PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010 – 2014

(1)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP

HARGA SAHAM PERUSAHAAN SEKTOR PROPERTY DANREAL

ESTATEYANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

Oleh

SELLA SAPTARANI

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas dan solvabilitas terhadap harga saham sektor property danreal estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakanpurposive samplingdanstratified

random sampling. Diperoleh jumlah sampel sebanyak 10 perusahaan sektor properti danreal estate.Data diperoleh berdasarkan publikasi laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknis analisis yang digunakan adalah regresi linear berganda dan uji hipotesis menggunakan uji t untuk menguji secara parsial serta uji F statistik untuk menguji secara simultan dengan tingkat kepercayaan 5%.

Hasil analisis menunjukan bahwa secara parsial variabelreturn on equity

dandebt to equity ratioberpengaruh signifikan terhadap harga saham pada level signifikan kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,003. Variabelreturn on equityberpengaruh positif sedangakandebt to equityratio berpengaruh negatif. Secara simultanreturn on equitydandebt to equity ratio

berpengrauh signifikan terhadap harga saham pada level signifikan kurang dari 0,05 yaitu 0,003. Kemampuan prediksi dari kedua variabel tersebut terhadap harga saham ditunjukan oleh besarnyaAdjusted R Squaresebesar 21,7% sedangkan sisanya 78,3% dijelaskan oleh faktor lain sepertireturn on asset, profit margin,deviden perusahaan, dan faktor lain yang tidak

dimasukan ke dalam model penelitian ini.

Kata Kunci:Profitabilitas, Solvabilitas,Return on Equity,Debt to Equity Ratiodan Harga Saham.


(2)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DANREAL ESTATEYANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010–2014

Oleh Sella Saptarani

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016


(3)

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

Skripsi

Oleh

SELLA SAPTARANI

Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016


(4)

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Kerangka Pemikirian ... 16 3.1 Grafik Normal Probability Plot... 40 3.2 Grafik Scatterplot... 43


(5)

Halaman

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL... iii

DAFTAR GAMBAR... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 13

1.3 Tujuan penelitian... 13

1.4 Manfaat Penelitian ... 13

1.5 Kerangka Pemikiran ... 14

1.6 Hipotesis ... 17

BAB II LANDASAN TEORI ... 18

2.1 Saham ... 18

2.1.1 Jenis-jenis saham ... 18

2.2 Harga Saham ... ... 21

2.3 Penilaian Harga Saham ... .. 22

2.4 Rasio Keuangan ... 24

2.4.1 Pengertian Rasio ... 24

2.4.2 Rasio Profitabilitas ... .. 24

2.4.3 Rasio Solvabilitas ... 27

2.5 PengaruhReturn On EquityTerhadap Harga Saham ... 29

2.6 PengaruhDebt to Equity RatioTerhadap Harga Saham ... 30

2.7 Peneitian Terdahulu ... 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 33

3.1 Populasi dan Sampel ... ... 33

3.2 Jenis dan Sumber Data ... 35

3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.4. Analisis Regresi Berganda ... 36

3.5 Definisi Operasional Variabel ... 36

3.5.1 Variabel Terikat ... 37

3.5.2 Variabel Bebas ... 37

3.6 Metode Analisis Data . ... 38

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif ... .. 38

3.6.2 Uji Asumsi Klasik ... .. 39

3.6.2.1 Uji Normalitas ... 39

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas ... 41

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 42

3.6.2.4 Uji Atokorelasi ... .. 45

3.7 Pengujian Hipotesis ... 46


(6)

ii

3.7.1.1 Uji Koefisien Determinasi ... 46

3.7.1.2 Uji F ... 46

3.7.1.3 Uji t ... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 48

4.1 Analisis Rasio Profitabilitas ... .. 48

4.1.1 PerkembanganProfit Margin... 48

4.1.2 PerkembanganReturn On Asset... 53

4.1.3 PerkembanganReturn On Equity... 58

4.2 Analisis Rasio Solvabilitas ... 63

4.2.1 PerkembanganDebt to Asset Ratio... ... 63

4.2.2 PerkembanganDebt to Equity Ratio... ... 68

4.2.3 PerkembanganLong Term Debt to Equity Ratio... .. 72

4.3 Perkembangan Harga Saham ... .. 78

4.4 Analisis Pengaruh ... .. 82

4.5 Analisis Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham ... .. 85

4.6 Analisis Pengaruh Solvabilitas Terhadap Harga Saham ... . 86

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan ... 88

5.2 Saran ... 91

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(7)

Tabel Halaman 1.1 Daftar Perusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 3

1.2 Harga Saham Penutupan Perusahaan Properti danReal Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 5

1.3 Laba Bersih Perusahaan Properti danReal estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 7

1.4Return on equityPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 9

1.5Debt to equity RatioPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 10

3.1 Daftar Sampel Perusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 35

3.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif... 38

3.3 UjiOne Sample KolmogorovSmirnov... 40

3.4 Uji Multikolinearitas ... 42

3.5 Uji Glesjer... 44

3.6 Uji Autokorelasi ... 45

4.1 Perkembanganprofit marginPerusahaan Properti danReal Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 ... 49

4.2 PerkembanganReturn On AssetPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 53


(8)

iv

4.3 PerkembangamReturn On EquityPerusahaan Properti danReal

Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 58

4.4 PerkembanganDebt to Asset RatioPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 64

4.5 PerkembanganDebt to Equity RatioPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 68

4.6 PerkembanganLong Term Debt to Equity RatioPerusahaan Properti danReal Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014 ... 72

4.7 Perkembangan Harga Saham Penutupan Perusahaan Properti dan Real Estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010-2014... 78

4.8 Hasil Uji F ... 83

4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 83


(9)

(10)

(11)

MOTO

Barang siapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkannya mendapat jalan ke syurga

( H.R Muslim)

“Always be yourself no matter what they say and never be anyone else even if they look better than you”.

(NN)

“Learn from the past, live for the today, and plan for tomorrow” (NN)

“Success needs a process and always be as yourself as you want” ( Sella Saptarani )


(12)

(13)

Dengan mengucap Syukur Alhamdulillah atas Rahmat Allah SWT Skripsi ini penulis persembahkan kepada :

Kedua Orang Tua Tercinta Ayahanda Raden Ansori dan Ibunda Agus Ratna Orang tua yang telah membesarkanku dan merawatku hingga saat ini, telah mendidik, memberikan ilmu agama dan dunia, memberikan dukungan materil maupun moril selama menempuh pendidikan hingga sampai sekarang. Terima kasih atas semua doa dan harapan yang besar padaku, dan terima kasih telah

menjadi pembimbing hidup yang paling setia sampai saat ini. Saudara Sekandung Zahra Aulia dan Faris Rizky Dhafin

Saudara yang selalu memberi dukungan dan semangat tiada henti dan menjadi teman penghibur saat suka dan duka dengan canda dan tawa kalian, menjadi inspirasi dan memotivasi hari-hari indahku untuk menjadi seorang kakak dan

pribadi yang lebih baik lagi. Teman dan Sahabat Tersayang

Teman dan sahabat yang selalu memberikan warna dalam hari-hariku, canda tawa, suka, duka, dan bahagia yang diberikan selama ini. Terima kasih atas dukungan,

saran, bahkan kritikan yang membangun.

Serta


(14)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Sella Saptarani dilahirkan di Bandar Lampung, pada tanggal 06 September 1994. Anak pertama dari Bapak Raden Ansori, S.Sos dan Ibu Agus Ratna, memiliki satu adik perempuan yang bernama Zahra Aulia dan dan satu orang adik laki-laki yang bernama Fariz Risky Dhafin.

Penulis memulai pendidikan di Taman Kanak-kanak (TK) di Yayasan Katika Jaya TK Kartika II–28 Bandar Lampung tahun 1999-2000. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) Tahun 2000-2006 di SDN 2 Palapa Bandar Lampung. Lanjutan pendidikan tingkat pertama di SMP Negeri 25 Bandar Lampung pada tahun 2006-2009, dilanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 10 Bandar lampung pada tahun 2009-2012.

Pada Tahun 2012, penulis terdaftar sebagai mahasiswi fakultas Ekonomi dan Bisnis di Universitas Lampung jurusan Manajemen melalui Jalur Ujian Tertulis (SNMPTN). Selama menjadi mahasiswi penulis pernah menjadi anggota Himpunan Mahasiswi Manajemen (HMJ) di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Pada tahun 2015, Penulis mengikuti pengabdian kepada masyarakat yaitu Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sinarlaga Kabupaten Mesuji selama 40 hari.


(15)

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014” Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan trimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr.Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Irham Lihan S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, saran, motivasi dan mengerjakan bagaimana menyelesaikan penelitian dengan benar.

3. Ibu R.A. Fiska Huzaimah, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan, saran, serta motivasi selama penyelesaikan penelitian ini.

4. Ibu Dwi Asri Ambarwati, S.E., M.Sc., selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing, tempat meminta saran peneliti selama kuliah. 5. Bapak M.Syatibi CH., S.E., selaku Dosen Penguji Utama atas saran dan

arahan dalam menyelesaikan penelitian skripsi ini.


(16)

Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

7. Ibu Yuningsih, S.E., M.M., selaku Wakil Ketua Jurusan Manajeman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan motivasi kepada peneliti. 8. Seluruh Dosen pengajar dan staf akademik Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Lampung.

9. Kepada kedua orang tua, Ayahanda Raden Ansori., S.Sos dan Ibunda Agus Ratna, adik-adiku Zahra Aulia, Zulfa Aulia, Faris Rizky Dhafin yang telah memberikan arahan serta dukungan baik finansial, motivasi maupun doa kepada peneliti.

10. Kepada Nenek Hj.Meliana (Alm.) tante dan om, Ma atu, Uncu, Papi, Mami, Abi, Umi, Engah, Mama Ka dede, Aci, Acu, Mama Rani dan sepupu-sepupuku Ka Ica, Mbak Tung, Ka Tata, Bung Bob, Bung Cha, Ka Windi, Hani, Anggi, Bang Dhio, Rani yang telah memotivasi dan memberikan doa untuk peneliti.

