Pendeta Ikut merasakan kegalaun Hati Narapidana hukuman mati Pendeta harus siap sedia mendampingi dalam keputusasaan si terpidana mati

120 tempat Ibadah hanya 2 jam Saja. Pada waktu Menjelang hari Eksekusi Rohaniawanpun memimpin perjamuan kudus, serta melakukan Doa penguatan untuk Para Narapidana. Pendeta Ts menjelaskan pada saat hari menjelang di eksekusi, Narapidana ditempatkan di ruang Isolasiselama 5 hari atau seminggu. Pertemuan dengan Para Rohaniawan diadakan selama 2 dua hari yaitu pada 2 hari menjelang Eksekusi, Rohaniawan melayani dengan waktu 1,5 jam, kami memberikan penguatan dengan memegang pundak dan memeluk yaitu dengan kata-kata Tuhan yang menjagamu serta pegang janji Tuhan serta memberikan ayat firman Tuhan Filipi 1: 21 yaitu karena bagiku hidup adalah Krsitus dan mati adalah keuntungan. Serta Rohaniawan memberikan Tugas kepada Narapidana untuk membaca Firman dan menaikan puji-pujian. Adapun doa penguatan Rohaniawan sebelum Eksekusi yaitu hamba menyerahkan anakmu….. ini ke pada Bapa di Surga, Tubuh, Jiwa dan Rohnya di dalam Nama Yesus 1 . 3.2.1. Ketabahan Mental Pendeta Penulis mendapatkan informasi dari Pendeta Th, bahwa Pendeta Th sangat menaruh belas kasihan kepada Narapidana hukuman mati, terlebih mereka Beragama Kristen. Penulis mengungkapakan menurut Pendeta Th, sangat berat mendampingi mereka secara mental, karena ini menyangkut nyawa seseorang yaitu para narapidana hukuman mati. 2

3.2.2. Pendeta Ikut merasakan kegalaun Hati Narapidana hukuman mati

Penulis mendapatkan banyak kegalaunnya yang dialami, kegalaunya tersebut salah satunya merasa saya sedih, kurang adil dalam upaya hukumnya,kemudian ada narapidana yang mengungkapkan perasaan kenapa saya harus didukum mati juga, kan saya sudah berbuat baik.menurut Pendeta Rb, saya hanya melayani curhat apabila ada yang ingin curhat ke saya 1 Wawancara Pendeta Ts, 24 oktober 2015 2 Wawancara dengan Rohaniawan Pendeta TH 10 April 2015 121 saja, itu menurut saya etikanya begitu. 3 Penulis juga mengungkapkan kegalaun dari Narapidana ke Pendeta Ts, dimana ada Narapidana yang mempunyai perasaan ingin bertemu dengan keluarga mereka yaitu Narapidana HTN, YSL, Pendeta Ts berusaha membantu dengan mendoakan Narapidana HTN tersebut. Penulis juga menemukan informasi juga dari hasil wawancara bahwa Pendeta Ts membuat mengerti, dengan cara berbicara apa yang menjadi keinginan Narapidana tersebut apa yang menjadi mau Narapidna tersebut atau akar kegalaun itu apa dari Narapidana tersebut pada waktu Jadwal Ibadah. 4

3.2.3. Pendeta harus siap sedia mendampingi dalam keputusasaan si terpidana mati

Menurut hasil wawancara dengan Pendeta Ts, terpidana mati di dalam permasalahan yaitu keputusasan Narapidana hukuman mati, pendeta Ts harus selalu mendampingi dengan Narapidana yaitu dengan memberikan motivasi yaitu dengan kotbah, serta mendengarkan dan mendoakan pada waktu Awal dan Akhir Ibadah pada waktu acara jadwal Ibadah saja.Penulis mendapatkan Kata-kata dari Pendeta Ts yaitu Tetap mengahadapi masalah ini dengan Pertolongan Tuhan, karena dengan Tuhan kita pasti mampu, ini kata-kata Pendeta Ts yang penulis dapatkan. Serta memberikan ayat Firman Tuhan Ibarni 11 : 1 dan juga memberikan ayat Firman Tuhan Mazmur 37 tentang kisah Raja Daud,dan apabila mereka bingung Rohaniawan memberikan kisah orang terpuruk dan akhirnya sukses melewati pencobaan. 5 3 Wwancara Pendeta RB, 14 Mei 2016 4 Wawancara Pendeta Ts ,10 Oktober 2015 5 Wawancara dengan Rohaniawan Pendeta Ts 14 mei 2016 122

3.2.4. Kegiatan harian Pendeta apakah setiap hari di Lembaga permasayarakatan atau