8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
1. Latihan
Menurut  Sukadiyanto  2011:  5,  latihan  berasal  dari  kata  dalam bahasa Inggris yang dapat mengandung beberapa makna seperti: practice,
exercise,  dan  training.  Practice  adalah  aktivitas  untuk  meningkatkan keterampilan  kemahiran  berolahraga  dengan  menggunakan  berbagai
peralatan  sesuai  dengan  tujuan  dan  kebutuhan  cabang  olahraganya. Exercise  perangkat  utama  dalam  proses  latihan  harian  untuk
meningkatklan  kualitas  fungsi  sistem  organ  tubuh  manusia,  sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan gerak. Training adalah
penerapan  dari  suatu  perencanaan  untuk  meningkatkan  kemampuan berolahraga  yang  berisikan  materi  teori  dan  praktek,  metode,  dan  aturan
pelaksanaan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan dicapai. Menurut  Suharjana  2013:  38  latihan  adalah  memberikan
pembebanan  fisik  yang  teratur,  sistematis  dan  berkesinambungan sedemikian  rupa  sehingga  dapat  meningkatkan  kemampuan  dalam
melakukan  kerja  dan  meningkatkan  kebugaran  jasmani  atau  kemampuan fisik.  Dalam olahraga, latihan mempunyai cakupan  yang luas  yaitu untuk
memperbaiki kinerja fisik, teknik, taktik maupun mental bermain. Menurut  Dwi  Hatmisari  Ambarukmi,  2007:  1  berdasar  beberapa
pengertian  latihan  dapat  ditarik  konklusi  bahwa  latihan  olahraga  pada hakekatnya  adalah:  1  proses  sistematis  untuk  menyempurnakan  kualitas
9 kinerja  atlet  berupa  kebugaran,  ketrampilan  dan  kapasitas  energi  2
memperhatikan aspek pendidikan 3 menggunakan pendekatan ilmiah. Menurut Sukadiyanto 2011: 8-9, sasaran dan tujuan latihan secara
garis besar, antara lain untuk a meningkatkan kualitas fisik dasar secara umum  dan  menyeluruh,  b  mengembangkan  dan  meningkatkan  potensi
fisik  yang  khusus,  c  menambah  dan  menyempurnakan  keterampilan teknik,  d  mengembangkan  dan  menyempurnakan  strategi,  taktik,  dan
pola  bermain,  dan  e  meningkatkan  kualitas  dan  kemampuan  psikis olahragawan dalam bertanding.
Latihan  yang  tepat  hendaknya  juga  menerapkan  prinsip-prinsip dasar  latihan  guna  mencapai  kinerja  fisik  yang  maksimal  bagi  seseorang.
Menurut  Sukadiyanto  2011:  14-23,  prinsip-prinsip  latihan  agar  tujuan latihan tercapai, antara lain:
a.  Prinsip Kesiapan Readiness Pada  prinsip  kesiapan,  materi  dan  dosis  latihan  harus
disesuaikan  dengan  usia  olahragawan.  Karena  usia  olahragawan berkaitan erat dengan kesiapan kondisi secara fisiologis dan psikologis
dari setiap olahragawan. b.  Prinsip Individual
Dalam merespon beban latihan untuk setiap olahragawan tentu akan  berbeda-beda,  sehingga  beban  latihan  bagi  setiap  orang  tidak
dapat  disamakan  antara  orang  yang  satu  dengan  yang  lainnya. Beberapa  factor  yang  dapat  menyebabkan  perbedaan  terhadap