11.Kepada sahabat tercinta, tersayang dan terabadi “Gepe”, Athina Miftahul Jannah, Bella Vanessa, Dhira Widya Prasya, yang selalu ada, selalu memberi semangat, dan selalu memotivasi peneliti semoga cepat menyusul.

12. Kepada sahabat tersayang Ayu Nur Fasa, Nerrisa Arviana, Inne Olivia, sahabat yang telah berjuang bersama-sama selama kuliah, selalu berbagi, dan menyelesaikan skripsi bersama peneliti.

13. Kepada kakak-kakak yang selalu memberi semangat dan memotivasi peneliti selama ini Ka Ega Nemara, Abang Rizky Dwi Printo, Ka Ferry


(17)

Albet Dani, Ilham Firdaus, Susana Oktavia, Mba Rischa, Rika Aprilia, Dewi Lestari, Dwi Risma Dewi, Cipta Ajeng, Siska, Winy, Rama Dewi, Novita, Wenika, Delta, Brenda, Mahardita G, Eka Safitri, Delta, Yoga, Yandi, Deri, Rendy, Annisa, Herna, Evi, Ita, dan lainya yang tidak bisa disebut satu persatu, semoga cepat menyusul dan sukses selalu.

15 Kepada kawan-kawan Manajemen 2012 Waris Ikhsan, Vicky F sanjaya, Umi Restu, Feby G, Lusyana Dewi, Masagus Iqbal, Mitha Aprilianti, Hesta Rina, Larasati, Wahid, Atsil, Naldo, Any Nadira, Heylin Idelia, Natasha Fara, Mpes, Fitri Handayani, Darma Aditya, Agil, Reza, Kemas, Diba, Fida, Takur, dan yang tidak bisa disebut satu persatu, semoga kita sukses selalu.

16 Kepada teman-teman yang selalu ceria dan memberi semangat Monster IPA3, Ajeng Defri, Retno Monyka, Almira, Devina, Decu, Zelta, Putri Mia, Ghea Levana, Fathya Zahra, Mitha Aprilianti, Eca, Eci, Septiana Dyah Arianti, Tiara Rifany, Septiana, Rindia, Destia, Adelia Ghasani, Dimas Probo, Efridho, Siti A Jaya, Yesi, Dewi, Rania, Revan, Bagas, Rizki, Ka Fian.

17 Semua pihak yang memberikan bantuan dan dukungan kepada peneliti selama menyelesaikan skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberikan rahmat kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan kepada peneliti. Semoga hasil penelitian skripsi ini dapat bermanfaat.


(18)

I.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor properti danreal estatemerupakan salah satu sektor terpenting di suatu negara. Hal ini dapat dijadikan indikator untuk menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara. Menurut Santoso (2009) industri properti danreal estatemerupakan salah satu sektor yang memberikan sinyal jatuh atau sedang bangunnya

perekonomian suatu negara. Hal ini menandakan bahwa semakin banyak perusahaan yang bergerak dibidang sektor properti danreal estate

mengindikasikan semakin berkembangnya perekonomian di Indonesia.

Investasi di bidang properti danreal estatepada umumnya bersifat jangka

panjang dan akan bertumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi serta diyakini merupakan salah satu investasi yang menjanjikan. Menurut Michael C Thomsett ada berbagai jenis investasi di bidang properti danreal estateyang secara umum dapat dibagi menjadi tiga yaitu,residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, dan bangunan multi unit;commercial propety, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan bisnis misalnya gedung penyimpanan barang dan area parkir, tanah daninsustrial property, yaitu investasi di bidang properti yang dirancang untuk keperluan industri misalnya, bangunan-bangunan pabrik.


(19)

Perkembangan sektor properti danreal estatetentu saja akan menarik minat investor dikarenakan kenaikan harga tanah dan bangunan yang cenderung naik,

supplytanah bersifat tetap sedangkandemandakan selalu bertambah besar seiring dengan pertambahan jumlah penduduk serta bertambahnya kebutuhan manusia akan tempat tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.

Di negara-negara maju dan berkembang, pembangunan dan bisnis properti dan

real estatesedang mengalami pertumbuhan yang pesat, hal ini pun terjadi di Indonesia. Saham perusahaan properti danreal estatedi Indonesia mulai diminati ketika tahun 2000, hal itu juga yang menyebabkan banyak perusahaan yang melakukanlistingdi Bursa Efek Indonesia agar saham perusahaan dapat dibeli oleh investor.

Pembangunan properti yang cukup meningkat menandakan mulai adanya perbaikan ekonomi yang signifikaan ke arah masa depan yang lebih baik.

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang tumbuh sekitar 10% pertahun ditunjang oleh sektor properti danreal estate. Hal ini pulalah yang membuat Peneliti tertarik untuk menjadikan perusahaan properti danreal estatesebagai objek yang akan diteliti. Dengan demikian peneliti mengambil objek penelitian yaitu, perusahaan properti danreal esateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2014 yang akan dipaparkan di Tabel 1.1


(20)

3

Tabel 1.1 Daftar Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2014

Sumber : www.sahamok.com

Tabel 1.1 menggambarkan perusahaan properti danreal estate yang terdaftar di Bursa Efek Indenesia (BEI). Jumlah perusahaan properti danreal estateyang terdaftar di BEI adalah 48 perusahaan akan tetapi hanya 35 perusahaan yang mempublikasikan laporan keuangannya secara rutin setiap tahunnya.

No. Kode Nama Emiten No. Kode Nama Emiten

1 APLN Agung Podomoro land Tbk 25 GWSA Greenwood sejahtera Tbk 2 ASRI Alam Sutera Reality Tbk 26 JRPT Jaya Real Property Tbk 3 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk 27 KIJA Kawasan Industri Jababeka 4 BCIP Bumi Citra Permai Tbk 28 KPIG Global Land and Development 5 BEST Bekasi Fajar Tbk 29 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk 6 BIPP Bhuawanatala Indah Tbk 30 LCGP Laguna cipta griya Tbk 7 BKDP Bukit Darmo Property Tbk 31 LPCK Lippo Cikarang Tbk 8 BKSL Sentul City Tbk 32 LPKR Lippo Karawaci Tbk 9 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk 33 MDLN Moderland Reality Tbk 10 COWL Cowell Development Tbk 34 MKPI Metropolitan Kentjana Tbk 11 CTRA Ciputra Development Tbk 35 MTLA Metropolitan Land Tbk 12 CTRP Ciputra Property Tbk 36 MTSM Metro Reality Tbk

13 CTRS Ciputra Surya Tbk 37 NIRO Nirvana Development Tbk 14 DART Duta Anggada Realty Tbk 38 OMRE Indonesia Prima Property Tbk 15 DILD Duta Anggada Realty Tbk 39 PLIN Plaza Indonesia Realty Tbk 16 DMAS Puradelta Lestari Tbk 40 PUDP Pudjiati Prestige Tbk 17 DUTI Duta Pertiwi Tbk 41 PWON Pakuwon Jati Tbk

18 ELTY Bakrieland Tbk 42 RBMS Rista Bintang mahkota Tbk 19 EMDE Megapolitian Development 43 RDTX Roda Vivatex Tbk

20 FMII Fortune Mate Indonesia Tbk 44 RODA Pikko land development Tbk 21 GAMA Gading Development Tbk 45 SCBD Dadanayasa Arthatama Tbk 22 GMTD Goa Makassar Tourism Tbk 46 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk 23 GPRA Perdana Gapura Prima Tbk 47 SMRA Summarecon Agung Tbk 24 PPRO PP Properti Tbk 48 TARA Sitara Propertindo Tbk


(21)

Ciri perusahaan properti danreal estateadalah perusahaan yang asetnya dinilai memiliki nilai investasi yang tinggi, dan dinilai cukup aman dan stabil. Sebab itu, sebuah rumah memiliki potensi mengalami kenaikan harga dua kali lipat dalam 5-10 tahun ke depan. Hal ini merupakan informasi yang positif bagi para investor, yang kemudian meresponnya dengan membeli saham perusahaan properti dan

real estatedi pasar modal.

Kegiatan investai di pasar modal bagi investor memerlukan banyak informasi mengenai perusahaan yang akan menjadi tempat berinvestasi. Informasi yang dibutuhkan para pemegang saham dapat diperoleh melalui penilaian terhadap perkembangan saham dan laporan keuangan perusahaan. Hal ini berguna bagi pemegang saham untuk dapat memprediksikan sejauh mana prestasi perusahaan dari saham yang akan dipilih serta keuntungan optimal yang akan diperoleh investor.

Harga saham suatu perusahaan ditentukan oleh tingginya permintaan saham dan penawaraan di pasar modal. Apabila permintaan terhadap suatu saham meningkat maka secara tidak langsung harga saham perusahaan tersebut akan meningkat, begitupun sebaliknya apabila permintaan terhadap suatu saham menurun maka harga saham tersebut akan mengalami penurunan.

