digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
Bab kelima merupakan bab terakhir atau penutup. Bersisi kesimpulan dan saran, dilanjutkan dengan daftar kepustakaan dan lampiran-lampiran.
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Pembiasaan
Pembiasaan mempunyai peranan yang sangat besar dalam kehidupan manusia, karena dengan kebiasaan, seseorang mampu melakukan hal-hal
penting dan berguna tanpa menggunakan energy dan waktu yang banyak. Anak adalah amanah orang tuanya. Hatinya yang bersih adalah permata
berharga dan murni, yang kosong dari setiap tulisan dan gambar. Untuk melaksanakan tugas atau kewjiban secara benar dan rutin terhadap
anak peserta didik diperlukan pembiasaan. Misalnya agar anak peserta didik dapat melaksanakan shalat secara benar dan rutin maka mereka perlu
dibiasakan shalat sejak masih kecil, dari waktu ke waktu. Itulah sebabnya kita perlu mendidik mereka sejak dinikecil agar mereka terbiasa dan tidak merasa
berat untuk melaksanakannya ketika mereka sudah dewasa. Sehubungan itu tepatlah pesan Rasulullah kepada kita agar melatih membiasakan anak untuk
melaskanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun dan memukulnya tanpa cederabekas ketika mereka berumur sepuluh tahun atau lebih apabila
mereka tidak mengerjakannya. Dalam pelaksanaan metode ini diperlukan
digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id
pengertian kesabaran, dan ketelatenan orang tua, pendidik, dan da’i terhadap anak peserta didiknya.
17
Pembiasaan harus dimulai dengan upaya yang sungguh-sungguh untuk memaksakan diri, bahkan bila perlu membuat-buat aktivitas yang dinilai baik
dengan tujuan membentuk watak, bukan karena kemunafikan. Imam Al- Ghazali menasehati seseorang yang angkuh agar membiasakan diri melakukan
aktivitas yang dilakukan oleh mereka yang bermoral dan dinilai memiliki status sosial yang tinggi. Al-Ghazali misalnya juga menganjurkan agar selalu
mengelus-elus kepala anak yatim, karena kebiasaan tersebut akan melahirkan keterampilan yang diulang-ulang dan yang dilakukan dengan sadar sehingga
membentuk watak , yaitu kegiatan yang dilakuakan secara otomatis akibat dorongan jiwa yang sangat dalam. Keterkaitan antara akhlak mulia dan adat
kebiasaan ini dijelaskan Al-Ghazali dalam pernyataan bahwa berakhlak mulia terpuji berrati menghilangkan semua adat kebiasaan yang tercela yang sudah
digariskan dalam agama Islam serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela tersebut, kemudian membiasakan adat kebiasaan yang baik, melakukannya
dan mencintainya.
18
Metode berasal dari bahasa latin “meta” yang berarti melalui dan “hodos” yang berarti jalan atau cara. Dalam bahasa arab metode disebut
“tariqah”
17
Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, ibid, h. 19
18
Asaduddin luqmam, Pengembangan Pendidikan Katakter Melalui Metode Pembiasaan Dan Keteladanan, Cendekia, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.12 No. 1 Januari
– Juni 2014, Penerbit:STAIN Ponorogo, h. 81