Perekonomian DIY mengalami pergeseran dari perekonomian agraris menuju niaga jasa. Biasanya, wilayah yang awalnya berbasis
agraris bergerak ke arah basis industri. Akan tetapi tidak untuk DIY. Walaupun secara angka sektor industri pengolahan terus mengalami
peningkatan, akan tetapi persentase kontribusinya terhadap PDRB cenderung turun. Hal ini menunjukkan ada sektor lain yang berkembang
lebih pesat. Yaitu sektor perdagangan, hotel dan restoran. Sepanjang 2006-2013, selain menjadi kontributor terbesar pada PDRB, sektor ini
juga konsisten mengalami kenaikkan. Hal ini kemungkinan besar terkait dengan Yogyakarta sebagai kota pelajar, kota budaya dan kota pariwisata.
Sehingga sektor perdagangan, hotel restoran lebih prospek untuk berkembang.
2. IPM
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel IPM baik secara individu maupun stimultan signifikan dalam mempengaruhi ketimpangan
distribusi pendapatan di DIY. Nilai koefisien regresi sebesar 0.034074 menunjukkan bahwa IPM berpengaruh positif terhadap ketimpangan
distribusi pendapatan di DIY. Hal ini berarti apabila IPM meningkat sebesar 1, akan berpengaruh pada peningkatan ketimpangan distribusi
pendapatan sebesar 0,034. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Sara
Purnasihar, IPM berpengaruh positif terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di Indonesia.
IPM merupakan ukuran keberhasilan pembangunan manusia secara rata-rata. Komponen dari perhitungan IPM meliputi angka harapan hidup
saat kelahiran, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah serta kemampuan daya beli. Angka harapan hidup yang tinggi menunjukkan
tingkat kesehatan yang tinggi pada masyarakat DIY. Hal ini akan berdampak pada rendahnya angka kematian sehingga terdapat banyak
penduduk usia non-produktif. Akan tetapi usia senja biasanya tidak berpenghasilan atau berpenghasilan tetapi tidak banyak. Hal ini
berpotensi besar dalam meningkatkan ketimpangan distribusi pendapatan di masyarakat.
3. PDRB per kapita
Hasil analisis menunjukkan bahwa variabel PDRB per kapita baik secara individu maupun stimultan signifikan dalam mempengaruhi
ketimpangan distribusi pendapatan di DIY. Nilai koefisien regresi sebesar -3.92E-08 menunjukkan bahwa PDRB per kapita berpengaruh negatif
terhadap ketimpangan distribusi pendapatan di DIY. Hal ini berarti apabila terjadi peningkatan PDRB per kapita 1, akan menyebabkan
penurunan ketimpangan distribusi pendapatan sebesar 3,00000092. DIY pada periode 2005-2013, mengalami fluktuasi yang cukup bervariasi
dalam perkembangan PDRB per kapita dan indeks ketimpangan distribusi
pendapatan dari tahun ke tahun. Peningkatan PDRB per kapita mampu mengurangi angka ketimpangan distribusi pendapatan walaupun tidak
banyak. Hal ini dikarenakan, terdapat pergeseran basis ekonomi masyarakat dari agraris menuju basis perdagangan, perhotelan dan
restoran. Hal ini menyebabkan kenaikkan tingkat upah. Terlebih lagi, Yogyakarta yang menyandang sebagai kota pariwisata tak pernah sepi
dari pengunjung terutama di musim liburan. Hal ini menjadi berkah tersendiri bagi masyarakat DIY.
4. Populasi