Gambar 4.3 Tampilan Data PDRB
4.6 Implementasi Sistem Peramalan PDRB
Fungsi  dalam  Microsoft  Excel  adalah  untuk  memudahkan  pengertian  formula  yang diperlukan  dalam  melakukan  perhitungan  aritmatik  dan  operasi  standar  lain  yang
sering  diulangi.  Ada  banyak  fungsi  statistik  yang  disediakan  oleh  Microsoft  Excel, diantaranya adalah fungsia average, standart deviasi, median, mean. Dalam mengolah
data  PDRB  sektor  pertanian  Kabupaten  Karo  penulis  akan  menggunakan  fungsi statistik yaitu Pemulusan Eksponensial Satu Parameter dari Brown.
4.7 Fungsi Pemulusan Eksponensial
Pemulusan  eksponensial  adalah  metode  peramalan  dengan  mengadakan  penghalusan dan  pemulusan  terhadap  data  yang  lalu,  yaitu  dengan  mengambil  rata-rata  dari  nilai
beberapa  tahun  untuk  menaksir  nilai  pada  tahun  yang  akan  yang  akan  datang. 29
Langkah-langkah  yang  digunakan  untuk  menentukan  pemulusan  eksponensial  dari data-data  aktual  yang  tersedia  untuk  diolah  sehingga  dapat  dicari  ramalan  untuk
periode selanjutnya adalah sebagai berikut: a.  Pada  lembar  kerja  Microsoft  Excel  masukkan  data-data  PDRB  dan  variabel
yang diperlukan untuk setiap perhitungan: 1. Pada kolom pertama ditulis keterangan dengan
X
2. Pada kolom kedua ditulis keterangan dengan
S
3. Pada kolom ketiga ditulis keterangan dengan
S
4. Pada kolom keempat ditulis keterangan dengan
a
5. Pada kolom kelima ditulis keterangan dengan
b
6. Pada kolom keenam ditulis keterangan dengan
F
7. Pada kolom ketujuh ditulis keterangan dengan error atau e  dan
e
. b.  Pilih menu data
→ data analysis → analysis tools → exponential smoothing → ok
Kemudian akan muncul tampilan sebagai berikut:
Gambar 4.4 Tampian Menu Data Analysis
Masukkan input pada menu input range dengan  memasukkan range pada data aktual yang telah dimasukkan di Microsoft Excel dan damping factor. Kemudian masukkan
output  range  pada  menu  output  option  dengan  menentukan  hasil  output  yang ditempatkan.
Gambar 4.5 Tampilan Input Range
Lalu klik ok, maka akan muncul hasil output pada sel yang ditentukan.
Gambar 4.6 Hasil Exponential Smoothing Pertama
Untuk  mencari  pemulusan  kedua  digunakan  formula  yang  sama,  yaitu  dengan memasukkan data hasil pemulusan pertama tunggal.
Gambar 4.7 Hasil Exponential Smoothing Kedua
Selanjutnya dihitung nilai-nilai
S
t
′
,
S
t
,
a
,
b
,
F
, e, dan
e
sebagai berikut: 1.  Pemulusan Pertama
S
Untuk tahun pertama tahun 2001 pemulusan pertamanya sama dengan tahun 2001  pada  data  sebenarnya.  Sedangkan  untuk  tahun  2002  sel  C5  nilainya
dihitung  dengan  rumus  =0.9B5+0.1C4.  Dalam  kasus  ini  menghasilkan angka  1.710.842,81 dan  untuk  tahun-tahun  berikutnya  hanya  menyalin  rumus
tersebut. 2.  Pemulusan Kedua
S
Untuk  tahun  pertama  tahun  2001  pemulusan  keduanya  sama  dengan  tahun 2001  pada  data  sebenarnya.  Sedangkan  untuk  tahun  2002  sel  D5  nilainya
dihitung  dengan  rumus  =0.9C5+0.1D4.  Dalam  kasus  ini  menghasilkan 32
angka  1.700.369,95 dan  untuk  tahun-tahun  berikutnya  hanya  menyalin  rumus tersebut.
3.  Perhitungan Nilai
a
Nilai a
t
dapat dicari pada tahun kedua yakni dengan rumus =2C5-D5. Dalam  kasus  ini  menghasilkan  angka  1.721.315,67  dan  untuk  tahun-tahun
berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 4.  Perhitungan Nilai
b
Nilai b
t
dapat dicari pada tahun  kedua dengan rumus  yang tertera pada sel F5 adalah =0.90.1C5-D5. Dalam kasus ini menghasilkan angka 94.255,74 dan
untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 5.  Nilai  peramalan  F
t+m
yang  dicari  adalah  nilai  ramalan  mulai  periode  ketiga sel  G6  yaitu  pada  tahun  2003  yaitu  dengan  rumus  =E5+F51. Dalam  kasus
ini menghasilkan angka 1.815.571,41 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
6.  Perhitungan Error
e
Nilai  error  yang  dicari  adalah  nilai  error  mulai  periode  ketiga  sel  H6  yaitu tahun  2003  dengan  rumus  =B6-G6.  Dalam  kasus  ini  menghasilkan  angka
42.349,65 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 7.  Perhitungan Square Error
e
Nilai  e
2
yang  dicari  adalah  nilai  e
2
mulai  periode ketiga  sel  I6  yaitu  dengan rumus =H62 dan dalam  kasus ini menghasilkan  angka 1.793.493.024,52 dan
untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut. 33
8.  Perhitunga Percentage Error PE Nilai PE yang dicari adalah nilai PE mulai periode ketiga sel J6 yaitu dengan
rumus =H6B6100 dan dalam kasus ini menghasilkan angka 2,28 dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
9.  Perhitunga Absolut Percentage Error APE Nilai  APE  yang  dicari  adalah  nilai  APE  mulai  periode  ketiga  sel  K6  yaitu
dengan  rumus  =ABSJ6  dan  dalam  kasus  ini  menghasilkan  angka  2,28  dan untuk tahun-tahun berikutnya hanya menyalin rumus tersebut.
4.8 Pembuatan Grafik