Permintaan saham yang meningkat merupakan sebuah penilaian mengenai prestasi dan kinerja perusahaan yang baik, dengan meningkatnya permintaan harga saham akan mendapatkanreturndari saham yang dimiliki oleh investor berupacapital gain.Capital gainpada perusahaan yang telahgo publicadalah


(22)

5

selisih harga jual dengan harga beli saham. Hal tersebut dapat membantu investor melihat besar kecilnya nominal harga saham, karena kenaikan atau

penurunan yang terjadi setiap saat dapat menentukan keuntungan atau kerugian bagi investor terhadap suatu saham yang dimiliki. Perusahaan properti danreal estatedi Indonesia dapat berkembang pesat terlihat dari jumlah

keuntungan perusahaan yang mana juga berdampak terhadap meningkatnya harga saham. Berikut perkembangan harga saham pada beberapa perusahaan sektor properti danreal estatetahun 2013 - 2014 :

Tabel 1.2 Harga Saham Penutupan Tahunan Sektor Properti danReal EstateTahun 2013–2014 (dalam rupiah)

No. Kode Emiten Harga Saham No. Kode Emiten Harga Saham

2013 2014 2013 2014

1 ASRI 430 560 19 KIJA 193 295

2 BAPA 66 50 20 KPIG 1310 1290

3 BIPP 90 96 21 LAMI 177 278

4 BCIP 455 770 22 LPCK 4875 10400

5 BKDP 80 98 23 LPKR 910 1020

6 BKSL 157 104 24 MDLN 390 520

7 BSDE 1290 1805 25 MKPI 9500 15300

8 COWL 470 625 26 MTSM 690 690

9 CTRA 750 1250 27 OMRE 340 340

10 CTRP 620 845 28 PLIN 1920 3750

11 CTRS 1310 2960 29 PUDP 480 441

12 DART 445 680 30 PWON 270 515

13 DILD 315 650 31 RBMS 91 88

14 DUTI 4475 4880 32 RDTX 4900 5250

15 FMII 385 449 33 SCBD 2700 2000

16 GMTD 8300 6100 34 SMDM 190 124

17 GPRA 151 299 35 SMRA 780 1520

18 JRPT 800 1040 Rata-rata 1437 1917


(23)

Tabel 1.2 menunjukan harga saham perusahaan properti danreal estatepada Tahun 2013 sampai 2014 yang mengalami perbedaan harga dan mengalami fluktuasi harga di setiap tahunnya. Hal ini terlihat pada Tabel 1.2 yang menunjukan peningkatan rata-rata harga saham yaitu dari Rp. 1437,00 yang meningkat menjadi Rp. 1917,00 pada Tahun 2014. Tingkat harga saham tertinggi diperoleh oleh perusahaan Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) Tahun 2014 yaitu sebesar Rp. 15.300 dan harga saham terendah diperoleh oleh perusahaan Bekasi Asri Pemula Tbk (BAPA) yaitu sebesar Rp 50 di Tahun 2014.

Selain melihat kinerja perusahaan melalui perkembangan harga saham, para investor juga perlu memiliki informasi yang lainnya untuk meningkatkan kepercayaanya terhadap suatu perusahaan dengan melihat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan sangat berguna bagi pihak-pihak yang mempunyai kepentingan di perusahaan tersebut, contohnya manajemen sebagai pihak intern perusahaan menggunakan laporan keuangan sebagai dasar pengukuran kinerja perusahaan.

Ditinjau dari sudut pandang investor salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana

pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberikanreturnyang sesuai dengan tingkat yang diisyaratkan investor. Salah satu indikator yang dilihat oleh investor saat ingin berinvestasi adalah laba bersih perusahaan.


(24)

7

Laba perusahaan merupakan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bagi para penyandang dananya yang menunjukkan nilai atau prospek perusahaan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, investor hanya akan menginvestasikan dananya kepada perusahaan yang mempunyai reputasi baik. Perusahaan yang mempunyai reputasi baik adalah perusahaan yang mampu meningkatkan laba perusahaan dan memberikan dividen secara konstan kepada pemegang saham. Semakin meningkatnya laba yang dicapai perusahaan maka semakin tinggi pula harga saham perusahaan tersebut. Berikut perkembangan daftar laba perusahaan properti danreal estateTahun 2013–2014 :

Tabel 1.3 Data Laba Bersih Perusahaan Properti danReal EstateTahun 2013-2014 (dalam jutaan rupiah)

No.

Kode

Emiten Laba Bersih No.

Kode

Emiten Laba Bersih

2013 2014 2013 2014

1 ASRI 1.082 1.386 19 KIJA 204.165 559.856

2 BAPA 6.795 9.458 20 KPIG 342.033 442.085

3 BIPP 115.249 25.051 21 LAMI 62.255 47.260

4 BCIP 34.845 42.055 22 LPCK 665.683 942.294

5 BKDP -57.792 15.830 23 LPKR 1.924.830 3.694.978

6 BKSL 640.130 68.507 24 MDLN 2.548.598 847.159

7 BSDE 3.278.954 4.306.326 25 MKIP 464.484 572.696

8 COWL 76.612 206.840 26 MTSM 576.535 25.487

9 CTRA 1.709.491 2.147.368 27 OMRE -871 123.568

10 CTRP 533.794 507.802 28 PLIN 134.546 461.385

11 CTRS 488.163 675.371 29 PUDP 29.360 16.717

12 DART 241.452 495.118 30 PWON 1.331.192 2.859.306

13 DILD 403.749 528.468 31 RBMS -12.957 5.464

14 DUTI 854.168 801.117 32 RDTX 231.714 262.811

15 FMII -2.605 4.385 33 SCBD 1.903.572 226.424

16 GMTD 107.123 135.978 34 SMDM 42.353 61.419

17 GPRA 130.517 128.223 35 SMRA 1.319.425 1.684.099 18 JRPT 631.664 822.597 Rata-rata 598.866 678.711 Sumber : Laporan Keuangan yang terdaftar di BEI


(25)

Tabel 1.3 menunjukan laba yang diperoleh perusahaan properti danreal estate

pada Tahun 2013 sampai 2014. Laba perusahaan properti mengalami peningkatan pada 2014 dengan rata-rata laba sebesar Rp. 678.711.000.000. Diantara 35 perusahaan tersebut, laba tertinggi dimiliki oleh perusahaan Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) Tahun 2014, yaitu sebesar Rp. 4.306.326.000.000 dan laba terendah dimiliki oleh Alam Sutera Reality Tbk (ASRI) yaitu sebesar Rp. 1.386.000.000.

Perkembangan laba perusahaan dan harga saham mencerminkan harapan investor atau pasar terhadap masa depan suatu perusahaan. Secara umum terdapat dua pendekatan yang sering digunakan oleh investor untuk menilai dan menganalisis laporan keuangan yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal (Bodie 2005). Dalam penelitian ini menggunakan analisis fundamental untuk menilai harga saham suatu perusahaan. Analisis faktor fundamental yaitu analisis yang dapat dianalisis melalui rasio-rasio keuangan perusahaan.

Kinerja operasional suatu perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rasio keuangan. Rasio keuangan yang digunakan pada penelitian ini adalah rasio profitabilitas,dan rasio solvabilitas. Profitabilitas menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan. Adapun rasio profitabilitas yang digunakan yaituReturn on equity(ROE). Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi (Lestari dan Sugiharto, 2007). Berikut adalah datareturn on equitypada perusahaan sektor properti danreal estateTahun 2013–2014.


(26)

9

Tabel 1.4 DataReturn on Equity(ROE) Sektor Properti danReal Estate Tahun 2013–2014 (dalam persen)

No.

Kode

Emiten ROE No.

Kode

Emiten ROE

2013 2014 2013 2014

1 ASRI 16,68 18,47 19 KIJA 2,62 8,7

2 BAPA 5,43 7,08 20 KPIG 4,74 5,28

3 BIPP 24,69 4,05 21 LAMI 15,15 9,8

4 BCIP 11,48 12,19 22 LPCK 32,47 31,6

5 BKDP -10,08 1,20 23 LPKR 11,82 16,98

6 BKSL 8,8 0,66 24 MDLN 52,43 13,34

7 BSDE 21.66 21,63 25 MKIP 19,1 20,31

8 COWL 4.12 12,7 26 MTSM -1,33 -2,55

9 CTRA 14.47 15,71 27 OMRE -4,44 -16,59

10 CTRP 9,67 8,16 28 PLIN 1,54 15,13

11 CTRS 16,54 19,34 29 PUDP 9,16 5,22

12 DART 8,25 15,25 30 PWON 27.70 31,35

13 DILD 8.05 9,67 31 RBMS -10,95 3,28

14 DUTI 12,49 11,27 32 RDTX 17,28 17,21

15 FMII 11,84 0,85 33 SCBD 4,85 3,33

16 GMTD 22,77 18 34 SMDM 1,23 1,99

17 GPRA 13,3 10,3 35 SMRA 23.53 23,15

18 JRPT 20.36 22,32 Rata-rata 10,98 11,33

Sumber :www.icmd.co.id

Tabel 1.4 menunjukkan rata-ratareturn on equityperusahaan properti danreal estatemengalami peningkatan dari tahun 2013 sebesar 10,98 menjadi 11,33 pada Tahun 2014 namun tidak semua peningkatan terjadi di setiap perusahaan. Pada perusahaan Ciputra Property Tbk (CTRP) Tahun 2013 sampai 2014 mengalami penurunan dari 9,67 menjadi 8,16 akan tetapi, harga saham perusahaan tersebut mengalami peningkatan dari Rp. 620,00 menjadi Rp. 845,00. Hal ini menunjukan bahwa terjadi ketidakkonsistenan antara kinerja perusahaan dengan harga saham perusahaan.


(27)

Selain kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba faktor lain yang dapat mempengaruhi harga saham suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan membayar seluruh kewajibannya. Rasio solvabilitas mengukur seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang. Semakin tinggi rasio solvabilitas, menunjukan bahwa perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan membayar utang. Rasio solvabilitas dapat diukur denganDebt to Equity Ratio(DER). Berikut adalah datadebt to equity ratiopada perusahaan sektor properti dan real estate pada Tahun 2013–2014.

