Sumber Daya Alam SDA

Kondisi sumber daya alam akan berpengaruh terhadap bagaimana penduduk memanfaatkan potensi tersebut dan seberapa mereka bergantung pada sektor alam. Kualitas sumber daya manusia sebagai pengelola segala sumber daya memiliki peran penting dalam mempengaruhi ketimpangan yang terjadi. Salah satu faktor ekonomi sebagai representasi dari tingkat kemakmuran daerah adalah capaian PDRB per kapita. Fluktuasi tingkat PDRB per kapita menunjukkan dinamika capaian kemakmuran masyarat. Populasi penduduk dapat pula mempengaruhi ketimpangan distribusi pendapatan. Populasi penduduk yang menghuni suatu wilayah tidak selalu sama setiap tahunnya. Terjadi penambahan atau penurunan sebagai akibat dari adanya kelahiran, kematian dan mobilitas penduduk. Hal ini akan mempengaruhi tingkat ketimpangan distribusi pendapatan di wilayah tersebut.

a. Sumber Daya Alam SDA

Berdasarkan pendapat McKay dalam Thesis Simon Fulgsang 2013, keberlimpahan dan pemanfaatan sumber daya alam menjadi salah satu faktor yang menyebabkan ketimpangan distribusi pendapatan di sub- Saharan Afrika dan Amerika Latin. Pemanfaatan SDA berpotensi memberi kontribusi besar pada pendapatan suatu negara atau daerah. Akan tetapi yang perlu diperhatikan apabila suatu daerah terus mengoptimalkan potensi alam, akan menyebabkan perkembangan sektor industri terhambat. Hal ini akan berpengaruh pada distribusi tingkat upah. Apabila sebagian besar masyarakat terus berkutat pada pemanfaatan potensi alam, maka perbedaan tingkat upah pekerja sektor alam dan sektor lain akan semakin timpang. Pemanfaatan sumber daya alam daerah yang dapat dinilai secara ekonomi dapat dilihat dari besaran pendapatan sektor alam terhadap PDRB. Sektor tersebut antara lain sektor pertanian dan sektor penggalian dan pertambangan. Akan tetapi untuk DIY tidak terdapat pendapatan dari sektor pertambangan. 1 Sektor pertanian. Sektor pertanian mencakup pengusahaan dan pemanfaatan benda- benda biologis hidup yang diperoleh dari alam dengan tujuan untuk konsumsi sendiri atau dijual. Sektor pertanian mencakup subsektor tanaman bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan dan hasil- hasilnya, kehutanan dan perikanan. Subsektor tanaman bahan makanan meliputi seluruh kegiatan yang menghasilkan komoditas bahan makanan. Subsektor tanaman perkebunan meliputi semua kegiatan yang menghasilkan komoditas tanaman perkebunan baik yang diusahakan oleh rakyat maupun perusahaan perkebunan. Subsektor peternakan dan hasil-hasilnya meliputi semua kegiatan pembibitan dan budidaya segala jenis ternak dan unggas dengan tujuan untuk dikembangbiakkan, dibesarkan, dipotong dan diambil hasil-hasilnya, baik yang dilakukan oleh rakyat maupun oleh usaha peternakan. Subsektor kehutanan mencakup kegiatan penebangan segala jenis kayu serta pengambilan daun-daunan, getah-getahan dan akar-akaran, termasuk disini kegiatan perburuan. Subsektor perikanan mencakup kegiatan penangkapan, pembenihan, budidaya segala jenis ikan dan biota ikan lainnya, baik yang berada di air tawar maupun air asin. 2 Sektor pertambangan dan penggalian. Kegiatan pertambangan dan penggalian adalah kegiatan yang mencakup penggalian, pengeboran, penyaringan, pencucian, pemilihan dan pengambilan segala macam barang tambang, mineral dan barang galian yang tersedia di alam, baik berupa benda padat, cair maupun gas. Sifat dan tujuan kegiatan tersebut yaitu menciptakan nilai guna dari barang tambang dan galian sehingga memungkinkan untuk dimanfaatkan, dijual, atau diproses lebih lanjut. Seluruh jenis komoditas dalam sektor pertambangan dan penggalian dapat dikelompokkan ke dalam tiga subsektor, yaitu pertambangan migas, pertambangan non migas dan penggalian. Output dari kegiatan penggalian diperoleh berdasarkan hasil perkalian antara kuantum barang yang dihasilkan dengan harga per unit barang tersebut. Biaya antara diperoleh dengan mengaliakn rasio biaya antara dan output. Perhitungan output dan nilai tambah bruto atas dasar harga konstan menggunakan metode revaluasi.

b. Indeks Pembangunan Manusia IPM