12
3. Potensi sekolah
a. Keadaan Peserta Didik Secara umum dari tahun ke tahun SMA Negeri 1 Turi memperoleh
kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat, meskipun inputnya kurang baik. Dilihat dari input NEM peserta didik, SMA Negeri 1 Turi
dapat dapat dikatakan sebagai pilihan kesekian dari sekolah negeri yang ada di Sleman, karena pada tahun ini SMA Negeri 1 Turi mendapat
peringkat ke 15 dari 17 SMA Negeri se-Sleman. Kualitas awal peserta didik ini dapat menjadi modal awal bagi
SMA Negeri 1 Turi untuk melaksanakan proses pembelajaran yang lebih efektif di sekolah. Keberhasilan proses pembelajaran juga turut didukung
oleh orang tua peserta didik yang selalu memberikan motivasi kepada anak- anaknya. Hal seperti ini terlihat pada perhatian dan dukungan
orang tua yang tiada henti terhadap anaknya dalam mengikuti segala aktivitas yang diselenggarakan sekolah. Selain itu, hubungan baik
senantiasa terjalin antar peserta didik, antara peserta didik dan guru, serta antara peserta didik dan karyawan. Hal ini dapat mendukung terciptanya
lingkungan belajar yang kondusif di sekolah. Peserta didik SMA Negeri 1 Turi tahun pelajaran 20162017
membuka 2 program jurusan untuk tiap-tiap angkatannya, yaitu Ilmu Pengetahuan Alam IPA dan Ilmu Pengetahuan Sosial IPS. Total
keseluruhan peserta didik SMA Negeri 1 Turi tahun ajaran 20162017 berjumlah 360 peserta didik
. b. Guru
Mayoritas pendidikan guru SMA Negeri 1 Turi adalah S-1, tetapi terdapat beberapa guru yang berstatus pendidikan S-2. SMA Negeri 1
Turi mempunyai 32 orang tenaga pendidik yang profesional dalam mendidik peserta didiknya.
4. Permasalahan sekolah
Tidak jauh berbeda dengan lembaga pendidikan lainnya, kualitas sekolah harus diperhatikan. Sebuah lembaga, dalam hal ini perlu mengambil
sikap tegas, karena merupakan lembaga yang erat kaitannya dengan pendidikan harus mampu menghasilkan lulusan sekolah alumnus
yang berkualitas sesuai dengan jurusannya. Selain itu juga perlu adanya komunikasi dan kerjasama dengan pihak luar sekolah.
13
Permasalahan sekolah tidak hanya terletak pada kualitas akademik lulusannya saja tapi juga bagaimana sekolah itu mampu membentuk akhlak,
moral dan kepribadian peserta didik menjadi orang yang berpendidikan dan berbudi pekerti luhur. Hal ini terlihat saat melakukan observasi kegiatan
belajar dan mengajar terdapat masalah yang teridentifikasi, beberapa diantaranya adalah kondisi siswa yang cukup ramai hampir di setiap
kelas dan tingkat partisipasi siswa yang kurang aktif dan pasif selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Selain itu, siswa juga tidak mempunyai
buku sumber belajar yang lengkap dan memadai untuk penunjang materi pembelajaran. Tantangan bagi guru dalam hal ini adalah bagaimana
mengelola kelas dengan baik dan menyampaikan materi pembelajaran agar bisa di serap oleh siswa dengan melihat kondisi diatas. Terlebih pemakaiian
metode konvensional yang masih didominasi dengan ceramah oleh guru yang kadang sering membuat siswa menjadi kurang aktif dan pasif saat
mengikuti pembelajaran serta media pembelajran yang belum maksimal dimunculkan. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat peserta didik
adalah generasi penerus bangsa yang memiliki tanggung jawab terhadap kemajuan suatu bangsa. Peserta didik di masa depan akan terjun ke
dalam masyarakat, bersosialisasi dengan banyak orang sehingga mereka harus paham dengan kewajiban mereka terhadap dirinya sendiri dan
masyarakat disekelilingnya. SMA Negeri 1 Turi menjadi salah satu lokasi pelaksanaan kegiatan
PPL 2016. Dari hasil observasi, permasalahan yang ditemukan adalah bagaimana strategi mahasiswa PPL dalam menciptakan suatu proses
pembelajaran yang aktif, efektif dan efisien terlebih, peranan mahasiswa PPL dalam meningkatkan potensi sekolah melalui peserta didik
SMA Negeri 1 Turi sangat diharapkan, strategi mahasiswa PPL dalam pengadaan dan pengkoordinasian terhadap sarana dan prasarana yang ada
di SMA Negeri 1 Turi peranan mahasiswa PPL dalam menyampaikan metode pembelajaran untuk meningkatkan daya pikir peserta didik, tidak
luput juga peranan mahasiswa PPL terhadap peningkatan kualitas iman dan taqwa dalam lingkungan SMA Negeri 1 Turi.
Pendekatan, pengarahan dan pembinaan dari pihak pendidik sangat diperlukan agar peserta didik termotivasi untuk lebih kreatif dan mampu
mengembangkan potensinya. Upaya tersebut telah didahului dengan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa jauh hari sebelum
dimulainya kegiatan PPL. Hal ini dilakukan untuk mengetahui gambaran
14
kondisi awal SMA N 1 Turi, sehingga mengetahui apa saja yang sekiranya harus dipersiapkan untuk proses KBM. Berdasarkan analisis situasi dari
hasil observasi, maka mahasiswa PPL UNY di SMA Negeri 1 T u r i berusaha merancang program kerja yang bisa menjadi stimulus awal bagi
pengembangan pembelajaran sekolah.
B. PERUMUSAN PROGRAM DAN RANCANGAN KEGIATAN PPL
Rumusan kegiatan PPL dilakukan sejak bulan Februari-Maret 2016. Kesiapan mental, materi, situasi dan kondisi sekolah, komponen-komponen
sekolah merupakan faktor penting yang sangat mendukung kegiatan PPL. Dari permasalahan-permasalahan tersebut, sebelum kegiatan PPL dimulai,
mahasiswa terlebih dahulu mengetahui situasi dan kondisi sekolah serta hal- hal yang terkait dengan kelancaran pelaksanaan PPL. Program PPL akan
dapat berjalan dengan lancar, efektif, dan efisien, dengan membuat suatu rancangan atau rencana yang matang mengenai pelaksanaan kegiatan PPL.
Namun tidak sepenuhnya semua permasalahan yang teridentifikasi dimasukkan ke dalam program kerja.
Adapun rumusan program PPL yang akan dilaksanakan penulis di SMA Negeri 1 Turi adalah:
1. Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Sebelum melaksanakan praktik mengajar di kelas,
mahasiswa diharuskan
membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP tersebut digunakan sebagai pedoman
pengajaran oleh guru setiap kali tatap muka. 2. Penyusunan Daftar Presensi dan Daftar Nilai Peserta Didik
Sebelum praktik mengajar mahasiswa mempersiapkan daftar presensi dan daftar nilai peserta didik terlebih dahulu.
Daftar presensi diperoleh dari guru pembimbing. 3. Pembuatan Media Pembelajaran
Sebelum praktik mengajar, mahasiswa membuat media pembelajaran terlebih dahulu. Media pembelajaran ini bertujuan
untuk membantu mahasiswa dalam praktik mengajar di kelas dan memudahkan peserta didik dalam memahami materi
pelajaran. 4. Praktik Mengajar di kelas Pelaksanaan PPL
Praktik mengajar di kelas bertujuan untuk menerapkan, mempersiapkan dan mengembangkan kemampuan mahasiswa