Tabel 1.5 DataDebt to Equity Ratio(DER) Perusahaan Properti danReal EstateTahun 2013 -2014 (dalam persen)

No. Kode Emiten 2013 2014 No. Kode Emiten 2013 2014

1 ASRI 0,17 0,17 19 KIJA 97,32 82,14

2 BAPA 89,88 76,97 20 KPIG 21,32 24,26

3 BIPP 2,43 36,41 21 LAMI 71,12 59,18

4 BCIP 0,99 1,36 22 LPCK 112,18 161,26

5 BKDP 27,9 27,57 23 LPKR 120,77 113,99

6 BKSL 55,03 57,73 24 MDLN 106,34 95,96

7 BSDE 68,26 52,3 25 MKIP 47,95 99,66

8 COWL 64,13 173,1 26 MTSM 18,84 13,32

9 CTRA 106,15 104,13 27 OMRE 52,76 26,35

10 CTRP 67,45 81,28 28 PLIN 91,42 92,14

11 CTRS 131,1 103,24 29 PUDP 32,36 39,12

12 DART 63,14 58,31 30 PWON 127,12 102,24

13 DILD 84,23 101,13 31 RBMS 24,38 17,99

14 DUTI 24,22 28,42 32 RDTX 35,18 22,48

15 FMII 51,72 60,75 33 SCBD 29,12 41,14

16 GMTD 224,12 129,32 34 SMDM 37,62 42,97

17 GPRA 66,24 71,12 35 SMRA 182,14 142,23

18 JRPT 129,66 108,76 Rata-rata 70,42 69,96


(28)

11

Tabel 1.5 menunjukan bahwa terjadi perbedaandebt to equity ratioperusahaan properti danreal estatedari Tahun 2013–2014. Terlihat bahwa rata–ratadebt to equity ratio perusahaan properti danreal estatemengalami penurunan dari 70,42 menjadi 69,96. Hal ini menandakan bahwa terjadinya penurunan penggunaan aktiva perusahaan properti danreal estateyang dibiayai oleh utang. Semakin rendah nilaidebt to equity ratio,maka semakin rendah utang yang dimiliki oleh perusahaan begitupun sebaliknya semakin tinggi nilaidebt to equity ratiomaka semakin tinggi utang yang dimiliki perusahaan, artinya semakin besar kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi kepada pihak lain dan begitupun sebaliknya semakin rendahdebt to equity ratiosemakin rendah kewajiban yang ditanggung oleh perusahaaan.

Rasio keuangan yang baik akan mencerminkan kondisi keuangan yang baik pula, sehingga akan mempengaruhi harga saham (Ang, 1997). Pada perusahaan properti danreal estatedatsa yang telah diolah tidak selalu menunjukkan pertumbuhan pada harga saham meskipun rasio-rasio keuangan mengalami kenaikan, demikian pula sebaliknya, penurunan rasio keuangan tidak selalu diikuti dengan penurunan harga saham, hal ini jelas bertentangan dengan pernyataan (Ang, 1997 dalam Hanry Dwi Purnomo, 2011) yang menyatakan di mana kinerja keuangan

perusahaan akan menjadi tolak ukur seberapa besar risiko yang akan ditanggung investor untuk memastikan kinerja perusahaan berada dalam keadaan baik atau buruk dilakukan dengan menganalisa rasio keuangan dari laporan keuangan. Jadi secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami peningkatan, maka harga saham akan meningkat demikian juga sebaliknya.


(29)

Dengan adanya pergerakan harga saham yang terjadi pada perusahaan properti danreal estate, terlihat dari kinerja keuangan perusahaan yang dapat dilihat dari ROE perusahaan properti danreal estateyang pada kenyataanya menunjukkan ketidaksesuaian dengan teori yang ada, misalnya kenaikan rata-rata ROE pada Tahun 2013 sampai 2014 yaitu sebesar10,98menjadi11,33. Namun peningkatan ROE pada tahun tersebut tidak diikuti dengan peningkatan harga saham dan yang terjadi adalah penurunan harga saham pada perusahan Sentul City Tbk Tahun 2013 yaitu sebesar Rp. 157,00 menjadi Rp. 104,00 per lembar saham.

Berdasarkan teori dan pernyataan sebelumnya dalam penelitian ini akan dianalisa lebih lanjut mengenai hubungan rasio keuangan terhadap harga saham yang dimiliki. Banyaknya teori yang menyatakan bahwa kondisi rasio keuangan yang baik, nantinya akan membawa pengaruh yang positif terhadap kondisi keuangan perusahaan yang juga akan berpengaruh positif terhadap harga saham, dalam penelitian ini akan dikaji ulang sehingga apa yang menjadi hasil penelitian nantinya akan mempertegas dan memperkuat teori yang ada. Adanya pernyataan dari ketidaksesuaian teori tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ”Pengaruh Profitabilitas dan Solvabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahan Property DanReal EstateYang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010– 2014”


(30)

13

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perkembangan rasio profitabilitas dan solvabilitas pada perusahaan properti danreal estateTahun 2010–2014.

2. Bagaimana perkembangan harga saham perusahaan properti danreal estateTahun 2010–2014.

3. Apakah rasio profitabilitas yang diukur denganReturn On Equity(ROE) berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan properti danreal estateTahun 2010–2014.

4. Apakah rasio solvabilitas yang diukur denganDebt To Equity Ratio(DER) berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan properti danreal estateTahun 2010–2014.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah, untuk mengetahui pengaruh rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham sektor properti danreal esateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010–2014.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memperoleh informasi yang akurat dan beberapa manfaat yaitu :


(31)

A. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan salah satu dasar pertimbangan manajemen untuk dijadikan bahan masukan untuk kemajuan perusahaan dan pertimbangan dalam memutuskan untuk investasi.

B. Bagi Akademisi

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang sejauh mana pengaruh rasio profitabilitas dan rasio solvabilitas terhadap harga saham pada sektor properti danreal estate. Selain itu untuk memberikan kontribusi sebagai bahan referensi untuk penelitian sejenis.

1.5 Kerangka Pemikiran

Profitabilitas merupakan salah satu alat pengukur bagi kinerja suatu perusahaan dalam menghasilkan laba selama periode tertentu pada tingkat penjualan, aset dan modal saham tertentu. Dari informasi profitabilitas investor dapat melakukan pengambilan keputusan yang berkaitan dengan harga saham. Dari sekian banyak rasio keuangan, diambil beberapa rasio yang dinilai berkaitan secara signifikan dengan harga saham menurut Mulyono (2000) dan Imron Rosyadi (2002), salah satunya adalah rasio profitabilitas yang diukur menggunakanReturn on equity

(ROE). ROE digunakan untuk mengukur besarnya pengembalian terhadap investasi para pemegang saham (Harahap, 2007). Angka tersebut menunjukkan seberapa baik manajemen memanfaatkan investasi para pemegang saham.


(32)

15

Hubungan rasio profitabilitas dengan harga saham. Rasio profitabilitas yang diukur denganReturn on equitymenandakan bahwa semakin tinggi tingkat ROE artinya kinerja suatu perusahaan tersebut semakin baik dalam meningkatkan laba dan dampaknya akan meningkatkan harga saham suatu perusahaan. Sehingga terdapat indikasi bahwa pengembalian yang akan diterima investor akan tinggi dan para investor akan tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga permintaan saham perusahaan meningkat. Hal tersebut menandakan bahwa terdapat hubungan positif antara rasio profitabilitas dengan harga saham.

Rasio solvabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh

perusahaan dibiayai oleh utang atau oleh pihak lain dengan kemampuan perusahaan yang digambarkan oleh modal. Semakin tinggi rasio solvabilitas, menunjukan bahwa perusahaan harus semaksimal mungkin meningkatkan labanya agar mampu membiayai dan membayar utang (Petronela, 2004).

Hubungan rasio solvabilitas terhadap harga saham. Rasio solvabilitas dapat diukur dengan Debt to equity ratio(DER) yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total modal dengan total aktiva (Kasmir, 2008).Debt to Equity Ratio menandakan bahwa semakin tingginya DER semakin tinggi kewajiban yang harus ditanggung perusahaan dapat diartikan bahwa utang yang ditanggung perusahaan semakin tinggi. Dalam menggunakan utang untuk memenuhi pendanaan perusahaan haruslah sesuai dengan proporsinya apabila melebihi proporsinya maka perusahaan tersebut akan mengalami kebangkrutan


(33)

apabila perusahaan tidak mampu memperoleh laba untuk menutupinya kewajibannya. Keberanian perusahaan dalam menggunakan utang membawa dampak yang kurang baik pada investor yang berkeinginan membeli saham perusahaan tersebut dan akan mengakibatkan turunnya permintaan terhadap saham dan harga saham cenderung turun. Sehingga terdapat indikasi bahwa rasio solvabilitas memiliki hubungan negatif terhadap harga saham. Maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Bursa Efek Indonesia

Perusahaan Sektor Properti danreal

estate

Rasio Keuangan

Solvabilitas Profitabilitas


(34)

17

1.6 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian, maka penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Profitabilitas berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan properti danreal estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010–2014.

H2 : Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap harga saham perusahaan properti danreal estateyang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010–2014.


(35)

2.1 Saham

Saham adalah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau badan perseroan terhadap suatu perusahaan.Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga yang porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan dana yang ditanamkan di perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhruddin, 2008).

2.1.1. Jenis-jenis Saham

Saham(share / stock)adalah salah satu instrumen pasar modal yang paling umum diperdagangkan karena mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik (Hariyani dan Purnomo, 2010). Saham adalah tanda penyertaan modal dari

seseorang atau badan usaha didalam suatu perusahaan perseroan terbatas. Menurut Darmadji Tjiptono dan Fakhruddin M. Hendy (2006), menjelaskan bahwa ada beberapa sudut pandang untuk membedakan saham, yaitu:

1. Ditinjau dari segi kemampuan hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas

A. Saham biasa(Common stock), merupakan saham yang memiliki hak klaim berdasarkan laba atau rugi yang diperoleh perusahaan. Bila terjadi likuidasi,


(36)

19

pemegang saham biasa yang mendapatkan prioritas paling akhir dalam pembagian dividen dari penjualan asset perusahaan. Menurut Siamat (2004), ciri-ciri dari saham biasa adalah sebagai berikut:

• Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memperoleh laba. • Memiliki hak suara(one share one vote).

• Hak memperoleh pembagian kekayaan perusahaan paling akhir apabila bangkrut setelah semua kewajiban perusahaan dilunasi.

B. Saham preferen(Preferred stock), yaitu Saham preferen merupakan saham dengan bagian hasil yang tetap dan apabila perusahaan mengalami kerugian maka pemegang saham preferen akan mendapat prioritas utama dalam pembagian hasil atas penjualan asset. Saham preferen mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Adapun ciri-ciri dari saham preferen menurut Siamat (2004) adalah:

• Memiliki hak paling dahulu memperoleh deviden. • Tidak memiliki hak suara.

