Metode Pengamatan Observasi Interview Wawancara

Kemudian dibuatkan Transkipnya dengan mengubah hasil wawancara dari bentuk rekaman jadi bentuk tertulis secara Verbatim .

2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan Pola Jawaban

Pada tahap ini dibutuhkan pengertian yang mendalam, terhadap dua, perhatian yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul diluar apa yang ingin di gali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip wawancara dengan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan.

3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap data

Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitan ini. Pada tahap ini kategori yang telah di dapat melalui analisis di tinjau kembali berdasarkan landasan teori yang telah di dijabarkan dalam Bab II, sehingga dapat di cocokan apakah ada kesamaan antara landasan teoritis dengan hasil yang dicapai. Walaupun penelitian ini tidak memiliki hipotesis tertentu, namun dari landasan teori dapat di buat asumsi-asumsi mengenai hubungan antara konsep-konsep dan faktor-faktor yang ada.

4. Mencari Alternatif Penjelasan Bagi Data

Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk ke dalam tahap penjelasan, Dan berdasarkan kesimpulan yang telah di dapat dari kaitannya tersebut, penuis merasa perlu mencari suatu alternative penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah di dapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternatif penjelasan lain. Dari hasil analisis , ada kemungkinan terdapat hal- hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui refrensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran.

5. Menulis hasil penelitian

Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis untuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang telah dibuat selesai. Dalam penelitian ini, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam dan observasi dengan subjek dan Significan Other. Proses ini yang diperoleh dari subjek dan Significant Other, di baca berulang kali sehingga penulis mengerti benar permasalahannya.

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Letak Geografis Lembaga Dakwah Majelis Ta’lim Hidayataul Walad

Terletak di Jl.Mastrip Warugunung RT01RW01 no.43 Kelurahan Warugunung kecamatan Karangpilang Kotamadya-Surabaya, kearah barat berbatasan dengan kabupaten Gresik dan sebelah selatan berbatasan dengan kabupaten Sidoarjo. Jl. Mastrip Warugunung merupakan wilayah industri dengan kondisi padat penduduk dan masyarakat universal, terdiri dari masyarakat pendatang dari berbagai wilayah di Jawa Timur yang ingin mengadu nasib di kota Surabaya terutama di wilayah Warugunung yang merupakan wilayah perbatasan dan keluar masuknya penduduk dari desa ke kota. Majlis Ta’lim Hidayatul Walad sendiri berada di antara jalan raya dan bantaran sungai Kali Mas, meski berada di wilayah padat penduduk dan industri, suasana di Majlis sangat sejuk dan rindang sehingga sangat tepat untuk kegiatan belajar mengajar atau dakwah seperti baca tulis Al Qur’an dan Diskusi.

2. Sejarah Majelis Ta’lim Hidayatulwalad

“Secara formal berdiri pada 03 Januari tahun 2015, namun secara Non Formal sejak awal tahun 2013 akhir, berawal dari keinginan beberapa anak yang ingin belajar agama, baca al- qur’an dan ingin berhenti dari kenakalan anak muda yang ingin mendekatkan diri kepada Allah, Namun kesulitan menemukan guru untuk membimbing sesuai dengan karakter