Pelaksanaan Kegiatan Model Pengambilan Keputusan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 92 dengan proses pengambilan keputusan dalam musyawarah di Desa. “Di desa Bator ini tidak tentu melakukan musyawarah, tapi kalok musyawarah yang sampean sebutkan tadi, yang dihadiri oleh kepala desa, BPD, tokoh masyarakat, karang taruna, dan yang lain sebagainya tadi tidak ada. Sebenarnya orang-orang itu sudah bosan kalok rapat-rapat terus itu, mbak. Tapi begini, kalok saya butuh mengabarkan program kecamatan seperti beras miskin, itu saya langsung menghubungi bawahan- bawahan saya untuk membagikannya pada masyarakat yang benar-benar kurang mampu. Sebenarnya rapat itu sesuai dengan kebutuhan, kalok satu bulan membutuhkan 2 kali rapat, ya, saya melakukan 2 kali dalam satu bulan. Saya langsung memanggil careknya, suruh ke rumah saya dan kita sering- sering bareng. Karena begini, klebun Kepala Desa itu menyentuh langsung ke masyarakat. Karena setiap masalah yang ada di desa, entah itu carok pertengkaran, atau kecelakaan tengah malam, itu bukan polisi yang dipanggil oleh warga, ya tapi, klebun nya.” 18 Pernyataan yang senada juga di sampaikan oleh sekretaris Desa Bator, Kecamatan Klampis Kabupaten Bangkalan. “Saya sering ke rumah pak ebun,biasanya itu bugrembug diskusi,reddengan Pak Ebun Kepala Desa,red. Karena kantornya kan di rumah Pak Ebun, jadi kalok Pak Ebun menghubungi saya ada keperluan gitu, saya langsung ke rumahnya. Biasanya yang dibicarakan ya program desa, seperti renovasi jalan desa, renovasi jembatan, kalok yang baru-baru ini ya raskin itu. Tapi, kalok musyawaroh yang sampean anda sampaikan tadi mbak, belum ada di Desa Bator ini. Kalok musyawarah yang biasanya itu ya saya sebagai Carek di desa ini dengan bagian-bagian pembangunan biasanya ke rumah Pak Ebun itu untuk bicara program yang baru. Seperti raskin turun, itu langsung di rembukkan diskusikan .” 19 18 Imin, wawancara, Bator 17 april 2016, pukul 09:45 WIB 19 Mestar, wawancara, Bator 17 April 2016, pukul 19:00 WIB digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id 93 Pernyataan dari Ketua BPD menuturkan bahwa, BPD menjalankan tugasnya apabila mendapatkan perintah dari Kepala Desa, berikut penuturannya: “BPD itu menunggu perintah dari kepala desa dek, kalok ada program ya langsung saya ke tempat kepala desa, seperti pengaspalan, kalok gak ada perintah ya gak kemana-ma na” 20

4. Tujuan dan Hasil Keputusan

Dari tujuan musyawarah oleh Badan Permusyawaratan Desa yang sudah dijelaskan di atas, dapat dilihat antara peraturan yang ada di Undang-Undang Nomer 6 Tahun 2014 Tentang Desa yaitu: Badan Permusyawaratan Desa mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan kepada lembaga atau aparatur Pemerintah Desa, menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, pemberdayaan masyarakat, serta pelaksanaan biaya oprasional, selain itu tujuan dari musyawarah Desa adalah, meningkatkan ke-swadaya-an gotong royong masyarakat, meningkatkan pembangunan Infrastruktur pedesaan, serta tercapainya tujuan masyarakat yang bersifat Strategis untuk Desa. 21 20 Marhasan, wawancara, Bator 18 April 2016, pukul 16:15 WIB 21 Tim Permata Pers, Undang-Undang Desa dan Peraturan Pemerintah Republik indonesia Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara t.p.:Cetak Terbaru, t.th., h 20