• Memiliki hak pembayaran sebesar nilai nominal saham lebih dahulu setelah kreditur apabila perusahaan dilikuidasi.

2. Dilihat dari cara peralihannya saham dapat dibedakan atas :

• Saham atas unjuk(Bearer stock), artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. Secara hukum siapa yang memegang saham tersebut, maka


(37)

dialah yang diakui sebagai pemiliknya dan berhak untuk ikut hadir dalam RUPS.

• Saham atas nama(Registered stock), merupakan saham dengan nama pemilik yang ditulis secara jelas dan cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.

3. Ditinjau dari kinerja perdagangan, maka saham dapat dikategorikan atas :

• Saham unggulan(Blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu

perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai pemimpin(leader)di industri sejenis, memiliki pendapatan uang stabil, dan konsisten dalam membayar dividen.

• Saham pendapatan(Income stock), yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar pada tahun sebelumnya. Emiten seperti ini biasanya mampu menciptakan pendapatan yang lebih tinggi dan secara teratur membagikan dividen tunai..

• Saham pertumbuhan(Growth stock), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai pemimpin di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.

• Saham spekulatif(Speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun, akan tetapi memiliki kemungkinan penghasilan yang tinggi di masa mendatang, meskipun belum pasti adanya.

• Saham siklikal(Cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum. Pada saat


(38)

21

resesi ekonomi, harga saham ini tetap lebih tinggi, dimana emitennya mampu memberikan dividen yang tinggi sebagai akibat dari kemampuan emiten dalam memperoleh penghasilan yang lebih tinggi di masa resesi. Emiten seperti ini biasanya bergerak dalam produk yang sangat dan selalu dibutuhkan masyarakat, seperti rokok dan barang-barang kebutuhan sehari-hari.

2.2 Harga Saham

Harga saham sebagai harga jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli saham, sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham (Anoraga, 2001). Para pemodal tentunya termotivasi untuk

melakukan investasi pada suatu instrument yang diinginkan, dengan harapan untuk mendapatkan kembalian investasi yang sesuai. Semakin tinggi harga saham maka semakin tinggi juga kekayaan pemegang saham. Harga saham dapat di bedakan menjadi beberapa macam (Anoraga, 2001) yaitu :

a. Harga Nominal

Harga yang tercantum dalam sertifikat saham yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal

memberikan arti penting saham karena deviden minimal biasanya ditetapkan berdasarkan nilai nominal.


(39)

b. Harga Perdana

Harga ini merupakan harga pada waktu harga saham tersebut dicatat di bursa efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi

(underwriter)dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana.

c. Harga pasar

Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di bursa. Transaksi di sini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga di pasar sekunder dan harga inilah yang benar–benar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder, kecil sekali terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. Harga yang setiap hari diumumkan di surat kabar atau media lain adalah harga pasar.

2.3 Penilaian Harga Saham

Upaya untuk merumuskan bagaimana menghitung harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), dilakukan oleh setiap analis dengan tujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian yang memuaskan. Namun demikian, sulit bagi investor untuk terus menerus mengalahkan pasar dan memperoleh tingkat pengembalian di atas normal. Hal ini disebabkan karena adanya faktor faktor yang memengaruhi harga saham. Sebenarnya faktor-faktor tersebut mudah diketahui, masalahnya adalah bagaimana menerapkan faktor-faktor tersebut ke dalam suatugaindan


(40)

23

citra yang lebih baik bagi perusahaan sehingga memudahkan manajemen untuk mendapatkan dana dari luar perusahaan. Seorang investor dalam membuat keputusan dalam berinvestasi atau untuk membeli saham tertentu, sebelumnya terlebih dahulu menganalisis saham tersebut. Hal ini untuk menentukan kualitas, prospek, dan tanggungan risiko saham. Sehubungan dengan uraian di atas, berikut beberapa pendekatan perhitungan harga saham yang seharusnya (nilai intrinsik), selanjutnya diikuti dengan berbagai model untuk penerapannya.

1. Analisis Fundamental

Analisis fundamental merupakan analisis yang mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan cara mengestimasi nilai faktor

fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang, dan menerapkan hubungan variabel tersebut hingga diperoleh taksiran harga saham. Analisis fundamental juga disebut analisis perusahaan karena menggunakan data keuangan perusahaan dalam menghitung nilai intrinsik saham. Analisis tersebut membandingkan nilai intrinsik dengan harga pasarnya untuk menentukan apakah harga saham sudah mencerminkan nilai intrinsiknya. Seseorang yang memakai pendekatan ini merupakan fundamentalis / ahli fundamental. (Sharpe, 2005).

2. Analisis Teknikal

Analisis teknikal merupakan upaya untuk memperkirakan harga saham dengan mengamati perubahan harga saham diperiode yang lalu, dan upaya untuk menentukan kapan investor harus membeli, menjual atau mempertahankan sahamnya dengan menggunakan indikator-indikator teknik atau menggunakan


(41)

analisis grafik. Analisis ini menggunakan data pasar dari saham, seperti harga dan volume transaksi penjualan saham untuk menentukan nilaisaham (Sharpe, 2005).

2.4. Rasio Keuangan

2.4.1. Pengertian rasio keuangan

Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perbandingan (mathematical relationship)antara suatu jumlah dengan jumlah yang lain dan dengan

menggunakan alat analisa, berupa rasio ini akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama apabila rasio angka tersebut dibandingkan dengan angka rasio perbandingan yang digunakan sebagai standar.

(Munawir,2007)

2.4.2 Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas sering juga disebut sebagai rasio rentabilitas, menurut (Moeljadi, 2006) rasio profitabilitas adalah rasio yang berusaha mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, baik dengan menggunakan seluruh aktiva yang ada maupun dengan menggunakan modal sendiri. Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah sebagai berikut :

1. Return On Equity(ROE)

ROE adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari pengelolaan modal yang diinvestasikan oleh pemilik


(42)

25

antara laba bersih dengan total modal. Angka ROE yang semakin tinggi memberikan indikasi bagi para pemegang saham bahwa tingkat pengembalian investasi makin tinggi.Return on equity, dapat dirumuskan sebagai berikut:

= %

2. Return On Asset(ROA)

Rasio ini mengukur kemampuan aktiva perusahaan memperoleh laba dari operasi perusahaan (Suad dan Enny, 2006). Karena hasil laba operasi yang ingin diukur, maka dipergunakan laba sebelum bunga dan pajak. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh

perusahaan tersebut dan semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.Return on asset, dapat dirumuskan sebagai berikut:

= %

3. Net Profit Margin(NPM)

Rasio NPM ini diukur dengan membandingkan jumlah laba bersih dengan pendapatan operasional bank (Merkusiwati, 2007). Semakin tinggi rasio ini berarti semakin tinggi pendapatan operasional dalam menghasilkan laba bersih.Net profit margin, dapat dirumuskan sebagai berikut:


(43)

4. Profit Margin

Rasio ini menggambarkan upaya untuk menekankan biaya sekecil mungkin guna mencapai keuntungan yang sebesar-besarnya, dengan membagi EAT dengan total penjualan. Berikut rumus yang digunakan dalam rasio ini adalah:

= %

5. Gross Profit Margin(Margin Laba Kotor)

Gross profit marginmerupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisien (Sawir, 2009).

Gross profit margin merupakan perandingan antar penjualan bersih dikurangi dengan Harga Pokok penjualan dengan tingkat penjualan, rasio ini

menggambarkan laba kotor yang dapat dicapai dari jumlah penjualan.

Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :

Gross Profit Margin =

6. Earning per share (EPS)

Earning per shareadalah rasio yang menunjukkan berapa besar kemampuan perlembar saham dalam menghasilkan laba (Syafri, 2009).Earning per share

merupakan rasio yang menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa (Syamsuddin, 2001). Oleh karena itu pada umumnya manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akanearning per share.Earning per shareadalah suatu


(44)

27

indikator keberhasilan perusahaan.

=

2.4.3 Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atauleverage ratiomerupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang (Kasmir, 2008). Artinya berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan (dilikuidasi). Rasio yang digunakan untuk mengukur solvabilitas adalah sebagai berikut :

1. Debt to Equity Ratio(DER)

DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio Ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Dengan kata lain, rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan untuk jaminan utang. Rumus yang digunakan sebagai berikut (Kasmir, 2008) :


(45)

2. Debt to Asset Ratio(DAR)

Debt to Asset Ratio(DAR) merupakan perbandingan antara total hutang dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh aktiva.Debt to asset ratiomenurut Sawir (2008) merupakan rasio yang memperlihatkan proposi antara kewajiban yang dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki.Debt to asset ratio, dapat dirumuskan sebagai berikut:

= %

3. Time Interest Earned Ratio(TIER)

Time interest earned ratiomerupakan perbandingan antara laba bersih sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga dan merupakan rasio yang mencerminkan besarnya jaminan keuangan untuk membayar bunga utang jangka panjang. Sawir (2008) mengatakan bahwa rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan(coverage ratio), yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi (EBIT) dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman.Time interest earned ratio, dapat dirumuskan sebagai berikut:


(46)

29

2.5 PengaruhReturn On Equity(ROE) Terhadap Harga Saham

Profitabilitas menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan menghasilkan laba. Syamsuddin (2009) menyatakanreturn on equitydigunakan untuk mengukur penghasilan yang akan diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang telah mereka investasikan di dalam perusahaan. Menurut Eduardus Tandelilin (2001) dalam bukunya “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, menyebutkan

bahwa besarnya tingkat pengembalian perusahaan dapat dilihat melalui besar kecilnya laba perusahaan tersebut. Jika laba perusahaan tinggi maka tingkat pengembalian investasi perusahaan akan tinggi sehingga investor akan tertarik untuk membeli saham tersebut, sehingga harga saham tersebut mengalami

kenaikan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan teori yang dikemukakan Chrisna dalam Hutami (2012) yang menyatakan, kenaikan ROE biasanya diikuti oleh kenaikan harga saham perusahaan yang bersangkutan. Semakin tinggi ROE berarti semakin efisien penggunaan modal sendiri yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkanincomeberdasarkan modal tertentu. Kenaikan ROE menandakan meningkatnya kinerja manajemen dalam mengelola sumber dana yang ada untuk menghasilkan laba. Dengan adanya peningkatan laba bersih maka nilai ROE akan meningkat pula sehingga para investor tertarik untuk membeli saham tersebut maka harga saham perusahaan tersebut akan mengalami kenaikan.


