Indeks Massa Tubuh Deskripsi Teori

25 menjelaskan bahwa lemak dikelompokkan menjadi beberapa jenis meliputi: a. Simple Fat lemak sederhana atau lemak bebas Lemak bebas terdiri atas monogliserida, digliserida dan trigliserida ester asam lemak dengan gliserol. Lebih dari 95 lemak tubuh adalah trigliserida yang terbagi menjadi 2 jenis, yaitu: 1 asam lemak jenuh terdapat dalam daging sapi, biri-biri, kelapa, kelapa sawit, kuning telur dan 2 asam lemak tak jenuh terdapat dalam minyak jagung, minyak zaitun dan mente. Asam lemak tak jenuh terbagi menjadi dua, yakni asam lemak tak jenuh tunggal ikatan atom C rangkap 1 dan asam lemak tak jenuh ganda ikatan atom C rangkap lebih dari 2. b. Lemak Ganda Lemak ganda mempunyai komposisi lemak bebas ditambah dengan senyawa kimia lain. Jenis lemak ganda meliputi: 1 Phospholipid, merupakan komponen membran sel, komponen dan struktur otak, jaringan syaraf, bermanfaat untuk penggumpalan darah, lecithin termasuk phospholipid, 2 glucolipid, mempunyai ikatan dengan karbohidrat dan nitrogen, dan 3 lipoprotein, terdiri atas HDL High Density Lipoprotein, LDL Low Density Lipoprotein, dan VLDL Very Low Density Lipoprotein. c. Derivat Lemak 26 Kolesterol dan ergosterol adalah termasuk lemak jenis ini, terdapat pada produk binatang otak, ginjal, hati, daging, unggas, ikan dan kuning telur; 1 butir kuning telur mengandung 275 mg kolesterol. Kolesterol sendiri memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1 sebagai komponen penting jaringan saraf dan membran sel, 2 pemecahan kolesterol oleh hati menghasilkan garam empedu yang bermanfaat untuk pencernaan dan penyerapan lemak, 3 membentuk hormon tertentu misalnya hormon seksualitas, dan 4 pelopor pembentukan vitamin D. Berbeda dengan karbohidrat atau protein, lemak tubuh memiliki sifat-sifat unik, yaitu mengapung pada permukaan air, tidak larut dalam air, mencair pada suhu tertentu, melarutkan vitamin A, D, E, K. Berdasarkan proses pembentukannya, lemak digolongkan menjadi 2 kelompok, yakni: 1 Lemak esensial, lemak jenis ini tidak dapat dihasilkan oleh tubuh, sehingga harus ada dalam makanan. Lemak esensial meliputi: asam palmitat, asam linoleat, asam oleat, asam stearat, asam linolenat, asam palmito oleat, asam arakidonat. Contoh: kacang- kacangan, kedelai, minyak jagung, ikan laut, dan biji-bijian, 2 lemak non esensial, lemak jenis ini dapat dihasilkan oleh tubuh melalui proses pemecahan bahan makanan. Contoh: leusin, lisin, metionin, treossin, dan valin. 27 Gambar 3. Bagan Jenis-jenis lemak Sumber: Djoko Pekik Irianto 2005:10 Menurut Djoko Pekik Irianto 2005: 23, untuk memelihara keseimbangan fungsinya tubuh memerlukan lemak 0,5-1 grKgBBhari. Latihan olahraga meningkatkan kapasitas otot dalam menggunakan lemak sebagai sumber energi. Peningkatan metabolisme lemak pada waktu melakukan kegiatan olahraga yang lama mempunyai efek melindungi pemakaian glikogen Glycogen Sparing Effect dan memperbaiki kapasitas ketahananan fisik Endurance Capacity. Walaupun demikian konsumsi energi dari lemak dianjurkan tidak lebih darin 30 total energi per hari. Bagi mereka yang memerlukan lebih banyak karbohidrat perlu penurunan lemak untuk mengimbanginya. Menurut Brian J. Sharkey 2003: 295, perbedaan lemak antara pria dan wanita dikarenakan oleh lemak jenis kelamin yang spesifik. Hormon wanita menetukan pola deposisi lemak yang berbeda, termasuk payudara, yang sebagian besar berisi lemak. Menurut I Dewa Nyoman  Phospolipid  Glukolipid  Lipoprotein Lemak Lemak Sederhana Lemak Ganda Lemak Tiruan  Lemak Jenuh  Lemak tak jenuh  Kolesterol