127
pengalaman bersama karena kegiatan yang mereka lakukan. Pengalaman yang dimiliki oleh seorang anak seringkali tidak diperoleh dari keluarga.
c. Sekolah
Proses pendidikan politik sejak dari bangku sekolah merupakan usaha pemerintah memperkenalkan politik kepada masyarakat sejak dini. Sekolah
berperan penting dalam sosialisasi politik. Sekolah memberi pengetahuan kepada para siswa tentang dunia politik dan peranan mereka di dalamnya.
Sekolah juga memberikan pandangan yang lebih konkrit tentang lembaga- lembaga politik dan hubungan-hubungan politik. Anak belajar mengenal nilai,
norma, dan atribut politik negaranya. Kegiatan sosialisasi politik melalui sekolah dapat berupa kegiatan intrakurikuler, upacara bendera, kegiatan
ekstra, dan baris-berbaris.
d. Tempat Kerja
Organisasi-organisasi formal atau informal yang dibentuk atas dasar pekerjaan juga dapat memainkan peran sebagai agen sosialisasi politik.
Organisasi-organisasi tersebut dapat berbentuk serikat kerja atau serikat buruh. Dengan menjadi anggota dan aktif dalam organisasi tersebut mereka
mendapat sosialisasi politik yang efektif. Bagi para anggotanya, organisasi- organisasi tersebut dapat berfungsi sebagai penyuluh di bidang politik. Secara
tidak langsung, para anggota akan belajar tentang berorganisasi. Pengetahuan tersebut akan bermanfaat dan berpengaruh ketika mereka terjun ke dunia
politik. Individu-individu yang mempunyai pengalaman berorganisasi umumnya tidak akan canggung apabila suatu ketika terjun ke dunia politik.
Misalnya, melakukan pertemuan dengan pejabat soal UMR, bermusyawarah dengan pimpinan perusahaan soal kesejahteraan, bahkan kegiatan demonstrasi
yang sesuai dengan aturan yang berlaku.
e. Media Massa
Media massa bagi masyarakat modern memberikan informasi- informasi politik yang cepat dan dalam jangkauan yang luas. Dalam hal
itulah, media mssa baik surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun internet memegang peranan penting. Media massa juga merupakan sarana ampuh
untuk membentuk sikap-sikap dan keyakinan-keyakinan politik. Melalui media massa, ideologi negara dapat ditanamkan kepada masyarakat, dan
melalui media massa pula politik negara dapat diketahui oleh masyarakat luas.
128
Tarik dan Jawab
Penjelasan : 1. Siswa mengambil salah satu sedotan yang dimana sudah terdapat satu soal untuk
dijawab
2. Permainan bisa dimainkan di depan kelas atau pun di tempat duduk siswa
129
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP
A. IDENTITAS
Nama Sekolah : SMA Negeri 1 Turi
Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan
KelasSemester : XI sebelas1 gasal
Standar Kompetensi : 1. Menganalisis Budaya Politik di Indonesia
Kompetensi Dasar : 1.3. Mendeskripsikan partisipasi politik 1.4. Menampilkan peran serta budaya politik
partisipan Indikator :
1.3.4. Mendeskripsikan penegertian partisipasi politik 1.3.5. Mendeskripsikan praktik dan tingkatan partisipasi politik
1.3.6. Menampilkan peran budaya politik partisipan
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan 2x45 menit
B. Tujuan Pembelajaran
7. Peserta didik mampu mendeskripsikan pengertian partisipasi politik 8. Peserta didik mampu mendeskripsikan praktik dan tingkatan partisipasi
politik 9. Peserta didik mampu menampilkan peran budaya politik partisipan
C. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian partisipasi politik materi lengkap terlampir
b. Praktik dan tingkatan partisipasi politik materi lengkap terlampir
c. Peran serta budaya politik partisipan materi lengkap terlampir
D. Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya Jawab
E. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pendahuluan -
Peserta didik diminta menyiapkan kondisi kelas
- Presensi peserta didik
- Siswa diberikan pertanyaanapresepsi
terkait materi minggu lalu dengan 15 menit