(47)

2.6 Pengaruh Debt to Equity Ratio(DER) Terhadap Harga Saham

Menurut Darsono & Ashari (2005), menyatakan bahwa rasio ini menunjukkan persentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dari perspektif kemampuan membayar kewajiban jangka panjang, semakin rendah rasio akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Salah satu tolak ukur yang menunjukan besar kecilnya perusahaan adalah ukuran aktiva dari perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai total aktiva yang besar menunjukan perusahaan tersebut telah mencapai kemapanan. Investor akan menganggap berinvestasi pada perusahaan yang besar memiliki resiko yang kecil, sehingga banyak investor yang ingin memiliki saham perusahaan tersebut. Permintaan akan saham yang tinggi akan berpengaruh terhadap perubahan harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Agus (2011) Debt to Equity Ratioberpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham.

2.7 Penelitian Terdahulu

1. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya terdapatin konsisten hasil penelitian. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Armanda, darminto, dan Husaini (2012) dengan judul “PengaruhDebt To Equity Ratio (DER), Return On Equtiy, dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food Baverage Periode 2009–2012 Di Bursa Efek

Indonesia” disebutkan bahwaDER, ROE, dan PER memiliki pengaruh positif terhadap harga saham yang akan meningkatkan nilai saham.


(48)

31

2. Gatiningsih (2009) melakukan penelitian tentang “Analisis Pengaruh

Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2007– 2009 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia”

menyatakan bahwareturn on asset(roa),return on equity(roe), dandebt to equity ratio(roe) terbukti berpengaruh signifikan terhadap harga saham.

3. Adi, dan Atmanto (2012) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Return

On Equity (ROE),Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share dan Book Value Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods Industry Periode 2008– 2011” menyatakan bahwareturn on equitydan

debt to equity ratio(der) memiliki hubungan signifikan terhadap harga saham, sedangkan eps dan bv tidak memiliki hubungan signifikan terhadap harga saham.

4. Ika Hermawati (2010) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Rasio

Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agroindustri yang

Terdaftar Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia” menyatakan bahwa

rasio keuangan NPM, EPS, ROE, ROA, dan OPM berpengaruh signifikan positif terhadap harga saham, sedangkan DER memiliki hubungan negatif.

5. Nurhasana (2012) melakukan penelitian tentang “Pengaruh Return On

Equity (ROE), Return On Asset (ROA), dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar Di Periode 2007– 2012” menyatakan bahwareturn on equity(roe), danearning per share


(49)

(eps) memiliki hubungan signifikan terhadap harga saham. EPS

dinyatakan memiliki hubungan yang sangat kuat terhadap harga saham, lain halnya dengan ROA yang tidak memiliki hubungan signifikan terhadap harga saham.


(50)

III. METODE PENELITIAN

3.1 Populasi Dan Sampel

Penelitian ini mengambil objek penelitian yaitu perusahaan propertidan real estate. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 48 perusahaan, sesuai publikasi

Indonesian Capital Market Directory(ICMD) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik stratified random sampling (cara stratifikasi) yaitu teknik pengambilan sampel yang dilakukan secara acak berstrata pada suatu populasi yang terbagi atas beberapa strata atau subkelompok (Azwar, 2009). Populasi dalam penelitian ini dikelompokan dalam 3 (tiga) stratum yaitu :

1. Stratum A yang selanjutnya disebut dengan stratum atas adalah perusahaan property dan realestateyang tingkat stratifikasi tergolong memiliki laba positif tinggi dengan jumlah laba bersih ≥ 1.000.000 (

dalam jutaan rupiah ) pada tahun 2014. Perusahaan yang laba nya masuk ke dalam golongan stratum A yaitu BSDE, CTRA, PWON, dan SMRA. Terdapat 4 (empat) perusahaan yang tergolong dalam startum A namun hanya 3 (tiga) perusahaan yang memiliki laba tertinggi yang dijadikan sebagai sampel penelitian.


(51)

2. Stratum B yang selanjutnya disebut dengan stratum menengah adalah perusahaan properti danreal estateyang tingkat stratifikasi tergolong memilki laba positif yang mendekati rata-rata laba dengan jumlah laba bersih≥ 550.000 ( dalam jutaan rupiah ) pada tahun 2014. Perusahaan yang labanya masuk ke dalam golongan stratum B yaitu CTRS, DUTI, JRPT, LPCK, KIJA, dan MKIP. Terdapat 6 (enam) perusahaan yang tergolong dalam startum B namun hanya 3 (tiga) perusahaan yang memiliki laba menengah atau mendekati rata-rata yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

3. Stratum C yang selanjutnya disebut dengan stratum bawah adalah perusahaan properti danreal estateyang tingkat stratifikasi tergolong memiliki laba terendah dengan jumlah laba≤ 500.000 pada tahun 2014.

Perusahaan yang labanya masuk ke dalam golongan stratum C yaitu BAPA, BCIP, BKSL, COWL, CTRP, DART, DILD, GMTD, GPRA, KPIG, LAMI, PLIN, PUDP, SCBD, dan RDTX. Terdapat 15 (lima belas) perusahaan yang tergolong dalam startum C namun hanya 4 (empat) perusahaan yang memiliki laba terendah yang dijadikan sebagai sampel penelitian.

Setelah memperoleh gambaran stratifikasi, langkah selanjutnya adalah menentukan sampel yang akan dijadikan sebagai objek penelitian. Sampel yang akan diambil adalah 3 (tiga) perusahaan yang memiliki laba tertinggi pada Tahun 2014, 3 (tiga) perusahaan yang memiliki laba mendekati rata-rata Tahun 2014, dan 4 (empat) perusahaan yang memiliki laba terendah


(52)

35

pada Tahun 2014. Sehingga terdapat 10 perusahaan properti danreal estateyang akan dijadikan sebagai objek penelitian yang akan dilihat pada Tabel 3.1 :

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan Properti danReal EstatePeriode 2010 - 2014

No Kode Nama Emiten Stratum Laba Bersih

(Rupiah) 1 BAPA Bekasi Asri Pemula Tbk C 9.458.000.000 2 BSDE Bumi Serpong Damai Tbk A 4.306.326.000.000 3 BCIP Bumi Citra Permai Tbk C 42.055.000.000 4 CTRA Ciputra Development Tbk A 2.147.368.000.000 5 CTRS Ciputra Surya Tbk B 675.371.000.000 6 DUTI Duta Pertiwi Tbk B 801.117.000.000 7 JRPT Jaya Real Property Tbk B 822.597.000.000 8 LAMI Lamicitra Nusantara Tbk C 47.260.000.000 9 PUDP Pudjiati Prestige Tbk C 16.717.000.000 10 PWON Pakuwon Jati Tbk A 2.859.306.000.000 Sumber : Data sekunder, diolah

3.2 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, karena data tidak diperoleh langsung oleh peneliti. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini diperoleh melalui laporan keuangan tahunan perusahaan properti danreal estate

yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI) danIndonesia Capital Market Directory(ICMD) Tahun 2010–2014.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode dekomentasi dengan mendapatkan data laporan keuangan tahunan perusahaan yang telah diaudit dan telah dikeluarkan oleh perusahaan. Data


(53)

tersebut diperoleh dari website resmi yang dimiliki oleh BEI, yakni www.idx.co.id.

3.4 Analisis Regresi Berganda

Uji regresi berganda ini bertujuan untuk memprediksi besarnya keterkaitan dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui besarnya (Santoso, 2002). Analisis regresi berganda digunakan untuk memprediksi besar variabel tergantung dengan menggunakan data variabel bebasnya. Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan model berikut:

Keterangan: Y = Harga saham a = Konstanta b = Koefisien regresi X1 = ROE

X2 = DER

℮ = Residual (variabel kesalahan)

3.5 Definisi Opersional Variabel

Variabel yang akan dianalisi dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel dependen, yang akan menjelaskan hubungan antara profitabilitas, solvabilitias dan harga saham.


(54)

37

3.5.1 Variabel terikat(Dependent variable)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah harga saham, harga saham penutupan

(closing price)yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang dinyatakan dalam rupiah.

3.5.2 Variabel bebas( Independent variable)

Variabel bebas adalah variabel-variabel yang diduga secara bebas berpengaruh terhadap harga saham perusahaan. Variabel-variabel tersebut adalah :

X1 =Return On Equity(ROE)

X2 =Debt to Equity Ratio(DER)

Return on equity adalah rasio profitabilitas yang dihitung dengan cara membagi laba setelah pajak atau laba bersih dengan total equity. Return on asset

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba atas penggunaan modal sendiri. Menurut Ghozali (2011), rumus menghitung ROE adalah:

Return on equity(ROE) = x 100%

Debt to equity ratioadalah rasio solvabilitas yang dihitung dengan cara membagi total hutang dengan total equity.Debt to equity ratiomenunjukan sejauh mana perusahaaan dibiayai oleh hutang. Menurut Syafri (2008) debt to equity ratio dapat dihitung dengan rumus :


(55)

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Analisis Statistik Deskriptif

Analisis statistik desktiptif digunakan untuk memberikan gambaran atau deskripsi suatu data. Analisis ini dimaksudkan untuk menganalisis data disertai dengan perhitungan agar dapat memperjelas keadaan dan karakteristik data tersebut. Pengukuran yang dilihat dari statistik deskriptif meliputi nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011).

