpress.com/Home. Produk layanan. Diakses 7 April 2013. Kotler, Philiph. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Millennium. PT

Prenhallindo, Jakarta.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi 13 Jilid 1). Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran (Edisi 13 Jilid 2). Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip., Armstrong, Gary. 2003. Dasar-Dasar Pemasaran. Alih Bahasa. PT Indeks. Edisi 9, Jakarta.


(6)

Latan, Hengky., Temalagi, Selva. 2013. Analisis Multivariate Teknik dan Aplikasi Menggunakan Program IBM SPSS 20.0. Alfabeta, Bandung.

Lovelock, Christoper., Wright, Lauren. 2007. Manajemen Pemasaran Jasa. Alih Bahasa. PT Indeks, Jakarta.

Lupiyoadi, Rambat, 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi Kedua. Salemba Empat, Jakarta.

Maryana, Rany. 2011. Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan

Nasabah Dalam Membeli Polis Asuransi pada PT AXA Financial Indonesis di Bandar Lampung. Skripsi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Lampung.

Nasir, Moh., 2009. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia, Bogor.

PT JNE. 2013. Daftar Harga dan Produk JNE. Penerbit PT JNE, Bandar Lampung.

PT JNE. 2013. Strategi Pengembangan JNE Cabang Bandar Lampung 2013. Penerbit PT JNE, Bandar Lampung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Supranto, J., 2004. Analisis Multivariat : Arti dan Interpretasi. Rineka Cipta, Jakarta.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Universitas Lampung. 2008. Format Penulisan Karya Ilmiah. Penerbit

Universitas Lampung, Bandar Lampung.

Vidyawati, Pradana. 2009. Pengaruh Kepercayaan Merek Terhadap Loyalitas Merek (Studi Pada Mahasiswa Universitas Negeri Semarang Pengguna SIM Card Merek IM3). Skripsi Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang.

www.bisnis.com. Bisnis Indonesia. Diakses 11 April 2013.

www.bisnis.com. Pasar Pengiriman Barang. Diakses 11 April 2013. www.jne.co.id. Company Profile. Diakses 21 Februari 2013.

www.jne.co.id. Services Type. Diakses 21 Februari 2013.

www.kargo123.com. Jasa Pengiriman Barang. Diakses 8 Maret 2013.

www.the-marketeers.com. Indonesia Brand Championship 2012. Diakses 14 April 2013.


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Konsumen Menggunakan Jasa Percetakan Pada CV. ASCO PUTRA MANDIRI Medan

1 41 114

Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Pada Gardenia Cafe Medan

7 63 87

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 3 113

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 0 10

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 0 2

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 2 6

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 0 23

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 0 2

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Untuk Menggunakan Jasa Pengiriman Barang (Studi Kasus Pada Pt.Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (Jne) Medan

0 0 16

TAPPDF.COM PDF DOWNLOAD PENGARUH BAURAN PEMASARAN JASA TERHADAP KEPUTUSAN PASIEN ... 1 PB

0 0 18