Kualifikasi Pendidik Guru. Aspek SDM pada Teaching Factory

40 Menurut Anwar Jasin dalam Mujtahid 2010, untuk mengukur kemampuan kualifikasi guru dapat dilihat dari tiga hal, yaitu: 1 memiliki kemampuan dasar sebagai pendidik; 2 memiliki kemampuan umum sebagai pengajar; dan 3 mempunyai kemampuan khusus sebagai pelatih. Persyaratan yang harus dimiliki oleh jiwa pendidik antara lain: 1 Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 2 Berwawasan ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945; 3 Berkepribadian dewasa; 4 Mandiri; 5 Penuh rasa tanggungjawab; 6 Berwibawa; 7 Berdisiplin; dan 8 Berdedikasi. Mujtahid 2010 juga menjelaskan, bahwa seorang pendidik guru harus memiliki kemampuan dasar sebagai pendidik dan juga harus memiliki kemampuan sebagai prasyarat untuk mencapai kemampuan khusus dalam rangka memperoleh kualifikasi dan kewenangan mengajar. Kemampuan tersebut antara lain: 1 Penguasaan ilmu pendidikan atau pedagogik, diktatik dan metodik umum, psikologi belajar, ilmu-ilmu keguruan lain yang relevan dengan jenis jenjang pendidikan; 2 Penguasaan bahan kajian akademik yang relevan dengan isi dan bahan pelajaran kurikulum yang diajarkannya; 41 3 Penguasaan materi kurikulum isi dan bahan pelajaran yang relevan. Penguasaan materi dengan cara-cara pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar mengajar; 4 Kemahiran mengoperasionalkan kurikulum termasuk pembuatan satuan pelajaran, persiapan mengajar harian, merancang KBM, dan lain-lain; 5 Kemahiran pembelajaran dan mengelola kelas; 6 Kemahiran memonitor dan mengevaluasi program, proses kegiatan dan hasil belajar; 7 Bersikap kreatif dan inovatif dalam melaksanakan kurikulum, serta mengatasi masalah-masalah praktis pembelajaran dan pengelolaan kelas.

b. Kompetensi Pendidik Guru

Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional 2011, pengertian kompetensi adalah kekuasaan untuk menentukan atau memutuskan sesuatu hal. Pengertian dasar kompetensi yaitu kemampuan atau kecakapan. Kompetensi merupakan perilaku yang rasional untuk mencapai tujuan yang dipersyaratkan sesuai dengan kondisi yang diharapkan. 42 Kompetensi menurut Moh. Uzer Usman 2007: 14 berdasarkan pendapat Mc. Leod yaitu kompetensi sebagai keadaan berwewenang atau memenuhi syarat menurut ketentuan hukum. Sedangkan, berdasarkan pendapat Broke dan Stone, kompetensi merupakan gambaran hakikat kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Selanjutnya, menurut Mulyasa 2008:26, kompetensi guru merupakan perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual yang secara kaffah menyeluruh. Perpaduan tersebut membentuk kompetensi standar profesi guru, yang mencakup penguasaan materi, pemahaman terhadap peserta didik, pembelajaran yang mendidik, pengembangan pribadi dan profesionalisme. Berdasarkan Surat Keputusan Mendiknas nomor 045U2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi, bahwa kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Hal tersebut merupakan sesuatu hal yang harus ada pada pada pendidik, terutama guru dan dosen. 43 Bagi seorang guru atau calon guru, untuk menjadi seorang guru yang profesional harus memenuhi standar kompetensi profesional serta mampu meningkatkan kompetensi profesional. Guru harus memiliki kompetensi-kompetensi lain yang tidak kalah penting, seperti: kompetensi kepribadian, sosial, dan pedagogik. Ketiga kompetensi tersebut merupakan kompetensi yang terlebih dahulu harus dimiliki seorang calon guru. Menurut Moh. Uzer Usman 2007:17, kompetensi profesional yang harus dipenuhi atau dimiliki seorang guru atau calon guru adalah: 1 Menguasai landasan pendidikan, yakni mengenal tujuan pendidikan nasional untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, mengenal fungsi sekolah dalam masyarakat, mengenal prinsip- prinsip psikologi pendidikan yang dapat dimanfaatkan dalam proses belajar mengajar. 2 Menguasai bahan pengajaran, yakni menguasai bahan pengajaran kurikulum pendidikan dasar dan menengah, menguasai bahan pengayaan. 3 Menyusun program pengajaran, yakni menetapkan tujuan pembelajaran, memilih dan mengembangkan bahan pembelajaran, memilih dan mengembangkan strategi belajar mengajar, memilih dan mengembangkan media pengajaran yang sesuai, memilih dan memanfaatkan sumber belajar. 44 4 Melaksanakan program pengajaran, yakni menciptakan iklim belajar yang tepat, mengatur ruangan belajar, mengelola interaksi belajar mengajar, 5 Menilai hasil dan proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan, yakni menilai prestasi murid untuk kepentingan pengajaran, menilai proses belajar mengajar yang telah dilaksanakan. Standar kompetensi guru ini dikembangkan secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Beberapa pengertian dan penjelasan mengenai kompetensi di atas dapat ditarik garis besar, bahwa kompetensi adalah kecakapan atau kemampuan seseorang dalam melaksanakan profesinya.

5. Aspek Kemitraan Partnership pada Teaching Factory

Berdasarkan Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan, bahwa setiap sekolah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan. Kemitraan berkaitan dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan. Kemitraan sekolah dapat dilakukan dengan lembaga pemerintah maupun non pemerintah seperti perguruan tinggi, sekolah yang setara, serta dunia usaha dan dunia industri DUDI di lingkungannya. Sekolah harus mengembangkan kerjasama dan kemitraan dengan masyarakat,