Tabel 3.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Harga_Saham 50 50.00 4880.00 1.0312E3 1085.98012

ROE 50 1.30 31.35 13.3188 6.40702

DER 50 .24 1.83 .8162 .39605

Valid N (listwise) 50

Tabel 3.2 menunjukkan nilai N atau jumlah data yang akan diteliti berjumlah 50 data. Harga saham sebagai variabel dependen memiliki nilai minimum sebesar 50 dan nilai maksimum sebesar 4880. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 1.031 dengan standar deviasi sebesar 1085,98.

Variabel ROE yang merupakan proksi dari profitabilitas menunjukkan bahwa nilai minimum dari profitabilitas adalah sebesar 1,30 dan nilai maksimum sebesar 31,35. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 13,31 dengan standar deviasi sebesar 6.407 .


(56)

39

Variabel DER sebagai proksi dari struktur modal menunjukkan nilai minimum sebesar 50 dan nilai maksimum sebesar 24. Nilai mean atau rata-ratanya sebesar 8162 dengan standar deviasi sebesar 39605.

3.6.2 Uji Asumsi Klasik

Penelitian ini menggunakan model regresi linear berganda sebagai alat analisis, sehingga terlebih dahulu harus lolos uji asumsi klasik agar syarat asumsi dalam regresi terpenuhi. Uji asumsi klasik yang diperlukan ialah uji normalitas, multikolinearitas, autokorelasi dan heteroskedastisitas.

3.6.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F mengasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal, apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2011).

Normal atau tidaknya distribusi residual, salah satunya dapat dilakukan dengan uji statistik Kolmogorov-Smirnov. Uji Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis :

Ho: Data residual terdistribusi normal

Ha: Data residual tidak terdistribusi normal

Jika angka probabilitas < α = 5% berartiHo ditolak, berarti data tidak terdistribusi secara normal. Sebaliknya bila angka probabilitas > α = 5%, makaHo diterima dan data residual terdistribusi secara normal.


(57)

Tabel 3.3 Hasil Uji Statistik Kolmogorov–Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 50

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation

,92112297

Most Extreme Differences

Absolute ,098

Positive ,070

Negative -,098

Kolmogorov-Smirnov Z ,690

Asymp. Sig. (2-tailed) ,728

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Tabel 3.3 menunjukkan nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,690 dengan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,728 (Sig. > 0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Selain itu normalitas juga dapat dilihat dari grafik uji normalitas pada gambar 3.1

Gambar 3.1 Normal Probability Plot


(58)

41

Gambar 3.1 menunjukkan titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal yang artinya data dalam penelitian ini terdistribusi secara normal.Hal tersebut menunjukkan bahwa pola atau arah hubungan antara variabel X dengan variabel Y adalah searah (positif) dan linier. Dalam hal ini

menunjukkan bahwa model regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi

normalitas.

3.6.2.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen) pada model regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal.

Variabel ortogonal merupakan variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol (Ghozali, 2011). Dalam mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya dengan melihat dari

1. Nilaitolerancedan lawannya.

2. Variance Inflation Factor(VIF).

Kedua ukuran ini menunjukkan variabel manakah yang dijelaskan variabel independen lainnya.Tolerancemengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan variabel independen lainnya. Nilaitoleranceyang


(59)

rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance≤ 0,1 atau sama dengan nilai VIF ≥10 (Ghozali, 2011). Jadi dapat disimpulkan, suatu model regresi dikatakan tidak ada multikolinearitas apabila memiliki nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF < 10.

Tabel 3.4 Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant)

ROE ,727 1,375

DER ,727 1,375

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Hasil perhitungan Tabel 3.4 menunjukkan bahwa nilaitoleranceprofitabilitas

sebesar 0,727 dan solvabilitas sebesar 0,727, menunjukkan nilaitolerancelebih

besar dari 0,10. Begitu pula dengan nilai VIF profitabilitas sebesar 1,375 dan

solvabilitas sebesar 1,375 jadi nilai VIF dari kedua rasio tersebut menunjukkan

lebih kecil dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa kedua rasio tersebut bebas

dari masalah multikolinieritas yang berarti tidak terjadi korelasi diantara variabel

independen.

3.6.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke


(60)

43

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, sedangkan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011).

Salah satu cara untuk mengetahuinya dapat dilakukan melalui Uji Glejser.

Pengujian ini dilakukan dengan cara meregres nilai absolut residual pada variabel independen. Jika variabel independen secara signifikan memengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Model regresi dinyatakan tidak terjadi heteroskedastisitas apabila probabilitas signifikansinya diatas 5% pada tingkat probabilitas yang digunakan α = 5% (Ghozali, 2011).

Hasilscatterplotdapat dilihat pada Gambar 3.2 di bawah ini :

Gambar 3.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari Grafikscatterplotterlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini


(61)

menunjukkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Analisis dengan grafikscatterplotmemiliki kelemahan yang cukup signifikan, karena jumlah pengamatan memengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah

pengamatan semakin sulit menginterpretasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2011). Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang lebih menjamin keakuratan hasil. Pada penelitian ini, peneliti melakukan uji glejser guna menjamin keakuratan bahwa tidak ditemukan adanya heteroskedastisitas pada model regresi. Uji Glejser mengusulkan untuk meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik memengaruhi variabel

independen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Syarat untuk terbebas dari heteroskedastisitas adalah adanya tingkat signifikasi yang lebih besar diatas tingkat kepercayaan α = 5%.

Tabel 3.5 Hasil Uji Glesjser

Coefficientsa

Model T Sig.

1

(Constant) 1,683 ,099

ROE ,249 ,805

DER -,226 ,822

a. Dependent Variable: Harga_Saham

Hasil tampilan output SPSS pada Tabel 3.5 dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistic

memengaruhi variabel dependen (nilaiAbsolut Unstandardized Residuals). Hal ini terlihat dari semua variabel independen nilai signifikansinya lebih dari 0,05. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.


(62)

45

3.6.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1 (periode sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul, karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini muncul karena adanya residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada datatime series, karena

gangguan pada individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau kelompok pada periode berikutnya (Ghozali, 2011).

Dalam penelitian ini uji autokorelasi dilakukan denganRun Test.Run Test

digunakan untuk menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Jika antar residual tidak terdapat hubungan korelasi, maka dapat dikatakan bahwa residual acak atau random (Ghozali, 2011). Suatu model dinyatakan bebas

autokorelasi dalam ujiRun Testapabila tingkat signifikansi residual yang diuji berada di atas tingkat probabilitas 5%.

Tabel 3.6 Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea .17953

Cases < Test Value 25

Cases >= Test Value 25

Total Cases 50

Number of Runs 231

Z -1,429

Asymp. Sig. (2-tailed) ,153


(63)

Hasil output spss pada tabel 3.6 menunjukkan hasil bahwa nilai test adalah 0,17953 dengan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,153 dimana itu

menunjukkan bahwa signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa residual random atau bebas dari autokerelasi.

3.7 Pengujian Hipotesis

Dalam menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode regresi linier berganda, sebelum menguji hipotesis akan dilakukan uji Goodness of Fit yang terdiri dari uji koefisien determinasi dan uji ANOVA.

3.7.1 UjiGoodness of Fit

3.7.1.1 Uji Koefisien Determinasi

Koefisien deternasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai kemampuan variabel -variabel independen dalam menjelaskan -variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2005).

3.7.1.2 Uji F

Uji statistik F atau uji Analisis of Variance (ANOVA) merupakan metode untuk menguji hubungan antara satu variabel dependen (skala mentrik) dengan satu atau lebih variabel independen (skala non metrik atau kategorikal dengan kategori


(64)

47

lebih dari dua). ANOVA digunakan untuk mengetahui pengaruh utama dan pengaruh interaksi dari variabel independen kategorikal terhadap variabel dependen metrik.

Pengaruh utama adalah pengaruh langsung variabel independen terhadap variabel dependen, sedangkan pengaruh interaksi adalah pengaruh bersama dua atau lebih variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai F signifikan pada tingkat probabilitas 5%, maka dapat dikatakan bahwa semua variabel independen secara bersama-sama memengaruhi variabel dependen.

3.7.1.3 Uji t

Uji statistik t digunakan untuk menunjukkan seberapa jauh variabel penjelas atau independen secara individual menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011). Pengujian ini dilakukan untuk menguji variabel independen secara parsial dengan tingkat probabilitas 5%. Apabila tingkat probabilitas lebih kecil dari 5% maka hipotesis diterima. Pada Uji t dapat dilihat pula nilai koefisien atau beta yang menunjukkan seberapa besar masing-masing variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, serta pengaruh positif atau negatif berdasarkan tanda positif atau negatif pada koefisien.


(65)

5.1. Kesimpulan

1. Perkembangan profitabilitas perusahaan properti danreal estate

Tahun 2010 -2014 menunjukan bahwa sektor properti danreal estate

memiliki dua perusahaan yangprofit marginmeningkat setiap tahunnya , dan delapan perusahaan lainnya memilikiprofit margin

berfluktuatif.Return on assetmemiliki satu perusahaan yang nilai ROA meningkat setiap tahunnya, dan sembilan perusahaan lainnya memiliki ROA yang berfluktuatif.Return on equitymemiliki tiga perusahaan yang nilai ROE meningkat setiap tahunnya, dan tujuh perusahaan lainnya memiliki ROE yang berfluktuatif.

2. Perkembangan solvabilitas perusahaan properti danreal estate

Tahun 2010–2014 menunjukan bahwadebt to assetratio memiliki satu perusahan yang nilai DAR yang meningkat setiap tahunnya, dua perusahaan yang nilai DAR menurun setiap tahunnya, dan tujuh perusahaan lainnya memiliki nilai DAR yang berfluktuatif. Debt to equity ratiomemiliki dua perusahaan yang nilai DER meningkat, dua perusahaan yang nilai DER menurun setiap tahunnya, dan enam


(66)

89

perusahaan lainnya memiliki nilai DER berfluktuatif. Long Term Debt to Equity Ratiomemiliki satu perusahaan yang nilai LTDER nya meningkat, satu perusahaan yang nilai LTDER nya menurun setiap tahunnya, dan delapan perusahaan memiliki LTDER yang berfluktuatif setiap tahunnya.

3. Perkembangan harga saham perusahaan properti danreal estate

Tahun 2010-2014 menunjukan bahwa terdapat satu perusahaan yang memiliki harga saham meningkat yaitu Bumi Serpong Damai Tbk, satu perusahaan yang harga sahamnya menurun setiap tahunnya, yaitu Bumi Asri Pemula. Tbk, sisanya sebesar delapan perusahaan lainnya memiliki harga saham penutup yang berfluktuatif naik turun setiap tahunnya.

4. Hasil pengujian hipotesis secara bersama-sama menunjukkan bahwa profitabilitas dan solvabilitas secara bersama-sama mempengaruhi harga saham perusahaan properti danreal estateyang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Hal tersebut ditunjukkan dari tingkat signifikasi yang lebih kecil dari 0.05 (0.003 < 0.05).

5. Rasio profitabilitas (ROE) berpengaruh positif signifikan terhadap harga penutupan saham (closing price). Penelitian ini menunjukan

return on equitydengan signifikasi sebesar 0,001 atau lebih kecil dari 0,05 (5%) dengan nilai koefesien sebesar 0,948 menunjukan bahwa peningkatanreturn on assetsebesar 1% akan mengakibatkan


(67)

harga saham perusahaan properti dan real estate akan meningkat sebesar 0,948%.

6. Rasio solvabilitas (DER) berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Penelitian ini menunjukandebt to equity ratiodengan signifikasi sebesar 0,009 atau lebih kecil dari 0,05 (5%) dengan nilai koefesien sebesar -0,791 menunjukan bahwa peningkatandebt to equity ratiosebesar 1% akan menyebabkan harga saham perusahaan properti dan real estate akan menurun sebesar 0,791%.

7. Dilihat dari nilai koefisien determinasi ( ) menunjukkan profitabilitas dan solvabilitas mampu menjelaskan harga saham sebesar sebesar 21,7% dan sisanya 78,3% dijelaskan oleh faktor lain sepertireturn on asset, profit margin,deviden perusahaan,dan variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.. Selain itu, sebesar 18,4% profitabilitas dan solvabilitas mempengaruhi harga saham sementara sisanya 81,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini.

8. Indikasi hubungan antara profitabilitas terhadap harga saham memiliki hubungan yang positif, sehingga diartikan bahwa semakin tinggi tingkat profitabilitas yang diukur dengan ROE menandakan bahwa kinerja suatu perusahaan tersebut semakin baik dalam


(68)

91

suatu perusahaan. Sehinggareturnyang akan diterima investor akan tinggi dan para investor akan tertarik untuk membeli saham

perusahaan tersebut dan permintaan saham perusahaan meningkat.

9. Indikiasi hubungan antara solvabilitas terhadap harga saham memiliki hubungan yang negatif dikarenakan utang yang tinggi cenderung mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan kewajibannya dan kas perusahaan akan berkurang sehingga menyebabkan investor kurang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga permintaan akan saham menurun, dan harga saham akan menurun.

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran berdasarkan pada penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor lain yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan properti danreal estatetahun 2010-2014 yang belum dimasukkan dalam model penelitian ini. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang harga saham perusahaan untuk dapat menambahkan

variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap harga saham perusahaan seperti kebijakan dividen, likuiditas perusahaan, dan struktur kepemilikan perusahaan


(69)

2. Berdasarkan pada hasil penelitian, perusahaan disarankan untuk lebih memerhatikan tingkat profitabilitas dan solvabilitas perusahaan agar dapat meningkatkan harga saham perusahaan.


(1)

91

suatu perusahaan. Sehinggareturnyang akan diterima investor akan tinggi dan para investor akan tertarik untuk membeli saham

perusahaan tersebut dan permintaan saham perusahaan meningkat.

9. Indikiasi hubungan antara solvabilitas terhadap harga saham memiliki hubungan yang negatif dikarenakan utang yang tinggi cenderung mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab kepada pihak ketiga untuk menyelesaikan kewajibannya dan kas perusahaan akan berkurang sehingga menyebabkan investor kurang tertarik untuk membeli saham perusahaan tersebut sehingga permintaan akan saham menurun, dan harga saham akan menurun.

5.2 Saran

Peneliti memberikan saran berdasarkan pada penelitian ini antara lain :

1. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa masih terdapat faktor lain yang dapat memengaruhi harga saham perusahaan properti danreal estatetahun 2010-2014 yang belum dimasukkan dalam model penelitian ini. Disarankan kepada peneliti selanjutnya yang meneliti tentang harga saham perusahaan untuk dapat menambahkan

variabel-variabel lain yang berpengaruh terhadap harga saham perusahaan seperti kebijakan dividen, likuiditas perusahaan, dan struktur kepemilikan perusahaan


(2)

92

2. Berdasarkan pada hasil penelitian, perusahaan disarankan untuk lebih memerhatikan tingkat profitabilitas dan solvabilitas perusahaan agar dapat meningkatkan harga saham perusahaan.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alexander, Gordon J. William F. Aharpe dan Jeffrey V.Balley. 2005. Fundamentals of investment. 3rd ed. New Jersey: Prentice Hall, inc.

Anastasia, Njo. 2003.Analisis Faktor Fundamental dan Risiko Sistematik Terhadap Harga Saham Properti di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Universitas Kristen Petra.

Ang, Robert. 1997.Buku Pintar Pasar Modal Indonesia. Jakarta. Mediasoft Indonesia.

Anoraga, Pandji. 2001.Pengantar Pasar Modal Indonesia. Mediasoft Indonesia. Jakarta.

Armanda, Darminto, danHusaini Pengaruh Debt To Equity Ratio (DER), Return On Equtiy, dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food Baverage Periode 20092012 Di Bursa Efek Indonesia.

Bodie, et al. 2005.Investments.Edisi Ke-6. Singapore: McGraw-Hill.

Darmadji, Tjiptono dan Hendry M. Fakhruddin. (2008).Pasar Modal di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab (Edisi 2). Jakarta. Salemba Empat.

Darsono dan Ashari. 2005.Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Jakarta.

Gatiningsih. 2009.Analisis Pengaruh Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan Debt To Equity Ratio (DER) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan dan Minuman Periode 2007


(4)

2009 yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia.Universitas Diponegoro. Malang.

Ghozali, Imam. 2011.Analisis Multivariate dengan Program SPSS Cetakan IV. Semarang. Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.

Harahap, Sofyan Syafri.2008.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persana.

Haryani, Iswi & Purnomo, R. D. 2010. Buku Pintar Hukum Bisnis Pasar Modal. Jakarta Selatan. Transmedia Pustaka.

Hermawan, Adi dan AtmantoPengaruh Return On Equity (ROE), Debt To Equity Ratio (DER), Earning Per Share dan Book Value Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods Industry Periode 20082011.Program Pascasarjana Universitas Udayana.

Hermawati, Ika. 2010.Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Agroindustri yang Terdaftar Pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia Periode 20082010.

Kasmir. 2008.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008. Jakarta. PT. Rajagrafindo Persada.

Kasmir. 2008.Analisis Laporan Keuangan.Jakarta:Rajawali Pers.

Lestari, Maharani Ika dan Toto Sugiharto. 2007.Kinerja Bank Devisa Dan Bank Non Devisa Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.

Proceeding PESAT (Psikologi, Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil). 21-22 Agustus, Vol.2. Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Merkusiwati, Ni Ketut Lely Aryani. 2007.Evaluasi Pengaruh Camel Terhadap Kinerja Perusahaan.Buletin Studi Ekonomi Volume 12 Nomor 1 Tahun 2007.

Meythi. 2012 .Pengaruh Likuiditas dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007–2011. Jurnal Ekonomi dan Manejemen. Vol.10 No.2. Universitas Kristen Maranatha, Bandung.


(5)

Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif, BPFE. Yogyakarta.

Mulyono, Sugeng. 2000.Pengaruh Earning Per Share(EPS) Dan Tingkat Bunga terhadap Harga Saham. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.Vol. 1 No. 2. Pascasarjana Universitas Gajayana, Malang.

Nurhasana. 2012.Pengaruh Return On Equity (ROE), Return On Asset (ROA), dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar Di Periode 20072012.

Rosyadi, Imron. 2002.Keterkaitan Kinerja Keuangan Dengan Harga Saham.Jakarta.

S. Munawir. 2007.Analisa Laporan Keuangan. Liberty. Yogyakarta.

Santoso, Budi. 2009.Property Crash.PT Elex Media Komputindo. Jakarta.

Sawir, Agnes. 2009.Analisa Kinerja Keuangan dan Perencanaa Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama.

Shidiq, Niekie Arwiyati. 2011.Pengaruh Eva, Rasio Profitabilitas Dan Eps Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 20062010.Jurnal Ekonomi dan Manejemen. Vol.10 No.2. Universitas Brawijaya, Malang.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan.Edisi Satu. Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,.

Sofyan, Syafri Harahap. 2007.Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.

Suad, Husnan dan Eny Pudjiastuti. 2006.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Edisi 5. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.


(6)

Sutrisno. 2009.Manejemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta. Ekonisia

Syamsuddin, Lukman. 2001.Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada.

Tandelilin, Eduardus. 2001.Analisis Investasi dan Manejemen Portofolio Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Kinerja Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

4 102 103

Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 50 111

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Real Estate Dan Properti Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia 2008-2011

0 43 88

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 14 17

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 37 23

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 96

PENGARUH PROFITABILITAS DAN SOLVABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM PADA EMITEN SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011.

2 8 41

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Pengaruh Tingkat Profitabilitas dan Harga Saham Terhadap Volume Penjualan Saham Pada Perusahaan Real Estate dan Property yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 7

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, SOLVABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013 - Perbanas Institutional Repository

0 0 17